1

HMI FISIP UMT Bagikan Puluhan Paket Takjil

Kabar6.com

Kabar6-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Cabang Tangerang Raya menggelar aksi bagi-bagi takjil. Puluhan paket takjil gratis yang diberikan itu sebagai bentuk sedekah di bulan suci Ramadan.

Ketua Umum HMI Komisariat FISIP UMT, Dimas Rivaldi mengatakan, pada bulan suci Ramadan kader HMI FISIP UMT didorong untuk memperbanyak kegiatan beribadah. Pasalnya, pada bulan suci pahala dilipat gandakan.

“Kegiatan selama Ramadan ini seperti tadarus Al-Qur’an secara rutin. Bersedekah dengan konsep kegiatan berbagi takjil guna menambah amal ibadah dan memohon ampunan dari Allah SWT,” ujar Dimas, Senin (3/5/2021).

Puluhan paket takjil tersebut dibagikannya sepanjang jalan protokol Kota Tangerang dengan menyasar para dhuafa dan para pengguna jalan. Sehingga takjil yang diberikan itu dapat terbantu, terlebih mereka yang sedang dalam perjalanan atau yang tidak sempat membeli takjil.

Selain itu, Dimas menjelaskan setiap tahun kegiatan tersebut rutin dilakukan pada bulan suci Ramadan. Meskipun ditengah pandemi Covid-19, tidak membuat ibadah para keder berkurang.

“Ini rutin setiap tahun ke tahun selama bulan suci ramadan. Walaupun ditengah Pandemi Covid-19 tak lantas membuat ibadah para Kader HMI Komisariat FISIP UMT malah menjadi berkurang selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H,” terangnya.

**Baca juga: Berikut Prosedur Baru Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta

Dimas mengucapkan apresiasi dan terima kasih para kader dan donatur yang telah menyukseskan acara tersebut. Dimas berharap semoga amal kebaikan para dermawan dibalas oleh Allah. (Oke)




Agar Mulut Tidak Bau, Hindari Konsumsi 4 Makanan Ini Saat Sahur

Kabar6-Lambung yang tidak terisi oleh makanan dalam waktu lama dapat menyebabkan bau mulut. Namun selain hal tadi, bau mulut ternyata juga bisa disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi.

Beberapa makanan yang bisa menyebabkan bau mulut, sebaiknya dihindari ketika Anda sahur, agar tidak memicu bau mulut. Melansir beberapa sumber, berikut empat makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur:

1. Daging dan ikan
Protein daging dan ikan dipecah asam serta bakteri di dalam perut menjadi asam amino. Nah, amonia diproduksi sebagai zat sampingan dari proses tersebut, dan ini memiliki bau tajam serta menyengat.

Amonia diserap lalu diangkut melalui aliran darah, mencapai paru-paru, kemudian mengeluarkan bau melalui mulut. Ikan khususnya dapat menyebabkan bau yang tertinggal di mulut, kecuali jika dimasak dengan rempah-rempah yang membantu mengurangi baunya sampai taraf tertentu.

2. Bawang bombai
Bawang bombai dan bawang putih termasuk keluarga tanaman berbunga yang dikenal sebagai allium. Seperti bawang putih, bawang bombai juga mengandung senyawa sulfur dalam jumlah tinggi.

Hal ini menyebabkan bau mulut bagi mereka yang mengonsumsi bawang merah mentah. Saat dimasak, aroma dan rasa bawang yang kuat dapat dikurangi dengan merendamnya dalam air dan dengan menggunakan bumbu dan cuka.

3. Bawang putih
Bawang putih mengandung senyawa sulfur dalam jumlah tinggi, dan ini memiliki bau menyengat. Mengunyah bawang putih menyebabkan bau yang bisa bertahan lama di mulut. ** Baca juga: Masyarakat Amerika Sebut Masker Sebabkan Napas Bau

Menelan bawang putih atau bawang putih di dalam makanan memperpanjang bau mulut yang berasal dari perut. Sesuai penelitian, konsumsi bawang putih menyebabkan produksi senyawa belerang yang disebut alil metil sulfida, ini tidak bisa dimetabolisme oleh perut.

4. Makanan dan minuman yang mengandung susu
Konsumsi susu dan keju diketahui dapat menyebabkan bau mulut. Ini karena asam amino dalam produk susu dipecah oleh bakteri yang ada di gusi, lalu mengarah pada produksi senyawa belerang yang memiliki bau busuk.

Untuk sementara waktu hindari dulu keempat jenis makanan tadi saat sahur agar mulut dan napas Anda terasa lebih segar.(ilj/bbs)




Pahami Proses Metabolisme Tubuh Saat Anda Puasa

Kabar6-Perubahan gaya hidup selama berpuasa sebulan penuh, baik dalam pola makan, tidur, dan aktivitas sehari-hari, turut menyebabkan banyak perubahan pada tubuh.

Anda mungkin mengalami perubahan dalam komposisi tubuh dan fungsi organ (fisiologi), darah dan cairan (hematologi), serta elektrolit darah. Perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat berpuasa akan berbeda-beda, tergantung lamanya Anda berpuasa.

Secara teknis, melansir hellosehat, tubuh baru memasuki ‘fase puasa’ setelah delapan jam dari makan terakhir, yakni saat usus selesai menyerap zat gizi dari makanan. Pada kondisi normal, glukosa (gula) dari makanan tersimpan dalam hati dan otot sebagai sumber energi utama. Sebelum memasuki fase puasa, tubuh akan membakar sumber energi ini sehingga Anda dapat melakukan kegiatan seperti biasa.

Setelah glukosa habis, lemaklah yang menjadi sumber energi selanjutnya. Tubuh Anda yang tadinya membakar glukosa kini beralih melakukan metabolisme lemak saat puasa. Dengan kata lain, puasa bisa membuat tubuh Anda membakar lemak.

Saat lemak habis, tubuh terpaksa memakai protein sebagai sumber energi. Penggunaan protein sebagai sumber energi tidaklah sehat karena protein yang dipecah berasal dari otot.

Pembakaran protein semakin lama bisa membuat otot menjadi kecil dan lemah. ** Baca juga: Saat Puasa Ada Dua Vitamin dan Mineral yang Sangat Diperlukan

Namun pada puasa Ramadan, Anda hanya berpuasa selama 13-14 jam. Ini adalah masa ketika tubuh mulai kehabisan glukosa dan menggunakan lemak sebagai sumber energi kedua. Jadi, puasa Ramadan tidak menyebabkan pemecahan protein.

Proses metabolisme lemak saat puasa justru bermanfaat bagi tubuh karena membantu penurunan berat badan dan kolesterol darah. Penurunan berat badan yang sehat dapat membantu mengontrol diabetes dan menurunkan tekanan darah.

Sementara itu, kolesterol yang terkontrol dapat menurunkan risiko sindrom metabolik. Ini merupakan kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke, contohnya obesitas serta gula darah yang tinggi.(ilj/bbs)




Saat Puasa Ada Dua Vitamin dan Mineral yang Sangat Diperlukan

Kabar6-Saat puasa yang Anda jalankan dilakukan dengan cara tidak tepat, salah satu risiko yang dapat terjadi adalah penurunan sistem kekebalan tubuh. Karena itulah, Anda butuh minum vitamin C dan zinc agar tubuh kuat selama menjalankan ibadah puasa.

Mengapa vitamin C serta zinc penting untuk Anda yang berpuasa? Tidak sedikit orang yang mudah jatuh sakit atau sekadar mengalami batuk dan pilek pada bulan puasa. Jika Anda mengalaminya, ini bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

Perubahan pola makan serta kecenderungan untuk tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang Anda konsumsi saat bulan puasa merupakan penyebabnya. Tidak sebebas hari biasanya, berpuasa membuat Anda hanya bisa makan antara waktu buka puasa dan sahur.

Hal ini menyebabkan tubuh mengalami kekurangan nutrisi dan berakhir pada penurunan sistem kekebalan tubuh. Melansir Hellosehat, Anda bisa mengakalinya dengan cara mengonsumsi sumber vitamin C dan zinc yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh Anda kembali.

1. Fungsi vitamin C
Vitamin C merupakan jenis vitamin yang larut air, yang memiliki fungsi utama antara lain membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, serta membuat kekebalan tubuh lebih kuat dengan cara meningkatkan sel darah putih yang menjadi pasukan utama dalam menyerang bakteri dan zat asing.

Selain itu juga mencegah penuaan, dan sebagai antioksidan yang baik untuk mencegah radikal bebas penyebab penyakit kronis. ** Baca juga: Waktu Tepat untuk Konsumsi Vitamin Saat Berpuasa

2. Fungsi zinc
Zinc merupakan jenis mineral yang tidak hanya dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saja, namun juga berperan penting dalam meningkatkan pertahanan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, serta membantu metabolisme karbohidrat.

Jadi, mengonsumsi sumber vitamin C dan zinc adalah hal yang tepat agar Anda tidak mudah tumbang ketika menjalani puasa. Nah, dari mana bisa mendapatkan kedua nutrisi tersebut?

Sebenarnya, banyak sumber makanan yang mengandung vitamin C dan zinc tinggi. Contoh buah bervitamin C tinggi antara lain mangga, jeruk, pepaya, dan melon. Sementara sayuran dengan vitamin C tinggi yaitu brokoli, kembang kol, dan tomat.

Anda dapat menemukan kadar zinc tinggi di dalam sumber makanan seperti daging sapi, daging ayam, berbagai macam makanan laut, dan bayam.(ilj/bbs)




Waktu Tepat untuk Konsumsi Vitamin Saat Berpuasa

Kabar6-Seseorang akan mendapatkan asupan vitamin dan nutrisi yang lebih sedikit saat berpuasa, dibandingkan hari-hari biasa. Hal itu terjadi karena jumlah makanan maupun minuman yang masuk ke tubuh lebih sedikit ketimbang saat tak puasa.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral saat menjalankan puasa, mengonsumsi vitamin menjadi hal yang penting. Namun, sering kali Anda bingung kapan baiknya mengonsumsi vitamin saat berpuasa, apakah waktu sahur atau waktu berbuka.

Diketahui, terdapat beberapa vitamin yang baik dikonsumsi ketika sahur, dan ada pula vitamin yang baik dikonsumsi ketika berbuka. Melansir Beautynesia, berikut panduan untuk mengetahui waktu dan jenis vitamin yang tepat dikonsumsi saat berpuasa.

1. Vitamin yang lebih baik dikonsumsi saat sahur
Jenis vitamin yang sebaiknya dikonsumsi di saat sahur yakni vitamin yang larut dalam air. Di antaranya adalah vitamin C, vitamin B, dan asam folat. Vitamin-vitamin tersebut mudah dicerna tubuh bersama makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Vitamin yang larut dalam air ini sebaiknya dikonsumsi sewaktu sahur agar dapat melancarkan aktivitas yang kita lakukan selama menjalani puasa.

Perlu diingat, waktu terbaik untuk mengkonsumsi vitamin jenis ini ketika kondisi perut masih kosong. Kita dapat mengonsumsinya 30 menit sebelum sahur atau satu jam sesudah sahur.

2. Vitamin yang lebih baik dikonsumsi sewaktu berbuka
Vitamin yang larut dalam lemak lebih baik dikonsumsi saat berbuka puasa. Jenis vitamin yang dimaksud yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Vitamin dari jenis ini akan dilarutkan dalam tubuh kita menggunakan lemak yang didapatkan dari makanan yang kita konsumsi. ** Baca juga: Sejumlah Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Berlebihan Saat Diet

Setelah dilarutkan menggunakan lemak, kandungan dari vitamin tersebut akan dialirkan ke peredaran darah. Vitamin jenis tersebut paling baik dikonsumsi setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau minyak agar berfungsi secara maksimal.

Saat berbuka puasa, tentunya kita lebih sering mengonsumsi makanan yang mengandung minyak. Jadi, vitamin yang larut dalam lemak sebaiknya dikonsumsi setelah berbuka puasa.(ilj/bbs)




Bazzar Ramadan di Pamulang Diduga Libatkan Oknum Satgas Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Operasional kegiatan Bazzar Ramadan di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bukti pengawasan Satgas Covid-19 masih lemah. Aparat gabungan baru bubarkan secara paksa serta menyegel empat hari kemudian.

Pantauan kabar6.com, tenda untuk lapak pedagang berjejer. Bahkan paling sudut belakang pasar malam terdapat arena permainan kincir raksasa yang proses pendiriannya membutuhkan waktu lama.

“Biasanya kalau pengelola menyewakan berarti kan izinnya sudah bisa,” kata Erfan, 50 tahun, salah satu pedagang baju, Kamis (29/4/2021).

Ia menduga panitia penyelenggara sudah mendapatkan izin dari oknum Satgas Covid-19. Sebab dari harga sewa lapak sebulan Rp4 juta disebutkan sudah termasuk untuk biaya koordinasi pengamanan.

“Jadi sudah diurus kalau enggak, enggak mungkin dia bisa masukin pedagang di sini,” ujar Erfan.

Terpisah, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan bilang kerumunan di pasar malam rawan membuat klaster baru penyebaran virus Covid-19.

**Baca juga: Tak Pernah Keluarkan Izin Bazaar, Camat Pamulang Sebut 2 Nama Pengelola

Ia berjanji siap menindak tegas oknum Aparatur Sipil Negara yang tergabung dalam Satgas Covid-19 ikut bermain di Bazzar Ramadan, Pamulang.

“Bila terbukti ada keterlibatan ASN akan saya panggil dan tindak tegas,” klaimnya.(yud)




Apa Sebab Mulut Terasa Pahit Saat Puasa?

Kabar6-Saat puasa, tidak sedikit orang mengeluh mulut yang terasa pahit. Hal ini tentu saja membuat Anda merasa tidak nyaman melakukan aktivitas harian. Mengapa kondisi itu bisa terjadi?

Penyebab mulut terasa pahit saat puasa biasanya tidak berbahaya. Melansir beberapa sumber, berikut penyebab mulut terasa pahit saat puasa:

1. Kurang asupan cairan
Rasa pahit di lidah terjadi karena produksi air liur yang berkurang akibat tubuh yang kekurangan cairan selama berpuasa. Kelenjar liur dalam mulut menjadi kering karena tubuh ‘terpaksa’ untuk memusatkan penumpukan cairan di tempat lain yang lebih membutuhkannya.

Akibatnya, jumlah oksigen di mulut juga ikut menurun sehingga memicu pertumbuhan bakteri anaerob. Bakteri-bakteri tersebut memproduksi sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap dan rasa pahit di lidah.

2. Jarang gosok gigi
Mulut merupakan rongga yang hangat dan lembap, tempat yang ideal untuk bakteri bertumbuh kembang. Jika Anda tidak teratur menyikat gigi dan membersihkannya secara teratur, maka bakteri dan kuman bisa berkumpul di mulut.

Hasilnya bisa berupa masalah gigi dan gusi seperti gingivitis, periodontitis, dan infeksi gigi. Inilah yang mungkin jadi penyebab mulut Anda terasa pahit saat puasa.

3. Asam lambung naik
Perut yang kosong selama seharian bisa memperparah asam lambung Anda di siang hari selama berpuasa. Gejala utama dari asam lambung naik, dikenal sebagai GERD dalam dunia medis, meliputi rasa asam atau pahit di mulut. Ini disebabkan oleh aliran balik dari cairan asam dalam lambung yang naik ke kerongkongan.

4. Berhenti merokok
Puasa umum dijadikan sebagai momen untuk berhenti merokok bagi sebagian besar orang. Namun di sisi lain, berhenti merokok mungkin jadi penyebab di balik keluhan mulut pahit selama Anda berpuasa.

Paparan zat kimia dari rokok yang selama ini diterima oleh tubuh Anda pada akhirnya merusak sistem saraf yang ada di lidah, yang bertugas untuk membedakan mana rasa asin, asam, manis, dan pedas dari setiap makanan yang Anda kudap.

Rokok juga bisa merusak struktur papila, bintil-bintil kecil di atas permukaan lidah yang menerima rangsangan saraf dari luar. ** Baca juga: Bahaya Langsung Merokok Saat Buka Puasa

Pada akhirnya, merokok akan menurunkan kemampuan pengecap, bahkan jauh setelah Anda menghentikan kebiasaan ini. Dengan kata lain, perasaan mulut asam dan pahit yang dirasakan saat puasa adalah imbas dari kebiasaan merokok Anda selama ini.

5. Sedang hamil
Mulut yang terasa pahit atau asam adalah salah satu gejala kehamilan umum selama trimester pertama. Sensasi ini bahkan bertahan selama Anda makan dan selama berpuasa.

Hal lain, tidur dengan posisi mulut menganga juga bisa menjadi penyebab mulut kering dan mulut terasa pahit saat puasa.(ilj/bbs)




Bahaya Langsung Merokok Saat Buka Puasa

Kabar6-Salah satu kebiasaan yang sulit dihilangkan sebagian orang adalah kebiasaan merokok. Karena itulah, merokok menjadi hal pertama yang dilakukan begitu buka puasa.

Namun tahukah Anda, merokok saat buka puasa bisa lebih berbahaya bagi kesehatan Anda dibandingkan merokok saat Anda tidak puasa. Mengapa begitu? Melansir Hellosehat, bahan kimia utama yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, nikotin dan tar. Bahan kimia ini akan lebih berbahaya jika masuk ke tubuh Anda saat kondisi perut kosong setelah sekira 13 jam Anda berpuasa.

Saat berbuka puasa, tubuh Anda membutuhkan nutrisi dan cairan untuk mengganti energi yang hilang selama puasa. Jika Anda langsung merokok saat buka puasa dalam kondisi perut kosong, risiko Anda untuk mengalami mual, muntah, kelelahan, dan pusing akan meningkat.

Kandungan karbon monoksida dalam asap rokok dapat masuk ke dalam aliran darah dan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Hal ini mengakibatkan sel-sel dalam tubuh kekurangan oksigen, sehingga Anda merasa lelah dan pusing. Gas ini juga dapat menurunkan fungsi otot dan jantung.

Karbon monoksida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Semakin lama, ini dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri Anda serta membuat pembuluh darah arteri mengeras, kaku, dan kurang elastis, hingga mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan akhirnya mengarah pada penyakit jantung dan stroke.

Merokok dalam kondisi perut kosong juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker paru-paru. Nikotin yang diserap tubuh dalam kondisi perut kosong bisa lebih besar dibandingkan saat perut sudah terisi, sehingga semakin besar risiko terkena kanker paru.

Nikotin dalam rokok juga dapat menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung, serta menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.

Semua hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Nikotin juga merupakan zat adiktif yang membuat Anda ketergantungan dengan rokok. Zat ini dapat tinggal dalam tubuh Anda selama 6-8 jam tergantung dari seberapa sering Anda merokok.

Puasa merupakan waktu di mana Anda harus menahan segala nafsu, seperti nafsu makan dan minum, termasuk nafsu untuk merokok. Karena itulah, puasa bisa menjadi waktu yang tepat bagi Anda untuk melatih diri mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi per hari.

Tidak merokok selama puasa kurang lebih 13 jam per hari mungkin adalah suatu kemajuan bagi Anda. Waktu Anda merokok saat puasa pasti berkurang, dan yang tadinya Anda bisa merokok kapan saja, selama bulan puasa Anda hanya bisa merokok saat buka puasa sampai menjelang sahur.

Pada waktu yang sempit ini, kurangilah jumlah rokok sedikit demi sedikit, sehingga Anda akan terbiasa merokok dengan jumlah batang yang lebih sedikit. Waktu merokok yang lebih sempit saat bulan puasa mungkin dapat membantu Anda mengurangi kebiasaan merokok.

Mulailah dengan mengurangi satu batang rokok per hari, lakukan hal ini sampai Anda terbiasa dan kemudian cobalah untuk mengurangi satu batang rokok lagi dari jumlah sebelumnya. ** Baca juga: Vitamin yang Disarankan untuk Bantu Atasi Badan Lemas Sekaligus Tambah Energi

Lakukan hal ini terus menerus hingga Anda mungkin tidak merokok lagi. Walaupun bulan puasa telah selesai, Anda bisa meneruskan upaya untuk berhenti merokok demi kesehatan.

Kuncinya adalah konsisten.(ilj/bbs)




Praktis, Menu Sahur yang Jadikan Anda Lebih Berenergi Selama Puasa

Kabar6-Sebelum menjalankan ibadah puasa, Anda tentu akan santap sahur, yang akan lebih maksimal lagi jika mengonsumsi makanan sehat, sehingga memberikan energi pada siang hari hingga sore menjelang waktu berbuka.

Apa saja menu sahur yang praktis, namun tetap dapat memberikan banyak energi untuk tubuh? Melansir Femalesia, berikut lima rekomendasi menu sahur yang dimaksud:

1. Pisang dan selai kacang
Selai kacang merupakan sumber protein yang sangat baik dan mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Dikombinasikan bersama pisang, keduanya punya efek mengenyangkan.

Oleskan selai kacang di atas roti gandum lalu tambahkan irisan pisang. Selain membantu merasa kenyang, pisang juga bisa membantu mencegah keinginan ngemil di pagi hari.

2. Oat
Oat merupakan sumber serat baik yang memperlambat pelepasan energi, membuat tubuh jadi merasa kenyang lebih lama. Menu sahur bisa coba membuat oat dimasak dengan susu untuk memberikan efek yang lebih mengenyangkan.

Beri pemanis alami dengan menuangkan sedikit madu. Bisa juga dicampur beberapa buah kering dan taburan biji labu. ** Baca juga: Mana yang Lebih Diutamakan Saat Puasa, Asupan Bergizi atau Olahraga?

3. Bubur quinoa
Quinoa adalah sumber protein dan serat lengkap vegetarian dan merupakan alternatif bebas gluten yang bagus. Bisa dimasak dengan menggunakan santan lalu ditambahkan beberapa potong dadu apel dan taburan bubuk kayu manis.

4. Yoghurt parfait
Yoghurt parfait dibuat dengan mencampurkan yoghurt frozen plain (tanpa rasa) siap saji yang ada di supermarket, masukkan ke wadah mangkuk, lalu tambahkan topping sehat seperti stroberi, bluberi, raspberi (buah-buah beri), dan granola.

5. Telur rebus
Telur rebus salah satu sumber protein dan vitamin D yang sehat. Agar lebih berselera, konsumsi telur rebus dengan cara memasukkannya sebagai isian roti panggang, tambahkan dengan irisan tomat untuk menambah asupan serat.

Memilih menu sahur yang tepat memberikan energi sukup selama Anda menjalankan ibadah puasa.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Diutamakan Saat Puasa, Asupan Bergizi atau Olahraga?

Kabar6-Para ahli kesehatan mengingatkan agar kita tetap menjaga pola hidup sehat yang tidak sekadar soal asupan makanan bergizi, tapi juga aktivitas fisik atau olahraga.

Pola hidup sehat, melansir Okezone, tidak lagi hanya mengutamakan asupan, tetapi juga aktivitas fisik termasuk ‘rambu-rambu’ seperti mengenai kadar garam, gula, dan lemak dalam tubuh, berdasarkan prinsip beraneka ragam, perilaku hidup bersih seimbang dan mempertahankan berat badan normal.

Tidak ada satu jenis penganan yang mempunyai kandungan gizi lengkap, kecuali ASI untuk bayi berusia 0-6 bulan. Di sisi lain, perilaku hidup bersih sehat (PHBS) memiliki hubungan dengan minimnya risiko terkena infeksi, sedangkan aktivitas fisik rutin membantu memperlancar metabolisme di dalam tubuh.

Mempertahankan dan memantau berat badan normal menjadi salah satu indikator telah terjadi keseimbangan zat gizi dalam tubuh. Nah, menerapkan pola hidup sehat selama bulan Ramadan bisa membantu terhindar dari beragam penyakit semisal jantung hingga kanker, stres, sekaligus meningkatkan produktivitas.

Selain nutrisi seimbang dan berolahraga teratur, selama Ramadan ini juga perlu mengonsumsi air putih cukup setidaknya delapan gelas per hari dan tidur cukup. ** Baca juga: Cermati Kesalahan Umum Diet dan Fitnes yang Perlu Dihindari

Ya, tidur harus cukup karena berhubungan dengan kesehatan mental dan tubuh. Tubuh punya siklus yang harus diikuti kalau tidur terganggu mood jelek, metabolisme dan aktivitas terganggu.

Khusus untuk olahraga selama Ramadan, Anda direkomendasikan memilih yang berintensitas ringan seperti senam dan jalan kaki. Lakukan latihan ini secara teratur 150 menit dalam sepekan supaya metabolisme dan berat badan terjaga normal.

Jadi, antara asupan makanan bergizi dan olahraga harus seimbang.(ilj/bbs)