1

Lebaran Pandemi Corona, Sekda Tangsel: Kita Lelah Terlalu Banyak Aturan

Kabar6.com

Kabar6-Pascalibur lebaran rawan terjadi peningkatan kasus terpapar virus Covid-19. Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Noertjahyo mengingatkan masyarakat agar selalu patuhi protokol kesehatan.

“Sebetulnya kita bersama tahu, kita juga terlalu lelah kalau terlalu banyak aturannya sama yang penting implementasi aturannya yang benar,” ungkapnya, Minggu (2/5/2021).

Menurutnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menitipkan dua pesan penting. Pertama, protokol kesehatan dijalani secara ketat. Vaksin dijalano secara utuh jangan main banyak stok.

Kedua ekonomi tidak boleh ditinggalkan. “Ini kaya pedang mata dua, manakala kita salah penanganan bisa nusuk kita. Makanya yang saya harapin tadi bisa pemahaman semuanya,” jelas Bambang.

**Baca juga: Kampung Konservasi Rimbun, Destinasi Wisata Alam di Kota Tangsel

Kasus penyebaran virus Covid-19 di India, menurutnya, memberikan contoh yang luar biasa. Indonesia mesti belajar sekarang penyebarannya berapa puluh kali lipat sehari.

“Kita sudah lihat contoh kaya gitu apa mau ngikutin yang sudah pasti salahnya. Regulasi saya pikir sudah sangat cukup, kita enggak akan bikin regulasi yang malah bikin bingung,” ujar Bambang Apoel, sapaan akrabnya.(yud)




Pandemi Corona, 8 Skenario Belajar Tatap Muka di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Selama setahun tahun ajaran terakhir kegiatan pendidikan digelar secara online guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Beragam skenario kegiatan belajar mengajar tatap muka secara terbatas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun terus disiapkan.

“Semoga bisa dilaksanakan secara terbatas awal tahun pelajaran baru, Juli 2021,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono kepada kabar6.com, Kamis (8/4/2021).

Ia memaparkan, pertama jumlah hari tatap muka terbatas. Setiap siswa hanya masuk dua hari dalam seminggu.

Kedua, jumlah peserta didik terbatas, maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antara siswa.

“Durasi belajar terbatas antara 2-4 jam dalam sehari. Tidak ada istirahat,” papar Taryono.

Keempat, lanjutnya, bahan pembelajaran terbatas hanya materi-materi esensial yang disampaikan saat tatap muka. Kelima, satuan pendidikan telah mengikuti pelatihan pembelajaran campuran (blended learning).

Kemudian, pendidik dan tenaga kependidikan telah divaksinasi. Ketujuh, satuan pendidikan yang bisa melaksanakan PTM adalah yang telah lolos verikasi dindikbud dan dinas kesehatan terkait kesiapan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

**Baca juga: Zona Merah Covid-19, Penjabat Sekda Tangsel Akui Lambat Input Data

Terakhir, peserta didik yang hadir dalam pembelajaran tatap muka adalah peserta didik yang mendapatkan izin orangtua.

“Peserta didik makan minum dg membawa bekal dari rumah. Tidak ada saling pinjam alat tulis, alat makan minum,” pesan Taryono.(yud)




Ini 11 Capaian Pemkot Tangerang di Tengah Pandemi Corona

Kabar6.com

Kabar6-Sepanjang 2020 lalu, Pemerintah Kota Tangerang hanya memiliki capaian 11 sasaran pembangun yang dapat dijalankan. Pasalnya persoalan Covid-19 yang menjadi kendala dalam proses pembangunan.

11 sasaran pembangunan Pemerintah Kota Tangerang tahun 2020 diantaranya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, penyelenggaraan pemerintah daerah, transportasi, pemukiman, tata ruang, lingkungan, investasi,ekonomi dan penurunan angka kemiskinan.

“Ada 11 poin sasaran capaian-capaian yang sudah kita sampaikan dan yang paling terkendala 2020 adalah dampak Covid-19,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat dimintai keterangan di ruang rapat paripurna DPRD tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2020, Senin (29/3/2021).

Kendala tersebut, kata Arief, pada awal 2020 lalu Kota Tangerang dihantam oleh banjir. Tidak berhenti itu saja, kendala lain juga adalah pandemi Covid-19 yang membuat mobilisasi masyarakat terbatas.

Selain itu, pihaknya pun terpaksa harus mengajukan perubahan dan evaluasi terkait Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), atas dampak pandemi Covid-19.

“Sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi ekonomi makro secara nasional, dan provinsi dan termasuk kondisi ekonomi kota Tangerang yang dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat dan kehidupan ekonomi masyarakat,” katanya.

**Baca juga: Peran Orang Tua Kunci Pencegahan Kenakalan Remaja

Menanggapi pernyataan Wali Kota tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Turidi Susanto menilai sejumlah kendala itu cukup rasional. Sebab demikian, banyaknya perubahan regulasi dan pengurangan anggaran karena pandemi Covid-19.

“Tentunya itu hal yang wajar. Karena pembangunan jalanan, saluran-saluran air karena dirasionalisasi tidak dapat dilaksanakan,” tandasnya. (Oke)




Pandemi Corona, 40 Persen Pasien RS Warga Luar Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setuju bila penanganan pandemi Covid-19 diambilalih pusat. Kini tingkat keterisian ruang perawatan darurat di semua rumah sakit rujukan krisis.

“Kalo yang sakit 40 persen di Tangsel dari luar tangsel dan di kita juga ada yang di Bogor, Depok, segala macam,” kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kepada kabar6.com, Sabtu (24/1/2021).

Menurutnya, sekarang keterisian ruang perawatan di rmah sakit sudah 93 persen. Turun satu persen dari sebelumnya.

**Baca juga: Hingga Hari Ini, Pemkot Tangsel Berhasil Memvaksin 84,2 Persen Target

Benyamin bilang bukan berati orangnya, tapi kapasitas RS sesuai imbauan dari menteri kesehatan ditambah di rumah sakit swasta sekian persen.

“ICU 100 persen penuh. Kalo begini terus tidak ada tempat kita tambah RSU Pakulonan tapi enggak akan cukup disiplin masyarakat masih melanggar Prokes,” terang Benyamin.(yud)




Pandemi Corona di Tangsel, Angka Sembuh Diklaim Capai 84,4 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Data pantauan kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) per hari ini terkonfirmasi angka kesembuhan sebanyak 3338 bertambah 35 orang.

Pemerintah daerah setempat segera menyiapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi Covid-19 menyesuaikan arahan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

“Kemudian angka kesembuhan mencapai 84,4 persen,” kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Kamis (7/1/2021).

Ia menjelaskan bahwa kini bersama dengan Satgas Covid-19 akan segera menyusun ketentuan tersebut. Langkah ini merupakan tindaklanjut surat edaran mengenai ditingkatkannya lagi status PSBB di daerah.

**Baca juga: Beredar Surat Pernyataan KBM Tatap Muka di SDIT Dauroh Curug

Benyamin janji optimalkan langkah tracking, testing dan treatment warga yang terpapar virus corona. “Pemerintah sudah menyiapkan semaksimal mungkin ruang perawatan bagi kasus positif,” janjinya.

Pemkot Tangsel juga akan terus melaksanakan pengetatan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan. Peningkatkan pelaksanaan operasi yustisi yang akan dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja melibatkan unsur TNI/Polri.(yud)




Jelang Setahun Pandemi Corona Kasus Kematian di Tangsel Capai 5 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengatakan, saat ini kasus angka kematian terkonfirmasi Covid-19 mencapai 5 persen. Angka itu naik dari angka sebelumnya yaitu 4,3 persen dan rata-rata per hari lima kali petugas TPU Jombang melayani pemakaman secara corona.

“Dengan keadaan angka tersebut diharapkan masyarakat bisa lebih disiplin,” katanya, Kamis (7/1/2021).

Angka-angka tersebut juga dilengkap dengan angka okupansi ruang isolasi yang kini sudah mencapai 92 persen. Sementara ruang ICU di RSU Tangsel maupun rumah sakit rujukan yang sudah digunakan sebanyak 96 persen.

Benyamin mendorong Satgas Covid-19 satgas berperan memberikan sosialisasi masif terhadap masyarakat mengenai disiplin protokol kesehatan. Warga yang beraktivitas keluar rumah mesti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari keramaian.

”Serta kita juga akan mengoptimalisasi 3-T yang mana merupakan tracking, testing dan treatment,” ujar Benyamin.

**Baca juga: Pasca Anggota DPRD Positif Covid, IDI Tangsel Sarankan Swab Massal

Pemerintah Kota Tangsel janji akan terus memantau pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ini, dengan melakukan evaluasi dan monitoring secara intensif. Implementasinya akan menguatkan pelaksanaan operasi yustisi untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, dan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid-19.

“Agar bisa pelaksanaan proses pencegahan penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan maksimal,” tegas Benyamin.(yud)




Pandemi Corona, Kamar Rawat RS Rujukan di Tangsel Terisi 91 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Trend kasus warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkonfirmasi positif Covid meningkat tajam. Kondisi itu berdampak daya tampung seluruh ruangan IGD dan ICU pada 22 rumah sakit (RS) rujukan yang menangani pasien corona penuh.

“Kamar kapasitasnya sudah terisi 91 persen,” kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di kantornya, Selasa kemarin.

Ia sudah meminta kepada jajarannya untuk segera menambah sedikitnya 50 ruang kamar perawatan pada Rumah Lawan Covid (RLC) di Tandon Ciater, Kecamatan Ciputat.

Benyamin bilang, sebab saat ini ketersediaan 150 kamar di khusus untuk pasien orang tanpa gejala sudah hampir penuh. Sementara kamar perawatan di rumah sakit rujukan penuh karena bukan kasus covid saja yang ditangani.

Penyakit dan penderita pasien lain juga sama minta pelayanan. “Jadi kapasitas kamar yang ada 400 lebih itu sekarang relatif sudah 91 persen keterisiannya,” jelasnya.

**Baca juga: Persitangsel Masih di Liga-3, KONI Minta Pemda Istimewakan Sepakbola

Perkembangan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang diunggah lewat situs resmi Pemerintah Kota Tangsel per Rabu, 30 Desember 2020 jumlah positif sebanyak 3642 bertambah 17 orang.

Adapun warga yang meninggal dunia 173 bertambah 3, sembuh 3096 bertambah 51 dan dirawat 373 berkurang 37 orang.(yud)




Pandemi Corona, Begini Aturan Penjualan Hewan Kurban di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lebak merilis standar operasional prosedur (SOP) penanganan dan pengawasan aktivitas kurban dalam masa pandemi Corona.

Salah satu yang diaturnya terkait dengan mitigasi risiko pelaksanaan mengenai penjualan hewan kurban.

Kepala Disnak Lebak, Rahmat, mengatakan, physical distancing menjadi poin pertama yang harus diperhatikan di lokasi penjualan hewan. Physical distancing atau menjaga jarak ini bisa dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi daring.

“Pengaturan tata cara pembatasan waktu penjualan, alur pergerakan dan jarak antar orang minimal 1 meter,” ujar Rahmat, Kamis (9/7/2020).

Kemudian penerapan higiene sanitasi personal. Penjual maupun pekerja diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) minimal masker dan menyediakan fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer.

“Penjual dari luar daerah baik kabupaten dan provinsi harus dalam kondisi sehat, pengukuran suhu tubuh dilalukan di setiap pintu masuk dan orang yang memiliki gejala demam, batuk, pilek dan sesak nafas dilarang masuk ke tempat penjualan,” beber Rahmat.

**Baca juga: Lebak Keluarkan Edaran Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19.

Disnak sambung Rahmat juga akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terkait diperlukan atau tidak rapid test terhadap para penjual hewan kurban.

“Bisa, nanti kami akan coba koordinasikan. Karena sementara ini tim yang dibentuk memang fokus untuk keamanan hewan kurbannya dulu,” katanya.(Nda)




Dipicu Pandemi Corona, PA Tigaraksa: Perceraian Capai 1.162 Kasus

Kabar6.com

Kabar6-Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Tangerang mencatat selama pandemi Covid-19 angka perceraian mengalami peningkatan signifikan. Kasus perceraian muncul sejak April 2020 bertepatan bulan suci Ramadan 1441 Hijriah.

“Dan puncaknya pada bulan Juni dan Juli 2020,” ungkap Humas Pengadilan Agama Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Jaenudin saat ditemui kabar6.com di kantornya, Senin (6/7/2020)

**Baca juga: Modus Kepala SMAN 22 Pagedangan Diduga Korupsi Dana BOS.

Ia mengatakan, jumlah kasus pengajuan perceraian di Kabupaten Tangerang pada Mei lalu masih tercatat sebanyak 216 kasus. Namun pada Juni 2020 jumlahnya mengalami peningkatan secara dratis hingga 100 persen.

“Kasus yang masuk pada Mei 216 kasus, Juni 946 kasus, untuk dua bulan terakhir mencapai angka 1162 kasus,” jelasnya.(CR)




Pandemi Corona, 2.755 Pekerja di Tangsel Kena PHK

kabar6.com

Kabar6-Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Beragam sektor industri terdampak pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

“Sebanyak 2.754 orang yang kena PHK,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel, Endang Wahyuningsih, Minggu (5/7/2020).

Ia menyebutkan, ada sekitar 1.626 pekerja yang terkena PHK dari 43 perusahaan. Kemudian 882 pekerja dirumahkan dari 80 perusahaan dan 246 orang dari sektor UMKM.

Ribuan pekerja, Endang terangkan, berasal dari sektor industri, kepariwisataan dan hiburan seperti hotel dan restoran, serta usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Mereka tinggalnya ada di Depok, Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. “Itu semua yang kerja di Tangsel. Untuk warga Tangsel sendiri, terdapat 851 orang,” terang Endang.

Saat ini, Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel masih berupaya untuk mendata seluruh pekerja yang terkena PHK, khususnya warga Tangsel. Para pekerja tersebut diimbau untuk segera membuat kartu prakerja.

**Baca juga: Lapak Pengepul di Ciputat Terbakar Kerugian Sekitar 300 Juta.

Endang mengaku, Pemkot Tangsel akan berupaya memfasilitasi seluruh korban PHK tersebut dengan menyediakan pelatihan. “Pada tahun 2021, karena menggunakan anggaran 2021. Itu untuk yang warga Tangsel,” ujarnya.(yud)