1

Diduga Cabuli Gadis, Oknum Anggota DPRD Pandeglang Terancam 9 Tahun Penjara 

Kabar6.com

Kabar6- Oknum Anggota DPRD Pandeglang berinisial Y terancam sembilan tahun penjara setelah diduga melakukan perbuatan keji dengan mencabuli seorang gadis berinisial MI (18).

Tindakan asusila yang dilakukan oleh wakil rakyat tersebut saat korban mengantarkan pesanan kue ke rumah pelaku. Dari situ pelaku melakukan perbuatan tak senonoh dengan meremas bagian payudara korban.

Wakapolres Pandeglang Kompol Andi Suwandi mengatakan, Polres Pandeglang sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya pelaku dapat ditetapkan tersangka.

“Dari hasil visum ada tanda-tanda pencabulan dan menurut APH (Aparat Penegak Hukum) sudah memenuhi unsur dan terduga pelaku bisa ditetapkan jadi tersangka,” tutur Kompol Andi, Rabu (23/11/2022).

Menurut Andi pelaku dikenakan pasal 289 KUHP tentang tindak pidana perbuatan cabul dengan ancaman hukumannya 9 tahun kurungan penjara.

Andi menjelaskan kronologis awal kejadian, awalnya pada Kamis (21/4/2022) sekitar jam 15.30 WIB di rumah pelaku di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, korban mengantarkan kue.

“Pelaku menyuruh agar korban masuk ke dalam rumah menemui istri pelaku, namun ternyata istri pelaku sedang tidak ada di rumah,” kata Andi.

Saat itu, pelaku menanyakan harga kue yang dipesan istrinya dan memberikan uang tersebut pada korban. Pelaku saat itu melakukan pelecehan terhadap korban. Saat hendak pulang, korban pun sempat diraba kembali oleh pelaku.

**Baca juga: Rumahnya Ambruk, Warga Bupati Pandeglang Tinggal di Bekas Kandang Kambing 

“Pas masuk, ternyata tidak ada siapa-siapa. Terus pelaku menanyakan harga pesanan berapa. Korban jawab Rp75 ribu. Lalu pelaku masuk ambil uang dan ngasih Rp100 ribu,”ujarnya.

“Karena tidak ada kembaliannya, terus pelaku bilang ambil saja kembaliannya sambil mengusap kebagian dada korban dan mulai pada tanggal 22 November 2022 status perkaranya sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan,”tutup Andi.(aep)




Hamburkan Uang Negera, Pasar Agro di Pandeglang Terlantar

Kabar6.com

Kabar6 – Dinilai hamburkan uang negara karena sejak direnovasi pada 2019 dengan menelan anggaran Rp 530.994.088, Pasar Agro di Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang belum difungsikan bahkan kini kondisinya terlantar.

Pasar yang sudah dibangun belasan tahun itu kini terlihat kumuh dan tidak dirawat serta tidak digunakan. Pasar yang berada di jalan raya Labuan-Pandeglang itu memiliki sejumlah ruko dan lapak-lapak untuk jualan.

Namun karena tidak dirawat dan terlantar, banyak ditumbuhi rumput liar dan ilalang sehingga pasar terlihat kumuh.

Pandi warga Kecamatan Cikedal mengatakan sangat menyayangkan dengan kondisi pasar itu, padahal kalau dikelola dengan baik bisa ramai dan memberikan tambahan pendapatan daerah. Padahal keberadan pasar tersebut sudah belasan tahun namun sampai sekarang terlantar tak terurus.

“Sebagai warga biasa saya sangat menyayangkan saja bangunan pemerintah tidak dimanfaatkan,” kata Pandi, Kamis (17/11/2022).

Kepala Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal Dedi Rivaldi mengatakan pasar Agro itu milik Pemkab pihaknya juga heran kenapa itu di terlantarkan padahal kalau dikelola dengan bisa menjadi sumber pendapatan daerah. Kalau emang tidak dirawat oleh Kabupaten kenapa tidak dialihkan asetnya ke desa.

**Baca juga: Lagi! Nasib Pilu Lansia di Pandeglang Tak Punya Rumah Gegera Musibah ini

“Kalau emang Kabupaten tidak bisa mengurus pasar Agro kenapa tidak di alihkan saja ke desa atau pihak lain agar sarana tersebut bisa berjalan,” ujarnya.

Diketahui Proyek pembangunan pasar Agropolitan itu dikerjakan oleh Cv Anderpatih, dengan nama pekerjaan jasa kontraksi fisik pembangunan pasar rakyat dengan anggaran Rp 530.994.088 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.




Lagi! Nasib Pilu Lansia di Pandeglang Tak Punya Rumah Gegera Musibah ini

Kabar6.com

Kabar6- Kisah pilu nasib warga dari Bupati Pandeglang Irna Narulita lantaran tak memiliki tempat tinggal usai roboh diduga sudah lapuk dan tidak kuat menahan terpaan angin sebulan lalu.

Ia adalah Mar’ah lansia warga Kampung Cikujang, Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Akibat peristiwa tersebut kini nenek Mar’ah numpang di rumah tetangganya karena rumah yang roboh miliknya belum bisa diperbaiki lagi.

Pasalnya hingga saat ini belum ada perhatian dari pihak Pemerintah, baik itu Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten Pandeglang.

“Kasihan memang kondisi rumahnya sudah tidak layak huni akan tetapi kami harap pemerintah untuk segera turun ke lokasi mengecek kondisi rumah yang benar benar sudah ambruk,” harap warga setempat Eko Susanto, Kamis (17/11/2022).

Eko mengaku prihatin atas musibah yang alami Mar’ah tersebut. Ia berharap pemerintah segera membantu nenek tersebut.

Sementara Kepala Dusun setempat membenarkan kalau kondisi rumah nenek Mar’ah sangat memprihatinkan sudah hampir satu bulan ambruk dan saat ini ia numpang tinggal dirumah tetangganya.

Memang pihaknya juga sudah merencanakan akan membangunkan kembali rumah nenek tersebut dari swadaya. Dari pemerintah Kabupaten memang belum ada yang datang untuk melihat kondisi rumah si nenek.

**Baca juga: Terseret Ombak di Pantai Carita Pandeglang Pelajar Ditemukan Tewas

“Insyalllah dalam Minggu ini kami warga akan melakukan swadaya membangun rumah nenek Mar’ah. Terkait bantuan dari pemerintah kami juga sangat berharap pemerintah bisa membantu baik pusat maupun daerah,” paparnya.

Tidak hanya Kadus, Asep sekertaris Desa Tanjungan juga menyampaikan bahwa kondisi rumah sudah ambruk lama.

“Mudah-mudahan dalam Minggu ini kami akan melakukan pembangun rumah nenek secara swadaya. Agar nenek bisa kembali menempatinya,”pungkasnya.(aep)




Terseret Ombak di Pantai Carita Pandeglang Pelajar Ditemukan Tewas

Kabar6.com

Kabar6- Setelah dilakukan pencarian, seorang siswa yang terseret ombak laut saat berenang di Pantai Belmont Carita, Kabupaten Pandeglang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (16/11/2022).

Jasad seorang pelajar tersebut ditemukan oleh tim pencarian di Pantai Paradis, Kecamatan Carita pada Hari Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 11:00 WIB.

Kepala Kantor SAR Banten, Adil Triyanto menjelaskan, proses pencarian korban tenggelam di Perairan Pantai Balmon, Carita. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran dengan menggunakan Rubber Boat pada search area radius 3 Nm dari LKP dengan panjang lintasan pencarian sejauh 23,54 Nm dengan spacing 1 Nm sebanyak 3 jalur.

Pada pukul 11.00 WIB, korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia. Jarak ditemukannya jasad korban 0,5 Nm dari LKP.

“Selanjutnya korban di bawa ke Puskesmas Carita, Pandeglang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” katanya.

Dalam proses pencarian korban lanjut Adil, melibatkan dari berbagai unsur SAR diantaranya, tim Rescue KPP Banten, Lanal Labuhan, Polairud Pandeglang, Polsek Carita, Koramil Labuhan, KPLP Labuhan, BMKG Serang, BPBD Pandeglang, Kecamatan Carita, Kelurahan Pejamben, Tagana Pandeglang, Balawista,PMI, FPRB Pandeglang, Pemuda Pancasila dan Masyarakat.

**Baca juga: Main di Pantai Belmont Carita Pandeglang, Pelajar Hilang Terseret Ombak

“Adapun peralatan yang digunakan saat proses pencarian, mulai dari satu Palsar Air, dua Kapal Patroli KPLP Labuan, dua unit Truk Personil, tiga Palsar Komunikasi, empat Palsar Medis dan 5 APD Hazmat,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban yang hanyut terseret ombak laut tersebut bernama Robi (16) warga asal Kecamatan Banjar, Pandeglang. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/11/2022) kemarin, yang pada saat itu korban tengah berenang di Pantai Belmont bersama ketiga temannya yang lain.(aep)




Adde Rosi Prihatin Kasus Tawuran Antar Pelajar Marak di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6 – Anggota DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa mengaku prihatin kasus tawuran antar pelajar marak akhir-akhir ini di Kabupaten Pandeglang. Adde berharap semua pihak bisa melakukan pencegahan agar kasus serupa tak terjadi kembali.

“Saya sebagai P2TP2A merasa khawatir dan miris, agar bersama dengan stakeholder ini bisa tahu bagaimana menghindari atau melaporkan dan tidak menjadi pelaku ini sendiri,” kata Adde di SMPN 1 Karangtanjung, Rabu (16/11/2022).

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten ini melakukan sosialisasi dibeberapa sekolah di Pandeglang. Dalam sosialisasi itu Adde menjelaskan tentang resiko yang dihadapi bagi pelaku kekerasan.

“Kita sampai kepada mereka ini sesuatu yang genting, sebab sebagai pelaku kekerasan ada sanksi yang dihadapi mereka,”jelasnya.

**Baca juga: Lima Pelajar di Pandeglang Diamankan Polisi Diduga Hendak Tawuran

Menurutnya, ada beberapa yang hal yang menjadi pemicu para pelajar melakukan tawuran, salah satunya dampak pandemi Covid-19 yang menerapkan sistem pembelajaran secara daring dan termasuk lingkungan.

“Dan sekarang sekolah di lakukan secara offline, ada perubahan situasi dan kondisi yang harus diadaptasikan kembali oleh anak-anak. Yang kedua yang ini juga bisa jadi karena lingkungan dan pergaulan anak itu sendiri. Untuk itu mohon kepada orang untuk mengawasi para anak-anaknya,”tandasnya.(aep)




Lima Pelajar di Pandeglang Diamankan Polisi Diduga Hendak Tawuran

Kabar6.com

Kabar6-Diduga hendak melakukan tawuran sebanyak 5 pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kabupaten Pandeglang Banten, diamankan oleh anggota Polsek Pulosari.

Selain mengamankan 5 pelajar, Anggota Polsek Pulosari juga mengamankan 10 Unit Kendaraan Roda dua dan 4 Unit Handphone.

Kapolsek Pulosari Iptu Agus Salim mengatakan, petugas Polsek Pulosari dan warga masyarakat hendak mengamankan para pelajar yang diperkirakan berjumlah 20 Orang yang di duga hendak tawuran.

Para pelajar berusaha kabur dan melarikan diri ke hutan di sekitar tanjakan Bangangah dan akhirnya hanya 5 Orang pelajar yang bisa diamankan.

“Lima pelajar ini dari 3 sekolah berbeda, dan kita amankan barang bukti berupa 10 unit roda dua yang ditinggalkan pelaku dan empat handphone. Kalau untuk senjata tajam kita tidak menemukan,” katanya

**Baca juga: Alami Kebocoran, Perumdam Pandeglang Siapkan Mobil Tangki untuk Pelanggan

Menurut Kapolsek, setelah diintrogasi pelajar yang diamankan tersebut, mengakui bahwa mereka berencana tawuran di wilayah Mengger dengan pelajar dari SMK PGRI Pandeglang, SMA 8 Pandeglang dan SMK 4 Pandeglang.

“Tindakan selanjutnya anggota Polsek Pulosari, membawa Para pelajar yang di amankan ke Polres Pandeglang untuk Penanganan lebih lanjut,” ujarnya.(aep)




Alami Kebocoran, Perumdam Pandeglang Siapkan Mobil Tangki untuk Pelanggan

Kabar6.com

Kabar6- Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang, saat ini tengah melakukan perbaikan pipanisasi yang mengalami kebocoran di sejumlah titik di Pandeglang.

Guna pelayanan kepada para pelanggan yang terdampak dari perbaikan pipanisasi tersebut, pihak Perumdam telah menyedikan sejumlah unit mobil tangki air yang bakal didistribusikan kepada para pelanggan secara gratis.

Direktur Utama Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, Euis Yuningsih mengungkapkan, bahwa para petugasnya saat ini tengah melakukan perbaikan pipanisasi jalur Cikoromoy, lantaran pipa saluran air tersebut mengalami kebocoran.

“Iya, kami saat ini tengah melakukan perbaikan pipa transmisi sepanjang 300 mili miter di wilayah Kecamatan Cimanuk. Lantaran pipa transmisi itu mengalami kebocoran,” ungkap Euis saat ditemui di Alun-alun Pandeglang, Rabu (16/11/2022).

Atas dilakukannya perbaikan pipa transmisi tersebut, tentu berdampak pada kelancaran distribusi air kepada pelanggan. Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan sejumlah mobil tangki untuk distribusi air gratis kepada pelanggan yang terdampak perbaikan tersebut.

“Kami juga sudah memberikan informasi kepada pelanggan yang terdampak perbaikan. Dan kami siapkan air tangki untuk pelanggan yang terdampak dan air tangki itu gratis,” katanya.

Dijelaskannya, wilayah-wilayah yang terdampak dari perbaikan tersebut diantaranya Cimanuk, Batubantar, Kaduhejo, Kaduliaung, Cipacung, Cidangiang, Sukaratu, Ciekek, Karaton, Kumalirang, Pasir Kalapa, Kadupeusing, Kadugajah, Kabayan dan Pandeglang Kota.

**Baca juga: Gempa 4,9 SR Guncang Pandeglang, Warga Terlelap Tidur Lari Keluar Rumah

Adapun pelanggan yang membutuhkan air tangki tersebut, bisa menghubungi pada nomor kontak persen yang disediakan diantaranya 081315534635-0838126734444-087879376083-082125707687.

“Bagi pelanggan yang terdampak perbaikan pipa transmisi, kami mohon maaf atas ketidak nyamanannya. Dan bagi pelanggan yang membutuhkan air tangki silahkan hubungi nomor kontak yang telah kami sediakan,” ujarnya.(aep)




Main di Pantai Belmont Carita Pandeglang, Pelajar Hilang Terseret Ombak

Kabar6.com

Kabar6- Seorang pelajar hilang setelah diduga terseret ombak di pantai Belmont, Desa Pejamben, Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang, selasa (15/11/2022) peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13 WIB.

Kejadian itu bermula korban bernama Robi warga Desa Kadu Jangkung, Desa Pejamben, Kecamatan Carita tenang bermain air di Pantai Belmont dan terbawa ombak.

“Korban tidak bisa berenang sehingga korban tenggelam,” kata Ketua Balawista Banten Ade Ervin.

**Baca juga: Ruminah Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah,DPRD Pandeglang Desak Kinerja Dinsos Dievaluasi

Menurut Ade, korban sempat ditolong oleh teman-temannya namun gagal sehingga korban dinyatakan hilang. Proses pencarian korban masih dilakukan oleh beberapa pihak.

“Saat ini team Balawista dengan beberapa pihak sedang melakukan pencarian,”tandasnya.(aep)




Ruminah, Satu dari Warga Miskin di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kabar6.com

Kabar6- Warga kurang mampu yang tak tersentuh dari pemerintah kembali mendapatkan sorotan di daerah yang di pimpin Irna Narulita.

Setelah Nenek Simot (70) warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang tinggal tak layak huni atau reot, kini Ruminah (31) Kampung Cingenge RT/RW 014/005 Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal.

Ruminah mengaku tak tersentuh bantuan pemerintah baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Porgam Keluarga Harapan (PKH), padahal Ruminah yang mengalami kelumpuhan sejak kecil. Sedangkan suaminya Rakman yang bekerja serabutan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Belum pernah dapet bantuan dari pemerintah, baik bantuan beras maupun bantua yang lainnya. Padahal katanya warga yang lain mah suka mendapatkan bantuan beras telor, bahkan ada yang dapat bantuan uang juga,” kata Ruminah, Minggu ( 13/11/2022).

Kata dia, dengan kondisinya tersebut susah untuk beraktivitas, bahkan sulit untuk buang air besar dan kecil. Soalnya, rumahnya tidak memiliki MCK, sehingga harus ke kali ketika mau buang air besar dan kecil.

“Jarak ke kali sekitar 20 meter, apalagi kalau musim penghujan seperti ini sangat susah. Kalau harapan sih, pengen punya MCK di dalam rumah biar tidak susah ketika ke buang air besar atau kecil, apalagi saya punya anak yang baru berumur 5 tahun setengah,” tuturnya.

Sementara itu Rakman (34) suami Ruminah mengatakan, dirinya bukan tidak mau membuatkan MCK di dirumahnya, tetapi karena tidak memiliki biaya. Soalnya, jangankan bukan memperbaiki rumah untuk kebutuhan makan sehari-hari juga kesulitan.

“Kerja saya juga hanya mengambil kelapa muda, itu juga kalau ada yang ngajak. Kalau kondisi seperti ini (musim penghujan) sudah tidak bisa mengambil kelapa muda, sehingga tidak ada kerjaan lain,” tuturnya.

**Baca juga:Tinggal Dirumah Reot, Mensos Tri Rismaharini Kirim Utusan Cek Kondisi Rumah Nenek Simot di Pandeglang

Sementara itu kepala Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal Eman Rajudin membenarkan, kalau Ruminah tidak mendapatkan bantuan BPNT ataupun PKH. Untuk itu, pihaknya akan memasukan agar bisa mendapatkan bantuan BLT DD.

“Kami juga sudah ajukan agar bisa mendapatkan bantuan BPNT atau PKH, tetapi kita tidak tahu itu kenapa sampai sekarang belum menerima bantuan tersebut. Selain itu, kita juga sudah masukan agar bisa mendapatkan bantuan BLT Covid dari provinsi tetapi, kayanya belum keluar juga bantuannya. Tapi tahun depan mah bisa masuk dari desa juga,” ujarnya.(aep)




Tinggal Dirumah Reot, Mensos Tri Rismaharini Kirim Utusan Cek Kondisi Rumah Nenek Simot di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Pasca ramai diberitakan kondisi rumah Nenek Simot (70) warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang lantaran kondisinya tak layak huni atau reot mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Menteri Sosial Tri Rismaharini bahkan mengirimkan utusan untuk mengecek kondisi rumah tersebut. Kondisi memprihatinkan dari warga Bupati Pandeglang Irna Narulita tersebut lantaran tidak layak huni atau reot.

“Rumah nek Simot ini menjadi atensi ibu menteri (Tri Rismaharini-red), untuk itu kami datang langsung kesini untuk memastikan kondisi rumahnya,” kata Fenny Sriseptayana pekerja sosial setra galih Pakuan Bogor perwakilan kementrian sosial, ketika berkunjung ke lokasi, Sabtu (12/11/2022).

Untuk itu, kata dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua pihak, agar pembangunannya bisa cepat dilakukan.

“Kami juga telah meminta pihak desa membuat proposalnya, estimasi anggarannya sekitar Rp19 juta lebih dengan ukuran rumah panjang enam kali lima meter hasil dari perhitungan RAB nya. Mudah-mudahan dalam satu Minggu juga bisa langsung cair dan dibangunkan rumahnya,” kata Fenny.

Menurut dia, selain pembangunan rumahnya, pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa, peralatan dapur, makanan atau sembako, kasur, lemari, peralatan sekolah dan peralatan lainnya.

“Kita juga sudah memberikan bantuan peralatan buat rumahnya, agar setelah rumah tersebut dibangun nanti lengkap dengan peralatan rumahnya,” katanya.

Selain itu kata dia, pihaknya juga membantu biaya sekolah untuk cucunya, dan juga akan memberikan bantuan usaha seperti ternak ayam, dan kambing agar depan memiliki usaha.

“Kalau memiliki usaha seperti ternak ini, kan kalau terus di pelihara bisa tambah banyak. Sehingga bisa buat kehidupannya sehari-hari,” ucapnya.

**Baca juga: Setelah Ramai Diberitakan, Pemkab Pandeglang Janji Bangun Rumah Reot Milik Simot

Sementara itu Sekdes Rahayu, Kecamatan Patia Abdul Rohman mengatakan, dari berbagai pihak sudah datang ke rumah nenek Simot termasuk dari Kementrian yang akan membangunkan rumahnya.

“Dari pemkab melalui DPKPP pak Roni juga sudah kesini, dari beliau hanya akan memberikan bantuan untuk pembangunan pondasinya. Rencananya Rabu besok kami bersama masyarakat akan gotong royong, untuk membongkar dan pemasangan pondasinya,” katanya.(aep)