1

Kurangi Pujian Fisik untuk Anak

Kabar6-Seringkali para orangtua, terutama seorang ibu, secara refleks memuji anaknya dengan kata-kata, “Duh, cantiknya anakku” atau “Anak mama ganteng sekali”. Namun tahukah Anda, tanpa disadari sebenarnya kalimat pujian ini memiliki efek yang tidak baik bagi pertumbuhan anak?

Lantas, bagaimana cara memuji anak yang baik dan benar? Menurut seorang pengarang buku In Different Voice tentang studi gender bernama Carol Gilligan, melansir She, orangtua atau orang dewasa perlu lebih menekankan pada karakter internal anak (penyayang, rajin, penuh rasa ingin tahu, empati, dan lain-lain) serta mengurangi pujian fisik semata.

Ketimbang mengatakan, “Kamu cantik sekali” lebih baik katakan, “Wah kamu pintar padu padan baju yah!”.

Alasannya, karena setelah dewasa nantinya anak akan menganggap bahwa kecantikan fisik adalah segalanya, sehingga ia akan menilai seseorang dari kecantikan fisiknya saja.

Padahal, untuk menilai seseorang bukan semata dari fisiknya, tetapi juga atas kemampuan pribadi mereka secara keseluruhan. ** Baca juga: Meskipun Penting, 4 Kegiatan Ini Sering Terlupakan Setelah Bangun Tidur

Inilah pentingnya, mengapa orangtua harus mengganti kalimat pujian yang menonjolkan fisik menjadi pujian yang bersifat kepribadian dan karakter anak, seperti ‘saleh’ atau ‘salehah’.

Agar saat dewasa nanti, anak merasa bahwa kecantikan atau ketampanan itu terpancar dari dalam, meski tubuhnya tidak sempurna.(ilj/bbs)




Kurangnya Pengawasan Orangtua, Balita Meninggal Tercebur Sumur di Cisauk

Kabar6.com

Kabar6-Anak Bawah Lima Tahun (Balita) meninggal dunia akibat kurangnya pengawasan dari orangtua yang menyebabkan korban tercebur kedalam sumur dengan kedalaman 30 meter, kejadian tersebut terjadi di Kampung Baru, RT 008 RW 002, Kelurahan Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Minggu 24 November 2019 sekira pukul 14.30 WIB.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kota Tangerang Selatan, Sigit Widodo mengatakan, pihaknya berupaya lakukan penyelamatan anak kecebur sumur siang tadi.

“Namun sayang korban M Zaki 4 tahun nyawanya tak tertolong,” ujar Sigit kepada Kabar6.com. Minggu (24/11/2019).

Sigit menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi akibat kurangnya pengawasan dari orang tua korban. “Iya, karena kurangnya pengawasan dari orangtua,” jelasnya.

**Baca juga: Didesak Tertibakan Pabrik Karung, Begini Kata Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Sigit melanjutkan, informasi tersebut masuk sekira pukul 14.30 WIB, pihaknya tiba di lokasi sekira pukul 14.45 WIB. “Kita membawa peralatan atau unit rescue dan membawa 5 personel menuju lokasi,” ungkapnya.

“Sumur tersebut dalamnya 30 meter, pemiliknya adalah Abdul Gopur ayah korban,” tutupnya.(eka)




Ada Beberapa Hal yang Diwariskan Orangtua Kepada Anak Mereka

Kabar6-Setiap anak tentu memiliki kemiripan dengan kedua orangtuanya. Entah itu pada wajah, kebiasaan sehari-hari, bahkan gaya tertawa mereka. Namun tahukah Anda, kemiripan tersebut ternyata tidak hanya ciri-ciri fisik saja, lho.

Ada beberapa hal yang diwariskan orangtua pada anak-anak mereka. Melansir Womantalk, ini lima hal yang dimaksud:

1. Tinggi badan
Para ilmuwan memperkirakan, 80 persen tinggi badan seseorang ditentukan oleh urutan variasi DNA yang mereka warisi dari orangtuanya. Tubuh anak bisa tumbuh dengan tinggi sama, lebih tinggi, atau lebih pendek dari ayah maupun ibunya tergantung tinggi kedua orangtuanya.

2. Bentuk payudara
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Twin Research and and Human Genetics menyebutkan, kemungkinan sekira 56 persen ukuran payudara seseorang juga diturunkan dari orangtua ke anak. Artinya, anak perempuan yang lahir dari seorang ibu dengan payudara besar, kemungkinan akan memiliki ukuran payudara yang besar pula dan sebaliknya.

3. Bentuk rahang, gigi, & masalah mulut
Salah satu masalah kesehatan yang juga diwariskan orangtua kepada anak adalah masalah mulut. Jika seorang ayah punya banyak masalah gigi, kemungkinannya besar bagi anak-anaknya memiliki risiko penyakit yang sama. Segala yang berkaitan dengan mulut diwariskan secara genetis, termasuk bentuk dagu dan rahang, serta gigi dan ukurannya.

4. Warna mata
Pada umumnya anak-anak lahir dengan warna mata yang gelap karena ini merupakan gen yang dominan. Sebaliknya, jarang anak-anak lahir dengan warna mata cerah karena ini merupakan sifat gen yang resesif, sehingga diperlukan keturunan warna mata gelap dari pihak ayah dan ibu untuk bisa memiliki anak yang berwarna mata terang.

5. Risiko penyakit
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa beberapa risiko penyakit ‘diwariskan oleh orangtua kepada sebagian anak-anak mereka. Ini terjadi karena setiap anak mewarisi dua salinan gen orangtuanya.

Jika struktur DNA orangtua yang diwarisi itu sudah mengalami kerusakan, seperti terkena paparan kimia atau hal lain, inilah yang menyebabkan risiko berbagai penyakit turunan pada anak setelah dilahirkan. ** Baca juga: Rutin Minum Air Putih Sebelum Makan Ampuh Turunkan Berat Badan?

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Pria Asal AS Ini Tuntut Orangtua Rp1,2 Miliar Gara-gara Buang Koleksi Pornografi Miliknya

Kabar6-Apa yang dilakukan Charlie (40) sungguh keterlaluan. Pria yang tinggal di Michigan, Amerika Serikat, ini tega menuntut orangtuanya sendiri ke jalur hukum, gara-gara membuang koleksi benda-benda miliknya yang berbau pornografi.

Charlie melayangkan tuntutan hukum kepada kedua orangtuanya, setelah mereka membuang seluruh koleksi pornografi dan sex toys yang diklaim bernilai sekira Rp408 juta. Dalam tuntutannya, melansir Foxnews, Charlie meminta ganti rugi dengan nilai tiga kali lipat dari koleksi yang telah dibuang tersebut, atau sekira Rp1,2 miliar. Berdasarkan dokumen tuntutan yang diterima pengadilan, terungkap bahwa pria tersebut tinggal bersama orangtuanya di Michigan setelah pernikahannya kandas.

Setelah 10 bulan, Charlie pun pindah ke Indiana, dan barang-barangnya diantar terpisah beberapa hari kemudian.

Ketika paket miliknya datang, Charlie menyadari ada beberapa kotak yang hilang, berisi koleksi pornografi dan sex toys hilang. Saat pria itu bertanya kepada orangtuanya, sang ayah memberitahu bahwa semuanya telah dihancurkan.

Lewat email, ayah Charlie menyatakan ada 12 kotak berisi konten pornografi dan dua kotak dengan sex toys di dalamnya. Ia beralasan penghancuran barang-barang tersebut dilakukan demi kebaikan sang putra.

“Percaya atau tidak, satu alasan kenapa aku menyingkirkan koleksi pornomu adalah untuk kesehatan mental dan emosional kamu sendiri,” demikian tulis ayah Charlie.

Charlie pun membalas tulisan sang ayah, “Kalau ayah punya masalah dengan barang-barang kepunyaanku, seharusnya bilang saat itu juga jadi aku bisa pergi ke tempat lain. Tapi kamu justru diam saja dan berbuat dengan penuh dendam.”

Tuntutan Charlie atas kerusakan barang miliknya ternyata tak ditanggapi pengadilan. Jaksa dari Ottawa County menolak melanjutkan kasus ayah dan anak ini. Sementara itu, baik ayah maupun pihak Kejaksaan Agung Michigan belum bersedia memberikan pernyataan terkait persoalan tersebut. ** Baca juga: Bingung Tentukan Ayah Biologis Bayi yang Dikandungnya Karena Dihamili Pria Kembar

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Dievakuasi ke Rumah Sakit Rujukan, Dua Orangtua Bayi Tak Dapat Dihubungi

Kabar6.com

Kabar6-Saat dilakukan evakuasi ke rumah sakit rujukan, hanya empat orang tua bayi yang dapat dihubungi RSUD Kota Tangerang dan datang untuk menemui bayinya. Sementara dua orang tua bayi lainnya tak dapat dihubungi karena telepon yang dihubungi tidak merespon.

“Ada dua bayi yang orangtuanya belum bisa kita hubungi. Sudah kita kontak berkali-kali telepon yang dihubungi tidak merespon,” ungkap dokter spesialis ibu dan anak dr Zakky Zamzami Majid, Selasa dinihari (26/2/2019).

Dikatakannya, agar mendapatkan perawatan intensif, maka untuk sementara pihak dokter yang bertanggung jawab terhadap dua bayi yang saat ini telah diterima dan dirawat di rumah sakit rujukan.

Kata dr Zakky, enam bayi yang saat ini masih didalam incubator adalah bayi yang baru lahir dan rata-rata memiliki berat badan kurang dari semestinya.

**Baca juga: Butuh Perawatan Ekstra, 6 Bayi dari RSUD Kota Tangerang Telah Diterima Rumah Sakit Rujukan.

“Bayi-bayi tersebut masih belum bisa di udara bebas makanya harus diinkubator. Dan, yang masuk incubator harus ditangani hati-hati dan teliti serta penanganan ekstra,” tegas dr Zakky. (jic)




Airin: Peran Orangtua Dibutuhkan Dalam Mendidik Anak

Kabar6.com

Kabar6-Agar lebih memahami tentang pribadi sang buah hati, maka orangtua dan calon orangtua tak boleh serahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada orang lain.

Hal itu ditegaskan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany saat membuka sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petugas Penyuluh Calon Pengantin yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel di Lantai 4 Balaikota Tangsel, Selasa (29/1/2019).

“Tugas dan kewajiban dalam mendidik anak tak bisa didelegasikan. Tak bisa diserahkan misalnya kepada kakek-neneknya ataupun sekolahnya,” jelas Airin.

**Baca juga: Begini Kronologis Pencurian HP di Poris Gaga Menurut Polsek Batu Ceper.

Didalam berumah tangga, lanjut Airin, perdalam komunikasi antar pasangan untuk menghindari banyaknya konflik dan persoalan yang cukup rentan.

Ayah dan ibu harus kompak dalam mendidik buah hatinya. Dan orangtua harus dapat melihat dan memilah pergaulan anaknya. Bukan menyerahkan sepenuhnya kepada para guru. (fit)




Orangtua Yuti: Saya Hanya Bisa Pasrah

kabar6.com

Kabar6-Kepergian Yuti, penderita kanker rahim dari RT 003/09, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meninggalkan duka mendalam bagi orangtua dan anak-anaknya.

Asih, orangtua Yuti mengaku sangat shock dengan kepergian putri kesayangannya itu.

“Walaupun iklas, namun sebagai orang tua tetaplah berat melepas kepergiannya (yuti),” kata Asih kepada kabar6.com, Jumat (5/10/2018).

Padahal, aku Asih, dirinya sudah sempat sumringah disaat Yuti dibawa ke RSUD Tangsel belum lama ini. dan, dia sangat bersyukur kepada sang pencipta anaknya dapat dirawat dengan baik.

Karena keterbatasan peralatan medis di RSUD Tangsel, akhirnya Yuti di pulangkan ke rumah. Untuk selanjutnya dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta.

“Saya sempat bingung harus bagaimana, saat anak saya dibawa pulang ke rumah,” ungkapnya.

Kepulangan Yuti tak membuahkan solusi, karena keterbatasan ekonomi menjadi penghalang terbesar.

Disamping itu, Yuti juga harus melunasi tunggakan BPJS yang telah lama tak terbayarkan.

Baru selanjutnya bisa membuat kartu KIS untuk melanjutkan rujukan ke rumah sakit di Jakarta itu.

“Kata Dinsos Tangsel, lunasi dulu tunggakan BPJS baru urus KIS. Itu juga setelah pihak kelurahan meninjau kondisi rumah Yuti,” beber Asih.

Asih melanjutkan, semenjak Yuti kembali ke rumah, tak satupun pihak kelurahan meninjau ke rumah.

“Padahal tim kader setiap hari datang ke kelurahan dan perihal tersebut sudah diberitahu,” paparnya. **Baca juga: Yuti, Penderita Kanker Rahim Dari Parakan Itu Telah Pergi.

Melihat sulitnya kondisi ekonomi yang dialami Yuti, warga Parakan juga melakukan penggalangan dana, dan sudah terkumpul Rp500 ribuan lebih.

“Kita simpati dengan kondisi Yuti. Maka dari itu, kita melakukan penggalangan dana untuk meringankan tagihan BPJSnya agar dapat segera berobat kembali,” jelas Gusti, warga Parakan. (jicris)




Dadi Budaeri Harapkan Peningkatan Kota Layak Anak Dapat Tercapai

kabar6.com

Kabar6-Anak merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan memberikan ilmu dan akhlak mulia.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri saat menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional, di Mal Metropolis Town Square, Minggu, (5/8/2018).

Sekda Dadi mengharapkan, kepada para orangtua untuk dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.

Sebagai kota yang telah dua tahun dinobatkan sebagai Kota Layak Anak Kategori Pratama, Dadi berharap agar selalu ada peningkatan. Mengingat ada sekitar 750 indikator yang menjadi penilaian Kota Layak Anak.

“Saya meminta kepada seluruh SKPD terkait, baik langsung maupun tidak langsung untuk mendukung proses penilaian kota Tangerang menjadi Kota Layak Anak dikategori Madya,” jelasnya.**Baca juga: Perusahaan Asuransi di Indonesia Wajib Miliki Pakar Aktuaris.

Dalam acara itu, Piala dan Piagam Kota Layak Anak Pratama Tahun 2018 diserahkan oleh Iis Aisyah Rodiah selaku Penjabat Kepala Dinas P3AP2KB kepada Sekda kota Tangerang Dadi Budaeri. (fit/hms)




Walah, Para Ortu Panjat Gedung Demi Beri Contekan pada Anak Mereka

Kabar6-Semua orangtua (ortu) tentu sayang kepada anaknya. Karena itulah sebagian besar orangtua akan melakukan apa saja untuk keberhasilan anak-anak mereka. Namun hal yang satu ini tampaknya bukanlah sesuatu yang patut ditiru.

Para orangtua siswa sebuah sekolah di India, seperti dilansir Nydailynews, nekat memanjat gedung sekolah yang tinggi, hanya demi memberi contekan kepada anak-anak mereka yang sedang mengerjakan soal ujian. Tampak pula kerabat dan keluarga lainnya berusaha memberikan contekan atau kunci jawaban setelah berhasil mencapai kelas yang terletak di lantai atas.

Diketahui, setiap ujian jendela kelas selalu penuh dengan orangtua yang siap dengan buku untuk memberikan bantuan jawaban, bahkan mereka tak segan ‘bertengger’ di sana agar anak atau keluarga yang ikut ujian bisa lulus.

Menurut ahli pendidikan, mencontek merupakan wajah kegagalan dalam pendidikan India. Hal ini bisa diakibatkan dari metode pengajaran yang monoton, guru yang selalu tidak hadir, serta infastruktur yang kurang memadai. Namun, pendapat ini dibantah oleh Menteri Pendidikan, dan balik menuduh para murid yang malas dan memilih berbuat curang. ** Baca juga: Belum Siap Berumah Tangga, Tucker Pura-pura Meninggal Jelang Hari Pernikahan

Apapun alasannya, mencontek adalah perbuatan tidak jujur.(ilj/bbs)




Sebenarnya, Berapa Banyak Vitamin A yang Sebaiknya Dikonsumsi Tiap Hari?

Kabar6-Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat.

Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin A antara lain buah, sayuran, berbagai produk susu yang telah diperkaya oleh vitamin, kacang-kacangan, dan gandum.

Sebenarnya, berapa banyak vitamin A yang sebaiknya dikonsumsi tiap hari? Dilansir nytimes, berdasarkan The Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine, berikut banyaknya vitamin A yang dibutuhkan oleh setiap orang berdasarkan usia:

1. Bayi
a. Bayi berusia 0-6 bulan membutuhkan sekira 400 mcg vitamin A per hari
b. Bayi berusia 7-12 bulan membutuhkan sekira 500 mcg vitamin A per hari

2. Anak-anak
a. Anak berusia 1-3 tahun membutuhkan sekira 300 mcg vitamin A per hari
b. Anak berusia 4-8 tahun membutuhkan sekira 400 mcg vitamin A per hari
c. Anak berusia 9-13 tahun membutuhkan sekira 600 mcg vitamin A per hari

3. Remaja dan Orang Dewasa
a. Laki-laki berusia 14 tahun dan lebih membutuhkan sekira 900 mcg vitamin A per hari
b. Perempuan berusia 14 tahun atau lebih membutuhkan sekira 700 mcg vitamin A per hari. ** Baca juga: Porsi Sarapan yang Disarankan Itu Berapa Banyak, sih?

Dosis yang tepat tentu akan memberikan manfaat maksimal.(ilj/bbs)