oleh

Taman Wisata Kramat Solear “Padat” Oleh Wisatawan

image_pdfimage_print
Makam Kramat Solear.(bbs)

Kabar6-Taman Wisata Kramat Solear yang berada di Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang ramai oleh wisatawan yang ingin ziarah.

Tak tanggung-tanggung, pada Minggu (10/7/2016), terdata ada tujuh ribu pengunjung datang ke lokasi tersebut.

Tak pelak, membludaknya pengunjung, membuat Jalan Raya Cisoka yang menjadi akses utama menuju Makam Kramat Solear macet hingga dua kilometer.

“Memang sering begini. Kita sengaja membantu supaya macetnya tidak lebih parah lagi,” ujar Agus, warga setempat yang turut membantu mengurai kemacetan.

Sementara, penjaga Taman Wisata Keramat Solear, Sam’un mengatakan, para pengunjung memang biasa memanfaatkan hari liburnya terutama libur lebaran untuk berziarah ke makam para alim ulama.

“Ini sudah menjadi tradisi. Seperti berziarah ke makam alim ulama atau sekedar berlibur menikmati hutan lindung Solear yang juga dikenal dengan monyetnya,” ungkapnya.

Sedianya, Kramat Solear yang juga dikenal dengan nama Kramat Tigaraksa itu sudah ada sejak abad ke-16 tepatnya tahun 1552.

Kramat Tigaraksa sering digunakan oleh para wali untuk mengadakan pertemuan. Pertemuan biasanya diadakan saat para penyebar agama tersebut melakukan perjalanan dari Cirebon ke Banten.

Di Kramat Solear juga terdapat makam sahabat para wali, yaitu Syekh Mas Massad. Beliau merupakan panglima tentara Islam yang ditugaskan oleh Sultan Banten untuk menyebarkan agama di daerah Tigaraksa.

Ketika itu, Tigaraksa dikuasai oleh tokoh masyarakat bernama Pangeran Jaya Perkasa alias Mas Laeng. Ia adalah patih dari Kerajaan Pajajaran.

Dalam pertempuran melawan Syeh Mas Massad, Mas Laeng dibantu oleh Ki Seteng. Pertempuran selalu berakhir imbang dan ketiganya memutuskan untuk berdamai. Perdamaian tiga tokoh besar tersebut mengilhami nama ‘Tigaraksa’ yang berarti tiga orang yang memelihara perdamaian. **Baca juga: Dua Pulau Kosong di Banten Ini Bisa Jadi Tujuan Wisata Alternatif.

Kramat Solear merupakan area yang ditumbuhi banyak pepohonan. Dan, makam Syekh Mas Massad berada di bawah pohon besar yang konon merupakan pohon paling tua di sana. **Baca juga: Begini Prakiraan Cuaca Wilayah di Banten‎ Hingga Lusa.

Di kawasan Kramat Tigaraksa terdapat banyak monyet. Jumlahnya mencapai 600 ekor dan terbagi menjadi dua kelompok. Kabarnya setiap bulan Maulud kedua kelompok kera akan berperang memperebutkan wilayah.(shy)

Print Friendly, PDF & Email