1

Atlet Arung Jeram Kota Tangerang Torehkan Satu Emas dan Satu Perunggu 

Kabar6-Kontingen Kota Tangerang terus menerus memberikan hasil yang terbaik. Hari ini, Cabang Olahraga (Cabor) Arung Jeram Kota Tangerang kembali menyabet medali satu emas dan satu perunggu.

Cabor Arung Jeram yang digelar di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Selasa (22/11/2022), mempertandingkan kategori head to head.

Mega, salah seorang atlet Arung Jeram Kota Tangerang merasa bersyukur atas raihan medali dalam gelaran olahraga terbesar di Provinsi Banten ini.

“Alhamdulillah, satu emas dan satu perunggu. Aku dan teman-teman menang,” ujar Mega.

Medali emas tersebut diperoleh dari nomor R4 campuran. Sedangkan perunggu di nomor R4 putri.

Mega menyampaikan rasa kebanggaan atas hasil kerja keras latihan selama ini, berbuah manis atas torehan tersebut.

“Yang pasti bangga, karena hasil latihan kita berbuah manis. Meski dengan latihan yang sempat terhambat karena Covid-19,” tandasnya. (Oke)




Untuk Pertama Kalinya, Inggris Pamerkan Artefak Tangan Palsu Berusia 3.500 Tahun

Kabar6-Sebuah artefak berupa tangan palsu yang diciptakan sekira 3.500 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya dipamerkan di Inggris Raya, pada pameran World of Stonehenge di British Museum.

Sebelumnya, melansir Telegraph, artefak tangan palsu itu hanya dipamerkan satu kali dengan tampil singkat di Jerman. Artefak yang kemungkinan berfungsi sebagai pisau itu ditemukan di Swiss barat pada 2017, berasal dari antara 1.500 dan 1.400 SM, terbuat dari perunggu dengan rantai manset berlapis emas.

Detektif menemukan artefak yang terkubur dalam pemakaman manusia di dekat Danau Biel, bersama dengan hiasan rambut, belati perunggu, dan peniti jubah. Sementara itu, kurator British Museum, Neil Wilkin, menilai artefak yang ditemukan kemungkinan besar digunakan sebagai tangan palsu.

“Beberapa ahli mempermasalahkan hal ini karena kondisi mayat yang terlalu membusuk, sehingga sulit untuk memastikan bahwa itu cocok untuk individu tersebut. Ini artefak yang sangat menakjubkan dan saya belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Wilkin.

Menurut Wilkin, tangan palsu juga bisa dijadikan senjata karena memiliki jari-jari yang tajam. “Teori alternatifnya adalah bahwa itu mungkin wadah minuman yang terinspirasi oleh budaya Mesopotamia,” tambahnya.(ilj/bbs)




Tanpa Uang Saku Atlet Dayung Asal Tangsel Raih Medali Perunggu

Kabar6.com

Kabar6-Meski tidak dilepas oleh wali kota tak menyurutkan semangat atlet dayung kontingen Banten asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Terbukti mereka berhasil meraih medali perunggu di kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

“Mudah-mudahan kedepan lebih mendapat perhatian lagi dari Pemkot Tangsel,” kata Ketua Persatuan Olahraga Dayung Indonesia Kota Tangsel, Dodi Haryanto kepada kabar6.com, Sabtu (9/10/2021).

Ia menegaskan, selama berada di Papua para atlet tidak mendapatkan uang saku. “Mana ada,” tegas Dodi.

Ia jelaskan, pertandingan cabang olahraga dayung digelar di Teluk Youtefa, Jayapura. Medali perunggu diperoleh tim dayung Banten di nomor tradisional boat race 1000 meter terdiri atas 10 pendayung, 1 tekong dan 1 drumer.

Kelima atlet asal Tangsel yang tergabung dalam tim dayung kontingen Banten antara lain atas nama Dimas Antariksa, Ruli Farisi, Aldi Nurjana, M Ali Sobirin, dan Sahdan.

**Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Kalangan Pelajar di Tangsel Masih Rendah

“Dan pada esok (Minggu-red) masih akan berlangsung pada jarak 500 meter dan 200 meter,” ujar Dodi.

Sementara medali emas pada cabang olahraga nomor tradisional boat race 1.000 meter ini diraih kontingen asal Jawa Barat. Adapun medali perak diperoleh Kalimantan Tengah.(yud)




Raih Perak dan Perunggu, PBSI Kota Tangerang Lakukan Evaluasi

Kabar6.com

Kabar6-Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Banten cabang Bulutangkis, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Tangerang harus menerima hasil yang kurang memuaskan.

Pasalnya, dalam kejuaraan tersebut hanya dapat meraih 1 medali perak nomor tunggal anak-anak putri diraih oleh Rezka dan 1 medali perunggu tunggal anak-anak putra diraih oleh Fauzi Wijaya.

Sekretaris PBSI Kota Tangerang, Acep Ginandjar mengatakan, dengan hasil tersebut meskipun dapat medali merasa kurang memuaskan. Karena tidak adanya atlet yang mendulang emas.

“Hasilnya kurang puas, memang atlet kita tidak ada yg dapat medali emas. Namun akan segera diadakan evaluasi dengan bidang Binpres (Pembinaan dan Prestasi) PBSI Kota Tangerang. Semoga tahun depan prestasi kita bisa lebih baik lagi,” ujar Acep saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com, Minggu (20/10/2019).

Acep mengakui atlet dari Kota Tangerang sudah bermain secara maksimal. Ia juga mengklaim pemain dari Kabupaten/Kota lainnya permainan jauh lebih bagus. Namun pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem pembinaan atlet.

“Atlet-atlet kita sudah bermain maksimal. Mainnya bagus, tapi dari Pengkab/Pengkot lain memang lebih bagus,” katanya.

Kabid Binpres PBSI Kota Tangerang, Peno mengatakan, hasil yang didapatkan oleh para atlet tersebut masih jauh dari harapan. Namun kedepan akan dilakukan evaluasi untuk kemajuan prestasi atlet.

**Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, Polsek Batu Ceper Perketat Pengamanan.

“Dengan hasil yang didapatkan tidak begitu maksimal,1 perak 1 perunggu, jauh dari harapan. Saya sebagai Binpres Kota Tangerang, maka perlunya evaluasi untuk kemajuan secara prestasi para atlit,” tandasnya.

Sebelumnya, keempat puluh atlet yang diberangkatkan dalam Kejurprov Banten tersebut dari nomor Usia Dini Putra, Usia Dini Putri, Tunggal Anak Putra, Tunggal Anak Putri, Tunggal Pemula Putra, Tunggal Pemula Putri, dan Tunggal Remaja Putra. (Oke)