1

Vaksin Covid-19 Tahap Kedua di Tangsel Bidik Pedagang Pasar Tradisional

Kabar6.com

Kabar6-Pemberian vaksinasi bagi kalangan pedagang pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diprioritaskan. Mereka dianggap rentan terpapar serta menularkan virus Covid-19 karena interaksinya dengan warga lain sangat tinggi.

“Interaksi mereka tinggi. Sedangkan dia kan penjual kebutuhan pokok masalahnya. Dan itu menjadi prioritas. Ini yang harus dilakukan,” kata Tulus Muladiyono, juru bicara Satgas Covid-19 menjawab pertanyaan kabar6.com di Balai Kota Tangsel, Senin (15/2/2021).

Ia mengaku, rencananya para pedagang pasar tradisional di Kota Tangsel akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada akhir Februari atau awal Maret 2021.

Terus, menurut Tulus, pertemuan atau mobilisasi dari komunitas pedagang pasar ini bukan hanya warga Kota Tangsel saja. Ada banyak warga luar merupakan pemasok bahan pangan.

Satu sisi komunitas pedagang pasar harus dijaga untuk bisa bertahan. Sisi lainnya juga mereka membantu masyarakat yang membutuhkan bahan pangan pokok.

“Ada sekitar 10 ribuan (pedagang) deh kalo dari Disperindag. Tapi saya minta di update lagi datanta. Misalnya orang itu enggak punya lapak dan kios tapi ada di pinggir jalan gimana. Sedangkan dia ada di situ,” terang Tulus.

**Baca juga: Airin Klaim Kasus Positif Covid-19 Turun, Data Hari Ini Tambah 123 Orang

Ia mengaku awalnya terfokus pada pasar tradisional seperti di Ciputat, Serpong, Jombang. Tapi mungkin kedepannya mungkin juga pedagang dari pasar modern juga diberikan vaksinasi Covid-19.

“Terus gimana pedagang yang di depan pasar, apakah itu hanya di dalam. Sedangkan yang di luar juga,” ujarnya usai acara Workshop Webinar Pokja Wartawan Harian Kota Tangsel dengan tema ‘Keluar Zona Merah, Bangkit dari Covid-19’.(yud)




110 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Sasar Pelayanan Publik

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang telah merampungkan proses vaksinasi tahap pertama yang ditujukan bagi para tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Kota Tangerang.

“Tahap pertama sudah selesai 100 persen, dan tahap kedua sudah berjalan 52 persen,” ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah usai acara vaksinasi bagi Forkopimda Kota Tangerang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (15/2/2021).

Pemkot akan mempersiapkan proses vaksinasi tahap kedua, bagi sektor pelayanan publik di Kota Tangerang dengan jumlah vaksin yang disediakan tak kurang dari 110.000 dosis.

Seperti pedagang – pedagang di pasar atau yang bekerja di pusat perbelanjaan, Guru, TNI, Polri, DPR, DPRD, Tokoh Agama, Pejabat Daerah, ASN, BUMN, BUMD, Satpol PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, Organda, dan ojek taksi daring.

“Intinya yang setiap harinya berinteraksi langsung dengan masyarakat,” katanya.**Baca juga: Pemkot Tangerang Godok Regulasi Bantuan Beasiswa S1

Arief mengharapkan, agar masyarakat dapat mensukseskan program vaksinasi sebagai salah satu bentuk bela negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Tidak perlu khawatir, ini menjadi kewajiban bagi setiap masyarakat agar pandemi bisa segera dilewati,” tandasnya. (Oke)




Dokter dan Forkopimda Pandeglang Kembali di Vaksin Tahap II

Kabar6.com

Kabar6 – Dokter dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang disuntik vaksin Covid 19 kembali untuk tahap ke II di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah, Senin (8/2/2021).

Bupati Pandeglang Irna Narulita yang memantau pelaksanaan vaksin tahap II bagi para dokter dan Forkopimda berharap, penyuntikan bisa berjalan lancar tanpa ada kendala apapun. “Semoga bisa berjalan baik, lancar dan aman,” ungkap Bupati Irna.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menanyakan kepada para dokter dan Forkopimda yang divaksin tahap II terkait pasca dari vaksinasi.

“Gimana apakah ada kendala atau ada masalah saat divaksin tahap I dan II,” ucap Irna

Komandan Kodim 0601 Pandeglabg Letkol Kav Dedi Setiadi mengatakan tidak ada keluhan yang terjadi saat dirinya divaksin covid 19 tahap I dan II.

“Alhamdulillah normal – normal saja, gak ada masalah baik yang pertama ataupun yang kedua, mudah – mudahan ini dapat meningkatkan imun tubuh kita,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan penyuntikan vaksin covid tahap II untuk para dokter difokuskan di RSUD. Hal ini kata dia, tim Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) bertugas di RSUD Berkah.

” Dokter spesialisnya memang bertugas disini, jadi kita lebih mudah,” kata Dewi.

**Baca juga: Satu Pengedar Obat Terlarang Ditangkap Polres Pandeglang

Ia juga berharap, penyuntikan vaksin covid 19 tahap II diharapkan mencapai 100%, sehingga kata Dewi, bisa mendapatkan kekebalan yang maksimal baik bagi individu maupun kelompok.

“Dokter dan Forkopimda yang sudah disuntik sebanyak 91, namun tadi ada tambahan 1 yakni kepala Pengadilan Negeri (PN) yang baru,”jelasnya.(aep)




30 Tokoh Ulama di Tangsel Diajukan Untuk Divaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Kemenag Tangsel, Abdul Rojak telah mengajukan sejumkah tokoh ulama di Tangsel untuk divaksinasi Covid-19.

“Sudah, sudah bahkan kita sudah mengirim surat ke wali kota agar tokoh agama menjadi prioritas divaksin” ujarnya, ditulis Rabu (3/20/2021).

Rojak menerangkan, pihaknya telah menyarankan 30 tokoh MUI di Tangsel untuk mengajukan vaksinasi Covid-19. “Kemarin sudah kita usulin, MUI ada tiga puluh” ungkapnya.

Rojak mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan respon dari Pemkot Tangsel agar bersabar terlebih dahulu.

Rojak menjelaskan, pentingnya ulama untuk divaksin karena ulama lah yang paling sering bersentuhan dan bertatapan langsung dengan masyarakat.

“Karena kan dia yang paling sering bersentuhan dengan masyarakat, jadi harus dilindungi” terangnya.

Rojak mengungkapkan, dari awal Pandemi Covid-19 sudah banyak kiyai dan ulama di Tangsel yang sudah meninggal dunia akibat terpapar virus.

“Apa lagi banyak kiyai yang meninggal karena Covid ini, jadi harus betul-betul diprioritaskan” terangnya.

**Baca juga: Satpol PP Tangsel OTT 12 Orang Pelanggar Prostitusi Online di Serpong

Sejauh ini, Rojak mengaku, belum adanya penolakan terkait vaksinasi dari semua tokoh ulama di Kota Tangsel, justru menurutnya, para tokoh agama harus menjadi teladan.

“Insya Allah tidak ada, justru tokoh agama harus jadi teladan bukan menolak, jadi harus divaksin agar jamaahnya mengikuti” tutupnya.(eka)




3 Persen Nakes yang Gagal Divaksin di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi menyatakan terdapat hampir 3 persen tenaga kesehatan yang tidak dapat divaksin.

Dirinya menjelaskan, hingga Kamis (28/1/2021) kemarin terdapat 3.800 tenaga kesehatan dari total 10.100 tenaga kesehatan yang terdaftar di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP PEN).

“Yang tidak bisa divaksin hampir 3 persennya. Artinya penyintas, ibu hamil, menyusui, punya penyakit komorbid, itu yang menjadi exclude,” ujar Liza kepada wartawan, Jumat (29/1/2021) kemarin.

Meski demikian, kata Liza, vaksin yang tidak bisa disuntikan tersebut nantinya akan dipakai pada tahapan selanjutnya yang diperuntukan bagi pelayanan publik.

“Nanti akan dipakai untuk yang berikutnya. Vaksinasi untuk pelayanan publik, dijadwal sama seperti kita pada Februari sampai April,” katanya.

Saat ini, lanjut Liza, pihaknya masih terus melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yang ada di Kota Tangerang.

**Baca juga: Ketua DPRD Kota Tangerang Terima Vaksin, Tidak Ada Efek Samping

Bagi tenaga kesehatan yang belum dilakukan vaksinasi, pihaknya akan melakukan penelusuran sehingga semua dapat divaksin.

“Minggu ini kita harapkan selesai, dan minggu berikutnya kita akan menyisir yang mungkin terlewatkan. Yang mungkin belum mendapat informasi, karena tenaga kesehatan kan enggak cuma dokter, bisa perawat, bisa bidan juga,” tandasnya. (Oke)




27 Relawan PMI Kabupaten Tangerang Divaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang hampir setahun sudah berjibaku dengan pandemi, mulai dari merawat pasien Covid-19, menyemprotkan disinfektan hingga menjadi relawan rumah singgah Covid-19 Kabupaten Tangerang.

Saat ini relawan PMI beserta pengurus dan anggota melakukan Vaksinasi Covid-19, vaksinasi dilaksanakan di puskesmas Curug Kabupaten Tangerang. Jumat (29/1/2021).

”Relawan beserta pengurus dan anggota PMI hari ini menerima Vaksinasi, keseluruhannya 112 bertahap,” Ungkap Soma Atmaja Ketua PMI Kabupaten Tangerang.

Pertama kali divaksin Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, Ketua Bidang Organisasi PMI Deden Umardani, dan dilanjutkan seluruh relawan yang saat ini sekitar 27 orang sudah disuntik Vaksin Covid-19 di Puskesmas Curug Jalan Raya Curug.

”PMI bersama Pemerintah Daerah terus membantu penanganan dan pencegahan Covid-19, ini semua demi kemanusiaan agar kita bisa bangkit bersama-sama,” ujar Soma yang juga Kelapa Bapenda Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Terima Sertipikat PTSL dari Kementrian ATR/BPN

Soma Atmaja berharap penanganan Pandemi Covid-19 terus kita tingkatkan, seperti halnya Donor Darah Konvalesen yang terus dibutuhkan oleh pasien Covid-19 dan keseriusan serta kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat terhindar dari Virus.

”Para penyintas Covid-19 diharapkan kepeduliannya agar mendonor konvalesen demi kemanusiaan, jiwa pasien covid-19 tanggung jawab kita bersama,” tutup Soma Atmaja.(Han)




DPRD Minta Dinkes Lebak Transparan soal Efek Samping Vaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Tenaga kesehatan (Nakes) dan sejumlah pejabat pemerintahan di Kabupaten Lebak sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Namun, tidak sedikit pula yang tidak bisa divaksin karena tidak memenuhi syarat.

Secara perdana, vaksinasi di Lebak dilakukan pada Senin, 25 Januari 2021 dengan jumlah tahap pertama 8.040 dosis vaksin yang digunakan untuk 2 kali penyuntikan.

Meski belum dilakukan kepada masyarakat, vaksinasi tak lepas dari pengawasan DPRD. Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta tak menutupi jika terdapat laporan efek samping pada vaksin buatan Sinovac pasca disuntikan.

“Saya kira transparansi harus menjadi indikator utama, memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat agar masyarakat juga tidak termakan isu-isu hoaks yang bisa menimbulkan keresahan,” kata Plt Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta kepada Kabar6.com, di pendopo bupati Lebak, Rangkasbitung, Kamis (28/1/2021).

Tenaga kesehatan di tingkat fasilitas kesehatan puskesmas maupun klinik diharapkan pro aktif. Bukan hanya gencar mengajak masyarakat untuk mau divaksin, akan tetapi mewaspadai pasca vaksin.

“Khawatir terjadi efek samping berupa gejala-gejala yang berbeda antara satu dengan yang lain,” ucap politisi PDI Perjuangan ini.

**Baca juga: Bupati, Sekda hingga Pimpinan DPRD Lebak Tak Memenuhi Syarat Divaksin

Junaedi berharap saat proses skrining kesehatan sebelum vaksin diberikan, petugas kesehatan mampu membangun komunikasi yang baik dengan calon penerima vaksin agar mendapatkan data yang benar-benar akurat.

“Ini juga yang benar-benar harus diperhatikan untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan pasca vaksin disuntikan. Jadi bukan hanya pra vaksin dilakukan tetapi pasca vaksin juga harus benar-benar menjadi perhatian Dinas Kesehatan,” harapnya.(Nda)




Bupati, Sekda hingga Pimpinan DPRD Lebak Tak Memenuhi Syarat Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-Setelah tenaga kesehatan (Nakes), giliran para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak bersama unsur Forkopimda yang menjadi sasaran vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Vaksinasi para pejabat dilakukan di pendopo bupati, Kamis (28/1/2021).

Namun, banyak pejabat yang tidak bisa disuntikan vaksin lantaran tidak memenuhi syarat. Mulai dari Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Wakil Bupati Ade Sumardi, Sekda Dede Jaelani, Asda I Alkadri, Asda II Wawan Kuswanto, Kepala Satpol PP Dartim hingga unsur pimpinan DPRD Junaedi Ibnu Jarta dan Ketua PN Rangkasbitung.

Dikarenakan kesehatan seperti memiliki penyakit penyerta atau komorbid lalu kondisi tekanan darah yabg tinggi saat dilakukan skrining hingga usia menjadi faktor vaksinasi harus ditunda kepada pimpinan daerah dan pejabat tersebut.

Pantauan Kabar6.com, vaksinasi bisa dilakukan kepada Asda III Feby Hardian Kurniawan, Kepala BPKAD Budi Santoso dan Kajari Lebak Nur Handayani.

“Iya saya tidak bisa divaksin,” kata Iti Octavia Jayabaya kepada wartawan.

Meski dirinya tidak memenuhi syarat untuk divaksin, Iti berharap masyarakat tidak takut karena vaksin menurutnya sebagai upaya dalam memerangi Covid-19.

**Baca juga: Indomaret di Cileles Lebak Sengaja Dibakar Kepala Toko

“Masyarakat jangan takut dan jangan terbawa berita-berita hoaks soal vaksin karena ini ikhtiar kita untuk memutus rantai Covid-19, sehingga masyarakat juga memiliki imunitas yang tinggi dan bisa beraktivitas seperti biasa,” harap Iti.(Nda)




Vaksinasi Covid-19 Nakes di Lebak Dipastikan Tak Ganggu Pelayanan Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan (Faskes) di Kabupaten Lebak sudah mulai menerima vaksin Covid-19 Sinovac. Vaksinasi dilakukan oleh faskes yang sudah siap melaksanakan.

Pada tahap pertama dengan sasaran nakes, jumlah vaksin yang diterima Kabupaten Lebak sebanyak 8.040 dosis untuk 2 kali penyuntikan.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak dr. Dani Ramdhani, memastikan, pelaksanaan vaskinasi bagi nakes tidak akan mengganggu pelayanan kesehatan di setiap faskes pelaksana.

“Insya Allah tidak akan sampai mengganggu (Pelayanan),” kata Dani saat dihubungi Kabar6.com, Rabu (27/1/2021).

Dani menerangkan, pelaksanaan vaksin dilakukan secara bertahap oleh tim khusus yang terpisah dari pegawai yang melayani masyarakat.

“Pelaksanaannya kan bertahap, dan (Vaksinasi) dilakukan oleh tim yang terpisah dari pelayanan reguler,” ujar Dani.

Kasi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Bachtiar, menuturkan, penyuntikan vaksin pertama untuk nakes masih berjalan di faskes dari total 58 fakses di 28 kecamatan.

“Terus bergerak vaksinasi di setiap faskes sampai dengan Februari. Ini penyuntikan pertama dan penyuntikan kedua akan dilakukan pada bulan Februari,” ujar Bachtiar.

**Baca juga: Badui Berharap Tak Ada Paksaan Vaksinasi Covid-19

Namun, tidak seluruh nakes bisa menerima vaksin karena tidak memenuhi syarat sehingga harus ditunda. Mulai dari faktor kesehatan hingga nakes yang harus menjalani isolasi mandiri karena kontak erat dengan kasus positif Covid-19.

“Setelah nakes selesai, baru kemudian tahap 2 diberikan kepada personel TNI dan Polri selanjutnya aparatur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti Satpol PP dan pegawai di dinas lain. Baru setelah itu vaksin diberikan kepada masyarakat,” terang Bachtiar.(Nda)




Badui Berharap Tak Ada Paksaan Vaksinasi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Lebak mulai dilakukan. Ribuan nakes secara bertahap sudah menerima vaksin buatan Sinovac China.

Sementara untuk masyarakat umum, vaksinasi dijadwalkan pada bulan Maret-April 2021. Masyarakat adat Suku Badui pun punya harapan dengan vaksinasi yang sedang dilakukan.

Kepala Desa Kanekes yang juga salah satu tetua adat Suku Badui, Jaro Saija, menyampaikan agar tidak ada paksaan kepada warga Badui untuk disuntik vaksin.

“Menolak tidak, tapi jangan sampai ada paksaan. Bagi warga yang mau saja, nanti saya juga bantu mensosialisasikan kepada warga,” kata Saija kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).

Rapat adat para tetua adat akan dilakukan jika nanti masyarakat Badui akan dilakukan vaksinasi. Karena, hal itu sudah menyangkut dengan adat istriadat.

“Kita akan bicarakan terlebih dahulu dengan tetua adat lainnya, soalnya ini sudah berhubungan dengan adat di sini,” ujarnya.

**Baca juga: DPRD Lebak Singgung Sasaran Penegakan Protokol Kesehatan

Upacara adat juga dilakukan Badui untuk melindungi warganya dari Covid-19. Hingga saat ini tidak ditemukan kasus Covid-19 di sana.

“Sejak pertama kali munculnya virus itu, kita langsung menggelar berbagai ritual adat, dan pencegahan lainnya seperti melakukan penutupan wisatawan. Sehingga, alhamdulillah hingga kini tidak ada warga Badui yang terpapar virus itu,” ungkap Saija.(Nda)