oleh

Tak Lalui Tahapan, Perusahaan Ini Menang Tender USB SMPN 3 Rajeg, Kok Bisa?

image_pdfimage_print

Kabar6-Diduga ada manipulasi data dalam pemenangan proyek unit sekolah baru (USB) di SMPN 3 Rajeg kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang yang bernilai Rp3,95 Miliar.

Pasalnya perusahaan CV. V yang di duga dari awal tidak mengikuti tahapan tender (lelang), tiba-tiba muncul dan dimenangkan oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Elektronik (LPSE) Kabupaten Tangerang.

Salah seorang peserta yang ikut lelang dalam proyek pembangunan unit sekolah baru SMPN 3 Rajeg yang ingin namanya tidak di sebutkan mengatakan, perusahaan yang ikut lelang dalam proyek pembangunan unit baru SMPN 3 sekitar 23 perusahaan dan yang menawar ada tiga perusahaan.

“Dalam proses lelang proyek pembangunan unit sekolah baru SMPN 3 Rajeg ada kisaran 23 perusahaan yang mendaftar dan ada tiga perusahaan yang menawar yaitu, PT. Najwa Mandiri Sejahtra, CV. Kiandra Jaya Abadi dan CV.V.

Tetapi pada saat pemenangan di Tanggal 31 Juli 2019, tiba-tiba nama CV. V muncul. Parahnya lagi, CV. V yang menjadi pemenang lelang tersebut dengan harga penawaran yang di buat CV.Sepenuhnya.” jelas narasumber yang tidak mau di sebutkan namanya, Senin (5/8/2019).

Dia juga menambahkan, saat menemukan kejanggalan dalam proses lelang langsung berusaha untuk melakukan proses Sanggah, namun masa sanggah yang di berikan telah habis.

“Masa sanggah yang di beeikan kalau ga salah cuma di tanggal 31 itu saja karna proses langsung penandatanganan kontrak.” Jelasnya lagi.

Saat di temui wartawan, Kepala Bagian (Kabag) ULP Iskandar Ishak di ruang kerjanya mengatakan belum bisa berkomentar tentang proses Lelang pembangunan unit baru di SMPN 3 Rajeg karena yang menangani adalah Pokja lV.

**Baca juga: Update, Data Sementara Kerusakan Dampak Gempa di Lebak.

“Nanti saya akan tanyakan dulu ke Pokja IV, karna mereka yang menangani proses lelangnya. Atau silahkan tanya aja langsung ke pokja IV,” ungkapnya.

Di saat team wartawan mempertanyakan ke pokja IV salah satu team pokja IV Teguh Sahroni juga mengatakan belum bisa memberikan keterangan karna di dalam poja IV ada beranggotakan 5 Orang.

“Saya belum bisa berkomentar apa-apa karna di sini di dalam pokja IV ada 5 Orang, nanti kami evaluasi dulu. Mungkin itu kesalahan sistem, untuk sekarang saya belum bisa croscek datanya karna WEB nya mati.” Jelasnya.(Jic)

Print Friendly, PDF & Email