1

Catat! 7 Bahan Alami ini untuk Pengusir Nyamuk

Kabar6-Gigitannya tidak hanya bisa membuat kulit bentol dan gatal, tapi juga menyebabkan berbagai penyakit berbahaya.

Ternyata ada bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk menekan populasi nyamuk di rumah. Apa saja kah?

Dilansir dari holodoc, Selasa (23/4/2024) selain menggunakan losion anti nyamuk, kamu bisa mengusir serangga tersebut dengan bahan-bahan alami ini:

1. Minyak kayu putih lemon

Bahan alami ini sudah menjadi obat nyamuk alami sejak lama dan 95 persen efektif memberikan perlindungan tubuh selama 3 jam.

Cara membuatnya mudah, campurkan minyak kayu putih lemon dan minyak bunga matahari.

Balurkan campuran tersebut ke seluruh tubuh untuk memberikan perlindungan maksimal.

Meski terbuat dari bahan alami, kamu sebaiknya tidak memberikan minyak kayu putih lemon pada anak berusia di bawah 3 tahun.

2. Bunga lavender

Bukan tanpa alasan bila banyak produk losion antinyamuk yang menggunakan aroma lavender.

Nyatanya, bunga berwarna ungu ini bersifat analgesik, antijamur, dan antiseptik.

Selain mencegah gigitan serangga tersebut, lavender juga efektif menenangkan dan menyejukkan kulit.

Cara membuat obat anti nyamuk dari bahan alami ini, yaitu hancurkan lavender dan oleskan sari bunga ke area tubuh yang terbuka seperti tangan, kaki atau leher.

Kamu juga bisa meneteskannya ke bantal atau sprei untuk memberikan perlindungan maksimal.

3. Minyak kayu manis

Cara membuat obat nyamuk dari minyak kayu manis adalah mencampurkan dengan ¼ sendok teh (24 tetes) minyak dengan 4 ons air.

Campuran ini bisa kamu semprotkan langsung ke kulit, pakaian atau ruangan di dalam rumah.

Sebaiknya hati-hati saat mengoleskan minyak ke kulit. Sebab, campuran yang terlalu kental bisa meningkatkan risiko iritasi kulit.

Jika setelah menggunakannya kamu mengalami ruam atau gatal, segera hentikan penggunaan dan bersihkan kulit dengan air.

**Baca Juga: Minyak Makan Merah Bisa Cegah Stunting, Harganya Lebih Murah

4. Minyak thyme

Thyme efektif mengusir nyamuk yang menjadi penyebab malaria. Obat nyamuk alami ini bisa kamu gunakan dalam tiga cara.

Pertama, bakar daun tyme. Asap dari pembakaran daun efektif membunuh serangga tersebut.

Cara kedua, campurkan 4 tetes minyak thyme dengan satu sendok minyak zaitun atau jojoba, kemudian minum.

Terakhir, campurkan 5 tetes minyak thyme dengan 2 ons air. Larutan ini bisa kamu gunakan sebagai semprotan nyamuk.

5. Serai

Serai atau lemongrass (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman wangi yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia.

Tanaman herbal ini menjadi salah satu wewangian favorit banyak orang karena dapat memancarkan aroma yang menyenangkan dan menenangkan.

Tidak heran bila bahan alami ini digunakan dalam berbagai produk komersial seperti parfum, aromaterapi, lotion dan lilin.

Nah, serai mengandung citronella, minyak alami yang terkenal di seluruh dunia sebagai bahan alami pengusir nyamuk.

Berdasarkan studi ilmiah tentang efisiensi pengusir serangga nabati pada tahun 2011, terungkap bahwa Citronella dari serai memiliki bau yang menyengat sehingga mampu mengusir nyamuk dalam waktu 2,5 jam dan terbukti mengurangi gigitan serangga tersebut hingga 40 persen.

Cara menggunakan bahan alami ini cukup dengan membakar sebatang serai di dalam ruangan. Asapnya bisa memberikan perlindungan ekstra hingga 50 persen.

6. Minyak pohon teh

Bukan hanya ampuh mengatasi jerawat, minyak pohon teh atau tea trea oil juga efektif mengusir serangga ini di sekitar rumah berkat sifat antiseptik, antimikroba dan antiinflamasinya.

Cara membuatnya dengan mencampur beberapa tetes minyak pohon teh dan air. Masukkan campuran ini ke dalam botol semprot, lalu semprotkan cairan ke lingkungan rumah.

7. Minyak cengkeh

Penelitian telah menemukan bahwa minyak cengkeh topikal yang encer aktif dalam melawan nyamuk. Penelitian menyimpulkan bahwa bahan alami ini efektif selama hampir empat jam.

Namun, seperti minyak thyme, minyak cengkeh tidak boleh kamu oleskan tanpa diencerkan terlebih dahulu pada kulit karena dapat terserap dan menimbulkan efek buruk.

Untuk membuat minyak cengkeh menjadi obat pengusir nyamuk, kamu cukup mencampurkan seperempat sendok makan minyak untuk sekitar 100 mililiter air. Campuran ini bisa kamu semprotkan di kulit, baju, maupun ruangan.(red)




Pria Bolivia yang Tersesat Selama Sebulan di Hutan Amazon Mampu Bertahan Hidup dengan Makan Ulat

Kabar6-Jhonattan Acosta (30), pria asal Bolivia, selamat setelah 31 hari tersesat di hutan Amazon. Acosta mampu bertahan hidup selama sebulan dengan memakan ulat dan serangga.

Acosta diketahui tersesat dalam hutan setelah terpisah dari empat temannya saat sedang berburu di Bolivia utara. Selain memakan ulat dan berbagai jenis serangga, melansir Independent, Acosta juga meminum air hujan yang ditampung dalam sepatunya. Acosta mengatakan, dia pun harus bersembunyi dari jaguar dan hewan liar lainnya seperti peccary atau sejenis hewan mamalia mirip babi.

Berat badan Acosta turun hingga 12 kilogram, pergelangan kakinya terkilir dan mengalami dehidrasi saat ditemukan oleh tim pencarian yang terdiri dari warga lokal dan teman-temannya.

“Luar biasa, saya tidak percaya orang-orang tetap melakukan pencarian selama itu,” kata Acosta sembari meneteskan air mata. “Saya makan ulat, saya makan serangga, kalian tidak akan percaya apa yang saya lakukan untuk bertaha hidup selama ini.”

Selain ulat dan serangga, Acosta juga memakan buah-buahan liar. “Saya sangat bersyukur pada Tuhan, karena Dia memberikan saya kehidupan baru,” ujarnya. ** Baca juga: Pemerintah AS Tolak Klaim Elon Musk Perihal Tanam Chip pada Otak Manusia Bisa Sembuhkan Lumpuh

Pada hari ke-31 tersesat di hutan, Acosta melihat tim pencarian yang berada 300 meter dari tempatnya dan berjalan dengan tertatih-tatih menuju tim tersebut melewati semak-semak berduri.

Pria itu juga berteriak agar didengar tim pencarian. Polisi mengatakan akan memeriksa empat teman Acosta untuk mencari tahu mengapa dia terpisah dari teman-temannya hingga tersesat di hutan Amazon.(ilj/bbs)




Huek…Wanita di Florida Tinggal dalam Rumah yang Penuh Sampah, Feses dan Ratusan Tikus

Kabar6-Pihak berwajib di Citrus County, Florida, Amerika Serikat (AS), menangkap seorang wanita bernama Shannon Marie Morgan (38), setelah menemukan seorang anak hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Penangkapan ini, dikatakan pihak berwajib, sebagai respon atas laporan kekejaman terhadap hewan di rumah Morgan.

Ketika pihak berwenang dari Kantor Sheriff Distrik Citrus tiba ke tempat kejadian, melansir Nypost, mereka kewalahan lantaran bau amonia di dalam rumah dan menemukan beberapa kandang serta akuarium kaca yang menampung ular dan hewan pengerat bersama tikus dan kucing yang lepas, berlarian di sekitar rumah. Pihak berwenang mengatakan, hewan-hewan itu telah kehilangan kebutuhan dasarnya, dan feses serta urine di rumah serta kandang menyebabkan serangan kecoak dan serangga lainnya.

Selain kotoran hewan,terdapat juga sampah, piring kotor, dan makanan busuk berserakan di seluruh rumah, yang juga mengundang berbagai serangga. Di satu kamar tidur, petugas polisi menemukan seekor musang dan seekor anjing di dalam kandang yang terlalu kecil untuk hewan tersebut, serta menemukan seorang anak kecil dalam kamar tidur lain, dikelilingi oleh sampah yang dipenuhi serangga di lantai dan kasur.

Penyelidik juga mengungkapkan, mereka menemukan darah di lantai salah satu kamar tidur, disebabkan oleh seekor kucing yang memakan salah satu tikus. Disebutkan, lebih dari 50 tikus ditemukan di dalam kandang dengan sekira 300 tikus berkeliaran bebas. ** Baca juga: Batuk Usai Santap Makanan Pedas, Wanita Tiongkok Ini Mengalami Patah Tulang Rusuk

Tujuh kucing, satu anjing, dan satu musang dikeluarkan dari rumah yang kemudian diamankan untuk memudahkan pemindahan sisa hewan. Morgan telah ditangkap atas 12 dakwaan kekejaman terhadap hewan dan satu dakwaan penelantaran anak dengan total uang jaminan sebesar sekira Rp405,6 juta.

“Penyalahgunaan dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi,” kata Sheriff Mike Prendergast. “Kondisi tempat tinggal ini dan hewan dalam kasus ini sangat buruk, personel kantor sheriff diperingatkan untuk masuk. Baik anak-anak maupun hewan tidak boleh bertahan dalam lingkungan seperti ini. Sangat penting bagi warga negara kita untuk melaporkan tanda-tanda kemungkinan anak atau penelantaran hewan. Petugas Pengendalian Hewan, deputi, dan spesialis TKP kami sekali lagi telah melakukan pekerjaan yang fenomenal.” (ilj/bbs)




Apa Saja yang Mendapat Predikat ‘Makanan Terburuk’ di Asia Tenggara?

Kabar6-Ada banyak kuliner lezat yang ditawarkan sejumlah negara di Asia Tenggara, dengan olahan sekaligus bumbu yang khas. Negara seperti Kamboja, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Laos masuk dalam wilayah Asia Tenggara yang jadi ‘surga’ para turis backpacker dari berbagai negara.

Ya, negara-negara tadi memiliki kuliner eksotik yang cukup menantang. Meskipun begitu, ada beberapa makanan yang diberi predikat sebagai ‘makanan terburuk’ di Asia Tenggara. Melansir Detikfood, berikut lima makanan terburuk di Asia Tenggara:

1. Sup Semut, Laos
Hidangan ini dikenal dengan nama Gaeng Kai Mot Daeng yang artinya sup telur semut. Namun hidangan sup semut ini disebut sebagai salah satu makanan terburuk di Asia Tenggara, karena tampilannya yang menyeramkan, dan terdiri dari ratusan semut hidup serta merangkak keluar dari kuah sup.

Bagian luar dari sup terlihat putih karena menggunakan butiran telur semut yang mirip seperti nasi putih. Meski bagi sebagian orang makanan ini dianggap menyeramkan, orang-orang di Laos percaya bahwa sup semut ini memiliki banyak protein sehat.

2. Prahok, Kamboja
Prahok merupakan olahan makanan dari fermentasi ikan yang aroma amisnya cukup menyengat. Prahok ini mirip seperti sambal di Indonesia, digunakan dalam banyak masakan dan jadi hidangan pelengkap.

Prahok disebut sebagai salah satu makanan terburuk di Asia Tenggara karena rasanya yang asin dengan aroma amis. Karena hasil fermentasi tekstur dari ikan ini mirip seperti pasir, sedikit hambar sehingga membuat beberapa turis kurang menyukai prahok.

Hidangan ini dibuat dari ikan Trey Riel, dan dulu bahkan pernah menjadi mata uang karena nilainya yang sangat penting. Hingga saat ini, prahok masih menjadi makanan sehari-hari di Kamboja, bahkan banyak yang menjualnya dalam kemasan plastik sebagai oleh-oleh.

3. Con Trung Chien, Vietnam
Hidangan Con Trung Chien disebut sebagai salah satu makanan paling buruk di Asia Tenggara. Makanan ini merupakan serangga yang ditumis dengan berbagai bumbu.

Biasanya serangga yang dipakai cukup beragam antara lain jangkrik, lebah, hingga kalajengking. Semua serangga ini kemudian digoreng dan ditumis dengan bawang, jahe, dan lemon. Bagi kebanyakan orang Vietnam makanan ini sehat karena punya kadar lemak yang rendah dan kaya protein.

4. Pad Thai, Thailand
Menurut blogger travel ‘Sweet3Manggo’ ada makanan enak di Thailand yang justru menjadi makanan terburuk di Asia Tenggara. Hidangan Pad Thai bisa ditemukan di mana saja, tak hanya di Thailand bahkan di seluruh dunia.

Pad Thai terdiri dari mie beras seperti kwetiau, campuran seafood, bawang, saus ikan, dan bubuk cabe. Namun makanan ini dicap buruk karena proses memasaknya yang sangat jorok dan berbahaya bagi kesehatan.

“Pad Thai merupakan salah satu makanan kaki lima paling jorok yang bisa kamu makan. Tekstur mie yang basah dibuat di pinggir jalan, dengan debu dari kendaraan yang lewat, lalu penjual Pad Thai yang tidak menggunakan sarung tangan. Jadi selain rasanya yang biasa saja, Pad Thai juga tidak sehat untuk kamu,” kata blogger tersebut.

5. Balud dan Bolinao, Filipina
Berbeda dengan negara tetangga lainnya, semua makanan di Filipina dicap punya rasa yang hambar dan tidak enak. Salah satu makanan yang paling dihindari oleh para turis ada Bolinao.

Jenis makanan ini merupakan camilan ikan kering mirip seperti ikan teri goreng, tapi aromanya lebih menyengat bahkan lebih parah dari aroma durian. Kemudian ada balut, hidangan ekstrem yang memicu pro dan kontra.

Balut merupakan makanan yang berisi embrio bebek atau ayam yang masih berusia 11 hari. Tapi di Filipina makanan ini mirip seperti batagor atau siomay, dijual menggunakan gerobak atau di tenda kaki lima. ** Baca juga: Mendadak Tajir, Nelayan di Thailand Temukan Mutiara Termahal di Dunia

Penasaran mencoba?(ilj/bbs)




Tawon yang Hidup di Zaman Dinosaurus Berwarna Metalik

Kabar6-Tim peneliti menemukan fosil serangga yang terperangkap dalam damar sekira 99 juta tahun lalu. Dikethui, selama periode kuno itu, dinosaurus seperti T.Rex, velociraptor, dan triceratop masih berkeliaran di Bumi.

Sebanyak 35 keping ambar yang awet cukup sempurna, melansir phys, ditemukan pada tambang di Myanmar utara, sebuah daerah berbatasan dengan India dan Tiongkok.

Ambar atau amber adalah resin pohon yang menjadi fosil dan dihargai karena warna serta kecantikannya. Ambar berkualitas bagus digunakan dalam pembuatan barang permata dan ornamen.

Meski tidak termineralisasi, ambar sering digolongkan sebagai sebuah batu permata. Ambar sering disalahpahami terbentuk dari getah pohon, padahal hal itu tidak benar.

Terkadang, ambar menyimpan makhluk organik di dalamnya yang mati pada jutaan hingga puluhan juta tahun lalu. Serangga yang ditemukan terperangkap pada ambar kali ini adalah tawon, lalat, dan kumbang.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology (NIGPA) tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Namun dari beberapa serangga yang ditemukan, melansir phys, tawon menjadi makhluk paling menarik perhatian. Ilmuwan dari NIGPA menemukan, tawon memiliki warna metalik kebiruan, hijau kekuningan, biru keunguan dan warna hijau di bagian kepala, dada, perut serta kaki. Morfologi dan warnanya, hampir mirip dengan Cuckoo wasp (Chrysididae sp) atau tawon kukuk yang hidup di era modern.

Tawon kukuk atau tawon zamrud merupakan kelompok tawon yang memiliki sifat parasitoid atau kleptoparasit. Mereka sering merebut makanan yang dikumpulkan oleh serangga lain hingga menyusupkan telur mereka ke sarang tawon atau lebah lain.

Dalam rilis resminya, ilmuwan memperkirakan bahwa warna yang ada pada tubuh tawon digunakan sebagai kamuflase untuk menghindari deteksi predator. ** Baca juga: Misterius! Banyak Warga AS Dapat Kiriman Benih Tanaman Lewat Pos dari Tiongkok

“Ambar ada pada masa Cretaceous pertengahan, berusia sekira 99 juta tahun, dan berasal dari zaman keemasan dinosaurus. Ini pada dasarnya adalah resin yang diproduksi oleh pohon konifer kuno yang tumbuh di lingkungan hutan hujan tropis. Kami telah melihat ribuan fosil ambar tetapi pelestarian warna pada spesimen ini luar biasa,” demikian pernyataan resmi ilmuwan NIGPA.

Selain digunakan untuk kamuflase, beragam warna termasuk warna metalik yang ada kemungkinan memainkan peran dalam termoregulasi, memungkinkan mereka mempertahankan suhu tubuhnya.(ilj/bbs)




Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars

Kabar6-Hingga saat ini para peneliti masih melakukan eksplorasi luar angkasa dan penjelajahan ke planet lain. Termasuk rencana pemindahan manusia untuk tinggal di planet Mars.

Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar manusia bisa bertahan hidup di planet Mars, salah satunya adalah bagaimana cara untuk bertahan hidup. Melansir metro.co.uk, diperkirakan satu juta orang dapat bertahan hidup di Mars, selama setuju menanam makanan mereka sendiri dan memakan serangga.

“Kami memodelkan kebutuhan kalori dan kebutuhan lahan untuk permukiman permanen Mars yang mencapai populasi satu juta orang dan menjadi swasembada pangan dalam satu abad,” demikian tulis para peneliti dalam jurnal New Space.

Pada model itu disebutkan, kebutuhan kalori dipenuhi dengan makanan yang diproduksi secara lokal di planet Mars dikombinasikan dengan impor dari Bumi. Produksi dan distribusi makanan kemungkinan akan membentuk bagian penting dari pertumbuhan ekonomi Mars, dengan input dari industri tradisional (bioteknologi, robot, pertanian) dan yang baru.

Sementara penelitian sebelumnya menemukan, sebanyak 84 persen orang beralih ke diet vegetarian atau vegan kembali makan daging. Untuk membantu memuaskan nafsu manusia akan daging, para peneliti menyarankan untuk menanam serangga seperti jangkrik.

Namun untuk mereka yang yang takut akan hal-hal baru dan memutuskan tidak memakan serangga, pengganti daging itu dapat diubah menjadi tepung kriket olahan sehingga ‘menyembunyikan’ asal-usulnya makanan tadi.

Ditambahkan para peneliti, “Jenis pertanian ini sangat bagus karena memberikan kalori dalam jumlah besar per unit tanah sambil menggunakan air dan pakan dalam jumlah yang relatif kecil.” ** Baca juga: AS Anggap Masker Wajah Dapat Ganggu Penggunaan Teknologi Pengenalan Wajah

Nah, mereka yang menginginkan aneka makanan dan camilan, dapat mengimpornya dari Bumi. Hal ini karena manusia membutuhkan kalori dan nutrisi agar tetap bertahan, baik di Bulan atau planet mana pun.(ilj/bbs)




Ahli Jelaskan Penyebab Afrika ‘Diserang’ Triliunan Belalang

Kabar6-Afrika Timur tengah ‘diserang’ belalang. Tak tanggung-tanggung, serangan tadi berjumlah triliunan yang telah menghancurkan tanaman pangan para petani selama pandemi COVID-19 ini.

Serangan belalang tersebut, melansir thesun, terjadi mulai dari Kenya hingga ke Ethiopia, Yaman, dan sampai ke bagian India utara. Diketahui, cuaca basah tahun lalu membuat serangga memiliki kondisi perkembangbiakan yang sempurna. Serangan ini berisiko menyebabkan kelaparan dan merusak ekonomi jika mereka tidak ikendalikan.

“Sama menakutkan dan dramatisnya, ada pesan yang lebih dalam, dan pesannya adalah kita mengubah lingkungan,” kata Dino Martins, ahli entomologi.

Menurut Martins, faktor-faktor seperti penggundulan hutan, penggembalaan berlebihan dari peternakan sapi, dan perluasan gurun pasir, semuanya membantu belalang berkembang biak dalam jumlah berlebihan. Akhir tahun lalu, gerombolan besar pertama miliaran belalang setelah masa pancaroba. Kemudian pada April 2020, mereka menyerang lagi dalam jumlah lebih banyak.

Para ilmuwan memprediksi, serbuan belalang memenuhi Afrika pada Juli ini dengan jumlah yang lebih besar. Martins mengatakan, ketika berada dalam kerumunan, terutama jika mereka baru saja bergerak, itu sebenarnya pengalaman yang sangat luar biasa.

“Anda lihat, mereka berubah warna ketika mereka muda, mereka lebih merah muda dan kemudian setelah dewasa mereka menjadi kuning, jadi ketika mereka terbang di sekitar Anda pada tahap itu, semua sayap merah muda dan kuning ini berputar-putar dan sedikit bau belalang di sekitar Anda dan banyak burung memakannya,” kata Martins.

Di sisi lain, solusi penangannya belalang ternyata membuat para ilmuwan khawatir. Solusi seperti penyemprotan pestisida dari helikopter, tidak cukup dan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lebih dari setengah juta hektare lahan di wilayah ini telah disemprot dengan pestisida. ** Baca juga: Peneliti Rancang Sarung Tangan yang Bisa Terjemahkan Bahasa Isyarat

Namun ada kekhawatiran ini akan berdampak negatif pada keanekaragaman hayati dan makhluk lain yang tidak menyebabkan kerusakan. Disebutkan, ada risiko wabah serangga segera menyebar ke negara-negara lain di Amerika Selatan.(ilj/bbs)




Bertubuh Mungil, 3 Jenis Serangga Ini Masuk Daftar Hewan Kecil Terkuat

Kabar6-Selama ini banyak orang mengira bahwa hewan-hewan yang disebut kuat memiliki tubuh besar dan tinggi. Nyatanya, banyak hewan terkuat yang justru memiliki tubuh kecil alias mungil, lho.

Kuat dalam hal ini merupakan perbandingan antara berat badan dan beban yang diangkatnya. Melansir hitekno, berikut tiga hewan yang termasuk dalam daftar hewan kecil terkuat. Apa saja itu?

1. Semut Pemotong Daun
Merupakan serangga yang masuk dalam hewan kecil terkuat. Meski kecil, semut ini mampu memotong daun hanya dengan gerakan rahangnya dalam hitungan detik.

Otot rahangnya pun sangat kuat dan dianggap sebagai ancaman para petani, karena serangga ini dapat memotong ribuan daun dalam waktu singkat. Serangga yang hanya memiliki panjang lebih dari satu sentimeter ini dapat membawa berat 50 kali dari berat badannya. Tak hanya itu, semut pemotong daun ini pun mampu berjalan jauh sambil membawa beban.

2. Kumbang Kotoran
Meski kecil dan menyantap makanan yang menjijikan, kumbang kotoran ini dapat mengangkat beban berat. Serangga yang satu ini memiliki panjang kurang lebih dari 1,5 cm, dan bisa mengangkat beban 1.000 lebih kali lebih berat dari tubuhnya. Dengan tanduknya yang kuat, kumbang kotoran dapat mendorong bola kotoran ke sarang milik mereka yang berada di bawah tanah.

3. Kumbang Badak
Kumbang ini dinamakan badak karena memiliki tanduk kuat di dada dan kepalanya. Tanduk yang dimiliki kumbang badak juga digunakan untuk menarik pasangan dan menyingkirkan benda yang menghalangi jalannya.

Dengan ukuran badan 15 cm, kumbang badak tersebut dapat membawa beban 850 kali dari berat badannya. ** Baca juga: Ilmuwan Temukan Papan Permainan Romawi Kuno Berumur 1.700 Tahun

Kecil-kecil cabe rawit.(ilj/bbs)




Ilmuwan Ungkap, Bahan Kimia Pembasmi Serangga Dapat Bertahan di Rumah Selama Setahun

Kabar6-Saat melihat serangga dalam rumah, biasanya Anda langsung menyemprotnya dengan cairan bahan kimia pembasmi serangga. Nah, para ilmuwan telah menemukan sebuah peringatan, bau yang memudar itu tidak berarti Anda menyingkirkan bahan kimia berbahaya juga.

Sebenarnya, bahan kimia yang ada dalam semprotan tadi, melansir She, dapat bertahan dalam debu dalam rumah kita selama setahun, yang menimbulkan bahaya kesehatan terutama di kalangan anak-anak dan hewan peliharaan karena terkena pajanan pestisida yang terlalu lama.

Pyrethroids adalah pestisida yang umum digunakan untuk mengusir serangga, walaupun ditemukan lebih atau kurang aman untuk mamalia dalam penelitian laboratorium, obat tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit, sakit kepala, pusing dan mual untuk orang yang lebih sensitif.

Karena bahan aktif pestisida rumah tangga seringkali sama dengan yang digunakan di pertanian, maka ilmuwan ingin mengetahui apakah penelitian laboratorium benar-benar mewakili apa yang terjadi di rumah.

Peneliti dari Biological Institute di Brasil, melansir zeenews, menemukan ketika digunakan di luar rumah, mikroorganisme, hujan atau penyiram, dan sinar matahari bertindak untuk memecah senyawa kimia pestisida dengan cukup cepat. Di mana bahan kimia dalam pestisida piretroid menempel pada kain, lantai keramik dan kayu berbeda dari pada permukaan luar.

Dengan menjalankan eksperimen bersamaan, satu di laboratorium terkontrol dan yang lainnya di rumah uji, para periset menemukan jika pestisida yang digunakan dalam percobaan terkontrol lebih cepat terjadi daripada di rumah uji, dengan 70 persen cypermethrin, pestisida piretroid, masih ditemukan di sampel debu di sekitar rumah setelah satu tahun.

Periset mengatakan, persistensi pestisida di dalam bangunan, di permukaan dan debu di rumah dapat dilihat dalam beberapa cara yang berbeda. Di satu sisi, saat menggunakan produk pestisida di rumah, lebih sedikit aplikasi yang masih harus mempertahankan pengendalian hama dalam jangka panjang.

Sementara di sisi lain, persistensi yang meningkat bisa meningkatkan kemungkinan penduduk terkena pestisida, yang tentu sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak dan hewan peliharaan di dalam rumah tangga, yang menghabiskan lebih banyak waktu di lantai, sering memungut barang serta memasukkannya ke mulut mereka. ** Baca juga: Riset Sebut Usia Seseorang Raih Kebahagiaan

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Toxicology and Chemistry, menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi risiko paparan manusia terhadap piretroid yang sebenarnya dapat hadir dalam debu dan permukaan lain-lain.(ilj/bbs)




Agar Terhindar dari Lalat, Peternak di Jepang Cat Sapi Mereka Menyerupai Kuda Zebra

Kabar6-Ada banyak cara yang dilakukan peternak untuk melindungi hewan peliharaan mereka. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh para peternak sapi di Jepang.

Bukan memberi pagar tambahan atau mengunci peternakan, melansir Dailymail, para peternak mengecat sapi piaraan mereka dengan warna putih belang sehingga menyerupai kuda zebra. Rupanya, hal ini dilakukan agar sapi terhindar dari lalat atau serangga yang kerap mengganggu seperti menempel dan menggigiti tubuh sapi ternak.

“Lalat dan serangga yang suka menggigit memiliki mata besar yang penting untuk mengenali hewan berwarna hitam untuk digigit dan dihisap darahnya,” kata Keith Bayless, peneliti biologi dari Organisasi Riset Sains dan Industri Persemakmuran Australia atau Australia’s Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation.

Para peneliti mengungkapkan, garis hitam dan putih seperti yang terdapat pada zebra, ternyata mengganggu penglihatan lalat atau serangga sehingga membuat mereka bingung dan menjauh.

“Garis belang ini membuat lalat atau serangga mengalami kesulitan mendeteksi gerakan sapi,” demikian tulis sebuah penelitian dari Jepang.

Lalat pengganggu, menurut Bayless, mencari hewan besar berwarna hitam yang bergerak. “Saya pernah melihat lalat kuda mengejar mobil berwarna gelap yang bergerak lambat,” kata Bayless.

Peternak Jepang mengecat sapi mereka menggunakan cat putih yang bersifat tidak permanen. Menurut penelitian, ada sekira 55 lalat yang mendarat di tubuh sapi belang dominan putih, dibandingkan dengan 111 lalat yang mendarat pada sapi dengan cat belang hitam. Jumlah lalat yang menempel pada tubuh sapi yang tidak dicat sama sekali sebanyak 128 alias paling banyak.

Diketahui, lalat pengganggu ternak dianggap sebagai hama yang bisa menimbulkan kerugian finansial cukup besar tiap tahun. Biasanya, peternak sapi atau kuda menggunakan semprotan insektisida untuk membasmi serangga.

Sayangnya, sebagian serangga menjadi kebal setelah 10 tahun penggunaan insektisida yang sama. ** Baca juga: 5 Hadiah ‘Mengerikan’ yang Pernah Diterima Pesohor Dunia dari Penggemarnya

Solusi yang cerdas.(ilj/bbs)