Kabar6-Setelah 38 tahun menjadi sebuah misteri, akhirnya kasus hilangnya Maryann Bagenstose, saat itu berusia 25 tahun, di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), berhasil dipecahkan.

Pihak berwenang, menangkap Jere Musser Bagenstose (68), suami Maryann, berkat selembar catatan tulisan tangan. Melansir fox13memphis, Maryann terakhir kali terlihat pada 5 Juni 1984 bersama Jere, dan ibunda Maryann melaporkan sang anak hilang dua hari kemudian ketika dia tidak kembali ke rumah. Ketika polisi mendatangi rumah Maryann di Pequa Township pada 8 Juni 1984, mereka melihat Jere sedang berada di sana.

Jere mengatakan kepada polisi bahwa Maryann tidak ada di rumah saat dia tiba. Disebutkan Jere, ia menemukan catatan tulisan tangan yang ditinggalkan Maryann, serta menerangkan dirinya telah berjalan ke Turkey Hill, sebuah toko setempat.

Penyelidik menggeledah rumah pada 13 Juni 1984, dan menemukan catatan yang berbunyi, “Harus menjalankan tugas cepat, segera kembali”. ** Baca juga: Pemerintah Rusia Berikan Bantuan pada Para Tentara untuk Bekukan Sperma Gratis Agar Punya Keturunan

Catatan itu sendiri telah hancur dalam sebuah tong kayu. Setelah penyelidikan, kasus ini dibuka kembali pada 2018, polisi mulai menyelidiki catatan tersebut.

Hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan polisi menyimpulkan bahwa tulisan tangan pada catatan itu adalah milik Jere. Polisi kemudian menangkap Jere dan mendakwanya atas pembunuhan Maryann, meski jasad wanita itu sampai saat ini tidak pernah ditemukan.(ilj/bbs)

Kabar6-Seorang bocah asal Nepal, Prakiti Malla (8), mendapatkan penghargaan dari Angkatan Bersenjata, Nepali Armed Forces, karena tulisan tangannya yang disebut seperti ketikan komputer.

Awalnya, melansir Grid, tulisan tangan Malla dibagikan oleh salah satu petinggi Australian Broadcasting Corporation (ABC), Kirstin Ferguson, melalui akun Twitter miliknya. “Ini adalah tulisan tangan siswa Nepal 8 tahun Prakriti Malla yang diakui sebagai tulisan tangan paling indah di dunia,” demikian tulis Ferguson.

Dari unggahan itulah, nama Malla mulai dikenal banyak orang. Tulisan Malla sendiri terlihat sangat indah, bahkan jika diperhatikan lebih detail jarak antarhuruf pun terlihat seragam.

Menurut penjelasan salah seorang juri dalam kompetisi essay yang diikuti oleh Malla, dia selama ini belum pernah melihat tulisan seindah dan seunik itu. ** Baca juga: Demi Konten, TikToker Pakistan Sengaja Bakar Hutan Lindung

“Aku belum pernah melihat tulisan yang unik seperti ini. Meskipun ia masih berusia 8 tahun, gaya tulisannya sangat mengagumkan,” kata juri yang semula mengira kalau tulisan itu dibuat menggunakan komputer.(ilj/bbs)

Kabar6-Sebuah kertas berisi tulisan tangan Paul McCartney, penyanyi dari kelompok musik the Beatles, laku terjual Rp14 miliar. Tulisan itu tentang lirik lagu yang berjudul ‘Hey Jude’.

Kertas tadi, melansir theguardian, dijual lewat online oleh balai lelang Julien di California, Amerika Serikat, untuk menandai 50 tahun sejarah group musik The Beatles. Lagu ‘Hey Jude’ menjalani proses rekaman pada 1968 di Kota London, di Trident Studios, dan terjual lima kali lipat lebih banyak dari yang diprediksi.

Disebutkan, balai lelang Julien menjual sekira 250 memorabilia The Beatles secara online karena pandemi COVID-19. Penggemar The Beatles dari berbagai belahan dunia pun banyak mengajukan penawaran untuk sejumlah gitar, item-item yang langka dan barang peninggalan The Beatles yang ada tanda tangan personelnya.

McCartney menciptakan lagu ‘Hey Jude’ setelah ada keretakan, di mana John Lennon bercerai dari istri pertamanya Cynthia atas dugaan perselingkuhan Lennon dengan selebriti asal Jepang, Yoko Ono. ** Baca juga: Pesan Makanan Lewat Aplikasi, Diantar Pakai Mobil Mewah

Lagu ‘Hey Jude’ dibuat untuk menenangkan putra Lennon, Julian, yang sedih orangtuanya bercerai. Kertas yang bertulis lirik lagu itu juga berisi anotasi dan penekanan yang bisa membantu saat rekaman.(ilj/bbs)

Kabar6-Seorang remaja asal Tiongkok, membeli sebuah robot yang mampu meniru tulisan tangannya, untuk menyelesaikan rutinits pekerjaan rumah (PR) miliknya. Hal ini keruan saja menjadi perdebatan seru para netizen di media sosial Tiongkok.

Tidak hanya memanfaatkan robot untuk meniru tulisan tangannya agar PR selesai, melansir asiaone, ia juga mengajari robot tersebut menyalin lusinan frase atau bait dari buku teks. Tugas tersebut merupakan metode pembelajaran umum kurikulum pendidikan di Tiongkok. Perdebatan merebak di platform media sosial Weibo. Beberapa warganet yang sempat mengalami metode pembelajaran serupa terbagi dua. Di satu sisi mereka memberi kritik, sedangkan disisi lain merasa kagum.

“Sudahlah, seberapa penting sih arti dari menyalin,” demikian komentar seorang warganet. Sementara lainnya menuliskan, “Perbedaan antara manusia dan hewan adalah mereka tahu, bagaimana caranya menggunakan peralatan.”

Dibutuhkan keahlian untuk membaca dan menulis dalam bahasa Tiongkok, karena terdapat ribuan karakter dalam penulisannya. Menyalin abjad tersebut secara berulang, merupakan langkah untuk menguasai dan menulis aksara Tiongkok.

Diketahui, ketika ujian menulis individu, para murid diminta untuk menuliskan apa yang mereka hapal dari ingatan ke dalam teks. Hal tersebut kadang membuat para murid ketakutan, karena kurikulum di sana banyak menggunakan hapalan, baik pada mata pelajaran sastra hingga sains.

Gadis tersebut, dituliskan surat kabar The Qianjing Evening News, menghabis dana sekira Rp1,67 juta dari uang yang didapatkan saat Imlek. Menggunakan robot membuatnya mampu menyelesaikan PR dalam waktu dua hari saja. ** Baca juga: Alamak, Seorang Kakek Makan Setengah Kaleng Cat yang Dikira Yoghurt

Namun robot tersebut akhirnya ditemukan dan dibanting oleh ibunda gadis yang tidak disebutkan namanya itu, saat membersihkan kamar.(ilj/bbs)