1

Banten Siapkan Realokasi Anggaran 2020 untuk Penanganan Wabah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten menyatakan siap untuk merealokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerahnya (APBD) Banten tahun 2020 untuk penanganan virus covid-19.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan sejumlah alokasi yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam APBD murni Banten tahun 2020 akan direalokasikan untuk keperluan penanganan virus covid-19. “Sambil menunggu kesepekatan bersama, yang akan digelar pada hari besok, bersama tim TAPD,” ujarnya, Kamis 19/3/2020.

Menurut Rina, realokasi anggaran tidak hanya harus berasal dari sumber anggaran milik Dinkes Banten, bisa juga berasal dari OPD lainnya.

Contohnya, kata Rina, alokasi anggaran BTT yang sebelumnya direncanakan untuk pembangunan jembatan yang terputus di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Anggaran perbaikan jembatan akibat diterjang bencana banjir dan tanah longsir beberapa waktu lalu hingga kini belum digunakan. “Bisa saja dipindah alokasikan anggarannya untuk penanganan penyebaran virus Corona ini,” ujarnya.

**Baca juga: Pandemi Corona, Mendagri Intruksikan Daerah Bangun RS dan Laboratorium.

Begitu juga dengan sejumlah anggaran lainnya, seperti biaya perjalan dinas di tiap-tiap OPD akan dipindah alokasikan.

“Besok tim TAPD akam mengevaluasi lagi, agar mana dulu yang lebih prioritas. Karena ini kan (covid-19) penangannya bukan dari hari ke hari, tapi dari menit ke menit, jadi harus ada penanggulangan betul-betul cepat.” (Den)




DPRD dan Pemkot Tangsel Koordinasi Terkait Anggaran Penanganan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan akan lakukan kordinasi dengan Pemerintah Kota Tangsel terkait pergeseran Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) dalam menangani situasi darurat Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid mengatakan, pergeseran ini tujuannya untuk mengutamakan kepentingan masyarakat.

“Secepat mungkin ya, insya Allah kalau berdasarkan Bamus (Badan Musyawarah) besok kita di hari Kamis ada LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) tapi nanti kita mungkin akan intens berkomunikasi karena bagaimanapun ini adalah situasi yang sifatnya darurat,” terangnya kepada Kabar6.com, Rabu (18/3/2020).

Demi tercapainya hal itu, tentu diperlukan kordinasi, dan perlu komunikasi secara intens.

“Sehingga nanti iramanya itu memang menjadi bersama-sama, jadi tidak sendiri-sendiri, karena ini butuh satu kebersamaan dalam menyelesaikan persoalan COVID-19,” ungkapnya.

Menurut Rasyid, pergeseran APBD tidak akan menjadi masalah dan persoalan karena memang ini kejadian luar biasa.

**Baca juga: Banjir, Kali Angke Meluap Rendam Jembatan di Villa Pamulang.

“Kemarin dalam rapat-rapat dengan Gubernur juga disampaikan, dan sudah ada pantangan juga dari beberapa, dari pengadilan negeri dari kejaksaan karena memang ini ada memang normatif nya ada regulasinya, nah kalau ini memang suatu kejadian yang luar biasa ini tidak menjadi persoalan,” paparnya.

Terpisah, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan, pergeseran anggaran akan dilakukan pada sub kegiatan.

“Iya, nanti akan ada pergeseran anggaran aja, pergeseran sub kegiatan, dan itu gak perlu ke dewan, memang hanya perlu persetujuan dari ketua tim anggaran,” tutupnya.(eka)




Banten Kucurkan Dana Rp 10 Miliar Untuk Penanganan Virus Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten mengucurkan dana sebesar Rp 10,065 miliar untuk penanganan wabah virus Corona atau Covid-19.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKPAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penangan virus corona di Banten telah masuk ke rekening Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Selasa (17/3/2020).

“Diperuntukan untuk belanja alat kesehatan penangan virus Corona di rumah sakit rujukan yang ada di Banten,” ujarnya kepada Kabar6.com, Selasa (17/3/2020).

Dana itu, kata Rina, juga digunakan untuk pengadaan ruang isolasi bagi pasien Corona, pengadaan alat ventilator, perlindungan diri perawat (APD) dan peralatan kesehatan lainnya dalam mendukung penanganan virus corona di Banten. “Termasuk biaya paramedis yang berjaga.”

Lebih jauh Rina mengatakan, nantinya sejumlah ruang rawat inap yang menjadi rujukan akan disulap menjadi ruang isolasi, melihat ketersedian anggaran yang ada, jika melalui pembangunan gedung baru yang dipastikan akan banyak memakan biaya nantinya.

**Baca juga: Kabupaten Kota di Banten Diminta Tegas Soal Upaya Pencegahan Virus Corona.

Saat disinggung apakah dana BTT tersebut nantinya akan digunakan juga untuk keperluan belanja pengadaan masker dan hand senitizer, lanjut Rina, Pemprov Banten saat ini masih fokus dengan melengkapi peralatan medis berikut menambah ruangan isolasi bagi pasien corona, termasuk oeralatan kesehatan didalamnya.

Dengan begitu, pihaknya berharap kepada semua pihak agar bisa bekerja sama dalam pengadaan masker dan hand senitizer ini bagi pegawai masing-masing ditiap-tiap OPD.

“Kalau itu kita bisa bersama-sama, tinggal pola mencuci tangan pakai sabun. Kalau dilingkungan (OPD) sepertinya itu sudah melalui swakelola masing-masing, sehingga tidak perlu melalui BTT, kita proritaskan ini dulu dalam penanganan cepat,” katanya.(Den)




Kota Tangerang Minta Banten Fasilitasi Penanganan Banjir Antar Daerah

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin meminta Pemerintah Provinsi Banten dapat memfasilitasi pertemuan antar pemerintah daerah untuk membahas permasalahan banjir.

Menurutnya, Pemerintah Kota Tangerang telah melayangkan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar sungai Cirarab yang melintasi Kecamatan Periuk Kota Tangerang untuk di normalisasi.

**Baca juga: Sepekan Banjir, Ini Cerita Warga Total Persada Kota Tangerang.

“Memang harus ada koordinasi penanganan banjir itu gak bisa secara parsial, harus secara keseluruhan karena lintasan sungai itu terdiri dari beberapa daerah kaitannya Kali Ledug, Cirarab juga berkaitan Kabupaten,” ujar Sachrudin saat dimintai keterangan di Perumahan Total Persada, Jumat (7/2/2020).

Sachrudin juga berharap Situ Bulakan yang berada di kecamatan Periuk dan merupakan aset provinsi juga di normalisasi.

“Kami telah melakukan pengerukan, dikeringkan air agar daya tampung maksimal dan air datang ini bisa nampung dulu. Tapi ternyata hujan besar jadi airnya meluap. Kalau kemarin airnya meluap bukan sekedar bocor,” kata Sacrudin soal Situ Bulakan. (Oke)




Ma’ruf Amin: Pemerintah Akan Keluarkan Perpres Penanganan Pascapenambangan

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Presiden Ma’ruf Amin menemui pengungsi korban banjir dan longsor di Dodiklatpur, Ciuyah, Kabupaten Lebak, Kamis (30/1/2020).

Ikut bersama Ma’ruf Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

Usai menemui warga dan menyerahkan bantuan secara simbolis, Ma’aruf Amin menanam pohon di area pendopo Bupati Lebak.

Kepada wartawan, Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah akan menerbitkan peraturan presiden (Perpres) tentang penanganan pascapenambangan.

“Akan dikeluarkan Perpres penanganan pascapenambangan, bukan hanya di daerah Lebak tetapi seluruh Indonesia. Nanti ada rapat koordinasi di kantor wapres untuk menindaklanjutinya,” kata Ma’ruf Amin.

Terkait dengan tambang emas ilegal di Gunung Halimun Salak yang sebelumnya disebut Presiden Jokowi sebagai penyebab terjadinya banjir dan longsor di Lebak, Ma’aruf Amin menyampaikan, penggunaan merkuri dalam pengolahan emas mencemari Sungai Ciberang, Cidurian Ciujung.

“Bukan hanya menimbulkan longsor, tapi merkurinya bisa merusak air bersih karena tercemar,” sebut dia.**Baca juga: Wapres Ma’ruf Serahkan Bantuan Korban Bencana di Lebak.

Selain merkuri, polisi juga menduga adanya pemakaian sianida dalam pengelohan emas di Kabupaten Lebak. Hal itu setelah tim gabungan Polri, TNI, Dinas LHK, Satpol PP dan BPBD melakukan penyisiran ke titik-titik lubang tambang.

“Kemungkinan bukan hanya merkuri, karena merkuri sudah mahal, tapi beralih ke sianida untuk,” kata Direskrimsus Polda Banten, Kombes Pol Rudi Hernanto.(Nda)




Gandeng PMI, Satlantas Polres Cilegon Gelar Pelatihan Penanganan Laka Lantas

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cilegon bersama PMI dan masyarakat di Kota Cilegon, menggelar pelatihan penanganan korban kecelakaan lalu lintas di jalan utama Gerem, Kota Cilegon, Banten.

Dalam pelatihan dan simulasi yang melibatkan masyarakat itu, dibuat seolah-olah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan (laka tunggal) kemudian ditolong oleh masyarakat.

“Kami menggelar simulasi dan pelatihan laka lantas, sehingga masyarakat bisa melakukan penanganan awal dan melaporkannya kepada kami (Polres Cilegon),” kata Kanit Laka Lantas, Ipda Ardi Jarir, Minggu (19/01/2020).

Masyarakat yang tergabung dalam relawan laka lantas nantinya bersama pihak kepolisian dan PMI, akan bersama-sama menangani kecelakaan yang terjadi di jalanan. Kemudian menindak lanjuti pengobatan dan penanganan lanjutannya bersama dengan pihak kepolisian.

Pelatihan bersama relawan dan PMI diharapkan bisa mengurangi korban jiwa, dan meminimalisir terjadinya laka lantas di jalanan.

“Karena kita pihak kepolisian harus selalu bersama dengan masyarakat, untuk menjaga keamanan, ketertiban dan keselamatan di jalanan,” terangnya.

**Baca juga: 4 Balon Walikota dan Wakil Tangsel Gugur Melalui Penjaringan Gerindra Banten.

Ardi Jarir pun berharap masyarakat, terutama pengendaraan selalu tertib berlalu lintas, taat aturan dan mengutamakan keselamatan. Tidak kebut-kebutan di jalanan yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

“Tidak perlu buru-buru di jalanan. Tetap jaga keselamatan saat berkendaraan dan jangan berkendara saat kondisi badan ataupun kendaraan tidak sehat,” jelasnya.(Dhi)




Penanganan Korban Banjir Bandang di Lebak, Stok Obat obatan ini Menipis

Kabar6.com

Kabar6-Ketersediaan beberapa obat untuk sejumlah penyakit di posko pengungsian korban banjir bandang dan longsor di, GOR Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak mulai menipis.

“Obat-obatan diare, gatal-gatal dan hipertensi terutama. Karena (Pengungsi) masih trauama, kalau trauma kan langsung naik (Tekanan darah),” kata Kepala Puskesmas Lebakgedong, Suripto kepada Kabar6.com, Sabtu (4/1/2020).

Selain dari rumah sakit, dokter yang disiagakan di posko juga berasal dari yayasan dan klinik.**Baca juga: Menko PMK Minta Pelayanan Dasar Korban Banjir Bandang Lebak Terpenuhi.

“Kalau yang tidak tertangani, ada beberapa orang ya yang kami rujuk ke RSUD Adjidarmo,” ujar Suripto.

Di posko GOR Banjar Irigasi terdapat seribu lebih jiwa yang berasal dari Desa Banjarsari, Desa Ciladaeun dan Desa Banjar Irigasi.(Nda)




Ini Langkah Penanganan Banjir Pemkot Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin menegaskan, pihaknya telah melakukan langkah penanganan banjir yang terjadi di Kota Tangerang.

“Kita sudah bikin posko-posko, baik posko kesehatan maupun posko penampungan. Begitu juga pak Walikota (Arief,red) sudah menginstruksikan seluruh dinas untuk konsentrasi pada penanganan banjir yang ada,” ujar Sachrudin saat dimintai keterangan saat meninjau

Selain itu, Sachrudin mengatakan pihaknya juga melakukan langkah dan menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak banjir tersebut.

“Ada yang di Masjid, ada di Mushola, ada di posko kemudian logistiknya kita bantu,” katanya.

Meski demikian, Kota Tangerang dilanda banjir yang cukup besar dengan ketinggian air dari 15 Cm sampai dengan 130 Cm. Namun banjir yang melanda kota Tangerang tersebut yang terparah di Kecamatan Ciledug. Diketahui jumlah titik banjir di Kota Tangerang mencapai 267 titik dan Jumlah warga yang terdampak 16.994 jiwa.

**Baca juga: BPBD Sebut Banjir di Kota Tangerang Berangsur Surut.

“Alhamdulillah saat ini kondisi air sudah surut mudah-mudahan kita doakan air cepat surut. Kita berharap masyarakat terkena musibah banjir ini agar diberikan kesabaran untuk mengahadapi ujian cobaan pada saat ini. Masyarakat juga kami mohon saling memberikan bantuan kepedulian ini kesempatan membantu saudara yang kena musibah,” tandasnya. (Oke)




Bupati Zaki Percepat Penanganan Korban Puting Beliung di Mekarbaru

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mendorong percepatan penanganan korban angin puting beliung di Desa Jenggot dan Desa Waliwis, Kecamatan Mekar Baru.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan sudah ada tinggal nanti pelaksanaan konstruksi nya pemerintah daerah melalui BPBD,” ujarnya saat meninjau langsung wilayah yang terkena dampak Angin Puting Beliung di Kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang, Senin, (23/12/2019).

Menurut Zaki, penanganannya di Mekar Baru berbeda dengan Mauk dan tidak dibutuhkan tenda-tenda darurat ataupun dapur umum. “Dari hasil pantauan saya bisa terlihat Wilayah Kecamatan Mekar Baru hanya beberapa titik atau lokasi yang terkena dampak Angin puting beliung, dimana rumah warga yang memang konstruksinya tidak terlalu kuat mengalami kerusakan.”

Bupati Zaki datang bersama Danrem Wijakrama Kol. Tri Budi Utomo, Dandim 05/10 Tigaraksa Letko Prada Tampubolon, Kapolres Kota Tangerang AKBP Ade Ary Syam, Camat Mekar Baru Zamzam Manohara, dan rombongan lainnya tiba sekitar pukul 15.00 Wib.

Dilokasi rombongan yang dipimpin bupati melihat dan meninjau langsung ke rumah warga yang terkena dampak angin puting beliung, terlihat di lokasi Bupati Zaki yang mengenakan seragam pakian sipil harian dan memakai topi korpri berbincang dengan para korban menanyakan kondisi keluarga dan juga menguatkan korban bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dengan kondisi pasca bencana.

Sementara itu Zamzam Manohara selaku Camat Mekar Baru mengungkapkan, dalam kejadian angin puting beliung yang menimpa beberapa wilayah di Mekar Baru itu terjadi padi Sabtu malam tanggal 21 Desember 2019 pada pukul 20.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut ada 2 desa yang terdampak yakni Deda Waliwis dan Desa Jenggot, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. hanya luka ringan saja dan itu sudah ditangani oleh puskesmas.

**Baca juga: DPRD Minta Satpol PP Tertibkan Panti Pijat Esek-Esek.

“Alhamdulillah tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya ada yang luka ringan saja dan itu sudah ditangai oleh puskesmas, dan bantuan pun sudah diberikan kepada korban terdampak,” Kata Zamzam.

Zamzam memperkiraan jumlah bangunan terkena dampak total ada 122 rumah, dengan rincian rusak berat 8 unit, rusak sedang 15 unit ( atap rumah ), dan rusak ringan 100 unit rumah. (Vee)




Pemkab Lebak Pastikan Penanganan Pasca Longsor dan Banjir Bandang Maksimal

Kabar6.com

Kabar6-Asisten Daerah (Asda) II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak Budi Santoso memastikan, penanganan pasca bencana longsor dan banjir bandang di Kecamatan Cibeber dan Bayah dilakukan secara maksimal.

“Kami semaksimal mungkin menangani. Bayah sudah relatif aman tertangani, tinggal yang Ciusul Cibeber. Tadinya kami menunggu alat berat PT Cemindo yang di jalur Gunung Luhur-Bayah dan PUPR di Citorek-Warungbanten, tapi ternyata pekerjaan mereka juga berat, nah kami kirim satu Loader untuk kampung di Ciusul,” terang Budi, Rabu (11/12/2019).

Budi memastikan kebutuhan logistik dan air bersih untuk masyarakat yang terdampak terpenuhi.**Baca juga: Banjir Bandang di Bayah Lebak, 72 Rumah di Dua Desa Terendam.

“Logistik kami banyak. Air bersih, kami sudah perintahkan mobil tangki ke sana dan mengambil air bersih dari PDAM Cipanas,” ujarnya.

Kata Budi, masih ada beberapa akses menuju Ciusul yang masih tertutup karena infrastruktur rusak maupun material longsor yang menutup jalan.

“Belum semua terbuka, karena kondisinya berat ya. Perlu waktu, tapi kami terus tangani biar kondisinya segera pulih,” tutur Budi yang juga sebagai Komandan Tanggap Darurat BPBD.

**Baca juga: Banjir Bandang Citorek, 9 Orang yang Terjebak di Lubang Galian Selamat.

Budi menjelaskan, fokus pemerintah daerah pada tahap awal pasca bencana yakni penanganan darurat seperti keselamatan warga dan kebutuhan logistik, dan kesehatan.

“Setelah itu baru soal infrastruktur, kalau ada yang rusak bisa ditangani ya segera ditangani. Tahap berikutnya turun untuk mengecek kondisi perbaikan,” kata dia.

“Sekarang sambil pararel ini sudah berjalan, PUPR udah turun. Nanti setelah ada hitung-hitungannya kami sampaikan ke pimpinan, kebijakannya mau pakai BTT atau seperti apa,” jelas Budi.(Nda)