1

Ketika Tissa Biani Belajar Al-Qur’an Isyarat Bersama Teman-teman Tuli di Tangerang

Kabar6-Selain cantik dan sangat handal berakting serta multitalent dalam berbagai bakat entertain, aktris cantik Tissa Biani juga punya jiwa sosial yang tinggi. Hal itu terbukti saat ia menjadi relawan dalam acara “Berbagi Paket Kemerdekaan dan Dukung Program Tuli Mengaji Spesial HUT 79 Indonesia” di Sekolah Khusus YKDW 02 Tangerang pada pertengahan Agustus 2024.

“Menjadi relawan untuk dukung program mengaji teman tuli di Sekolah Khusus YKDW 02 Tangerang 🤍🌻Thank U @daarul_quran udh buat acara ini..,” tulis Tissa dalam caption di Instagram Story Pribadinya dikutip Jumat (6/9/2024).

**Baca Juga:Ekspansi 70 Meja Billiard Baru di Metropolis Town Square, Daruma Jadi Tempat Billiard Terbesar di Indonesia

Ia bersyukur bisa dipertemukan dengan teman-teman tuli yang punya semangat belajar dan menghafal Al-Qur’an meski dalam keterbatasan. Tissa pun sangat senang bisa mempraktekkan langsung membaca surat Al-Fatihah dengan bahasa Al-Qur’an isyarat.

“Jadi memang anak-anak di sini walaupun dalam keterbatasan ngajinya jago banget dengan bahasa isyarat. Kalau buat aku pribadi itu susah dan perlu Latihan beberapa kali, atau mungkin bisa jadi aku gak bisa. Tapi mereka bisa menguasai itu, seneng dan terharu banget litanya,” tutur Tissa.

Kepala Sekolah Khusus YKDW 02 Tangerang Mulyati mengucapkan terima kasih kepada Laznas PPPA Daarul Qur’an, Tissa Biani, perwaklian pemerintah kota Tangerang dan segenap artis yang hadir karena telah memberikan perhatian serta motivasi kepada murid-murid penyintas tuli untuk semangat dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.

“Terima kasih kepada PPPA Daarul Qur’an yang telah memberikan kesempatan anak-anak kami untuk bisa mengaji dan bersosialiasi lebih luas lagi. Juga Kak Tissa Biani yang memberikan motivasi untuk kita semua, semoga bisa menjadikan kita pribadi yang lebih baik lagi,” harapnya.

Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih mengatakan sejak 2023 program Tuli Mengaji telah terlaksana bersama Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (Mulia). Dan resmi diluncurkan di 17 Provinsi dalam Perayaan Milad ke-17 Laznas PPPA Daarul Qur’an pada akhir Maret 2024.

Melalui program ini tutur Dwi, lembaganya berupaya mencetak pengajar Al-Qur’an Isyarat, memberikan pembelajaran Al-Qur’an Isyarat bagi teman-teman tuli dan pengadaan Al-Qur’an Isyarat. Program Tuli Mengaji diharapkan mampu menyasar 17.000 penerima manfaat dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

“Tentunya program ini tak akan berjalan tanpa dukungan dari para donatur. Semoga program Tuli Mengaji ini dapat menjadi jalan teman-teman tuli meraih masa depan yang cerah dengan wasilah Al-Qur’an dan jadi keberkahan buat seluruh pihak yang mendukung setiap ikhtiar serta aktivitasnya,” tutur Dwi. (red)




Terobosan Baru Ilmu Pengetahuan, Penelitian di Tiongkok Berhasil Obati 5 Anak yang Lahir Tuli

Kabar6-Riset yang dilakukan di Fudan, Tiongkok, dipimpin bersama oleh peneliti Harvard Medical School di Massachusetts Eye and Ear, membuat terobosan baru dalam ilmu pengetahuan, yaitu berhasil mengobati lima anak yang lahir tuli.

Tim peneliti, melansir thehill, mengobati enam anak berusia antara satu hingga tujuh tahun yang menderita jenis ketulian turunan, disebabkan oleh mutasi gen OTOF, yang memproduksi protein yang memainkan peran penting mentransmisikan sinyal dari telinga ke otak. Setelah menerima suntikan ke telinga, anak-anak tersebut sembuh dan langsung dapat mendengar.

Para peneliti di balik pendekatan terapi gen baru ini yakin metode tersebut akan berguna untuk pengobatan lain juga. Dalam uji coba selama 26 minggu, lima dari enam anak menunjukkan tanda-tanda peningkatan pendengaran. Kemampuan pendengaran adalah faktor penting dalam pembelajaran bahasa.

Untuk studi ini, para peneliti juga mengukur persepsi bicara, yaitu kemampuan mengenali suara. Kelima anak yang merespons menunjukkan peningkatan di sana. “Ini benar-benar membuka pintu untuk mengembangkan pengobatan lain untuk berbagai jenis ketulian genetik,” kata Zheng-Yi Chen, salah satu peneliti utama.

Gen OTOF bertanggung jawab atas protein otoferlin, yang diproduksi oleh sel di bagian berbentuk siput dari telinga bagian dalam yang disebut koklea, yaitu tempat di mana gelombang suara diterjemahkan menjadi pulsa listrik yang dibawa ke otak oleh sel saraf. Otoferlin membantu mentransmisikan pulsa dari sel koklea ke saraf.

Tanpa itu, suara akan diterjemahkan menjadi sinyal listrik tetapi tidak akan pernah mencapai otak. Mutasi gen OTOF yang dimiliki oleh anak-anak adalah target yang menarik untuk terapi gen karena itu adalah kondisi yang relatif sederhana yang disebabkan oleh satu mutasi. Ini juga tidak melibatkan kerusakan fisik pada sel koklea.

Prosedur yang digunakan oleh para peneliti melibatkan penyisipan gen ke dalam koklea menggunakan jenis virus yang sering digunakan untuk pengobatan semacam ini. Virus akan menyisipkan gen ke dalam DNA sel target, menyebabkan mereka memproduksi protein yang hilang. Tetapi ada masalah, gen OTOF terlalu besar untuk dipegang oleh virus.

Mereka melewati masalah ini dengan membagi gen menjadi dua dan kemudian menyimpan kedua bagian tersebut dalam dua virus yang berbeda. Setelah itu, mereka menyuntikkan campuran dengan kedua bagian gen ke dalam koklea.

Meskipun virus menyisipkan kedua bagian gen ke tempat yang berbeda pada DNA sel, mesin seluler merakit protein lengkap ketika kedua bagian tersebut diekspresikan. Campuran khusus ini disuntikkan ke cairan telinga bagian dalam, dan dari sana, virus-virus itu mencapai sel target seperti yang diharapkan dalam suntikan normal.

Para peneliti dan peserta menunggu empat hingga enam minggu dalam setiap kasus untuk melihat tanda-tanda pertama pemulihan pendengaran. Lima dari enam peserta menunjukkan tanda-tanda peningkatan progresif. Ketika tiga anak yang lebih tua mematikan implan koklea, mereka dapat memahami dan merespons bicara pada minggu ke-26, dengan dua di antaranya bahkan dapat mengenali bicara di ruangan bising dan bahkan melakukan percakapan telepon.

Anak-anak yang lebih muda juga menunjukkan peningkatan, tetapi mereka terlalu muda untuk diuji. Hanya satu peserta yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Para peneliti tidak yakin tentang penyebabnya, tetapi mereka mengatakan mungkin disebabkan oleh reaksi kekebalan terhadap vektor virus.(ilj/bbs)




Derita Tuli Selama 5 Tahun, Ternyata Ada Earbud dalam Telinga Pria Inggris Ini

Kabar6-Sudah sekira lima tahun, Wallace Lee (66), pria asal Inggris yang juga mantan insinyur angkatan laut mengalami gangguan pendengaran atau tuli. Namun Lee mengira hal itu disebabkan karena deru helikopter militer yang didengarnya selama 24 tahun bertugas.

Lantaran kondisi yang dialami mengganggu keseimbangannya, melansir Timesnownews, Lee lantas membeli alat endoskopi yang terhubung dengan bluetooth, dan dari situlah terlihat ada sesuatu yang tersumbat di telinganya. Karena dokter pribadinya tak bisa mengeluarkan benda tersebut, Lee memutuskan untuk pergi ke ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di rumah sakit di Weymouth, Dorset.

“Awalnya dokter mencoba menyedotnya tapi tersangkut terlalu dalam. Jadi dia mendapatkan pinset mini ini,” kata Lee. “Dia menarik dan tiba-tiba terdengar, ‘pop’, dan saya merasa pendengarannya menjadi jelas lagi.” ** Baca juga: Penata Rambut Asal Australia Punya Profesi Sebagai Pembasmi Kutu Profesional

Lee menjadi sangat terkejut setelah mengetahui penyebab gangguan pendengaran yang dialaminya bertahun-tahun. Ternyata, ada sebuah earbud yang menyangkut dan tertutup kotoran telinga. Earbuds merupakan perangkat earphone yang dirancang untuk muat ke dalam lubang telinga.

Pria itu mengaku tidak menggunakan earbud selama lima tahun terakhir. Namun, setelah diingat-ingat lagi, Lee sempat menggunakan earbud pada 2017 lalu dalam penerbangan terakhirnya untuk mengurangi kebisingan saat tidur.

“Saya tidak tahu itu ada di sana,” tutur Lee. “Tapi, tetap saja rasanya saya seperti memiliki kesempatan hidup baru.” (ilj/bbs)




Persahabatan Unik Manusia & Anjing yang Sama-sama Tunarungu

Kabar6-Persahabatan yang terjalin antara Nick Abbott dan seekor anjing bernama Emerson ini memang unik. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu tidak bisa mendengar alias tunarungu.

Emerson yang tuli, sudah lama tinggal di tempat penampungan anjing North Florida Animal Rescue Maine. Awalnya, Emerson mengalami masa-masa sulit saat berada di Maine. Di usia 8 minggu, anjing itu terinfeksi virus dan kejang hingga tidak bisa mendengar. Lebih menyedihkan lagi, Emerson menjadi satu-satunya anak anjing yang tidak kunjung diadopsi.

Hingga Maret 2019 lalu, melansir Dailymail, Abbott melihat unggahan Facebook yang menampilkan profil Emerson. Siapa sangka, pria penyandang tunarungu ini langsung jatuh hati dan berniat untuk mengadopsi anjing kecil tersebut. “Meskipun dia tuli, tapi dia tetap luar biasa. Dia adalah anjing kecil dengan begitu banyak cinta,” kata Abbott.

Pria itu langsung mengajak ibunya datang ke Maine untuk memeriksa Emerson. Sewaktu Abbott datang, tidak disangka ternyata Emerson langsung menghampiri pria itu dan duduk di kakinya dengan nyaman. Permintaan Abbott untuk mengadopsi Emerson pun langsung diproses dalam sehari.

Sejak tinggal bersama, ikatan keduanya semakin kuat dan bisa dilihat di akun Instagram yang dibuat oleh Abbott untuk dirinya dan anjing kecil yang ia panggil Emmy itu.

Karena keduanya sama-sama tidak bisa mendengar, Abbott menggunakan perintah visual dengan bahasa isyarat. Ternyata, Emerson bisa menangkap perintah untuk duduk atau berbaring saat Abbott membuat isyarat dengan tangannya.

“Jika Nick menyentuh dan menggoyangkan cuping telinganya, Emerson akan langsung menggonggong. Ini sangat lucu,” kata Richelle, ibunda Abbott. ** Baca juga: Jadi Lelucon Netizen, Foto Presiden Kazakhstan ‘Diedit’ Agar Terlihat Awet Muda

Sementara itu menurut American Kennel Club, anjing cenderung lebih menanggapi isyarat visual ketimbang suara atau bau. Jadi para pemilik anjing direkomendasikan untuk mengajari atau berkomunikasi dengan anjing mereka menggunakan sinyal tangan dan bahasa tubuh.(ilj/bbs)




Hii…Ada 22 Benda Asing dalam Telinga Seorang Pasien

Kabar6-Neel Raithatha, pakar kesehatan di bidang telinga, hidung, tenggorokan (THT) bernama dari Leicestershire, Inggris, kembali menghebohkan dunia medis setelah mengungkapkan bahwa salah satu pasiennya memiliki 22 benda asing dalam lubang telinganya.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir thesun, Neel yang memang aktif di media sosial ini menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan dirinya mengangkat berbagai benda asing dari dalam teinga dengan pinset yang telah didesain khusus dari tubuh pasiennya. Ia mengangkat 22 benda asing ini satu demi satu dalam durasi waktu yang cukup lama. Pasiennya, menurut Neel, mengalami gangguan pendengaran yang cukup parah sebelumnya. Sebenarnya, sang pasien sudah menggunakan penyaring kotoran telinga, namun tetap saja peralatan ini tidak mampu mengatasi masalah yang menimpa pendengarannya.

Hal yang menjadi masalah, bagian dari peralatan ini masuk ke telinganya. Berkali-kali ia mencoba menggunakannya, berkali-kali pula bagian dari peralatan penyaring ini masuk ke dalam lubang telinga dan akhirnya membuat masalah kesehatannya menjadi semakin parah. Peralatan ini mulai dikelilingi oleh kotoran telinga dan akhirnya menyumbat pendengarannya.

Sebelumnya, Neel juga melakukan sebuah prosedur yang menunjukkan bahwa terdapat kotoran telinga dengan ukuran yang sangat besar di dalam kepala seorang wanita hingga membuatnya tuli sebelah. Selain itu, ia juga pernah mengangkat cotton bud yang masuk ke dalam telinga seorang pria dua tahun sebelumnya. ** Baca juga: Dengar Suara Keras Bikin Tubuh Wanita Asal Inggris Ini Jadi Membeku

Hii…(ilj/bbs)




Ada Sejumlah Masalah Kesehatan Saat Anda Naik Pesawat

Kabar6-Bepergian ke mana pun kini menjadi lebih mudah dengan menggunakan jasa transportasi udara atau naik pesawat terbang. Namun di sisi lain, meskipun mampu menyingkat waktu perjalanan, ternyata duduk berjam-jam duduk dalam pesawat bisa membahayakan kesehatan, lho.

Apa saja sih risiko naik pesawat terbang bagi kesehatan? Melansir Hellosehat, berikut uraiannya:

1. Terkena flu
Salah satu penyakit perjalanan udara yang banyak dialami adalah flu. Menurut Journal of Environmental Health Research pada 2004, flu yang terjadi biasanya disebabkan oleh rendahnya kelembapan dalam pesawat dan kecilnya ruang lingkup sirkulasi udara yang membuat virus mudah berpindah ke satu orang dan yang lainnya.

Selain itu, terdapat beberapa risiko penyakit serius yang bisa terbawa dari makanan yang kita makan di dalam pesawat terbang, lalu penyesuaian suhu tubuh yang buruk. Penyesuaian tubuh yang buruk dapat menyebabkan kita merasa mual, demam dan bahkan hingga kematian mendadak.

2. Terjadi penggumpalan darah
Penggumpalan darah di kaki (deep vein thrombosis) adalah salah satu risiko naik pesawat yang paling sering dihadapi penumpangnya. Pasalnya, kita diharuskan untuk duduk lama di kabin yang sempit sampai tiba di tujuan. Jika dibiarkan terus, penggumpalan darah ini bisa lepas dan berjalan ke paru hingga menyebabkan emboli paru.

Ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko pembekuan darah, khususnya mereka yang obesitas, orang yang baru menjalani operasi, penyakit jantung, usia paruh baya, dan wanita yang sedang hamil atau sedang mengonsumsi pil KB.

3. Tuli sementara
Jika sering berpergian dengan pesawat terbang, kemungkinan Anda bisa mengalami gangguan pendengaran sementara. Pasalnya, rata-rata tingkat kebisingan suara saat melakukan perjalanan udara bisa mencapai 110 desibel, menurut The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). Batas aman kebisingan suara yang aman adalah 88 desibel dalam waktu 4-5 jam penerbangan.

4. Jet Lag
Jet lag adalah gangguan tidur sebagai risiko naik pesawat yang sering menghantui para pelancong. Jet lag lebih umum terjadi pada penumpang pesawat penerbangan panjang yang melewati beberapa zona waktu berbeda (biasanya beda benua negara).

Semakin banyak zona waktu yang dilewati, semakin besar kemungkinan kita mengalami jet lag. Jet lag bukanlah kondisi kronis, perlahan bisa menghilang atau membaik seiring berjalannya waktu, namun dapat sangat melelahkan tubuh.

5. Sinar kosmik
Sinar kosmik adalah radiasi bermuatan tinggi yang dihasilkan dari atmosfer bumi. Hal ini biasanya muncul kalau kita terbang di atas atau sedang menuju daerah kutub utara.

Diduga, radiasi sinar kosmik bisa memicu kanker. Namun hingga saat ini belum diketahui seberapa besar radiasi yang berbahaya untuk tubuh. Orang yang paling berisiko terkena radiasi sinar kosmik adalah pilot, pramugari, dan teknisi pesawat penerbangan. ** Baca juga: Vitamin D Bikin Anda Tampak Muda

Seberapa sering Anda bepergian dengan menggunakan pesawat?(ilj/bbs)