1

Pemkot Serang Berbelasungkawa Satu Keluarga Jadi Korban Sriwijaya Air

kabar6

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam, terhadap satu keluarga di Ibu Kota Banten yang ikut menjdi korban pesawat Sriwijaya Air, pada Sabtu, 09 Januari 2021 kemarin.

Pemerintah daerah (Pemda) mengaku akan memberikan bantuan kepada keluarga korban hingga membantu proses pendataan ke posko crisis center di bandara Soetta maupaun di JICT, Jakarta.

“Pemerintah Kota (Serang) turut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya satu keluarga, sekarang sudah mengirim tim ke domisili. Untuk menanyakan yang sebenarnya, data. Insha Allah akan ada bantuan dari pemerintah,” kata Walikota Serang, Syafrudin, kepada awak media, Senin (11/01/2021).Baca Juga : Satu Keluarga di Kota Serang, Jadi Korban Sriwijaya Air

Sebelumnya sempat diberitakan ada satu keluarga, terdiri dari Ibu dan tiga orang anaknya, termasuk bayi berusia enam bulan, ikut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air jurusan Jakarta-Pontianak.

Mereka merupakan warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kota Serang, yang pergi ke Pontianak untuk bertemu sang suami.(Dhi)




Satu Keluarga di Kota Serang, Jadi Korban Sriwijaya Air

Kabar6-Satu keluarga di Kota Serang ikut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu, 09 Januari 2021 kemarin. Korban terdiri dari satu orang ibu, Arneta Fauzi (39), beserta tiga anaknya, Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.

Sebelum pergi, Arneta memberikan uang Rp 100 ribu ke asisten runah tangga (ART) nya dan bilang, kalau Arneta menitipkan rumah itu ke ART bernama Yayuk.

“Sebelum pergi, dia kasih uang ke saya Rp 100 ribu. Saya titip rumah ya (kata ART menirukan ucapan korban). Terus dia dandan medok, pas mau pergi itu dia nyanyi,” kata ART korban, Yayuk, ditemui di rumahnya oleh awak media, Senin (11/01/2021).

Korban berangkat ke bandara Seotta pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30 wib. Arneta Fauzi pergi ke Pontianak untuk menemui suaminya, Yaman Zai, yang bekerja sebagai pelaut.

Dari rumahnya di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Arneta membawa jam tangan sebagai hadiah untuk suaminya, namun sepatunya tak terbawa.

Sampai di bandara, Yayuk mengatakan kalau wajah Arneta pucat dan tidak pamitan ke dirinya. Sedangkan kedua anak korban yang juga menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182 melambaikan tangan ke dirinya.

“Dia bilangnya mau nyusul suami. Pergi sama anaknya, saya ikut nganterin ke bandara, anaknya tiga,” terangnya.

Karena hingga sore tak juga mendapat kabar sampai di Pontianak, sang suami menelpon ke keponakannya di Kota Serang. Karena khawatir, Yayuk menyalakan televisi dan melihat ada kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

“Bapaknya telephone ponakannya, (terus saya bilang) coba setel (nyalakan) televisi , eh iya itu di tivi ada. Dia bawa jam tangan buat suaminya, sepatunya mah iya enggak kebawa,” ujarnya.

Sebelum kejadian nahas menimpa, Arneta beserta ketiga anaknya, dua kali gagal berangkat menemui suaminya, karena hasil test antigen belum juga keluar. Setelah dinyatakan bebas covid-19, korban pun berangkat menemui suaminya. Namun nahas, pesawat yang ditumpanginya mengalami musibah ditengah perwira Kepulauan Seribu.

“Mama Umu (panggilan Arneta) itu udah dua kali pulang, yg pertama itu iya selamat. Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik. Semoga ada mujizat ya,” tuturnya.(dhi)




Mantan Ketum HMI Jadi Penumpang Sriwijaya Air, 23 Januari Direncanakan Hadir sebagai Pemateri di Lebak

Kabar6

Kabar6-Mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mulyadi P. Tamsir menjadi satu di antara penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Ia dikabarkan bersama istrinya Makrufatul Yeti Srianingsih di dalam pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut.

Sebenarnya, Mulyadi direncanakan untuk datang ke Kabupaten Lebak untuk menghadiri kegiatan Latihan Kepemimpinan (LK) dan menjadi salah satu pemateri di kegiatan yang juga bersamaan dengan LKK tingkat Nasional, LK-2 tingkat Nasional dan Senior Course tingkat Nasional.

“Beliau rencananya akan mengisi materi di LK-2 di Lebak pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 di Gedung LPMP. Beliau mengisi materi tentang Perspektif Kebijakan untuk Pembangunan yang Adil,” kata Ketua HMI Cabang Lebak, Adang Hardiana saat dihubungi Kabar6.com, Minggu (10/1).

Baca Juga: Mantan Ketum PB HMI Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Sosoknya Disebut Mendukung Penuh HMI Lebak

Adang mengaku sangat terpukul saat mendengar kabar Mulyadi merupakan salah satu penumpang di pesawat nahas tersebut. Di mata Adang, Mulyadi merupakan sosok yang baik, ramah dan menjadi penyemangat kader HMI.

“Kanda Mulyadi adalah sosok yang baik dan ramah. Beliau adalah kakak bagi kami yang mampu memberikan motivasi. Tentunya doa-doa terbaik untuk beliau dan penumpang lain di pesawat itu,” tutur Adang.(Nda)