oleh

Pasutri di Tiongkok Jual Anak Gadis Mereka pada Orang Asing dengan Kedok Pernikahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pesta pernikahan yang berlangsung meriah terpaksa harus dibubarkan pihak kepolisian di barat laut Tiongkok. Bukan tanpa alasan, pengantin wanita bermarga Yang (14) diduga menjadi korban kejahatan perdagangan anak.

Rupanya, melansir SCMP, orangtua Yang mencoba menjual anak gadis mereka lewat prosesi pernikahan kepada orang asing dengan mahar hampir sekira Rp575 juta. “Remaja itu menelepon polisi di daerah Zhongning, wilayah Ningxia selama pernikahan pada 24 November untuk mengatakan bahwa dia dipaksa melakukan pernikahan ilegal di luar keinginannya,” demikian sebuah postingan oleh Biro Kehakiman setempat.

Ditambahkan, “Polisi dan pejabat lokal lainnya bergegas ke rumah keluarga mempelai pria, bermarga Li, dan menghentikan upacara.” ** Baca juga: Lupa Lokasi Parkir, Pria India Ini Lapor Polisi Mobilnya Dibajak Penjahat

Pihak kepolisian mengatakan, orangtua remaja itu mengembalikan mahar kepada keluarga mempelai pria setelah dilakukan mediasi. Pihak orangtua remaja tersebut diduga telah membeli perhiasan emas dengan uang tadi. Gadis malang itu juga dikembalikan ke orangtuanya.

Unggahan di platform media sosial WeChat menggambarkan respons cepat dan cerdas polisi setempat terhadap panggilan tersebut secara positif, tetapi sejak itu sudah dihapus setelah menimbulkan kontroversi di dunia maya.

Hukum di Tiongkok sendiri melarang orangtua atau wali dari siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun mengizinkan atau memaksa anak di bawah umur untuk menikah atau mengadakan pertunangan untuk anak di bawah umur. Usia legal untuk menikah di negara ini adalah 22 tahun untuk pria dan 20 tahun untuk wanita, tetapi tidak ada hukuman khusus untuk pelanggaran hukum.

Pakar hukum menjelaskan, warga negara memiliki hak untuk memilih dan dengan siapa mereka ingin menikah tanpa campur tangan atau paksaan dari luar.

Pernikahan dini adalah kebiasaan di masa lalu feodal Tiongkok, dan bahkan hari ini, pengantin remaja tidak pernah terdengar di daerah miskin dan pedesaan, seperti Ningxia.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email