oleh

Perhatikan Beberapa Hal Sebelum Memilih Deodoran

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak orang menggunakan deodoran sebagai salah satu cara untuk mengatasi bau badan. Tidak hanya itu, deodoran juga berfungsi sebagai parfum yang membuat tubuh jadi lebih wangi.

Dengan kata lain, Anda akan selalu percaya diri setelah memakai deodoran. Nah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih deodoran. Secara anatomi, melansir Femaledaily, pada ketiak terdapat dua jenis kelenjar keringat yang disebut dengan Eccrine dan Apocrine. Pada saat melakukan aktivitas fisik, atau saat cuaca panas, suhu tubuh pun juga ikut meningkat.

Kelenjar Eccrine berperan dalam mengatur suhu tubuh dengan mengekskresi cairan yang mengandung garam dan tidak berbau atau odorless. Sedangkan pada saat berada di bawah tekanan emosional atau psikologis seperti gugup dan cemas, kelenjar Apocrine bekerja dengan mengeluarkan cairan yang mengandung lemak dan protein.

Ketika keringat yang dihasilkan dari kelenjar Apocrine bercampur dengan bakteri yang tumbuh pada kulit ketiak, maka akan menyebabkan timbulnya bau tidak sedap dari ketiak, atau sering disebut sebagai bau badan (body odor).

Deodoran dan antiperspirant bukan lagi istilah yang asing. Beragamnya merek dan jenis produk untuk ketiak yang dijual di pasaran, mulai dari powder, stick, roll-on, hingga spray, menjadi jalan keluar untuk mengatasi ketiak basah dan bau badan.

Deodoran berfungsi untuk meminimalisir bau badan dari keringat di ketiak. Kandungan alkohol dan fragrance yang ada dalam deodoran dapat menyamarkan atau menutupi bau disebabkan oleh keringat yang bersumber dari kelenjar Apocrine.

Selain menutupi bau, deodoran juga bekerja dengan mengondisikan agar kulit di area ketiak menjadi acidic atau asam, sehingga bakteri tidak dapat berkembang.

Antiperspirant berfungsi dalam mencegah produksi keringat berlebih pada ketiak. Bahan aktif yang terdapat dalam antiperspirant umumnya adalah alumunium salt.

Ketika diaplikasikan ke kulit ketiak, alumunium salt dapat larut dalam keringat dan membentuk gel yang akan sementara waktu membentuk lapisan dan menyumbat kelenjar keringat sehingga dapat menahan keringat untuk keluar lebih banyak.

Dengan menutupi kelenjar, keringat pun akhirnya tidak bisa bercampur dengan bakteri, sehingga bau badan pun dapat dicegah. Jika Anda bermasalah dengan bau badan, maka deodoran adalah pilihan yang tepat. Sementara jika Anda memiliki masalah keringat berlebih, dapat memilih untuk menggunakan produk antiperspirant.

Karena antiperspirant bekerja dengan cara menyumbat kelenjar keringat, bukan berarti antiperspirant deodoran dapat menghentikan produksi keringat pada kelenjar secara total.

Antiperspirant hanya dapat mengurangi produksi keringat sebanyak 20 hingga 30 persen saja. Karenanya, mitos tentang deodoran atau antiperspirant dapat membahayakan kesehatan karena menghambat keluarnya keringat yang memang semestinya harus disekkresi oleh tubuh, sama sekali tidak benar.

Kulit ketiak sama halnya dengan bagian kulit lainnya, bisa saja sensitif terhadap kandungan-kandungan tertentu. Kulit ketiak bahkan lebih tipis dan rentan dibanding bagian kulit lainnya. ** Baca juga: Cukup Seorang Teman untuk Bantu Anda Atasi Stres & Depresi

Kulit ketiak bisa saja menunjukkan tanda-tanda alergi terhadap deodoran, misalnya dengan rasa gatal, perih, hingga munculnya axillary dermatiitis. Beberapa ingredients dalam deodorant yang mungkin dapat mengiritasi kulit ketiak di antaranya adalah alumunium, alkohol, paraben dan fragrance.

Jadi, lebih teliti lagi memilih deodoran, jangan hanya sekadar wangi saja.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email