1

Pria AS Ini Gelontorkan Sekira Rp29,9 Miliar Setahun untuk Perlambat Proses Penuaan

Kabar6-Bryan Johnson (45), founder & chief executive officer (CEO) Blueprint, di California, Amerika Serikat (AS), menghabiskan dana sekira Rp29,9 miliar setahun demi memperlambat proses penuaan dan membalikkan usia biologisnya.

Johnson, melansir Fortune, melakukan perubahan pola makan, tidur, dan olahraga, dikombinasikan dengan latihan relaksasi dan konsumsi suplemen. Melalui akun Twitter @bryan_johnson, pria itu mengatakan bahwa gaya hidupnya sangat kacau sebelum memulai Project Blueprint. Dan gaya hidup yang destruktif itu sudah dijalani selama 23 tahun.

“Tubuh dan pikiran saya dihancurkan dalam segala cara selama 23 tahun. Depresi kronis, obesitas, tidur yang buruk, membesarkan tiga anak, pendiri start-up/CEO dengan (menganut) grind culture. Dan bahkan tumbuh dengan kelebihan gula, paparan sinar matahari, dan junk food,” tulis Johnson.

Pria yang dijuluki sebagai ‘The most measured man in human history’ ini memantau pola makan, olahraga, dan tidurnya secara disiplin. Selain itu, ia juga melakukan serangkaian tes untuk mengukur usia organnya.

Johnson berkomitmen pada sekira 100 protokol setiap hari untuk membalikkan usia biologisnya., seperti mengonsumsi 61 pil setiap hari, makan 31,7kg sayuran setiap bulan, dan tidur pada pukul 20.30 malam.

Selain berambisi mencapai target pribadi, Johnson juga ingin menginspirasi orang lain. Ia menegaskan bahwa belum terlambat untuk mengubah rutinitas, berapa pun usia kita saat ini.(ilj/bbs)




Kabar Baik, Peneliti Berhasil Cegah Penuaan Sel Telur Wanita

Kabar6-Sebuah penelitian yang merupakan upaya kolaboratif, melibatkan mahasiswa doktoral Peera Wasserzugh-Pash serta peneliti dari Hadassah Medical Center dan Shaare Zedek Medical Center di Jerusalem, Israel, berhasil mencegah terjadinya penuaan sel telur wanita.

Hasil penelitian ini, melansir Dailymail, tentu saja menjadi kabar baik bagi kaum hawa yang menunda pernikahan hingga usia lebih dari 40 tahun. Dalam penelitian itu mereka berhasil mengidentifikasi sel telur wanita yang tengah mengalami penuaan. Hanya saja, melalui perlakuan khusus dengan menggunakan obat antiviral, proses penuaan sel telur itu justru dapat dihambat.

“Kami mendapati bahwa proses penuaan pada sel telur itu ternyata dapat dibalik dan kita bisa mencegah proses penuaannya,” terang Peera Wasserzucgh-Pash. ** Baca juga: Mahasiswi AS Idap Sakit Langka Alergi Terhadap Seks

Dikatakan Wasserzucgh-Pash, saat ini fenomena kaum hawa yang menunda usia pernikahan semakin banyak ditemukan. Padahal seiring usia tua, sel telur yang ada di wanita juga mengalami hal yang sama. Sel telur wanita mulai memburuk dengan cepat dan perawatan fertilisasi in-vitro (IVF) bukan jadi solusi yang tepat.

“Penelitian ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana telur manusia menua, yang penting juga untuk memahami bagaimana penuaan terjadi di area lain,” ungkap Wasserzucgh-Pash.

Menurut Wasserzucgh-Pash, temuan itu akan sangat membantu wanita-wanita yang terancam mengalami gangguan kesuburan di usia tua. Intervensi medis dan obat-obatan yang mereka lakukan dalam penelitian itu diyakini dapat menjaga kematangan sel telur wanita tanpa khawatir mengalami proses penuaan.

“Kami telah selangkah lebih maju untuk dapat membantu wanita yang menderita infertilitas terkait usia. Mereka akan lebih sedikit menderita, harus melalui prosedur yang lebih sulit, dan mengalami lebih sedikit kekecewaan ketika mencoba untuk hamil dan memulai sebuah keluarga,” jelas Wasserzucgh-Pash.

Namun, memperlambat proses penuaan sel telur bukanlah hal yang mudah. Hal ini karena sel telur sejatinya berpotensi mengalami kerusakan materi genetik dari waktu ke waktu. Pada saat seorang wanita mencapai usia akhir 30-an, sel telur telah mengalami kerusakan yang cukup untuk mencegahnya matang atau dapaty dibuahi dengan benar.

Dr Michael Klutstein, Ketua Chromatin and Aging Research Lab Faculty of Dental Medicine dari Hebrew University of Jerusalem, menyebutkan sel telur akan mengalami represi rusak seiring bertambahnya usia. Sel telur yang lebih tua akan mengalami kerusakan.

Dari situlah penelitian itu dilakukan agar proses penuaan sel-sel telur dapat dihambat. “Jika kita menggunakan obat yang mencegah virus ini beroperasi, dan ini hanya obat antivirus, maka mekanisme ini akan kita hentikan dan memperlambat proses penuaan,” kata Dr Klutstein.

Percobaan itu dilakukan pada sel telur tikus dan manusia yang diambil dari beberapa kelompok umur yang berbeda. Kemudian, mereka mengukur tingkat virus, tingkat kerusakan DNA, berapa banyak telur matang dalam tabung reaksi (pengaturan IVF), dan bagaimana kromosom DNA terlihat di bawah mikroskop setelah obat antivirus diberikan.

Dalam semua kasus, sel telur yang lebih tua, yang telah menerima obat antivirus, tampak lebih muda daripada yang tidak diobati. “Setelah perawatan, mereka berperilaku lebih seperti telur di usia 20-an,” ujar Dr Klutstein.

Proses penelitian sendiri masih akan diteruskan. Langkah selanjutnya adalah menetapkan protokol yang benar untuk merawat telur manusia dalam pengaturan IVF. Mereka juga berupaya memastikan bahwa perawatan tersebut tidak berdampak negatif pada embrio.

“Ini masih sangat eksperimental, tetapi kami ingin membuat obat darinya,” tutup Dr Klutstein.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Mengetahui Tubuh Sudah Cukup Vitamin C?

Kabar6-Selain menjaga kebersihan dan pola makan yang seimbang, menambah asupan lain seperti mengonsumsi vitamin C dirasa penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.

Untuk memberikan efek kesehatan yang optimal, kadar vitamin C dalam tubuh pun perlu dipertahankan. Vitamin C sendiri merupakan zat gizi esensial yang harus diperoleh dari makanan sehari-hari. Secara alamiah, vitamin C dapat diperoleh dari buah dan sayur, misalnya jambu biji, jeruk, brokoli, dan kembang kol.

Sebuah penelitian mengungkapkan, mengonsumsi vitamin C sebanyak 1.250 mg/hari selama delapan minggu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan. ** Baca juga: Ikuti Cara Konsumsi Vitamin C yang Benar

Lantas, bagaimana mengetahui Anda telah cukup mengonsumsi vitamin C? Hal yang paling mudah, melansir medcom, dengan mencatat buah dan sayur yang telah kita konsumsi. Idealnya, Anda mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur. Meski demikian, semua bisa disesuaikan tergantung kebutuhan.

Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien. Misalnya seperti jus jeruk atau minuman yang mengandung jeruk dengan melihat label kemasannya untuk mengetahui kandungannya. Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C.

Orang yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C. Kemudian, mereka dengan pola hidup tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh.(ilj/bbs)




Benarkan Kurang Tidur Bikin Anda Mudah Lupa?

Kabar6-Sebuah penelitian menemukan, orang yang sering sulit tidur di masa muda dan paruh bayanya, cenderung lebih mudah mengalami gangguan daya ingat di usia tua.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika ini, melansir Newsmaxhealth, para peneliti menemukan bahwa tidur dapat membantu daya ingat dan proses belajar di sepanjang kehidupan manusia yang akan terus berlangsung hingga seseorang berusia 70 atau 80 atau 90 tahun. Diungkapkan, terdapat perbedaan antara tidur cukup di usia muda dengan menggantinya di usia tua nanti.

Hal ini karena memiliki waktu tidur yang cukup di usia muda dan paruh baya ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang pada 28 tahun mendatang. Tidur memiliki peranan penting dalam proses pembentukan suatu ingatan atau memori.

Saat Anda memasuki fase tidur dalam, maka otak akan mengulang kembali semua pengalaman atau hal yang Anda alami di sepanjang hari, memutarnya kembali, dan menguatkan hal tersebut agar Anda pun dapat mengingatnya di kemudian hari.

Sebenarnya, saat memasuki usia paruh baya, tidur lebih banyak di siang hari seperti tidur siang juga dapat membantu meningkatkan kemampuan daya ingat dan membantu mencegah terjadinya penurunan fungsi daya ingat. Namun, hal ini hanya dapat terjadi bila tidur siang tersebut tidak mengganggu waktu tidur di malam hari.

Sayangnya, seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, maka ia pun akan lebih sering terbangun di malam hari dan lebih jarang mengalami tidur dalam atau bermimpi saat tidur, yang sebenarnya merupakan hal sangat penting bagi kelangsungan fungsi otak secara keseluruhan.

Meskipun banyak orang merasa bahwa tidur sama dengan membuang-buang waktu, sebenarnya tidaklah demikian. Tidur yang cukup telah banyak dihubungkan dengan kesehatan mental yang lebih baik, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan menurunkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan serius. ** Baca juga: Apa Arti Zona Hijau Hingga Zona Hitam Saat COVID-19?

Hasil penelitian ini pun membuat para peneliti bertanya-tanya mengenai apakah tidur yang cukup di usia muda dapat menghambat, atau bahkan menyembuhkan penurunan daya ingat akibat proses penuaan dan gangguan daya ingat yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan demensia (pikun).(ilj/bbs)