1

Berkas Perkara Kasus Pencabulan Anggota DPRD Pandeglang Segera Dilimpahkan ke Kejari

Kabar6.com

Kabar6- Babak baru kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum anggota DPRD Pandeglang Yangto. Yangto telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pihak kepolisian mengaku tengah menunggu pelimpahan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Pandeglang. Pasalnya Kejari Pandeglang saat ini belum bisa membuka pelayanan sampai awal tahun.

“Tinggal nunggu pelimpahan berkas ajah. Di kejaksaan masih belum bisa pelayanan sampai abis tahun baru,” kata kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton kepada wartawan, Rabu (28/12/22).

Kasus dugaan perbuatan cabul politisi Nasdem terhadap seorang perempuan yang mengantarkan kue pesanan istrinya tersebut, penyidik telah melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi dan tersangka. Shilton mengatakan pemeriksaan terhadap tersangka sudah lengkap.

“Udah cukup pemeriksaan tersangka, tinggal nunggu P21 pelimpahan berkas,” katanya.

**Baca juga: Kesbangpol Pandeglang: Ketahanan Ekonomi Ciptakan Daerah Kondusif dan Berdaya

Kasi Intel Kejari Pandeglang, Wildan membenarkan Kejari Pandeglang masih belum bisa menerima pelimpahan berkas. Ia mengatakan layanan di kejari Pandeglang akan dilakukan kembali pada awal tahun.

“Karena mau pembukuan, jadi awal tahun kita buka lagi,” katanya.(aep)




Kesbangpol Pandeglang: Ketahanan Ekonomi Ciptakan Daerah Kondusif dan Berdaya

Kabar6.com

Kabar6- Ketahanan ekonomi merupakan salah satu pilar utama masyarakat dalam menciptakan daerah yang kondusif dan berdaya.

Sehingga diperlukan penyiapan dan pemahaman yang mendalam dari semua stakeholder sehingga masyarakat siap menghadapi gejolak ekonomi dunia yang kian tidak menentu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesba Ormas, Badan Kesbangpol Pandeglang, Mia Maulani Rizki saat menggelar diseminasi ketahanan ekonomi di Kecamatan Mekarjaya dan Mandalawangi, Kabupaten setempat, Selasa – Rabu, (27-28/12/2022).

Kegiatan yang melibatkan 50 warga Desa Pareang, Kecamatan Mekarjaya, serta 25 warga Desa Cikumbueun dan 25 warga Ramea, Kecamatan Mandalawangi ini, juga dihadiri camat dan para kepala desa di dua kecamatan tersebut.

“Dari hasil diskusi dengan masyarakat dan pemerintahan desa, mereka meyakini dampak resesi ekonomi dunia, jika itu benar terjadi, tidak akan menimbulkan kerawanan pangan di desa mereka. Menurut masyarakat, yang perlu diwaspadai, adalah dampak PHK, sehingga di desa muncul pengangguran,” papar Mia.

Sementara Pasi Intel Kodim Pandeglang, Lettu Inf. Mumung salah satu narasumber kegiatan tersebut mengungkapkan, perjuangan dan penjajahan di era modern ini tidak lagi dilakukan melalui senjata atau invasi militer, namun melalui telepon selular atau handphone. Pengaruh-pengaruh dan infiltrasi gencar disebarkan melalui media sosial yang kini banyak disukai masyarakat, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

“Untuk mengusai suatu negara, banyak yang melakukan melalui 3F, fashion atau pakaian, food atau makanan dan film atau tontonan. Lihat saja pengaruh Korea di negara kita. Banyak masyarakat terutama anak-anak muda, yang berpakaian ke-korea-korean, hingga ibu-ibu yang menggandrungi drakor (drama Korea-red),” ungkapnya.

**Baca juga: Dua Desa di Patia Pandeglang Paling Parah Terdampak Banjir

Sedangkan Pendamping Desa Makerjaya, Ahmad Zenal Maqi, menegaskan, masyarakat Desa Pareang sudah sangat siap menghadapi gejolak ekonomi dunia karena mereka hidup dari sektor pertanian. Masyarakat sudah optimal memanfaatkan lahan yang dimiliki dengan tanaman pangan.

“Mungkin yang perlu diantisipasi, datangnya para korban PHK (pemutusan hubungan kerja-red) yang kembali dari kota. Ini pernah terjadi pada saat pandemi Covid-19 lalu. Jadi, kami berharap pemerintah daerah, menyiapkan kondisi ini,” harapnya.(aep)




Akibat Cuaca Ekstrem, Jembatan di Cikeusik Pandeglang Terputus

Kabar6.com

Kabar6 – Jembatan penghubung antar Kampung Belengbeng dan Kampung Citarik di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang putus.

Jembatan tersebut putus setelah sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang termasuk wilayah Cikeusik dilanda cuaca ekstrem sejak beberapa hari terakhir.

Jembatan sepanjang 50 meter itu putus setelah mengalami kerusakan yang cukup parah dimana tanah penyangganya longsor pada hari Selasa,27/12/2022.

Camat Cikeusik Wahyu Awaludin didampingi Kasi Pembangunan Mahjum dan Kasi Trantibum Maman Sutiana, Danramil Cikeusik, anggota serta Kepala Desa Cikeusik Enur meninjau ke lokasi jembatan.

“jembatan penghubung antar kampung Belengbeng dan kampung Citarik di Desa Cikeusik mengalami kerusakan yang cukup parah dimana tanah penyangganya longsor,” kata Wahyu, Rabu (28/12/2022).

**Baca juga: Kesbangpol Pandeglang: Ketahanan Ekonomi Ciptakan Daerah Kondusif dan Berdaya

Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk akses warga setempat. Maka untuk sementara waktu pihak Desa Cikeusik bersama masyarakat memanfaatkan bambu agar bisa dilintasi.

“Sehingga aktivitas masyarakat masih bisa berjalan walau tidak optimal. Semoga jembatan tersebut segera di bangun kembali oleh pihak pihak terkait,” katanya.(aep)




Dua Desa di Patia Pandeglang Paling Parah Terdampak Banjir

Kabar6.com

Kabar6- Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang menyebutkan enam Kecamatan di Pandeglang dilanda banjir. Keenam itu diantaranya Kecamatan Patia, Panimbang, Sobang, Sukaresmi, Pagelaran dan Munjul.

Dari sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang yang diterjang banjir, Dua Desa di Kecamatan Patia disebut paling parah.

Kedua desa itu yakni Desa Ciawi dan Desa Idaman dengan ketinggian air hingga mencapai satu meter. Banjir di wilayah tersebut dilanda hujan lebat dengan intensitas tinggi.

“Yang paling parah itu di Desa Ciawi dan idaman dengan ketinggian air mencapai satu meter,” kata Ketua Tagana Pandeglang Ade Mulyana, Selasa (27/12/2022).

**Baca juga: PKB Bangun Rumah Warga Mandalawangi Pandeglang yang Roboh

Banjir di Patia disebabkan oleh curah hujan yang berintentias tinggi yang meyebabkan air Sungai Cilemer meluap ke permukiman warga.

Kendati demikian, warga tidak mengungsi dan memilih bertahan bertahan di rumah masing masing. “Warga masih bertahan di rumahnya masing-masing,”tandasnya.(aep)




PKB Bangun Rumah Warga Mandalawangi Pandeglang yang Roboh

Kabar6.com

Kabar6- Partai Kebangkitan Bangsa bangun rumah Acah warga desa Sirnagalih, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang yang roboh pasca hujan deras disertai angin kencang.

Beruntung saat bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun pasca terkena musibah kondisinya memprihatinkan karena ia tak punya tempat tinggal.

Pengurus Anak Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mandalawangi dibantu oleh beberapa tokoh mengadakan gotong royong untuk kembali membangun rumah tersebut.

Ketua PAC Mandalawangi, TB. Noer Ikhsan mengaku prihatin musibah yang menimpa Acah tersebut. Untuk itu perlu kepedulian dari semua pihak terhadap semua masyarakat.

“PKB harus senantiasa hadir terhadap persoalan di masyarakat apalagi kondisi ibu Acah sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari kita semua,” katanya, Selasa (27/12/2022)

**Baca juga: Sungai Meluap, Empat Kecamatan di Pandeglang Teredam Banjir

Ditempat yang sama Ibu Acah mengatakan dirinya sangat berterimakasih kepada PKB karena sudah mau membantu dirinya dan keluarga atas musibah yang menimpanya.

“PKB ini baik, mensejahterakan rakyat dan sudah membantu semoga saya bisa dibantu sampai selesai, terimakasih juga kepada bapak H. Mulyadi dan rekan-rekan yang sudah membantu,”ucapnya.(aep)




Akibat Gelombang Tinggi Enam Perahu Nelayan di Pandeglang Hancur

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 6 perahu nelayan di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang hancur diterjang gelombang akibat gelombang tinggi. Nelayan Iyat warga Kampung Makui, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan mengatakan, akibat gelombang tinggi tersebut ada sekitar enam perahu yang rusak.

“Perahu punya saya juga rusak berat, sehingga tidak bisa digunakan lagi karena itu terpotong. Sebab waktu Jumat lalu itu gelombang cukup tingga,” kata nelaya Labuan Iyat, Selasa (27/22/2022).

Menurut Iyat, dirinya tidak bisa melaut lagi, padahal kata dia, perahu tersebut satu-satunya sebagai mata pencahariannya.

“Kami berharap pihak terkait, bisa membantu kami. Sebab, kami tidak bisa melaut kalau perahu sudah tidak bisa digunakan seperti ini, sebab kami tidak tau harus minta bantuan kepada siapa lagi,” tuturnya.

Sementara itu kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan dan memintai keterangan kepada pihak terkait.

“Kita telah melakukan pengecekan, Memnag ada satu kapal yang mengalami rusak berat,” katanya.

**Baca juga: Sungai Cilember Meluap, Ratusan Rumah di Pandeglang Diterjang Banjir

Namun kata dia, untuk pergantian atau perbaikan kapal tidak memiliki anggarannya. Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada nelayan agar berhati-hati dalam menyimpan perahunya, sebab saat ini menurut BMKG gelombang tinggi bisa terjadi sampai Januari.

“Saya juga sudah koordinasi dengan pihak provinsi, memang untuk pergantian kapal yang rusak engga ada, termasuk jasaraharjanya. Untuk itu, kami berharap nelayan juga berhati-hanti menyimpan perahunya, selain juga jangan dulu melaut sebab ombak juga masih tinggi,” ujarnya.(aep)




Sungai Cilember Meluap, Ratusan Rumah di Pandeglang Diterjang Banjir

Kabar6.com

Kabar6- Lima Desa di kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang diterjang banjir curah hujan tinggi yang terjadi sejak tadi malam hingga sekarang ini.

Lima desa tersebut diantaranya Desa Idaman, Patia, Surianen, Babakan Keusik dan Simpang Tiga.

Di desa Idaman ratusan rumah warga Desa Idaman, banjir bukan hanya sebatas merendam permukiman warga saja, namun akses jalan di wilayah tersebut juga terendam, sehingga lalulintas kendaraan terhambat.

Meluapnya air sungai tersebut karena dipicu cuaca ekstrem mengguyur wilayah Pandeglang. Akibatnya aktivitas warga di wilayah tersebut lumpuh total.

Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Ilman mengatakan, bencana banjir melanda warganya di tiga kampung diantaranya Kampung Tajur, Karang Tengah dan Kampung Sindanghayu.

Banjir yang merendam puluhan rumah warganya tersebut, akibat luapan air sungai Cilemer, karena curah hujan tinggi yang terjadi sejal tadi malam.

“Ada sebanyak 370 rumah warga yang terendam, ketinggian air yang merendam permukiman 20 sampai 70 senti meter,” katanya, Senin (26/12/2022).

Kondisi banjir tersebut lanjut Ilman, sudah terjadi sejak Minggu (25/12/2022) kemarin. Karena cuaca hujan, namun warga yang terdampak masih tetap memilih tinggal di rumahnya masing-masing.

“Warga terdampak banjir saat ini membutuhkan bantuan logistik, makanan siap saji, obat-obatan dan kebutuhan lainnya,” ungkapnya.

**Baca juga: 104 Pejabat Eselon III dan IV Pemkab Pandeglang Rotasi

Sementara, Sekretaris Camat Patia, Tatang Fauzi menuturkan, bencana banjir di wilayah Kecamatan Patia terjadi di 5 desa yakni Desa Idaman, Patia, Surianen, Babakan Keusik dan Simpang Tiga.

“Namun banjir yang lebih parah terjadi di Desa Idaman, ketinggian air mencapai 70 senti meter,” tuturnya.




Pemkab Pandeglang Jelaskan Larangan Konser Musik Diacara Banten Indie Clothing Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyatakan ada komunikasi yang tersumbat antara panitia dengan tokoh agama soal batalnya pertujukan musik dalam acara Banten Indie Clothing (BIC) “The City Series”, yang diadakan di Alun-alun Pandeglang, 21-25 Desember 2022.

“Nah itu tidak tahu ada komunikasi yang tersumbat apa antara panitia dan ulama dengan kepolisian. Saya juga coba tanya ke Dispar dan Diskoperindag, tidak ada komunikasi dari panitianya. Padahal di situ ada UMKM, setidaknya koordinasi terlebih dahulu,” kata Kabag Humas Pemkab Pandeglang Tb Nandar Suptandar, Minggu (25/12/2022).

Dia menegaskan, Pemkab mendukung penuh kegiatan ekonomi kreatif dan proses kreatif lainnya, selagi semua perizinan dan komunikasi dengan semua pihak dijalankan. Mengingat selama ini konser-konser di Pandeglang juga berjalan baik.

“Kalau ulama kan harus pendekatan yah, karena biasanya konser-konser di kita biasa saja, tidak ada masalah. Nah itu tidak tahu ada komunikasi yang tersumbat apa antara panitia dan ulama dengan kepolisian,” ucapnya.

Menyikapi pesimistis masyarakat perihal ekosistem bermusik di Pandeglang akibat larangan tersebut, Nandar mengaku pemerintah akan menjalin komunikasi secepatnya dengan kalangan musisi dan seniman.

“Soal tagar #RIPMusikPandeglang, dalam waktu dekat dinas terkait diminta untuk menjalin komunikasi dengan musisi dan pelaku seni, baik tradisional dan modern di pandeglang. Supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Sementara Kabagops Polres Pandeglang, Kompol Yogie Roozandi mengakui pihaknya hanya mengeluarkan izin terkait aktivitas UMKM. Soal izin musik di BIC tidak dikeluarkan, karena terjadi penolakan oleh sekelompok tokoh agama.

“Tapi ada beberapa yang perlu kita antisipasi, benturan dari kelompok lain yang tidak mendukung. Itu perlu diperhatikan. Kita perlu menghargai kearifan lokal masing masing. Pandeglang berbeda dengan daerah lain. Untuk itu ada proses perizinan yang harus dilalui. Diantaranya perlu komunikasi dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat terkait dengan kearifan lokal,” ucapnya.

Dia mengklaim mendukung segala kreativitas anak muda Pandeglang. Hanya penyelenggara diingatkan untuk memperhatikan tahapan-tahapan yang ditetapkan.

“Yang dipersilahkan mungkin wayang, UMKM, atraksi BMX, itu dipersilakan. Mungkin temanya perlu diganti dengan musik religi,” kata Kompol Yogie.

**Baca juga:Terganjal Aturan, Honorer Tenaga Teknis di Pandeglang Merasa Dianaktirikan Dalam Rekrutmen PPPK 

Diberitakan sebelumnya, Program Director Banten Indie Clothing, Y. Bachtiar menegaskan bahwa mereka sudah menempuh proses perizinan sesuai prosedur.

“Kalau izin acara sudah kita tempuh, mulai dari Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan sowan ke tokoh masyarakat hingga ke beberapa kiai dan ulama di Kabupaten Pandeglang,” ucap dia, Sabtu (24/12/2022).(aep)




Terganjal Aturan, Honorer Tenaga Teknis di Pandeglang Merasa Dianaktirikan Dalam Rekrutmen PPPK 

Kabar6.com

Kabar6- Forum Honorer Tenaga Teknis Kabupaten Pandeglang Yosep Gumilar merasa dianaktirikan setelah penerapan aturan dalam seleksi PPPK formasi Tenaga Teknis dan Administrasi, dinilai sangat tidak memenuhi unsur berkeadilan.

Pasalnya, aturan yang digunakan untuk penerimaan PPPK dalam formasi Honorer Tenaga Teknis kali ini, selain minim kuota, juga tidak menggunakan sistem Afirmasi Masa Kerja, Afirmasi Usia, maupun Afirmasi K2.

Dimana sistem Afirmasi tersebut, hanya berlaku bagi pelamar formasi PPPK Guru dan formasi PPPK Tenaga Kesehatan (Nakes).

“Kami merasa ter-anak tirikan, serta merasa tidak mendapatkan rasa keadilan dengan diberlakukannya aturan rekrutmen PPPK kali ini,” kata Yosep, Minggu (25/12/2022).

Padahal kata dia, sebagai honorer tenaga teknis, pada prinsipnya juga sama pentingnya dengan honorer guru maupun Nakes, tapi kenapa aturan yang diterapkan untuk penerimaan PPPK formasi tenaga teknis, bisa berbeda dari kedua formasi yang ada.

Menurutnya, bukti ketidak berpihakan KemenPAN-RB dan BKN terhadap para honorer tenaga teknis dalam penerimaan PPPK formasi tenaga teknis, dibuktikan dengan terbitnya dua regulasi yang mengatur terkait rekrutmen PPPK.

Kedua aturan KemenPAN-RB Nomor 970 Tahun 2022 dan KepmenPAN-RB Nomor 971 Tahun 2022 yang ke dua-duanya dinilai sangat merugikan bagi honorer tenaga teknis.

**Baca juga: Fekraf Banten Prihatin Adanya Pelarangan Konser Musik Diacara Banten Indie Clothing Pandeglang 

“Bukti kalau pemerintah pusat, dalam hal ini KemenPAN-RB maupun BKN sudah tidak adil, serta menganggap kami sebagai honorer tenaga teknis yang tidak penting, terlihat dari jumlah formasi yang diberikan, maupun klasifikasi persyaratan yang ditetapkan,”tegasnya

“Seperti halnya di Pandeglang, jatah PPPK bagi honorer tenaga teknis, hanya 71 formasi saja, dan itu pun hanya berlaku bagi honorer yang memiliki jenjang pendidikan strata 1 (S1),”tutupnya.(aep)




Fekraf Banten Prihatin Adanya Pelarangan Konser Musik Diacara Banten Indie Clothing Pandeglang 

Kabar6.com

Kabar6- Ketua Forum Ekonomi Kreatif Banten (Fekraf Banten) Andi Suhud mengaku prihatin soal kisruhnya acara Banten Indie Clothing “The City Series” di Alun-alun Pandeglang pasca adanya larangan konser musik.

Menurutnya, kegiatan Banten Indie Clothing yang di dalamnya banyak anak muda yang mengangkat perekonomian melalui ekonomi kreatif dan UMKM dengan adanya pelarangan konser musik.

“Bahkan dituduh kegiatan yang mengandung maksiat dan sebagainya,” kata Andi dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @madeinpandeglang_office yang dikutip kabar6.com, 24 Desember 2022.

Untuk itu, Andi mendorong beberapa pihak mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum dan komunitas yang peduli terhadap pelaku ekonomi kreatif untuk melakukan mediasi guna mencari solusi.

“Kami menghimbau kepada pihak-pihak baik pemerintah, penegak hukum dan pihak yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan ekonomi kreatif untuk bisa melakukan mediasi dan mencari solusi terhadap kejadian seperti ini,”terangnya.

Pasalnya pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM adalah garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional. Maka selayaknya kegiatan tersebut lanjutnya harus terus didukung.

“Kita harus support kegiatan ekonomi kreatif dan UMKM,”tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tagar #RipMusikPandeglang muncul di media sosial pasca adanya larangan konser musik di acara clothing exhibition bertajuk Banten Indie Clothing (BIC) “The City Series” di Alun-alun Pandeglang.

Acara tersebut digelar dari 21 hingga 25 Desember 2022. Alasan larangan konser musik itu muncul setelah adanya penolakan dari sejumlah tokoh agama, yang menilai penyelenggaraan konser musik di Alun-alun Pandeglang dapat mengundang maksiat.

**Baca juga: Tagar #RipMusikPandeglang Menggema Usai Adanya Larangan Konser Musik Diacara Banten Indie Clothing (BIC) 

Padahal menurut Program Director Banten Indie Clothing, Y. Bachtiar menegaskan bahwa mereka sudah menempuh proses perizinan sesuai prosedur.

“Kalau izin acara sudah kita tempuh, mulai dari Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan sowan ke tokoh masyarakat hingga ke beberapa kiai dan ulama di Kabupaten Pandeglang,” ucap dia, Sabtu (24/12/2022).(aep)