1

Pengunjung Toko di Malaysia Diminta Beli Semua Topi yang Tak Sengaja Kena Tumpahan Kopi

Kabar6-Sebuah postingan di laman Facebook Penang Kini, mengisahkan seorang pengunjung yang secara tak sengaja menumpahkan kopi di toko pakaian, hingga jadi viral di Malaysia.

Kisah berawal saat seorang pelanggan memasuki sebuah toko pakaian. Nahas, melansir Worldofbuzz, pelanggan yang tak diungkap identitasnya itu menumpahkan kopinya bukan di lantai, melainkan di beberapa topi yang dipajang. Akibatnya, pelanggan tersebut dikatakan harus membayar semua topi yang terkena noda kopi. “Tidak ada pilihan lain. Itu tidak disengaja, tapi saya tetap harus membayar kesalahan saya,” tutur pengunjung itu.

Menurut laporan, pelanggan tersebut harus membayar harga lebih dari 10 topi di toko tersebut, yang memiliki noda kopi. Struk yang panjang dibagikan tetapi harganya tidak diungkapkan dengan jelas.

Dalam postingan Facebook tersebut, para warganet diingatkan lagi untuk sebaiknya tidak membawa makanan dan minuman ke dalam butik dan toko pakaian. “Sungguh menyakitkan untuk membayar semua kerusakan yang terjadi,” keluh pengunjung toko.

Disebutkan, menumpahkan minuman di lantai mungkin bukan masalah besar, tetapi hal itu bisa jadi akan menguras dompet Anda jika noda mengenai barang dagangan.(ilj/bbs)




Terbuat dari Bulu Berang-berang, Topi Milik Napoleon Bonaparte Bakal Dilelang di Paris

Kabar6-Sebuah topi bicorne hitam dari bulu berang-berang milik Napoleon Bonaparte yang digunakan saat memerintah kekaisaran Prancis pada abad ke-19 di lelang senilai sekira Rp10 miliar-Rp13 miliar.

Sejarawan mengatakan, hiasan kepala itu adalah bagian dari merek Napoleon, yang dikenakan ke samping, hingga membuatnya mudah dikenali dalam pertempuran.

Napoleon, melansir theguardian, memiliki sekira 120 topi bicorne selama bertahun-tahun, dan diperkirakan hanya tersisa 20 topi, banyak di antaranya merupakan koleksi pribadi. Topi itu dijual bersama dengan memorabilia Napoleon lainnya, dikumpulkan oleh seorang industrialis yang meninggal tahun lalu. Namun para juru lelang mengatakan, bagi para spesialis, topi itu adalah benda yang sangat langka dan dicari.

Napoleon mengenakan topinya dengan ujung yang sejajar dengan bahu, dikenal sebagai ‘en bataille’, sedangkan sebagian besar perwiranya mengenakan topi yang tegak lurus dengan bahu.

“Orang-orang mengenali topi ini di mana-mana. Ketika mereka melihatnya di medan perang, mereka tahu Napoleon ada di sana,” terang juru Lelang Jean Pierre Osenat. “Dan ketika sendirian, dia selalu memegangnya di kepalanya atau di tangannya, dan kadang-kadang dia melemparkannya ke tanah. Itu adalah gambar simbol kaisar.”

Para juru lelang mengatakan, asal usul topi ini tidak diragukan, dan tetap ada sepanjang abad ke-19 di keluarga yang sama dengan kepala istana Napoleon.

Topi yang dilelang oleh rumah lelang Osenat di Fontainebleau, Paris, Prancis, itu memiliki simpul pita yang dipasang Napoleon pada topinya pada 1815, selama penyeberangan Mediterania dari pengasingannya di Elba ke Antibes, di mana ia memimpin kembalinya kekuasaan untuk sementara waktu.

Barang-barang lain yang dijual termasuk piring perak yang dijarah dari kereta Napoleon setelah kekalahannya pada 1815 di Waterloo dan sebuah kotak rias kayu miliknya, dengan pisau cukur, sikat gigi perak, gunting dan barang-barang lainnya.(ilj/bbs)




Oknum LSM Anti Korupsi Ditangkap Polresta Serkot

Kasi Humas Polresta Serkot, AKP Iwan Sumantri

Kabar6-AL (41) aktifis anti korupsi di Banten, ditangkap Satreskrim Polresta Serkot, atas tuduhan penipuan pengusaha. Pria yang aktif di LSM itu menjanjikan ke pengusaha, bahwa bisa mendapatkan pekerjaan proyek pembangunan asrama haji di Tangerang, senilai Rp 33 miliar.

Korban dari PT Ganeko menuruti kemauan AL, dengan memberi uang awal senilai Rp 100 juta.

“Pelaku kepada korban yaitu EL, menawarkan lelang pekerjaan proyek pembangunan asrama haji di Tanggerang dari sumber anggaran APBN Kementerian Agama RI tahun anggaran 2022 kepada korban,” ujar Kasie Humas Polresta Serkot, AKP Iwan Sumantri, Jumat (24/02/2023).

Hingga akhirnya Abdul Latif ditangkap di kontrakannya, di Sumur Pecung, Kota Serang, Banten. Sedangkan pelaku lainnya, AR, telah meninggal dunia.

“Tersangka dikenakan Pasal 378 juncto 372 KUHP, tentang tindak pidana penipuan dan atau penggelapan, hukuman maksimal lima tahun penjara,” jelasnya.

Untuk meyakinkan korbannya yang berinisial EL, salah satu petinggi PT Ganeko, pelaku AL mengajak serta temannya, AR, yang berperan sebagai anggota Pokja Lelang pembangunan asrama haji Tangerang, Banten.

Pertemuan ketiganya terjadi pada Jumat dini hari, pada 24 Juni 2022, sekitar pukul 00.11 wib, disebuah hotel di Kota Serang, Banten.

Perbincangan dan tawar-menawar terjadi, AL meyakinkan korbannya bahwa AR bisa menenangkan PT Ganeko, asalkan memberi uang pelicin di awal sebesar Rp 100 juta.

Setelah dipastikan PT Ganeko menjadi pemenang, maka ada yang komitmen sebesar 12 persen yang akan diberikan EL kepada tersangka AL.

**Baca Juga: Satreskrim Polresta Serkot Olah TKP Penemuan Mayat di Sawah

“Pelaku membawa temannya bernama AR, mengaku sebagai anggota pokja pada lelang pekerjaan tersebut yang nantinya bisa memenangkan perusahan milik AL, PT. Ganeko. Antara korban dengan pelaku ada komitmen fee 12 persen setelah kontrak,” terangnya.

Setelah sekian lama ditunggu, nyatanya PT Ganeko tidak menjadi pemenang lelang proyek bernilai Rp 33 miliar itu. Setelah diselidiki, ternyata AR bukanlah anggota pokja lelang pembangunan asrama haji Tangerang, uang pelicin Rp 100 juta pun raib.

Kesal ditipu oknum LSM anti Korupsi di Banten, EL pun melaporkannya ke Satreskrim Polresta Serkot. Selama proses pemeriksaan, tersangka tidak kooperatif dan tidak pernah datang menemui penyidik untuk dimintai keterangan. (Dhi)




Demi Jaga Jarak, Wanita Ini Tempel Tanda di Topi Selebar 1 Meter

Kabar6-Ada banyak cara yang dilakukan untuk menjaga jarak dengan orang lain, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19. Nah, cara yang dilakukan seorang wanita di Paris, Prancis, ini sungguh unik sekaligus nyeleneh.

Apa yang dilakukannya? Wanita tadi, melansir Kompas, membawa tanda khusus di kepala. Tanda tersebut diletakkan pada bagian belakang topi yang dipakai, dan terlihat ada tulisan yang dibubuhkan untuk mengingatkan orang-orang di sekitarnya agar menjaga jarak.

“Ini adalah topi (berukuran) satu meter,” demikian tulisan pada bagian belakang topi tersebut. “Tolong hargai jarak!” ** Baca juga: Pria Penjelajah Waktu Ingatkan Kiamat yang Disebabkan Perang Antara Manusia dan Robot pada 3260 Mendatang

Wanita yang tidak diketahui identitasnya itu tampak modis dengan jaket berwarna hijau tentara yang dikenakannya, berpadu dengan celana putih setinggi mata kaki dan sepasang sneakers.

Ia terlihat tengah berjalan di Champs Elysees, Paris. Video yang memperlihatkan wanita dengan topi satu meter ini direkam oleh seorang pejalan kaki bernama Amar Taoualit, dan telah dilihat lebih dari 3.000 kali.

Banyak netizen yang mengatakan bahwa cara yang dilakukan wanita tersebut jauh dari efektif, sebab kemungkinkan orang hanya akan mundur 0,5 meter di kedua sisinya, lebih pendek dari jarak yang disarankan.

Warga lokal lainnya mengomentari tampilan modis perempuan tersebut dan menilai Paris akan selalu seperti itu. “Paris akan selalu menjadi Paris,” kata seorang warga paris.

Modis sekaligus aman.(ilj/bbs)




Benarkah Pakai Topi Picu Kebotakan pada Pria?

Kabar6-Peneliti asal Amerika Serikat, James Gatherwright dan timnya, mencoba mengamati kebiasaan memakai topi pada pria dan wanita melalui dua penelitian berbeda. Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Plastic and Reconstructive Surgeons ini melibatkan 92 pria kembar identik dan 98 wanita kembar identik.

Meski dilakukan secara terpisah, melansir tempo.co, proses pengambilan sampelnya tetap sama. Para ahli sama-sama mengukur lama pemakaian topi dan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita. Hormon testosteron memegang peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seksual pria, sekaligus pertumbuhan rambut. Jika tubuh kekurangan hormon testosteron, hal ini dapat menyebabkan rambut botak atau menipis seiring waktu.

Hasilnya, semakin lama pria memakai topi, semakin cepat pula mereka mengalami rambut rontok di bagian temporal alias kepala bagian samping. Di sisi lain, hal ini tidak terbukti dapat membuat rambut wanita jadi gampang rontok.

Beberapa pakar kesehatan lainnya, termasuk Aman Samrao, seorang dokter spesialis kulit di Harbor-UCLA Medical Center, Amerika Serikat, justru mengungkapkan fakta sebaliknya. Menurut Aman Samrao, penyebab kebotakan karena kebiasaan pakai topi hanyalah mitos belaka.

Kasus kebotakan pada pria dapat disebabkan oleh banyak faktor, artinya bukan hanya karena kebiasaan memakai topi. Salah satu penyebab paling umum adalah adanya hormon penyebab kebotakan yang disebut dengan dihidrotestosteron atau DHT. Hormon DHT ini bersifat genetik, artinya hanya pria yang punya hormon inilah yang akan mengalami kebotakan.

Namun, tidak menutup kemungkinan topi juga dapat menyebabkan rambut pria jadi gampang rontok dan cepat botak. Hal ini bergantung dari jenis topi dan seberapa lama Anda memakainya. Rambut Anda bisa saja jadi botak atau menipis kalau terbiasa memakai topi yang sangat ketat dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, rambut dan kulit kepala yang sering tertutup topi akan sulit bernapas karena kekurangan oksigen.

Topi yang terlalu ketat juga dapat menghalangi suhu panas keluar dari kepala. Akibatnya, aliran darah ke folikel rambut jadi terhambat dan memicu stres. Batang rambut pun lama-lama jadi melemah dan rontok satu per satu.

Namun rambut rontok atau tipis ini tidak akan selalu berakhir pada kebotakan. Rambut bisa kembali tumbuh subur dan menguat setelah Anda melepas topi dan membiarkannya bernapas lega. ** Baca juga: Ini Lho Tren Diet Paling Populer untuk Pria Sepanjang 2018 Lalu

Jadi gunakan topi yang agak longgar agar aliran darah ke folikel rambut menjadi lebih lancar sehingga mencegah kerontokan.(ilj/bbs)