1

Imlek 2024, Ini Harapan Warga Tionghoa di Tangsel ke Capres Terpilih

Kabar6-Ada harapan besar kepada pasangan calon terpilih di Pilpres 2024 besok, khususnya dari umat Buddha di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kepala negara terpilih nantinya dapat menjadi pembimbing seluruh umat.

“Memberikan satu perjuangan untuk membangun umat dan bangsa kita dengan baik. Adil, makmur sentosa. Itu harapan kita semua,” ungkap sekretaris pengurus Vihara Kwan In Thang, Pandita Chen Eddy Sastro kepada kabar6.com di Pondok Cabe Udik, Sabtu (10/2/2024).

Hari ini bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili. Vihara Kwan In Thang di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, sengaja tidak menggelar pertunjukan atraksi barongsai.

“Karena menyambut hajat negara,” ungkap sekretaris pengurus Vihara Kwan In Thang, Pandita Chen Eddy Sastro kepada kabar6.com di Pondok Cabe Udik, Sabtu (10/2/2024).

**Baca Juga: Imlek 2024 di Vihara Kwan In Thang Pamulang Diguyur Hujan Gelegar Petir

Menurutnya, Imlek tahun ini bertepatan dengan H-3 pemungutan suara Pemilu serentak 2024. Pengurus Vihara ingin supaya suasana tenang, kondusif.

Hal terpenting, lanjut Eddy umat bisa melaksanakan ritual sembahyang dengan baik. Makanya sengaja tidak digelar aksi pertunjukan barongsai.

Ia berpesan kepada seluruh umat agar dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Pergunakan akal serta pikiran yang jernih untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Eddy mengaku bersyukur selama masa kampanye di Kota Tangsel dapat berlangsung aman dan kondusif. Situasi ini tentunya menjaga stabilitas perekonomian masyarakat sekitar.

“Semua tiga-tiganya bagus. Tergantung hati. Supaya tidak salah pilih. Lima tahun sekali,” ujar Eddy.(yud)




Imlek 2574, Filosofi Shio Kelinci Air Kata Warga Cina Benteng

Kabar6

Kabar6-Hari ini Selasa, 22 Januari 2023, warga etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2574 dengan shio Kelinci Air. Perayaan Imlek sekarang dianggap lebih ramai ketimbang dua tahun sebelumnya karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi Covid-19 telah dicabut.

“Saya bisa memastikan klenteng atau vihara ini lebih ramai,” kata Andi, ketua persembahyangan Klenteng Mandala Avalokitesvara di Desa Ciakar, Panongan, Kabupaten Tangerang, kepada kabar6.com kemarin.

Masyarakat Tionghoa, khususnya di Tangerang, atau yang populer dengan sebutan Cina Benteng percaya jika kelinci adalah simbol umur panjang, kedamaian dan kemakmuran dalam budaya. Tahun 2023 ini dianggap menjadi masa harapan.

Menurut legenda Cina, orang yang lahir di setiap tahun hewan memiliki beberapa ciri kepribadian dari hewan tersebut. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa orang lahir pada tahun kelinci punya sifat waspada, jenaka, berpikiran cepat, dan cerdik.

**Baca Juga: PPKM Dicabut, Suka Cita Perayaan Imlek di Tangerang

Ia menjelaskan, jika di lihat dari tanggalan Tionghoa Imlek 2023 Jia Gwee melambangkan Kelinci bisa diartikan simbol binatang. Sedangkan air bisa diartikan sebagai unsurnya.

“Kedepannya saya berharap di tahun ini kita semua diberikan kekayaan seperti sehat, dijauhkan dengan bala dan bencana, dan selalu ditambahkan rejekinya,” jelas Andi.(Rez)




9 Ucapan-Ucapan Doa Saat Imlek, Salah Satunya Mendoakan Indonesia

Kabar6.com

Kabar6-Perayaan Imlek selalu diiringi dengan ucapan-ucapan doa kepada Yang Maha Kuasa, selain ucapan seperti ‘Gong Xi Fa Chai’ yang berarti selamat sejahtera, ucapan-ucapan doa seperti itu juga ada yang khusus mendoakan Negara Republik Indonesia.

Dijelaskan oleh Budayawan Tionghoa Kota Tangerang Owy Tjin Eng kepada Kabar6.com, ucapan doa khusus untuk Negara Indonesia adalah ‘Kuo Tay Min An’.

“Artinya adalah Negara aman, adil dan sejahtera,” ujarnya di sekitar Vihara Boen Tek Bio, Pasar Lama, Kota Tangerang, Sabtu (13/2/2021).

Pria yang akrab disapa Tjin Eng ini mengatakan, selain ucapan doa untuk negara, ada juga ucapan doa harapan untuk tahun yang baru ini ‘Xin Nian Jin Pu’ yang berarti memiliki kemajuan yang lebih baik pada tahun baru ini.

“Ucapan doa untuk kesehatan ‘Shen Ti Jian Kang’ yang berarti memiliki kesehatan yang baik. Lalu ‘Wan Shi Ru Yi’ yang berarti semoga sukses,” terangnya.

Lalu, Tjin Eng menerangkan, untuk menyambut musim semi diucapkan ‘Sin Chun Kiong Hi’. Kemudian untuk doa tambah umur tambah rezeki ‘Thiam Hok Thiam Siu’.

**Baca juga: Selain Kemeriahan, 4 Makanan ini Wajib Ada Saat Perayaan Imlek

“Segala masalah diselesaikan dengan baik ‘Ban Su Ji I’. ‘Kie Ku Hap Ke Pang An’ yang berarto harmonis tentram dalam keluarga,” ungkapnya.

“Lalu terutama satu lagi untuk mendoakan Indonesia, sebutnya ‘Kuo Tay Min An’ supaya negara kita aman, adil dan sejahtera,” tutupnya.(eka)




Selain Kemeriahan, 4 Makanan ini Wajib Ada Saat Perayaan Imlek

Kabar6.com

Kabar6-Pada Perayaan Imlek disetiap tahunnya selalu disambut oleh acara-acara meriah seperti Barongsai, Cokek (Wayang Kulit khas Tiongkok, Gambang Kromong, dan Lenong.

Tapi apakah kalian tau bahwa disetiap Perayaan Imlek juga selalu disambut dengan beberapa makanan wajib loh. Dijelaskan oleh Budayawan Tionghoa Kota Tangerang Owy Tjin Eng, ada empat makanan yang wajib ada pada saat Perayaan Tahun Baru Imlek yang belum banyak orang tahu.

Menurut Tjin Eng sapaan akrabnya, empat makanan yang dimaksud adalah Kue Keranjang, Dodol, Jeruk dan Olahan Ikan Bandeng.

“Kalau Kue Keranjang, selain menjadi bekal disaat perang dulu, kue ini pun memiliki makna untuk mempererat tali keluarga. Selain teksturnya yang lengket, Kue Keranjang pun terasa manis. Sehingga, maknanya untuk mempererat dan menghasilkan rasa manis bagi keluarga,” ujarnya saat ditemui Kabar6.com di Sekitar Vihara Boen Tek Bio, Sabtu (13/2/2021).

Kemudian, untuk dodol sendiri merupakan hasil akulturasi (campuran) budaya antara Tiongkok dan Indonesia yang sebenarnya pada Perayaan Imlek tidak ada sajian dodol atau wajik.

“Nah, kalau Buah Jeruk, itu berarti keselamatan atau kemakmuran. Dari bahasa aslinya Tjio yang artinya keselamatan, biasanya digandeng dengan Pisang, untuk sembahyang. Jika digabungkan Tjio dan Kit, artinya Keselamatan dan Raharja (makmur dan sejahtera, red),” terangnya.

Lalu untuk olahan Ikan Bandeng, Tjin Eng menjelaskan, yang digunakan disaat perayaan hendak menikahi putri seseorang.

Pada zaman dulu, kata Tjin Eng, Ikan Bandeng adalah tanda berbaktinya calon mempelai pria.

“Nah, untuk yang keempat adalah Ikan Bandeng. Olahan Ikan Bandeng dipercaya sebagai arti berbaktinya seorang calon mempelai kepada calon mertuanya,” ungkapnya.

Jika digeser pada zaman ini, Tjin Eng menjelaskan, olahan ikan bandeng biasa disajikan untuk persembahan yang berarti umat atau jemaat patuh dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Terlepas dengan akulturasi budaya saat ini, keempat makanan tersebut, tetap ada dalam perayaan perayaan Tahun Baru Imlek,” paparnya.

**Baca juga: Chicken Galantine, Sajian Tepat Temani Makan Siang Anda bersama Sahabat

Jadi Tjin Eng menyimpulkan, ikan bandeng iru adalah untuk persembahan ketika sembahyang leluhur dengan daging babi dan ayam 1 ekor.

“Wajik memang dari Tiongkok simbol kelekatan dengan saudara yang lain, kue keranjang simbol pengharapan supaya kehidupan kita dengan saudara lainnya akrab dan juga pengharapan, misalnya jeruk itu lambang keberuntungan,” terangnya.

Terpisah, seorang Penjual Kue Keranjang di sekitaran Pasar Lama Kota Tangerang, Mona menyatakan, Kue Keranjang yang dahulu disajikan tersusun bertingkat, menandakan kemakmuran, dan bertambahnya keberuntungan bagi masyarakat yang mempercayainya.

“Kue Keranjang itu dulu kan disusun. Bertingkat gitu. Jadi dimaknai sebagai semakin bertambahnya, semakin tingginya kesejahteraan. Itu kan yang dipercaya sama masyarakat Buddha, Kue Keranjang itu dimaknai meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran,” tutupnya.(eka)




Tahun Baru Imlek, Kapolresta Tangerang Cek Pengamanan dan Prokes di Vihara Caga Sasana

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengecek pengamanan Perayaan Tahun Baru Imlek di Vihara Caga Sasana di Kampung Cukanggalih, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/2/2021).

Selain memeriksa pengamanan, Wahyu yang didampingi Kasat Lantas Kompol Roby Heri Saputra dan Kapolsek Panongan AKP Feizal Ardiles juga mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di Vihara itu.

“Kami bersilaturahmi dengan pengurus Vihara sekaligus juga bersilaturahmi dengan pengurus Klenteng Mandala Avalokitesvara,” kata Wahyu.

Wahyu mengapresiasi diterapkannya protokol kesehatan di dua tempat ibadah itu. Sebab, baik Vihara ataupun Klenteng sudah menerapkan jaga jarak, mewajibkan mencuci tangan, dan mengukur suhu tubuh sebelum memasuki areal vihara dan klenteng.

“Serta mewajibkan penggunaan masker pada saat melaksanakan ibadah,” terang orang nomor satu di Polresta Tangerang Polda Banten ini.

Wahyu kembali mengingatkan agar semua individu tidak mengabaikan untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas apa pun. Ia menekankan pentingnya melaksanakan 5M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas atau mengurangi aktivitas di luar rumah.

**Baca juga: Kuasa Hukum LYP Korban Kasus Aborsi, Kembali Buka Laporan ke IDI Tangerang

Pada kesempatan itu, Wahyu memberi ucapan Tahun Baru Imlek seraya berdoa agar Imlek tahun 2021 yang dalam kalender China merupakan tahun 2572 yang menjadi tahun shio kerbau membawa keberkahan. Wahyu juga mengajak semua umat berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

“Semoga Imlek ini membawa rezeki yang berlimpah dan kesehatan untuk kita semua serta Semoga pandemi COVID19 segera berakhir dengan gotong royong dan kerja keras kita semua,” tandasnya.(Vee)




Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Tanpa Hujan, Begini Penjelasannya

Kabar6.com

Kabar6-Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 (2021 Masehi) dengan shio ‘Kerbau Logam’ ini sangat berbeda dari sebelumnya, selain karena adanya Pandemi Covid-19, pada perayaan Imlek di tahun ini juga tidak disertai hujan.

Menanggapi hal itu, Ketua Vihara Boen Hay Bio Tatang Yong Pendi menerangkan, cuaca pada perayaan tahun ‘Kerbau Logam’ tersebut, tergantung pada Hari Raya Onde, tepatnya 45 hari sebelum Tahun Baru Imlek.

“Kalau Hari Raya Onde atau Hari Raya Sembayang Tang Ce nya hujan, biasanya Hari Raya Imlek nya panas. Begitu pun sebaliknya. Jadi kita lihat di Hari Raya Ondenya aja. Jadi ngga ada pertanda apa apa,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (12/2/2021).

Tatang menjelaskan, dalam perayaan Imlek kali ini, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, berbeda dengan tahun yang sebelumnya.

Diterangkannya, pada bagian depan Vihara ada petugas untuk memeriksa suhu badan umat yang akan bersembahyang.

“Yang tidak membawa masker, kita sediakan masker. Tempat cuci tangan, hand sanitizer, jadi memang ditengah Pandemi, kita pun harus beradaptasi,” terangnya.

Dilokasi yang sama, seorang jemaah Syawki mengatakan, karena suasana pandemi Covid-19, tidak boleh ramai-ramai datang ke Vihara Boen Hay Bio.

“Jadi gak bisa dirayakan secara rame-rame. Dulu sebelum ada Covid memang rame sekali, diberi waktu dan gak boleh bawa rombongan banyak-banyak,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Syawki, sebelum adanya pandemi, pada perayaan Imlek di tahun sebelumnya selalu ada hiburan seperti adanya gembang kromong, lenong, dan sebagainya.

**Baca juga: Terekam CCTV, Kawanan Curanmor Gondol Motor Wartawan di Cilenggang

Akibat Pandemi ini, Syawki mengungkapkan, hanya bisa merayakan dengan ibadah di Vihara dan bercengkrama di rumah dengan keluarga.

“Ya, hanya dengan keluarga di rumah, setelah ibadah ini langsung pulang ke rumah dengan keluarga. Oh jelas, semoga (Pandemi Covid-19, red) cepat berakhir dan tahun ini bisa selesai semua.” tutupnya.(eka)




Perayaan Imlek, Pemkot Minta Protokol Kesehatan Harus Ketat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang dan unsur Forkopimda Kota Tangerang melakukan monitoring di sejumlah vihara yang setiap tahunnya menggelar perayaan tahun baru Imlek bagi warga tionghoa yang ada di wilayah Kota Tangerang.

Mereka pun memastikan perayaan Imlek berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.

“Patroli dilakukan bersama untuk melihat kesiapan di tempat ibadah yang tiap tahun menjadi lokasi perayaan Imlek,” ucap Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah saat memantau kesiapan Imlek di Vihara Boen Tek Bio, jl. Kali Pasir, Kota Tangerang, Kamis (11/2/21).

Arief mengharapkan masyarakat Tionghoa di Kota Tangerang dapat memperingati Imlek dengan cara sederhana agar angka penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang dapat ditekan hingga menjadi zona hijau.

“Sejauh ini tempat ibadah sudah menyiapkan protokol kesehatan yang baik di lokasi. Mudah – mudahan perayaan Imlek di Kota Tangerang bisa berjalan dengan tertib,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Badan Pengurus Klenteng Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengatakan bahwa ada sekitar 700 umat Konghucu beribadah di klenteng tersebut saat malam Tahun Baru Imlek, Kamis (11/2/2021).

“Yang hari ini belum tau sampai berapa, tapi kami prediksi sementara udah hampir 400 orang hadir,” ungkap Ruby saat dikonfirmasi, Jumat (12/2/2021).

“Jadi sampai hari ini, sudah ada sekitar 1000 orang yang hadir di sini,” tambahnya.

**Baca juga: Sempat Terhenti Akibat Covid-19, Program Bedah Rumah Aktif Kembali

Ruby mengatakan, angka tersebut memang lah banyak. Namun dirinya memastikan tidak ada umat yang berdesak-desakan saat melakukan peribatan karena sistem yang mereka terapkan.

“Setelah mereka sembahyang, kami wajibkan mereka untuk langsung pulang,” tandasnya.(Oke)




Perayaan Imlek 2572 Ditengah Pandemi, Perhimpunan Tionghoa: Kembalinya Budaya Lama

Kabar6-Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) yang juga pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Azmi Abubakar ikut menanggapi perayaan Tahun Baru Imlek 2572 ditengah Pandemi Covid-19.

Walaupun perayaan terbatas, Azmi menyebut, masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek, justru akan melakukan budaya budaya lama, yang sudah ditinggalkan sebelumnya.

“Sebagai contoh, membasuh kaki orang tua, yang sudah lama ditinggalkan, dan jarang terjadi di tahun tahun sebelum pandemi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).

Azmi mengatakan, ada beberapa hal dalam tahun baru Imlek yang akan hilang dalam pelaksanaan perayaannya.

Menurutnya, setiap Hari Raya Tahun Baru Imlek, akan ada Barongsai, kumpul kumpul di Vihara, saling menyapa antar keluarga di tempat ibadah itu, namun perayaan tahun ini akan berbeda.

“Mengingat himbauan pemerintah, agar masyarakat tidak melakukan kerumunan. Pasti berbeda, dan jelas tidak akan ada hiruk pikuk itu,” terang Azmi yang memiliki nama Tionghoa Lim Se Ming tersebut.

**Baca juga: Seminggu Diresmikan, BSI Tangsel Kini Fokus Migrasi Data Nasabah.

Dengan adanya imbauan pemerintah tersebut, Azmi memastikan, warga Tionghoa akan lebih meluangkan waktunya bersama keluarga.

“Menimbulkan budaya budaya lama, untuk mempererat hubungan keluarga. Ya, tadi salah satunya membasuh kaki orang tua kita. Itu yang saya ambil hikmah dari perayaan ditengah Pandemi Covid-19 ini,” tutupnya.(eka)




Jelang Tahun Baru Imlek, Bang Ben Minta Perayaan Dilakukan Dari Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie meminta agar masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek 2572 pada 12 Februari 2021 agar dilakukan dari rumah.

“Tetap prinsipnya kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya tetep protokol kesehatan yang kami canangkan 4M,” ungkapnya, ditulis Jumat (5/2/2021).

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini mengatakan, dalam Pandemi Covid-19 ini tetap harus menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, maka dari itu Imlek diharapkan dirayakan dari rumah saja.

“Maka Imlek itu nanti di rumah aja. Antara lain kegiatan imlek itu yang pasti dibatasi betul-betul di rumah aja, tidak ada lagi peristiwa ceremonial keluar,” terangnya.

Bang Ben menegaskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlaku bagi siapapun.

**Baca juga: Catat! Ini Lokasi dan Jadwal Program Pelatihan Non Formal untuk Warga Tangsel

Bang Ben mengatakan, hal tersebut sudah dibahas saat rapat koordinasi dengan Forkopimda beberapa waktu lalu.

“Itu sudah kita bahas waktu kemarin rapat dengan Menko Maritim ya, dengan Jaksa Agung, Kapolri, dan seterusnya.” tutupnya.(eka)




Tahun Baru Imlek, 17 Vihara di Kabupaten Tangerang Dijaga Jibom

kabar6.com

Kabar6-Polres Kota (Polresta) Tangerang akan menyiagakan 88 personil kepolisian dan dua regu penjinak bom (Jibom) Polda Banten untuk mengamankan perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang akan dilaksanakan pada Sabtu (25/1/2020) mendatang.

Nantinya, puluhan personil kepolisian tersebut anak ditempatkan di 17 Vihara yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Nanti akan ada pengamanan dari personil dan regu jibom untuk sterilisasi,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Gedung Baru Polresta Tangerang, Kamis (23/1/2020).

**Baca juga: Kecamatan Pakuhaji Tegur Pembuat Jembatan di Kampung Emperan Besok.

Selain dari pihak kepolisian, lanjut Ade untuk memberikan rasa aman kepada umat Budha dan Konghucu yang sedang merayakan Imlek, pihaknua juga bekerja sama dengan beberapa organisasi masyarakat (Ormas).

“Saya dengar nanti juga ada beberapa Banser. Saya harap semua masyarakat bisa berbartisipasi untuk melancarkan seluruh kegiatan yang ada di Kabupaten Tangerang ini,” ujarnya.(Vee)