1

Benarkah Wanita Lebih Ahli Berbohong Ketimbang Pria?

Kabar6-Selama ini kita selalu berprasangka bahwa pria lebih sering berbohong ketimbang wanita. Entah itu karena dalam kondisi terpojok, atau memang sudah menjadi kebiasaan. Namun benarkah demikian?

Sebuah hasil polling menunjukkan hal yang mengejutkan. Ternyata, wanita lebih ahli dan lebih sering berbohong. Wanita, melansir Fimela, disebut dua kali lipat lebih sering bohong dibandingkan pria. Survei yang dilakukan oleh perusahaan asuransi ini menemukan bahwa alasan utama di balik kebohongan tersebut bertujuan menjaga perasaan orang lain, menghindari masalah, atau untuk mempermudah menjalani hidup.

Secara umum, baik pria maupun wanita tentu pernah berbohong. Namun wanita memiliki lebih banyak alasan mengapa mereka harus ahli dalam berbohong. Salah satu alasannya adalah karena wanita adalah makhluk yang berperasaan.

Dorongan alami secara biologis ini dimiliki kaum hawa sebagai kemampuan dasar mengasuh anak. Mereka lebih peka dan lebih kuat rasa empatinya, sehingga lebih sering memikirkan menjaga perasaan diri sendiri dan orang lain. Dan untuk menjaga perasaan orang lain tersebut, salah satu caranya adalah dengan berbohong.

Kebanyakan wanita akan lebih memilih berkata bohong namun tidak menyakiti hati, ketimbang berkata jujur namun melukai orang lain.

Umumnya kebohongan yang dikatakan adalah masalah-masalah ringan, misalnya “Iih…cantiknya pakai baju merah” atau “Sekarang jadi agak kurusan ya?” ** Baca juga: Perhatikan Beberapa Hal Sebelum Memilih Deodoran

Pujian-pujian yang melibatkan perasaan inilah yang sering dikatakan wanita. Apakah Anda pun demikian, Ladies? (ilj/bbs)




Bukan dengan Hati, Manusia Lebih Banyak Gunakan Pikiran Mereka Saat Mencintai Seseorang

Kabar6-Seringkali kita mendengar ungkapan, mencintai harus dengan hati. Karena itulah, tidak sedikit orang yang saat dimabuk cinta, logika seakan kalah dengan keinginan hati.

Namun tahukah Anda, ungkapan tadi ternyata tidaklah tepat. Sebuah penelitian, melansir nova.id, menemukan bahwa pikiranlah yang akan mengendalikan diri saat kita larut dalam cinta. Manusia ternyata lebih banyak menggunakan pikiran mereka untuk mencintai seseorang.

Hal ini senada dengan studi yang dilakukan oleh psikolog di University of Missouri-St Louis dan Erasmus University Rotterdam. Disebutkan, dengan menggunakan kekuatan pikiran, Anda bisa mengatur kadar (menurunkan atau meningkatkan) cinta, bahkan bisa menghilangkan rasa sakit hati akibat patah hati.

Peneliti memisahkan dua kelompok responden penelitian. Sebanyak 20 orang pertama dikumpulkan sebagai subjek yang sudah lama menjalin hubungan. Sedangkan 20 reponden lainnya adalah orang yang baru baru saja putus hubungan. Mereka diminta untuk memikirkan hal positif dan negatif terkait pasangan mereka masing-masing.

Setelah itu, para peserta diminta menguraikan bagaimana perasaan mereka terhadap orang tersebut. Kemudian para peneliti mengukur gelombang otak mereka yang bernama The Late Positive Potential (LPP).

Ketua penelitian bernama Sandra Langeslag menjelaskan, jika seseorang berpikiran positif mengenai pasangannya, dia akan merasa lebih terhubung dan mampu meningkatkan rasa cintanya.

Sebaliknya, saat kita terlalu fokus pada hal negatif, rasa cinta mereka pun turun dan gelombang LPP tercatat mengalami penurunan. ** Baca juga: Terlihat Menjijikkan, Kebiasaan BAB Ini Justru Penting untuk Kesehatan

“Banyak orang berpikir bahwa mereka tidak dapat mengendalikan rasa cinta sehingga mereka tidak mau mencoba. Namun, studi ini menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan hal tersebut,” urainya.

Jadi jangan terjerat cinta buta, ya, karena pikiran Anda ternyata bisa mengendalikan rasa cinta itu ke arah yang positif. (ilj/bbs)