oleh

TPA Rawa Kucing Hampir Penuh, 80 Persen Sudah Terisi

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang menyebut kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing sudah hampir penuh. Mereka menyatakan TPA Rawa Kucing saat ini sudah terisi 80 persen dari kapasitas lahan seluas 35,8 Hektar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian mengatakan luas TPA tersebut 35,8 H. Lahan tersebut sudah terisi dan hampir penuh. Pihaknya setiap hari melayani pengangkutan sampah ke TPA sebanyak 1.600 ton sampah.

“Kemudian kita menata juga TPA per zona-zonanya,” ujar Tihar saat dimintai keterangan di Pemkot Tangerang, Senin (22/5/2023).

“Mungkin sejauh ini sudah 80 an persen (terisi), mungkin bisa lihat dilokasi kondisi sekarang sama demikian,” sambungnya.

Ia meminta dukungan masyarakat Kota Tangerang untuk memilah sampah. Pemilihan sampah tersebut dimulai dari rumah. Baik organik maupun non organik terlebih dahulu dipilah, sehingga semuanya tidak masuk ke TPA tersebut.

**Baca Juga: Cari Bocah Hanyut di Pamulang Tim SAR Susuri Kali Pesanggrahan

“Makanya kita butuh dukungan dari masyarakat, pola tidak lagi kumpul angkut buang, tapi dengan cara memilah dari sumber dari rumah. Dari rumah dikurangi dengan cara memilah sumber organik, non organik. Hanya residu yang dibuang,” katanya.

“Harusnya 1.600 ton per hari dipilah masyarakat bisa 500 ton atau 200 ton yang masuk ke TPA, itu pemilah dari sumber industri maupun tempat tinggal,” tambahnya.

Kendati demikian, ribuan ton sampah yang masuk ke TPA tersebut mengoperasikan sebanyak 100 truk pengangkut sampah. Truk tersebut sempat mengular sampai ke jalan raya akibat antrean bongkaran sampah.

Warga yang melintasi jalan tersebut mengeluhkan panjang antrean yang mengular, kerap mengakibatkan kemacetan.

“Mungkin karena jam buang berbarengan ya, kan gini mereka (truk) itu keluar jam 5 subuh kemudian meraka ke lokasi masing-masing, diperediksi jam 9-10 itu buangan rite pertama, nah itu kita anggap jam sibuk. Kemudian jam pulang, jam sibuk mereka itu jam berbarengan, ketika itu berbarangan banyak armada 100 lebih, numpuk ada 10 itu karena berbarengan. Dilokasi buang TPA juga ngantre,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email