1

Pilkades Serentak di Lebak, Cakades Diminta Proaktif terkait DPT

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 66 desa di Kabupaten Lebak akan menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak pada 13 November 2022.

Asda I Bidang Pemerintahan Pemkab Lebak sekaligus Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) tingkat kabupaten, Al Kadri meminta calon kades proaktif terkait daftar pemilih tetap (DPT)

“Biasanya kan begini, kalau udah selesai baru bilang kalau pendukung atau keluarganya enggak masuk (DPT) terus diributkan. Nah harusnya dari mulai sekarang mereka cek dan evaluasi,” kata Al Kadri saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (18/10/2022).

Al Kadri mengatakan, jika ada permasalahan dalam daftar pemilih, protes seharusnya dilakukan sebelum dilakukannya penetapan DPT, bukan setelah proses penghitungan suara selesai dilakukan.

“Saat proses penetapan DPT kan mereka diundang. Kalau mau protes ya waktu itu jangan setelah beres pemilihan baru muncul, kan telat kalau gitu,” ucap dia.

**Baca juga:Pilkades Serentak 2022 di Lebak, Alat Peraga Kampanye Diatur dalam Perbup

“Tahun sebelumnya kan begitu, ketika pleno penetapan semua setuju tanda tangan tapi giliran kalah setelah pilkades baru ribut mempermasalahkan,” tambah Al Kadri.

Terkait berapa jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di setiap desa penyelenggara pilkades, panitia masih mengacu pada regulasi sebelumnya yakni satu TPS maksimal untuk 500 pemilih.

“Jadi kalau satu kampung pemilihnya lebih dari 500 harus dipecah jadi 2, dan TPS ini kita upayakan harus dekat dengan tempat tinggal warga biar enggak repot,” jelas Al Kadri.(Nda)




Banyak yang Belum Terdata, Dinkop UKM Tangsel Minta Pelaku UMKM Proaktif

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperkirakan banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diwilayahnya yang belum terdata.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinkop UKM Kota Tangsel Deden Deni kepada wartawan, menurutnya, selain belum terdata, banyak UMKM juga yang belum masuk kedalam komunitas binaan Dinkop UKM.

Deden menjelaskan, adanya permasalahan pendataan UMKM, pihaknya meminta para pelaku usaha untuk proaktif mencari informasi terkait perkembangan dunia UMKM.

“Dinas juga terbatas SDM-nya tidak mungkin dapat mengakses seluruh pelaku UMKM, mereka harus proaktif mencari informasi terkait perkembangan dunia UMKM, bisa datang ke kantor Dinkop atau ke kelurahan menlminta informasi. Jadi jangan menunggu disentuh tapi proaktif,” terangnya di Ciputat, ditulis Jumat (17/12/2021).

Selain itu, Deden juga meminta agar pelaku UMKM dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama pelaku UMKM dengan masuk kedalam sebuah wadah komunitas.

Menurutnya, dengan masuknya pelaku UMKM kedalam komunitas akan menambah ilmu pengetahuan dalam mengembangkan usahanya.

Selain itu, menurut Deden, dengan masuknya ke komunitas, para pelaku UMKM bisa saling memberikan informasi teekait promosi produk usaha agar lebih dikenal oleh masyarakat.

“Kalau ada event-event dapat diajak oleh komunitasnya. Jadi banyak manfaat kalau pelaku UMKM proaktif dan ikut komunitas,” jelasnya.

**Baca juga: Begini Aksi Cabul Pegawai Kelurahan Jombang Ciputat Terbongkar

Deden mengatakan, pihaknya kerap menemukan pelaku UMKM yang tidak terdata namun sudah lama berkecimpung didunia UMKM, bahkan telah memiliki sejumlah karyawan.

“Sayangnya mereka tidak proaktif dan ikut dalam komunitas. Saat itu kita ajak mereka untuk ikut program Dinkop UMKM,” tutupnya.(eka)




Apa Itu Stres & Distres?

Kabar6-Masyarakat telanjur salah kaprah memaknai stres. Diketahui, stres adalah suatu tantangan yang mendorong seseorang untuk berusaha menyelesaikannya. Namun, stres bila ditanggapi dengan negatif, maka akan menjadi distres.

Stres tidak selamanya bercorak negatif. Seperti dilansir Esensi, stres dapat menjadi positif jika disalurkan pada hal yang tepat dan baik. Sayangnya, masyarakat umum masih jarang yang menyadari bahwa stres juga memiliki aspek positif. Tanpa stres, seseorang tak akan aktif, sehingga eksistensi stres sejatinya sangat penting dalam kehidupan manusia.

Apakah stres itu penting? Jawabannya adala ya. Dengan stres, seseorang bisa meraih apa yang ia ingin dan impikan. Dan stres adalah pendorong manusia untuk proaktif terhadap suatu tantangan. Jadi, selama setiap orang masih hidup, pasti akan merasakan stres, di mana pun dan kapan pun.

Stres dibagi menjadi dua macam. Stres yang menyenangkan atau stres yang menjadi pendorong. Contohnya, ketika seseorang mendapatkan tugas berat, tapi dia menanggapinya dengan proaktif hingga merasa enjoy melaksanakannya. Inilah stres yang bermanfaat.

Sedangkan yang kedua, adalah overstres atau distres, yaitu stres yang berada di luar kemampuan seseorang. Misalnya, ketika seseorang mendapatkan tugas, lalu dia tidak proaktif menyikapinya, hingga menumpuklah stres yang dirasakan. Akibatnya, muncullah gejala-gejala yang tidak sehat seperti peraaan cemas, khawatir, uring-uringan, dan sebagainya.

Pada dasarnya stres menandakan adanya tuntutan internal dan eksternal untuk mengubah atau melawan perubahan karena ada risiko, bahaya, maupun ancaman. Keadaan stres dapat berlangsung secara cepat atau sebaliknya lambat dan lama, tergantung dari tiga kemungkinan.

1. Terjadinya perubahan ke arah penyesuaian diri. Kondisi ini akan menjadikan individu lebih matang, kuat dan terintegrasi.

2. Terjadinya penolakan. Jika perubahan hanya sedikit terjadi, individu yang mengalaminya justru akan menjadi rentan terhadap stres. Ia akan cenderung menghindar, dan stres yang dirasakannya akan bermanifestasi dalam berbagai perilaku defensif.

3. Terjadinya distres karena yang mengalaminya tak mampu menghadapi stres yang melampaui kapabilitas diri untuk berubah. Ketika seseorang mengalami distres, beragam akibat bisa muncul. Salah satunya adalah depresi yang akan menimbulkan perasaan sedih yang mendalam. Seseorang yang mengalami depresi akan menjadi sangat sensitif dan cenderung menjadi agresif.

Stres memang akan menghampiri setiap individu di mana pun dan kapan pun. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan merespon keadaan tersebut. Jika kita proaktif menghadapinya, maka manfaat akan kita peroleh. ** Baca juga: Waspada, Selain Gula Ada 5 Hal yang Bisa Jadi Pemicu Diabetes

Sebaliknya, bila kita cenderung defensif, dan menganggap itu sebagai sebuah beban yang berat, atau memandangnya secara negatif, maka distres yang akan kita rasakan.(ilj/bbs)