Kabar6-Tindak penyelundupan narkoba melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, seolah tak pernah berakhir.
Kali ini, dua wanita asal Indonesia dan seorang wanita asal Tiongkok, ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Soetta, karena menyelundupkan sabu seberat 4,6 kilogram atau senilai Rp6 miliar dari Malaysia dan Tiongkok.
Kedua wanita Indonesia tersebut masing-masing berinisial CS (24) dan MM (33). Keduanya ditangkap usai menerima paket sabu di rumahnya daerah Kramat Pulo, dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
“Shabu 2500 gram disembunyikan pada gagang pintu. Sementara 40 gram disembunyikan dalam buku cerita anak,” ujar Kepala Bea dan Cukai Bandara Soetta, Okto Irianto, Rabu (28/1/2015).
Kepada petugas, MM yang sehari-harinya berdagang lumpia mengaku diminta oleh temannya yang kini mendekam di Lapas Salemba untuk menerima paket berisi dua buah gagang pintu dari Tiongkok.
Untuk itu, MM mengaku dijanjikan akan diberi upah sebesar Rp1,5 juta. ** Baca juga: 269 Ruas Jalan dan 17 Jembatan Rusak di Tangerang Akan Diperbaiki
Sedangkan pelaku lainnya, CS, marketing di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, mengaku sengaja mengirimkan sabu-sabu ke alamat rumahnya sendiri, di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Barang haram itu diperolehnya ketika berada di Malaysia. Rencananya, sabu-sabu akan diedarkan di daerah Jakarta.
“Polisi masih mengejar pemilik barang haram tersebut ke Malaysia dan China guna membongkar sindikat narkotika internasional ini,” ujar Okto.
Selain itu, petugas Bea dan Cukai juga meringkus XS (50), wanita asal Tiongkok, di Terminal 2D selepas mendarat dari pesawat China Airline (CI-679) tujuan Hongkong-Jakarta.
Mantan pegawai PLN di Tiongkok itu nekat menyembunyikan sabu seberat 2.072 gram di dalam pakaian dalam yang dikenakannya.
Kepada petugas, XS mengaku disuruh seseorang di Tiongkok untuk membawa Methamphetamine ke Jakarta dengan upah tiga ribu Yuan.
“XS sudah 10 kali datang ke Indonesia. Karena butuh uang, XS nekat menerima tawaran untuk menyelundupkan sabu ke Jakarta,” pungkas Okto.
Dijelaskan Okto, penangkapan ketiga wanita itu dilakukan sepanjang Januari 2015.(abie)
