1

Proyek Peningkatan Jalan Poros Pasir Bolang Diduga Banyak Kejanggalan

kabar6.com

Kabar6-Peningkatan Jalan Poros pasir Bolang / Cogreg, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang diduga belum miliki Surat Perjanjian Penjamin Bank Jabar (SPPBJ) dan minim pengawasan.

Hal itu diungkapkan Darussamin dari Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Lipan Ham.

Dikatakannya, proyek peningkatan jalan itu sudah melakukan pengecoran pada Rabu kemarin (14/11/2018), sementara kontraktor tersebut belum miliki SPPBJ.

“Menurut peraturan yang berlaku, walaupun kontraktor sudah miliki SPK namun belum miliki SPPBJ, harusnya proyek pengecoran itu belum bisa di lakukan,” kata Darussamin, Kamis (15/11/2018).

Disamping itu, lanjut Darussamin, pengecoran pada proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, yang dilakukan kemaren itu juga minim pengawasan.

“Pada pengecoran pertama kemaren itu, tak ada pengawasan dari PPTK, Pelaksana Teknis maupun konsultan proyek,” ungkap Darussamin.

Pekerjaan itu juga, papar Darussamin, hanya ada satu tulang besi (dowell) serta minim pemakaian Lapis Pengeras Bawah (LPB).

“Diduga proyek peningkatan jalan poros pasir Bolang / Cogreg curi star dan tidak sesuai dengan Bestek atau RAB,” beber Darussamin.

Untuk itu, LSM Lipan Ham berencana untuk melayangkan somasi ke DBMSDA Kabupaten Tangerang. Dan, jika somasi tidak ada tanggapan, maka pihaknya akan melayangkan surat ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Banten.

**Baca juga: Polsantren, Wakapolsek Batu Ceper Sambang Tokoh Agama.

“Kalau memang somasi ke DBMSDA tak ditanggapi, kami akan layangkan surat ke BPKP Perwakilan Banten untuk dilakukan audit agar dapat mencegah kerugian Negara akibat dugaan praktek curang oleh kontraktor,” pungkasnya. (jic)




Jalanan Licin Sebabkan Kecelakaan, Warga Munjul Keluhkan Proyek Urugan Tanah

kabar6.com

Kabar6-Warga Munjul, Solear, Kabupaten Tangerang keluhkan proyek urugan tanah yang menjadikan jalanan licin sehingga menyebabkan banyak kecelakaan.

Proyek yang tak jelas siapa pemiliknya dan sudah berlangsung selama satu bulan terakhir membawa puluhan alat berat dan truck pengangkut tanah yang menyebabkan jalan aspal berlapis tanah merah.

Warga setempat, Joko menuturkan, jalan aspal yang sudah berubah warna menjadi merah karena banyaknya tanah merah yang menempel jadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas di kawasan itu.

“Jalan yang saat ini berlumpur, licin, becek ditambah musim penghujan seperti ini, telah menyebabkan banyak kecelakaan lalu lintas,” keluh Joko.

Saat dikonfirmasi ke lokasi urugan tanah, pekerja yang bertugas mengaku hanya melakukan pekerjaan sesuai prosedur.

“Kami hanya bekerja sesuai prosedur. Pemilik Colet telah mengurus semua termasuk perijinan galian ini. Karena bos jarang kesini, jadi semua kami yang handle,” kata Dedi Ceker, petugas galian tanah.

Sementara, Kepala Desa Munjul, Anif Misbah mengaku tidak ada pemberitahuan ke pihaknya terkait adanya galian tanah di Munjul.

“Kami sudah beberapa kali mempertanyakan tentang proyek tersebut namun tidak pernah mendapatkan tanggapan,” ungkapnya.

**Baca juga: Dindikbud Tangsel Gelar Wayang Golek di Cilenggang.

Kata Anif, selain tak ada komunikasi ke pihaknya, proyek galian itu juga tak memasang plang proyek dan tidak menginformasikan siapa kontraktornya. (jic)




Begini Kisah RT Kampung Menjangan Jadi Bulan-bulanan Oknum TNI

kabar6.com

Kabar6-Setelah melaporkan kasusnya, RT menjangan, TB. Chaerudin sempat mengatakan kepada media perihal pengakuannya di keroyok oknum TNI.

Ia memaparkan kronologisnya pada kejadian saat itu, Chaerudin menyebutkan bahwa yang mengeroyoknya pada pagi dini hari adalah oknum TNI berseragam.

“Sekitar pukul 02.00 WIB, kebetulan di rumah sedang mati lampu. Sempat saya tanyakan soal keterkaitan oknum yang ikut di lapangan ini sebagai apa, kok malah saya di piting dan di pelintir lengan bagian tangan, hingga jatuh ke lantai dan setelah itu saya tidak sadarkan diri,” ungkap Chaerudin.

Sementara itu, yang di berikan kuasa penuh oleh korban, Zulkaydi Wiranegara SH.MH yang tergabung dalam advocat DZB & Partner mengatakan kepada kabar6.com, prosesnya masih di dalami oleh pihak yang berwenang, Rabu (3/10/2018).

**Baca juga: Berkas Kasus Dugaan Penganiayaan RT, Oknum Kontraktor Tangsel Akan di Panggil Polisi.

“Ya, mengenai oknum tersebut prosesnya masih dalam pendalaman pihak kepolisian, kami serahkan sepenuhnya kepada mereka, kami tinggal menunggu saja,” tutupnya. (tim K6)




Arief Kecewa Kualitas Proyek Gedung MUI Pinang

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang bersama wakil sembari gowes tinjau beberapa proyek pembangunan di Kecamatan Pinang.

Kali ini Walikota Tangerang Arief R Wismansyah melihat langsung kondisi pembangunan gedung SD Panunggangan 11, Jumat (14/9/2018).

Di sekolah yang tak jauh dari kawasan Alam Sutera itu, Arief memeriksa langsung progress pembangunan dan kualitas bangunannya.

“Lihat aciannya bergelombangkan? Pak Hadi (Kabid Pembangunan Dinas Perkim) coba periksa, kalau enggak bener suruh plester ulang,” kata Arief saat melihat plesteran tembok yang bergelombang.

Kondisi yang sama juga terlihat ketika Arief bersama jajaran pejabat teknis meninjau pembangunan di Gedung MUI Pinang.

Arief terlihat kecewa dengan kondisi pembangunan gedung yang berada satu kawasan dengan Kantor Kelurahan Kunciran itu. “Panggil kontraktornya, lihat tuh kerjaannya,” ungkap Arief.

Dalam kesempatan itu, Arief juga meninjau lokasi yang rencananya akan dibangun Sport Center di daerah Kunciran.

Arief meminta kepada pihak terkait untuk segera realisasikan pembangunan sarana olahraga yang diramal terbesar di Tangerang. **Baca juga: Tabrak Tronton, 2 Mobil Ringsek di Tol Tangerang-Merak.

“Lahannya kurang lebih 10 hektare. Selain sport center nanti ada juga Sekolahan dan juga bumi perkemahan. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dan terwujud,” terang Arief seraya berharap pembangunan sarana publik dapat tersebar merata dan tidak hanya terpusat di pusat kota saja. (fit/hms)




Dinding Rumah Retak, Warga Jelupang Keluhkan Aktifitas Pakubumi Proyek Tol Kunciran-Serpong

kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Kejaren RT 007/03 Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan aktifitas pakubumi yang menyebabkan getaran dan sura berisik dari pekerjaan Tol JORR II Kunciran Serpong.

Selain suara pakubumi yang berisik, warga mengeluhkan dinding rumah mereka retak akibat getaran paku bumi yang kuat.

Salah seorang warga, Rina mengeluhkan aktifitas pakubumi yang menyebabkan suara berisik dan getaran kuat yang menyebabkan dinding rumahnya mengalami retakan.

“Saya tidak terima sikap Waskita sebagai pelaksana proyek, seolah-olah kita warga disini ga di anggap. Akibat pembangunan tol ini, rumah saya jadi retak semua di tambah lagi bisingnya mesin-mesin dan truk-truk lalu lalang. Tidurpun saya dan keluarga jadi tidak tenang, takut rumah saya rubuh,” keluh Rina kesal, Sabtu malam (8/9/2018).

Keluhan yang sama datang dari warga lainnya. Nasan juga mengeluhkan hal serupa.

Dinding rumahnya juga mengalami keretakan dan suara berisik yang membuat tidur Nasan dan keluarga menjadi tidak tenang. **Baca juga: Besok, Anniversary 9th BBKS Dilaksanakan di Lapangan Malibu BSD.

“Setiap malam saya tidak bisa tidur karena suara berisik dari pekerjaan proyek itu. Dan saya jadi takut rumah rubuh. Ditambah lagi getaran dari aktifitas pakubumi yang menyebabkan rumah saya retak-retak,” ungkap Nasan.

Nasan dan warga lainnya juga sudah mencoba mengadukan hal ini kepada pihak Waskita selaku pelaksana proyek. Namun hingga berita ini diturunkan tidak ada tanggapan dari pihak Waskita. (jicris)




Patahkan Cabang Pohon Mede, Dump Truck Proyek Resahkan Warga Pondok Jagung Timur

kabar6.com

Kabar6-Lagi, dump truck bertonase besar melintas di jalan perkampungan Pondok Jagung Timur (Ponjati), Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) dan menyebabkan patahnya cabang pohon mede ke tengah jalan, hampir saja membahayakan pengendara motor yang sedang melintas.

K3 lapangan Waskita Irun, menyanggah kalau dump truck yang melintas dan menyebabkan cabang pohon mede patah di tengah jalan yang hampir menimpa pengendara motor, adalah bukan dump truck proyek waskita.

“Itu bukan dump truck proyek Waskita,” sanggahnya saat dikonfirmasi warga, Selasa sore (21/8/2018).

Sanggahan Irun di aminkan Rian selaku Humas Waskita. Menurutnya, setelah dilakukan kroscek, bahwa dump truck putih dengan indeks 30 bernopol B 9665 DYI, bukan dump truck proyek Waskita. Melainkan hanya mengatas namakan Waskita saja.

“Kami sudah melakukan crosscheck terkait dump truck yang menabrak cabang pohon . dan truck itu bukan dump truck proyek Waskita,” tambahnya.**Baca juga: Tak Ada Sosialisasi, Warga Ponjati Keluhkan Pembangunan Tol Serpong.

Sementara, Abidin, warga setempat yang menanyakan langsung kepada supir dump truck tersebut mengatakan, dump truck itu menuju proyek Waskita. “ini dump truck Waskita,” kata Abidin menirukan suara sopir dump truck itu.

“Saya jadi bingung, kata K3 lapangan dan humas Waskita, bahwa itu bukan dump truck proyeknya. Sementara, menurut sopir, dump truck itu adalah proyek waskita. Mana yang benar yak. Padahal, cabang pohon itu hampir saja membahayakan pengendara motor,” kata Abidin kebingungan.

Hingga berita ini di turunkan, cabang pohon mede yang patah di tengah jalan sudah dipinggirkan dan masih tergantung di kabel listrik. Dan, warga tidak berani untuk melakukan hal lainnya. (jicris)




Arief Minta BBWSCC Lanjutkan Proyek Normalisasi Cisadane

kabar6.com

Kabar6-Normalisasi Sungai Cisadane, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk melanjutkan proyek normalisasi. Mengingat, pentingnya peran sungai Cisadane dalam pengendalian banjir dan sebagai penyuplai air baku bagi wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.

“Ada empat hal yang kita usulkan kepada balai besar. Yang pertama terkait dengan penanganan banjir, kemudian penataan sepadan sungai Cisadane, terus revitalisasi situ-situ dan juga terkait air baku,” kata Taufik Syahzeni, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang.

Taufik menceritakan, dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Asisten III Tatang Sutisna, dan juga Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Nana Trisyana bersama dengan Kadis Permukiman Dafyar Eliadi, Walikota Tangerang mengusulkan kepada BBWS agar proses pengerukan atau normalisai Cisadane bisa terus dilanjutkan.

Kata Taufik, pihaknya berharap diadakannya progam yang dapat menambah debit air di sungai Cisadane, seperti pengerukan pada sedimennya.

“Tadi juga kita minta untuk Kali Sabi dan Kali Cirarab juga bisa menjadi prioritas, kita ingin ada bypass dari kali Sabi ke Cisadane untuk menangani banjir di wilayah Priuk, termasuk juga penambahan pintu air. Sedang untuk Cirarab proses normalisasinya dilanjutkan sampai ke Sarakan,” paparnya.

Selain itu, lanjut Taufik pihak pemkot juga meminta kepada pihak BBWSCC untuk melakukan penataan di kawasan Pintu Air 10. “Termasuk juga penataan promenade di pinggir Kali Cisadane, jadi nanti bisa jadi kawasan wisata,” tandasnya.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala BBWSCC Bambang Hidayah berjanji untuk segera mengkajinya, dan merealisasikan usulan dari pemkot Tangerang.**Baca juga: Digerebek, Pasangan Selingkuh di Ciledug Diperiksa Polisi.

“Kita ingin ada sinergitas antara Pemkot dan Balai Besar, makanya ini menjadi preseden yang bagus bagi pengelolaan sungai sekaligus penanganan banjir,” tutur Bambang Hidayah. (fit/hms)




Pengurus KNPI Kabupaten Tangerang Dilarang Minta Proyek PL Kecamatan

kabar6.com

Kabar6-Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Tangerang menegaskan, melarang Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI meminta proyek melalui Penunjukan Langsung (PL) Camat.

Pasalnya, permintaan proyek tersebut melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KNPI.

Demikian ditegaskan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang, Cucu Abdulrosyid, JUmat (20/7/2018). “Pemuda yang tergabung dalam KNPI harus berdaya dan mandiri. Tidak meminta bantuan siapapun untuk menjalankan roda organisasi,” ujar Cucu.

Selain itu, lanjutnya, agar pengurus KNPI memberikan dukungan penuh terhadap program – program Pemerintah Daerah (Pemda).

“Tidak salah berhimpun di KNPI, karena KNPI merupakan organisasi besar. Saat ini OKP (Organisasi Kepemudaan red) sudah sangat banyak, kalau tiap organisasi membuat satu program, maka akan banyak pula program yang bisa diselesaikan. Begitu juga dengan KNPI tidak perlu banyak program, cukup satu tapi bisa diselesaikan dan memberikan kontribusi penuh terhadap masyarakat,” kata Cucu lagi.

Menurut Cucu, menjadi pengurus KNPI harus tidak mudah kecewa, tidak mudah sakit hati, tidak mudah putus asa, karena tidak ada proyek di organisasi. Artinya, jangan sampai berpikir, bahwa jadi pengurus KNPI bisa minta proyek.

“Justru pengurus KNPI tidak boleh minta proyek-Proyek. Misalnya, ngemis-ngemis ke camat minta proyek PL, itu tidak boleh. Kalau ada seperti itu saya akan berikan sanksi,” tuturnya.

Cucu menambahkan, untuk kepengurusan DPK KNPI Kecamatan Kronjo, dirinya mengapresiasi karena hasil karya pengurus KNPI Kronjo berupa Sate Bandeng Kronjo atau populer disebut Sabajo sudah masuk pasar modern dan ada di rest area Jalan Tol Tangerang-Merak.

“Contohnya, hasil berdaya dan mandiri pengurus KNPI Kronjo untuk mempromosikan dan memasarkan Sabajo sudah bisa dinikmati. Sabajo sudah masuk pasar modern dan rest area di jalan Tol,” pungkasnya.**Baca juga: Prihatin Pengangguran, KNPI Banten Dorong Program Permodalam Bagi Pemuda.

Dihubungi terpisah, Ketua DPD KNPI Banten, Rano Alfath mengucapkan selamat dengan dilantik kepengurusan DPK KNPI Kronjo. Rano berharap, dengan terbentuk kepengurusan KNPI Kronjo yang baru dapat membuat program yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

“Sekali lagi, saya ucapan selamat ke kepengurusan KNPI Kronjo. Semoga kepengurusan yang baru bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membuat program yang bisa bermanfaat bagi warga,” pungkasnya.(Ver)