oleh

Wakil Walikota: Tangerang Miniatur Indonesia

image_pdfimage_print

Kabar6-Kota Tangerang yang terkenal dengan heterogenitas penduduk, selayaknya dapat menjadi model percontohan enkulturisasi budaya di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota, H. Sachrudin dalam sambutannya pada Safari Pagelaran Budaya Wayang Kulit di Perumahan Puri Beta Larangan.

 

Dijelaskan, beragam suku dan budaya yang dimiliki oleh warga Kota Tangerang telah menjadi identitas kota yang berjuluk Kota Akhlakul Karimah. Meskipun berbeda suku dan budaya masyarakat, dapat hidup rukun berdampingan membangun Kota Tangerang. Bahkan tidak jarang ada perkawinan budaya dan tradisi di antara mereka. “Sehingga wajarlah kalau Tangerang disebut sebagai Miniaturnya Indonesia,” jelasnya.

 

Wakil Walikota juga menyampaikan bahwa keberagaman yang terkadang menimbulkan konflik horisontal sangat jarang terjadi di Kota Tangerang. “Sinergitas antar masyarakat sudah terjalin erat,” Ujarnya.

 

Wakil Walikota juga menyampaikan apresiasinya kepada paguyuban warga Gunung Kidul yang sangat peduli terhadap pelestarian budaya bangsa terutama jawa yang tercermin dari pagelaran wayang kulit tersebut. “Banyak nilai-nilai keteladanan yang bisa kita ambil dari para tokoh pewayangan tersebut,” Paparnya.

 

“Ditengah gencarnya perkembangan teknologi, kita harus tetap menjaga kelestarian budaya kita,” Serunya.

 

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tangerang yang juga Panitia Penyelenggara, Amarno menjelaskan bahwa pagelaran wayang kulit tersebut akan diselenggarakan di 13 kecamatan secara bergantian. Dan pagelaran wayang kali ini mengambil judul Babat Alas Wonomarto dan tampil sebagai Dalang adalah Tantut Sutanto dari Klaten Jawa Tengah.(Hms)

Print Friendly, PDF & Email