1

Menginjak Usia 104 Tahun, Seorang Wanita Asal India Baru Belajar Membaca

Kabar6-Apa yang selama ini menjadi impian Kuttiyamma (104) terwujud sudah. Lansia asal Desa Thiruvanchoor, Kerala, India, ini akhirnya bisa belajar membaca di usianya yang sudah tidak muda lagi.

“Saya selalu ingin tahu tentang apa yang terjadi di seluruh dunia,” kata Kuttiyamma. “Dalam banyak kesempatan saya menyesali ketidakmampuan saya membaca koran dan saya biasa memohon kepada generasi muda di rumah untuk membacakan koran untuk saya. Saya selalu ingin menulis nama dan alamat saya.”

Setelah berbulan-bulan mengikuti kelas malam, melansir theguardian, Kuttiyamma pun memutuskan untuk mengikuti ujian keaksaraan dasar negara bagian Kerala bulan lalu. Ia menjadi wanita tertua yang melakukannya. Kuttiyamma mencapai 89 pesen dalam literasi dan 100 persen dalam matematika.

Hasil yang membanggakan itu mendapat pujian dari menteri pendidikan negara bagian, yang kemudian men-tweet, “Usia bukanlah penghalang untuk pengetahuan. Dengan penuh hormat dan cinta, saya berharap yang terbaik untuk Kuttiyamma dan semua pelajar baru lainnya.”

Selama 104 tahun hidupnya, Kuttiyama selalu ingin tahu tentang membaca dan sering mencoba membuat alfabet sendiri. Malang, Kuttiyamma dilahirkan di sebuah desa dari keluarga pedesaan kasta rendah dan tidak ada pendidikan.

“Saya berasal dari komunitas Ezhava Kerala yang terbelakang dan lahir di tengah kemiskinan,” ujar Kuttiyamma. “Pendidikan untuk anggota keluarga perempuan tidak terpikirkan saat itu. Bahkan, anak laki-laki menghentikan studi mereka pada usia sembilan tahun.”

Setelah mendapat dorongan setahun yang lalu dari tetangganya, Rehana John (34), yang merupakan seorang pelatih literasi, Kuttiyamma dibujuk untuk mulai belajar membaca. ** Baca juga: Pasutri di Tiongkok Jual Anak Gadis Mereka pada Orang Asing dengan Kedok Pernikahan

John telah memperhatikan keingintahuan Kuttiyama tentang pembelajaran cucu-cucunya dan menawarkan untuk memberinya beberapa buku. Sebelumnya, siswa tertua John berusia 85 tahun.

John dan Kuttiyamma mulai bertemu setiap malam, membaca buku keaksaraan bersama. “Kecuali untuk masalah penglihatan dan pendengaran yang sangat sedikit, dia adalah siswa yang sempurna dan terkadang nakal yang membuat pengajaran saya terasa bermakna,” ujar kata John.