1

Dinilai Cacat Hukum, Proses Seleksi Bakal Calon Dirut Perumdam TKR Digugat

Kabar6.com

Kabar6-Salah satu peserta seleksi Bakal Calon Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja (TKR) Ichsan Sodikin akan menempuh jalur hukum dengan melayangkan gugatan. Dia menilai proses seleksi dinilai cacat hukum dan merugikan dirinya.

Ichsan yang tengah menjabat Asisten Maneger Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang menyatakan, sejatinya nama salah satu peserta yaitu Defi Kurnia Fitriani yang berprofesi sebagai konsultan gugur dalam proses seleksi.

Karena, kata Ichsan pada saat seleksi berlangsung yang bersangkutan datang terlambat. “Yang bersangkutan seharunya sudah gugur sejak awal seleksi karena datang terlambat lebih dari dua jam ketika seleksi dimulai,” ujar Ichsan, Selasa (21/7/2020).

Jika melihat tata tertib proses seleksi, kata dia, Defi sudah dianggap mengundurkan diri. Lantaran saat itu Defi hadir lebih dari batas waktu yang ditentukan oleh panitia yaitu pukul 08.00 wib di Fakultas Ekonomi Untirta 11 Juli lalu.

Ichsan menegaskan, dirinya berencana akan menempuh jalur hukum. “Saya mau konsultasi dengan pengacara saya dahulu mengenai tahapan seleksi ini. Jika kasusnya seperti ini kajian dari aspek hukumnya seperti apa,” tegasnya.

**Baca juga: Idul Qurban, 631 Polisi Siaga di Kota Tangerang.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut Ketua Panitia Seleksi Bakal Calon Direktur Utama Perumdam TKR Moch. Maesyal Rasyid tidak  memberikan respon.

Sebagai informasi, ketiga kandidat yang lolos sebagai Calon Direktur Utama Perumdam TKR adalah Sofyan Safar (Direktur Umum Perumdam TKR Kabupaten Tangerang), Hidayat Turahim (General Manager PT Palyja Jakarta) dan Defi Kurnia Fitri (konsultan). (Oke)




Alasan Dibalik Hibah 70 Ribu Pelanggan Air Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Alasan dibalik pelepasan 70 ribu pelanggan dan aset Perumdam Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang ke PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diklaim untuk fokus pelayanan semata.

Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Sumarya mengatakan terjadinya kesepakatan yang berujung penandatanganan nota kesepahaman 25 Maret 2020 lalu didasari keinginan bersama. “Kepentingan bersama. Berbasis pelayanan,” kata Sumarya ketika berbincang dengan Kabar6.com dikantornya.

Direktur Umun PDAM Tirta Benteng Doddy Effendi menambahkan kesepakatan terjadi karena keduabelah pihak sama sama punya kepentingan. “Kota Tangerang harus melayani warga Kota Tangerang. TKR lebih fokus melayani di Kabupaten Tangerang.Kepentingannya sama melayani masyarakat. Tapi fokus ke wilayah masing-masing.”

Doddy mengakui dari sisi pengembangannya sudah direncanakan jauh- jauh hari. ” Intake dan WTP nya sudah disiapkan pusat. Pemda membantu jaringan. PDAM TB menyiapkan layanan untuk pelanggan yang dihibahkan,” ujarnya.

Setali tiga uang, Pelaksana tugas Direktur Perumdam TKR, Sofyan Sapar mengatakan selain tak menggangu sisi pendapatan, penyerahan 70 ribu pelanggan air dan aset ke PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dilakukan supaya lebih fokus melayani pelanggan yang berdomisili di Kabupaten Tangerang.

“Secara hitung- hitungan, mempertahankan 70 ribu pelanggan yang ada di wilayah Kota Tangerang itu justru dinilai banyak menderita kerugian,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Sebab, kata Sofyan, aset berupa jaringan pipa yang terpasang di daerah Kota Tangerang telah usang dimakan zaman. Belum lagi tingkat kehilangan air yang dianggap cukup signifikan hingga mencapai 34 persen dari hasil produksi.

**Baca juga: Dampak Corona, Layanan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Dihentikan Sementara.

“Kalau kami pertahankan pelanggan itu justru banyak ruginya. Soalnya, jaringan pipa sering rusak, air banyak hilang,” kata Sofyan.

Selain itu, dia melanjutkan, sukitnya perijinan menjadi kendala utama perusahaan pelat merah Kabupaten Tagerang mengembangkan jaringan. “Belum lagi biaya perawatannya cukup tinggi juga. Maklum lah pipanya zaman belanda. Itu yang menjadi pertimbangan kami kenapa pelanggan diserahkan ke Kota Tangerang.” (Tim K6)




Hibah 70 Ribu Pelanggan Air, Ini Keuntungan PDAM Tirta Benteng

Kabar6.com

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng (PDAM) seolah ketiban durian runtuh setelah menerima hibah aset 70 ribu pelanggan dari Perusahaan Umum Daerah Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR).

Banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kota Tangerang atas pelepasan aset Perumdam TKR tersebut, diantaranya bertambah pelanggan dan aset yang berdampak pada naiknya status dari kelas B ke A.

Direktur Umum PDAM TB, Doddy Effendi mengatakan, dengan adanya penambahan jumlah pelanggan PDAM TB secara otomatis akan naik peringkat dari semula berada di kelas B menjadi kelas A.

Namun, kenaikan kelas itu belum bisa dilakukan untuk saat sekarang, karena pelepasan puluhan ribu pelanggan itu dilakukan secara parsial selama 3,5 tahun.

“Saat ini belum bisa naik kelas. Nanti kalau 70 ribu pelanggan itu sudah rampung diserahkan, pasti secara otomatis naik kelas dari B ke A. Sekarang yang diserahkan baru 2 ribu pelanggan,” ungkap Doddy, kepada Kabar6.com.

Selain kenaikan kelas, kata Doddy, PDAM TB juga dipastikan akan menambah jumlah direksi, dewan pengawas dan pegawai.

Penambahan jumlah personel dilakukan selaras dengan bertambahnya kuantitas pelayanan.

“Jumlah pelanggan kami sekarang ini baru 60 ribuan. Jika 70 ribu pelanggan itu sudah benar- benar jadi milik kita, tentu mengikuti kebutuhan sesuai dengan kelasnya. Nanti, pasti akan ada penambahan direksi, dewan pengawas, pegawai dan lainnya,” ujar Doddy.

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja (TKR) menghibahkan sebanyak 70 ribu pelanggan dan aset miliknya kepada PDAM Tirta Benteng.

Penyerahan atau pemindahtanganan puluhan ribu pelanggan dan aset yang berada di wilyaha Kota Tangerang itu akan dilakukan secara bertahap selama 3,5 tahun.

**Baca juga: Tangani 70 Ribu Pelanggan Hibah, PDAM TB Siapkan 170 Miliar.

Plt Direktur Utama Perumdam TKR, Sofyan Sapar mengatakan, terhitung mulai tanggal 1 April 2020, aset Perumdam TKR yang berada di Perumahan Duta Garden dan Perumahan Base Camp, telah diserahkan atau dipindahtangankan pelayanannya kepada PDAM TB Kota Tangerang.

Aset yang diserahkan berupa sambungan langganan beserta jaringannya. Penyerahan atau pemindahtanganan itu dimulai dengan penutupan aliran air dari Perumdam TKR dan pembukaan aliran dari PDAM TB, pada Selasa 31 Maret 2020 lalu. (Tim K6)




Kisruh Penyerahan 70 Ribu Pelanggan Air, DPRD Pertanyakan 3 Hal Ini

Kabar6-Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Tangerang Sapri mengatakan
ada sejumlah poin penting yang dipertanyakan ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja atau Perumdam TKR terkait penyerahan 70 ribu pelanggan dan aset ke PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang. “Ada tiga pertanyaan yang kami sampaikan terkait permintaan penjelasan pemindahtanganan ini,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin 6/4/2020.

Sapri menyebutkan tiga poin tersebut meliputi, memohon penjelasan terkait pelepasan aset, penjelasan terkait penyerahan pelanggan sebanyak 70 ribu ke Kota Tangerang dan bagaimana strategi bisnis nya terkait pendapatan yang berkurang.

“Sejumlah poin itu yang kami pertanyakan. Besok suratnya akan dikirim. Kami berharap pihak Perumdam TKR bisa segera memberikan penjelasan,” katanya.

Komisi 3 DPRD Kabupaten Tangerang meminta penjelasan terkait proses penyerahan puluhan ribu pelanggan dan aset Perumdam TKR ke PDAM Tirta Benteng.

Diberitakan Kabar6.com sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja (TKR) menghibahkan sebanyak 70 ribu pelanggan dan aset miliknya kepada PDAM Tirta Benteng.

Penyerahan atau pemindahtanganan puluhan ribu pelanggan dan aset yang berada di wilyaha Kota Tangerang itu akan dilakukan secara bertahap selama 3,5 tahun.

**Baca juga: DPRD Kabupaten Tangerang Minta Penjelasan Soal Penyerahan 70 Ribu Pelanggan Air.

Plt Direktur Utama Perumdam TKR, Sofyan Sapar mengatakan, terhitung mulai tanggal 1 April 2020, aset Perumdam TKR yang berada di Perumahan Duta Garden dan Perumahan Base Camp, telah diserahkan atau dipindahtangankan pelayanannya kepada PDAM TB Kota Tangerang.

Aset yang diserahkan berupa sambungan langganan beserta jaringannya. Penyerahan atau pemindahtanganan itu dimulai dengan penutupan aliran air dari Perumdam TKR dan pembukaan aliran dari PDAM TB, pada Selasa 31 Maret 2020 lalu. (Tim K6)




Begini Cara Aetra Air Tangerang Pastikan Pasokan Air Bersih Saat Kekeringan

Kabar6-PT Aetra Air Tangerang memastikan produksi air tetap berjalan dan pasokan air bersih untuk pelanggan masih aman menyusul terus menyusutnya debit sungai Cisadane akibat kemarau panjang.

Aetra Tangerang, satu dari tiga perusahaan air bersih yang mengandalkaj air permukaan Cisadane sebagai bahan baku air bersih. Dua perusahaan lainnya adalah, PDAM Tirta Kertaraharja Kabupaten Tangerang dan PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang.

Head of Corporate Communication Aetra Tangerang Ira Indirayuni mengakui jika terus menyusutnya debit sungai Cisadane karena kekeringan mulai mengancam produksi air bersih Aetra. “Untuk kondisi sekarang memang masih bisa berproduksi, dengan melakukan segala cara,” ujarnya Jum’at (23/8/2019).

Ira mengatakan seiring terus menyusutnya debit Sungai Cisadane karena kekeringan, Aetra terus berupaya agar produksi air bersih terus berjalan. “Kami memastikan layanan air bersih ke pelanggan terus berjalan dengan kondisi apapun,” katanya.

**Baca juga: Caleg PPP Tahun 2014 Desak Pemkab Tangerang Batalkan Pelantikan Caleg PPP Besok.

Cara yang dilakukan Aetra adalah dengan melakukan pengurukan dasar sungai di area Intake Aetra dan melakukan pemasangan pompa air di dasar sungai Cisadane untuk dialirkan ke intake pengolahan air Aetra. Ira mengatakan cara itu cukup ampuh dalam mempertahankan produksi air Aetra sebanyak 900 liter/detik.

Aetra Tangerang saat ini melayani 70 ribu pelanggan di delapan kecamatan Kabupaten Tangerang yaitu, Sepatan, Sepatan Timur, Pasarkemis, Sindag Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya dan Jayanti. (GFM)




PDAM Kota Tangerang Akui Kebutuhan Air Bersih di Zona 2 & 3 Masih Jadi PR

kabar6.com

Kabar6-Pihak PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang mengakui bila kebutuhan air bersih untuk di zona 2 & 3 memang sudah cukup tinggi, Selasa (30/7/2019).

Meski demikian, hingga kini pihak PDAM TB memang belum mampu untuk mengcover kebutuhan itu. Apalagi, diinformasikan bila sebagian pengerjaan instalasi perpipaan dikawasan tersebut tengah di garap oleh proyek nasional, yang kini terpaksa terhenti karena sesuatu hal.

Direktur Utama (Dirut) PDAM TB Kota Tangerang, Sumarya mengungkapkan, bahwa distribusi air bersih ke dua zona itu, hingga saat ini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR). Pihaknya pun tengah berupaya memaksimalkan tugas dan fungsinya guna memeratakan penyaluran air bersih bagi seluruh masyarakat di Kota Tangerang.

“Makanya tugas kita kan sekarang ini, zona 2 dan 3 nih yang belum. Ya, kita makanya buat dulu FS nya. Pada saat ada FS nya, kan ada kajian teknisnya, ada kajian finansialnya. Nah itulah mungkin dasar kita untuk melakukan permohonan,” kata Sumarya, kemarin.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan mengenai mekanisme penganggarannya nanti.

“Nah kalau investasi mah, kalau kita ada uang, kita modal sendiri. Kalau tidak ada uang, minta pemerintah kota. Pemerintah kota tidak ngasih, minta pemerintah provinsi, kalau provinsi tidak ngasih, minta pemerintah pusat, pemerintah pusat gak ngasih juga, ya kita mau gak mau bekerjasama dengan investor. Kalau memang itu menarik buat investor,” urainya.

**Baca juga: PDAM TB Akui Banyak Jaringan Yang Belum Rampung di Zona 1.

Sumarya menambahkan, salah satu dampak baik bila bekerjasama dengan pihak ketiga adalah mengenai kemampuan mengcover anggaran besar. Sehingga, pihaknya tak perlu waktu lama untuk menyelesaikan progres-progresnya.

“Soalnya, misalnya kalau butuhnya sampai satu triliun saja misalkan, kalau Pemkot berani anggaplah, seratus miliar pertahun. Berarti sepuluh tahun dong baru terlayani. Kalau kerjasama dengan investor kan cepatnya begitu,” pungkasnya. (BL/ges)




Walikota Tangerang: Daerah Alami Kekeringan Segera Membuat Laporan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang yang terdampak kekeringan untuk segera membuat laporan.

Pasalnya, saat ini Kota Tangerang sudah memasuki musim kemarau. Namun, dalam mengantisipasi kekeringan tersebut Pemkot Tangerang telah menggandeng PDAM Tirta Benteng untuk pendistribusian air daerah yang terdampak kekeringan.

“Ya kita punya PDAM, dan lain sebagainya, nanti yang kekeringan bikin laporan kepada kita, kita akan tindak lanjuti,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, saat dimintai keterangan di Gedung MUI Kota Tangerang, Selasa (30/7/2019).

Menurut Arief, dirinya sudah meminta kepada pihak PDAM untuk mensuplai air ke daerah yang terdampak kekeringan.

“Kita akan kirim mobil karena saya sudah minta ke PDAM, PDAM juga sudah siap,” terangnya

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tangerang memprediksi sejumlah wilayah di Kota Tangerang berpotensi mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Kota Tangerang, Sutiyono mengatakan kota Tangerang sendiri saat ini sudah masuk musim kemarau sejak bulan juli hingga prediksi akhir bulan oktober.

**Baca juga: BMKG: 2 Kecamatan di Kota Tangerang Diprediksi Alami Kekeringan.

“Kalau kota Tangerang kita punya pertanian daerah mana?, itu kan hanya mengandalkan air sungai (Cisadane) saja. Dari sisi kalau hujan sudah hampir berapa bulan ini berapa hari kan tidak hujan,” ujar Sutiyono saat dimintai keterangan, Sabtu (27/7/2019).

Daerah yang berpotensi mengalami kekeringan diwilayah Kota Tangerang diantaranya, Kecamatan Neglasari dan Kecamatan Cipondoh. (Oke)




Lagi, Kerjasama PDAM TB dan PT Moya Direvisi, Apa Saja Isinya?

kabar6.com

Kabar6-Setelah beberapa kali direvisi Kontrak kerjasama antara PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dengan PT Moya di kembali diperbaiki melalui amandemen baru.

Direktur PDAM TB Kota Tangerang, Sumarya menjelaskan bila revisi kontrak kerjasama dilakukan pada tahun 2018 lalu. Namun, Sumarya tak bisa menjelaskan secara rinci poin-poin yang masuk dalam perubahan tersebut. “Hanya pelayanan saja,” katanya saat di temui kabar6.com, di Kantor PDAM TB Kota Tangerang, Senin (29/7/2019).

Sumarya mencontohkan, seperti yang awalnya target layanan PDAM Tirta Benteng 50 persen, diubah menjadi 80 persen yang terlayani. “Cuma begitu saja kok. Intinya, ya tadinya kan mungkin wilayah zona 1 itu kan dari 4 kecamatan hanya 50 persen, sekarang jadi 80 persen,” dia menjelaskan.

Sumarya memastikan bahwa tak ada perubahan nilai investasi PT Moya dalam revisi yang baru ini. “Tidak berubah (nilai investasi). Yang di ubah hanya nilai pelayanan saja,” tegasnya.

Revisi perjanjian perusahaan pelat merah Kota Tangerang dengan PT Moya ini bukan yang pertamakali. Sebelumnya, hampir di setiap pergantian pimpinan PDAM TB, revisi kontrak kerjasama dengan PT Moya, kerap dilakukan. Saat Dirut PDAM TB, di jabat oleh Suyanto, amandemen baru di tandatangani bersama di Hotel Alium pada Maret 2016 lalu.

Diakui oleh Sumarya, bila PT Moya saat ini merupakan pihak ketiga yang di gandeng guna menangani pembangunan infrastruktur jaringan dan pengelolaan air bersih bagi pelanggan di zona 1.

Namun, pihak PDAM TB Kota Tangerang hingga kini tetap selaku pengelola penjualan air bersih ke pelanggannya.

“Pengelolaan secara di depan, ya kita PDAM kalau untuk ke masyarakat. Yang tehnis pemasangan jaringan pipa, pengelolaan air, mereka (PT Moya). Yang jual ke masyarakat kita,” jelas Sumarya.

**Baca juga: Warga ‘Cimak’ Ogah Ngisi Permohonan, PDAM Disebut Tak Berdaya Sama PT Moya.

Sumarya menambahkan, saat ini pihaknya mencatat sebesar 600 sampai 700 liter per detik, produksi air yang tersalurkan di zona 1 itu.

“Sudah 600 sampai 700 liter per detik. Karena industri kan fluktuatif. Kalau industri makainya banyak, bisa sampai 700 liter/detik. Paling banyak ke kawasan bandara, 110 liter per detik,” pungkasnya. (BL/ges)




Arief Minta PDAM Tirta Benteng Percepat Perbaikan JDU

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah minta agar proses perbaikan dan pembenahan pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) PDAM Tirta Benteng dapat segera diselesaikan.

Hal itu dikatakan Arief didampingi Sumarya, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng saat meninjau kebocoran pipa di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kebon Besar, Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (16/9/2018).

“Sudah sejak Kamis kejadiannya tapi sampai sekarang belum selesai, jangan terlalu lama,” kata Walikota Tangerang.

Dalam kesempatan itu, Arief juga meminta kepada PDAM Tirta Benteng agar bekas galian usai perbaikan dan pembenahan pipa yang bocor agar segera dirapihkan kembali. **Baca juga: Tahun Depan, Pemkot Tangerang Tambah Koridor BRT.

Dan, PDAM Tirta Benteng diminta siap dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Mengingat Pemkot Tangerang tengah mendorong ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kota Tangerang.

“Siapin alatnya jadi kalau ada kebocoran bisa ditelusuri dengan cepat titik pastinya. Supaya gak kerja dua kali dan lebih cepet penanganannya. Kalau kejadian begini kan jadi lama pengerjaannya,” imbuhnya.

Arief juga mengimbau agar masyarakat yang terkena dampak bocornya jaringan air untuk segera menghubungi PDAM Tirta Benteng melalui nomor layanan yang tersedia.

“Setiap harinya dilakukan bantuan air bersih bagi warga yang terkena dampak. Kami sediakan 6 unit mobil dari PDAM ditambah beberapa dari dinas pertamanan,” pungkas Arief. (fit/hms)




PDAM Tirta Benteng Diserbu Siswa dari 20 SDN di Kota Tangerang

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Banten Kota Tangerang kedatangan siswa dari 20 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Tangerang. Para siswa datang dalam rangka program Kegiatan Adiwiyata yang ingin mempelajari tentang pengolahan Air Bersih yang ada di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.

Ke 20 Sekolah tersebut terdiri dari SDN Poris Gaga 3, SDN Cipondoh 8, SDN Cimone 5 ,SDN Gerendeng 1,SD Kedaung Wetan 5,SD Karawaci 1,SD Kedaung wetan 6,SD IT Indra Bangsa,SD Karawaci 16,SD panunggangan 11,SD Cipete 2,SD karangsari 1 ,SD Cimone 6 ,SD Kreo 7,1 dan 2, SD Bubulak 2 dan SD Belendung 3.

Kegiatan Edukasi Adiwiyata tersebut langsung dibimbing oleh Asisten Manager Humas dan Pengaduan Ichsan Sodikin. Diawali oleh pemaparan tentang pentingnya kelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup, Ichsan pun memaparkan tentang cara pengolahan air bersih yang ada di PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang.

“PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sangat mengapresiasi kegiatan edukasi air bersih ini dalam rangka Adiwiyata. Kami juga tidak mengira antusiasme Sekolah yang ingin berkunjung ke PDAM Tirte Benteng ini responnya cukup banyak,” ungkap Ichsan, Senin (11/12/2017).**Baca Juga: Angka Pengangguran Tinggi, Pemkab Lebak Resmikan BLK.

Kegiatan edukasi tersebut ditutup dengan sesi pembagian hadiah (Doorprize ) bagi siswa yang bisa menjawab pertanyan tentang seputar pengolah air bersih dengan baik dan benar.(hms/sly)