oleh

Tradisi Adu Bedug di Tangsel Selalu Renggut Nyawa

image_pdfimage_print

Kabar6-Fakta membuktikan, bahwa dalam setiap penyelenggaraan acara “Adu Bedug” di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selalu menimbulkan korban luka maupun jiwa.

Seperti peristiwa yang terjadi pada Minggu (31/8/2014) petang kemarin, tercatat soerang warga meninggal dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka serius.

“Tahun sebelumnya juga ada korban. Empat orang korban luka-luka, dan satunya meninggal,” ungkap Sulistyono, salah satu panitia penyelenggara ditemui wartawan di Serpong, Senin (1/9/2014) petang.

Para korban yang meninggal ataupun luka-luka umumnya akibat terkena serpihan mesiu sera benda lainnya yang melejit ketika aneka jenis bentuk petasan berdaya ledak tinggi itu disulut. Meski begitu warga tak pernah ada rasa jera atau kapok.

Warga tanpa dihinggapi rasa takut kerap hadir untuk ikut meramaikan adu bedug. Atau hanya sekedar ingin melihat acara tahunan yang digelar pascabulan syawal ini.

Terbukti, ribuan warga selalu tampak antusias hadir ke tanah lapang yang membatasi wilayah Kelurahan Parigi di Kecamatan Pondok Aren dengan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong.

Warga selaku peserta asal kedua wilayah tersebut mengadu paling banyak punya bubuk mesiu petasan. Agar lebih menarik, petasan ukuran besar hingga raksasa dikemas dengan beraneka jenis bentuk.
Seperti berbentuk replika meriam, monas, koboy berkuda, kereta dan lain sebagainyaa. Padahal, tradisi yang lebih cenderung sarat dengan gengsi atau prestise ini sebetulnya sangat berbahaya.

“Kalau saya sih melihat ada 12 orang. Ada ibu-ibu yang kena ledakan ditelinga, ada juga anak-anak yang tangannya sampai berdarah. Yang saya ingat juga ada yang kakinya sampai luka parah,” jelas Sulis.

Seluruh korban yang menderita luka-luka akibat terkena ledakan petasan langsung dievakuasi ke sejumlah rumah sakit terdekat. Sejumlah armada mobil ambulan biasanya telah disiagakan pihak panitia penyelenggara.

Sementara korban jiwa yang meninggal adalah wanita bernama Ida Legok (38), warga Kampung Benyi, RT 02 RW 04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.

Saat dijumpai di Rumah Sakit IMC Bintaro di Jalan Raya Jombang, korban sudah didapati dalam kondisi tak bernyawa. Tim medis sulit menolong karena luka pada bagian dada yang diderita korban cukup parah.

“Saudara saya pertama kali diketahui meninggal saat sampai rumah sakit. Mungkin almarhum sudah tidak ada (meninggal) saat di lokasi atau perjalanan ke rumah sakit,” cerita Nanang, sepupu korban yang terlihat sedih.

Sebelum datang ajal, tambahnya, korban datang ke acara pesta rakyat bersama suaminya. Nanang mendapat berita buruk setelah dihubungi oleh suami korban, bahwa saudaranya itu harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena ledakan petasan. **Baca juga: Adu Bedug di Tangsel, 1 Tewas dan 12 Warga Terluka.

“Waktu saya ditelpon sih belum ada kabar kalau saudara saya sudah meninggal,” tambah Nanang dengan intonasi nada lirih.(yud)

Print Friendly, PDF & Email