1

PSI Minta Pemkot Tangsel Waspadai Klaster PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan memperingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk lebih waspada terhadap adanya potensi klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi 2 DPRD Kota Tangsel, Alex Prabu kepada Kabar6.com, Selasa 28 September 2021. “Kita perlu terus waspada akan potensi munculnya klaster di lingkungan sekolah,” ungkapnya.

Pasalnya, Alex menerangkan, dari pengamatannya, telah terjadi beberapa klaster PTM di beberapa sekolah di kota lain dan sangat mungkin akan terjadi di sekolah Tangerang Selatan.

“Dari pengamatan di lapangan, setidaknya saya menemukan masih ada beberapa kerumunan yang terjadi, seperti pada saat pulang sekolah dimana murid menunggu untuk dijemput,” terangnya.

Alex juga melihat adanya potensi penyebaran yang bisa terjadi di kelas, ketika murid-murid terlalu banyak bergerak dan melepas masker karena kondisi ruangan pengap dan panas.

Maka dari itu, Alex meminta kepada setiap kepala sekolah di Kota Tangerang Selatan untuk jangan kendor mengawasi penerapan protokol kesehatan di sekolahnya.

**Baca juga: Iming-iming Eksekusi Tembak Paranormal di Tangerang

“Pemkot juga perlu bersiap dengan program mitigasi resiko apa bila muncul klaster baru. Testing dan tracing akan sangat krusial dalam meminimalisir penyebaran yang terjadi,” terangnya.

Bagi Alex, pendidikan itu penting, tetapi pada saat ini kesehatan dan nyawa jauh lebih berharga. “Mari kita bekerja bersama-sama melindungi anak, keluarga, dan orang-orang yang kita cintai,” tutupnya.(eka)




148 Sekolah di Kota Tangerang Telah Gelar PTM

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 148 sekolah jenjang SMP telah dibuka oleh Pemkot Tangerang untuk dilakukan gelaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan juga melakukan tes screening Covid-19 kepada para siswa dan guru mengantisipasi kluster Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Eni Nurhaeni mengatakan, pihaknya telah membuka sebanyak 148 sekolah telah menggelar PTM tersebut. Ratusan sekolah itu dibuka secara bertahap, dari tahap satu, tahap dua dan tahap ketiga.

“Kita sudah tiga tahap. Senin ini tahap ketiga ini 48 sekolah. Jadi total yang sudah dibuka 148 sekolah,” ujar Eni saat dihubungi wartawan, Senin (27/9/2021).

**Baca juga: Antisipasi Covid-19 Kluster Sekolah, Dinkes Skrining Siswa dan Guru

Eni mengatakan, total SMP yang ada di Kota Tangerang sebanyak 199 sekolah. Hingga saat ini 148 sudah dibuka. “Sisanya tahap empat,” katanya.

Dinas pendidikan, kata Eni, menyambut baik atas dilakukan screening Covid-19 bagi para siswa dan guru. Langkah tersebut sebagai antisipasi masuknya virus Covid-19 di lingkungan sekolah. Supaya PTM dapat berjalan lancar dan keselamatan siswa aman. “Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bersama,” tandasnya. (Oke)




Diklaim Minus Kasus, Sekolah di Tangsel Gelar PTM akan Bertambah

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melansir bahwa terdapat klaster baru penularan virus Covid-19 saat dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Temuan di berbagai daerah ini terjadi pada 1.000 sekolah.

Selama PTM digelar tercatat 7.287 guru dan 15.456 peserta didik terpapar virus corona. “Sampai hari ini Alhamdulillah tidak ada,” klaim Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, Jum’at (24/9/2021) kemarin.

Menurutnya, PTM di Kota Tangsel sudah dilaksanakan sejak tiga pekan terakhir. Setiap hari dirinya monitor lewat organisasi perangkat daerah terkait yang tergabung dalam tim Satgas Covid-19.

Berdasarkan laporan jajarannya, lanjut Benyamin, tidak ditemukan kasus peserta didik PTM terpapar virus Corona. Meski demikian evaluasi tetap dilakukan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan setempat.

**Baca juga: Tiang Kabel Jaringan Telekomunikasi di Tangsel Semrawut

“Tidak ada (penutupan sekolah), sekolah tetap berjalan terus,” terangnya. Pemerintah Kota Tangsel justru berencana bakal menambah jumlah sekolah siap menggelar PTM.

“Bahkan, mau kita evaluasi lagi seperti apa kedepannya nambah nggak dari 50 persen, kita evaluasi terus. Kalau umpamanya sudah semakin bagus, semakin disiplinnya,” ungkap Benyamin.(yud)




Bupati Zaki Sebut Tak Ditemukan Kasus Covid di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6 – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

Hal tersebut terlihat proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang ada diwilayahnya baik jenjang SMA, dan SMP selama dua minggu belakangan ini.

“Kegiatan PTM sudah sesuai dengan standar. Dalam pemantauan dan evaluasi yang kita lakukan, tidak ditemukan klaster baru,” katanya, Jumat, (17/9).

Hingga nantinya, setelah jenjang SMA dan SMP, pihak pemerintah daerah akan membuka proses PTM pada tingkat SD atau Sekolah Dasar. Namun, tetap dilakukannsecara bertahap dan pemenuham sejumlah syarat.

“Setelah SMA dan SMP, selanjutnya akan kita lakukan pembahasan untuk membuka proses PTM dijenjang SD. Namun, kami harap dengan adanya pengumuman ini, masyarakat bisa bersabar, karena akan kami rumuskan, mengingat harus tetap terbatas,” ujarnya.

Batasan itu berupa kapasitas, hingga perolehan izin untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka, seperti vaksinasi.

**Baca juga: Wakil Bupati Tangerang Hadiri Launching QRIS Di Puskesmas Cisoka

“Syarat dan ketentuannya akan kami bahas nanti, semuanya sedang proses,” ungkapnya.

Sementara itu untuk saat ini, wilayah Kabupaten Tangerang masuk dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Dengan pertumbuhan kasus Covid-19 per harinya mencapai 15 hingga 20 kasus, hingga saat ini wilayah setempat masuk dalam kategori zona kuning penyebaran Covid-19.(vee)




Ini Alasan 60 Persen Sekolah di Tangsel Belum Laporkan Dapodik

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 598 sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum melaporkan data pokok pendidikan (Dapodik). Laporan tersebut dapat dijadikan pertimbangan satuan pendidikan gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19.

“Masih banyak yang belum isi dapodik karena mereka masih 60 persen yang belum mengisi,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Selasa (31/8/2021).

Ia menyebutkan, alasan belum mengisi dapodik ada yang susah.beberapa parameter belum siap sesuai standar-standar yang dimintakan kementerian pendidikan.

Seperti alat cuci tangan, serta banyak juga yang belum membentuk satgas covid di sekolah. “Itu kita lakukan pembinaan,” terang Benyamin.

**Baca juga: DPRD Tangsel Janji 50 Persen PTSL Mandek Bersertifikat

Ia mendorong dinas pendidikan dengan dinas kesehatan untuk membentuk tim. Nantinya tim melakukan pembinaan serta penyuluhan kepada sekolah-sekolah yang belum siap.

“Tapi bila memang belum siap kami tidak akan maksakan,” ujar Benyamin.(yud)




Tenaga Pendidik di Tangsel Akui Siap Gelar PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim ingin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disegerakan dengan berbagai pertimbangan.

Menanggapi hal itu, para tenaga pendidik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akui siap untuk menggelar PTM terbatas.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong Abdul Basit menerangkan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut PTM di sekolah.

Salah satunya adalah dengan menyusun Standart Operational Prosedur (SOP), selain itu, Basit menjelaskan, guru dan tenaga pendidik juga sudah hampir 100 persen telah divaksin.

“Kami secara kelembagaan sudah siap dan kami berharap bahwa semua komponen bisa bersinergi terkait kebijakan dari Kemendikbud-Ristek, sehingga kami dapat segera melaksanakannya,” ujarnya kepada Kabar6.com, Selasa (24/8/2021).

Kemudian, Basit menjelaskan, pihaknya juga sudah meminta kepada orang tua siswa untuk menyegerakan vaksin bagi anak-anaknya.

“Sebelumnya kita sudah sampaikan kepada orang tua, agar anak-anaknya untuk segera divaksin terlebih dahulu, dikarenakan siswa kami dari berbagai daerah,” terangnya.

Senada, Kepala SDN Pondok Jagung 04 Asli Maryuli mengaku telah siap untuk gelaran PTM di wilayah tersebut. “Kalau kami sangat siap untuk melakukan PTM, tinggal tunggu instruksi dari dinas pendidikan saja,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SDN 02 Pakulonan, Rumpih menyatakan hal senada. Rumpih menuturkan, bahwa saat ini masyarakat sangat menunggu untuk dipercepatnya pelaksanaan PTM.

“Saya pribadi, dewan sekolah, dan masyarakat sangat mendukung dengan digelarnya PTM. Kami berharap bisa secepatnya PTM dilaksanakan,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera membahas lebih lanjut untuk menyegerakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diwilayahnya.

**Baca juga: Sedang Dibahas, Pemkot Tangsel Sudah Miliki Skenario PTM di Sekolah

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, rencana sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri), bahwa dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas. Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri.

“Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri. Kemudian rencananya kantin (sekolah, red) enggak boleh (buka, red), (siswa, red) bawa bekal dari rumah,” ujarnya saat Pressconference di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (24/8/2021).(eka)




Sedang Dibahas, Pemkot Tangsel Sudah Miliki Skenario PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sudah memiliki skenario jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah terealisasi.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, skenario pada ruang kelas nantinya akan dibatasi 50 persen, yang nantinya akan dibatasi lagi hingga terdapat hanya 10 siswa yang berada diruang kelas.

Selain itu, Benyamin mengatakan, skenario lain yaitu 50 persen pertama dilakukan pada hari senin dan selasa, lalu 50 persennya lagi melalui daring (online).

“Rencananya 50 pertama pertama ini Senin Selasa 50 persen nya lagi online, hari Rabu kelasnya dibersihkan dulu ya yang Senin Selasa tadi sebagian online sebagian nanti baru lagi Kamis, jumat itu kelompok yang lain, jadi dibagi-bagi yang tadinya hari kamis, jumat itu menjadi offline (setengahnya lagi online, red),” ujarnya, Selasa (24/8/2021).

Benyamin mengatakan, perencanaan tatap muka disekolah sedang dibahas, apakah dibatasi 2 jam, atau 4 jam, yang jelas tidak ada istirahat.

“Sarana olahraga lapangan basket lapangan voli dan tidak buka, tidak ada jam istirahat, Rencananya 4 jam saja atau 2 jam. Rencananya kantin enggak boleh bawa bekal dari rumah,” ungkapnya.

**Baca juga: Masuk Level 3 PPKM, Pemkot Tangsel Segera Bahas PTM di Sekolah

Benyamin mengatakan, semua tergantung pembahasan yang akan dilakukan oleh OPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).

“Tapi ini sekali lagi, kami masih akan bahas detailnya ya harus cek lagi seperti apa sarana dan prasarana kesehatan di sekolah-sekolah,” tutupnya.(eka)




Masuk Level 3 PPKM, Pemkot Tangsel Segera Bahas PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera membahas lebih lanjut untuk menyegerakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diwilayahnya.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, rencana sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri), bahwa dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas. Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri.

“Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri. Kemudian rencananya kantin (sekolah, red) enggak boleh (buka, red), (siswa, red) bawa bekal dari rumah,” ujarnya saat Pressconference di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (24/8/2021).

Saat ini, Benyamin mengatakan, sedang melakukan evaluasi terkait PTM, meskipun dalam Inmendagri sudah dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas.

**Baca juga: 598 Sekolah di Tangsel Belum Lapor Dapodik PTM Terbatas

Benyamin menyebut, sejak berlakunya Surat Edaran (SE) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, gelaran PTM, harus dilalui dengan mengisi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Pihaknya akan melakukan verifikasi melalui isian Dapodik tersebut.

“Jadi ini (Dapodik, red) diverifikasi, kemudian dicari kesiapannya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta Dinas Kesehatan (Dinkes), dan beberapa unit kerja yang lain,” tutupnya.(eka)




598 Sekolah di Tangsel Belum Lapor Dapodik PTM Terbatas

Kabar6.com

Kabar6-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kawasan Tangerang Raya berubah menjadi Level 3. Meski demikian Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum berani terapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

“Karena vaksinasi kami baru mencapai 45 persen,” ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat jumpa pers usai Rakor PPKM Level 3, Selasa (24/8/2021).

Berdasarkan catatan rekapitulasi yang dihimpun kabar6.com, sebanyak 598 lembaga belum melaporkan data pokok pendidikan (Dapodik) secara online. Laporan tersebut sebagai bentuk kesiapan sekolah melaksanakan PTM terbatas.

Benyamin paparkan, laporan dari 833 TK/PAUD, 117 di antaranya sudah siap. Kemudian pada 173 sekolah tidak siap, dan sisanya belum melapor.

Kemudian untuk SD negeri dan swasta dari 318 sekolah, 81 di antaranya sudah siap dan 189 masih belum akan menggelar PTM terbatas. Sisanya belum melaporkan dapodik.

**Baca juga: PWI: Polisi Harus Tegas dan Transparan Tangani Kasus Kadispora Tangsel

Dilanjut untuk SMP negeri dan swasta dari 130, 53 di antaranya sudah siap PTM dan 70 belum siap dan selebihnya belum lapor.

“Jadi ini diverivikasi mengisi dapodik kesiapannya oleh dinas pendidikan bersama dinas kesehatan dan beberapa unit kerja yang lain,” papar Benyamin.(yud)




90 Persen Sekolah di Tangsel Disebut Siap PTM Terbatas

Kabar6.com

Kabar6-Aturan dalam instruksi menteri dalam negeri perbolehkan lembaga pendidikan negeri maupun swasta terapkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Tentunya hanya khusus bagi daerah yang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di bawah level 4.

“Sekarang kan Tangsel masih level 4,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono kepada wartawan, Jum’at (20/8/2021).

Ia optimis status PPKM di Kota Tangsel akan menurun jadi level 3 atau 2. Alasan dilihat dari terus menurunnya angka kasus penyebaran virus Covid-19 serta tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit yang merawat pasien positif corona.

Taryono bilang, oleh karena itu sejak kini langkah persiapan PTM terbatas pun dilakukan. Pihaknya bersama dinas kesehatan setempat terus memantau serta verivikasi lembaga pendidikan yang sudah siap maupun belum.

“Kalo berdasarkan hasil survei yang selama ini dijalani hampir semua sekolah siap. 90 persen lah sekolah sudah siap,” sebutnya.

**Baca juga: Stok Menipis, Vaksinasi Covid-19 Anak di Tangsel Tertunda

Kegiatan supervisi persiapan PTM terbatas, lanjut Taryono, jadi motivasi bagi para pengelola lembaga pendidikan untuk melengkapi sesuai dengan syarat ketentuan yang ada. Ia melihat infrastruktur serta sistem penerapan protokol kesehatan sudah siap.

“Kemudian dari sisi kurikulum siap. Kan kurikulum harus dipersiapkan. Bagaimana pada hari yang sama dua kelompok pelajar itu yang offline dan belajar di rumah mendapatkan pembelajaran. Itu harus dipersiapkan,” tegasnya.(yud)