1

Partai Gelora Nilai Sekda Rudi Maesal Layak Jadi Pj. Bupati Tangerang

Kabar6-Sekretaris Daerah (Sekda) Maesal Rasyid, mendapatkan sorotan positif dari berbagai kalangan sebagai calon yang layak untuk mengisi posisi Penjabat (Pj) Bupati Tangerang.

Dengan latar belakang pengalaman yang luas dalam pemerintahan daerah dan dedikasi yang terbukti, pria yang karib disapa Rudi Maesal ini dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.

Disamping itu, Rudi Maesal terbilang cukup lama mengabdi dalam berbagai posisi di pemerintahan daerah berjuluk kota seribu industri tersebut.

“Pak Rudi, memiliki rekam jejak yang gemilang dalam memimpin beberapa program kunci pembangunan di Kabupaten Tangerang. Dedikasinya terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat sangat terlihat,” ungkap Ketua DPD Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kabupaten Tangerang Sukardin, kepada wartawan, Jumat (11/08/2023).

Sebagai Sekda yang telah lama berkiprah, kata Sukardin, Rudi Maesal juga memiliki pemahaman yang mendalam terhadap berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Tangerang.

Dia menganggap hal ini sebagai keuntungan, karena dia akan dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan mengambil tindakan yang diperlukan.

“Perlu kita ketahui bersama bahwa diakhir masa jabatan Bupati Ahmed Zaki Iskandar, Kabupaten Tangerang tengah gencar membangun berbagai mega proyek, diantaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa dan lainnya. Oleh karenanya butuh sosok yang benar- benar mampu dan paham tentang arah dari pembangunan tersebut. Jangan sampai proses pembangunan itu terbengkalai gara- gara salah menunjuk orang,” katanya.

**Baca Juga: Gelar Deklarasi Bersama, Sukardin : Gelora Kabupaten Tangerang Siap Dukung Prabowo pada Pilpres 2024

Tak hanya itu, lanjutnya, untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan dari proyek- proyek itu tak bisa diukur sekarang, karena prosesnya sedang berjalan dan penganggarannya pun masih bersifat tentatif.

Dikhawatirkan, ketika yang ditunjuk sebagai PJ. Bupati Tangerang bukan orang yang memahami tentang kondisi daerah, maka sudah dapat dipastikan proses pembangunan akan terhambat dan korbannya adalah masyarakat itu sendiri karena mereka tak bisa langsung menikmati manfaat dari pembangunan tersebut.

“Ini yang harusnya menjadi perhatian dan pertimbangan khusus bagi kita semua. Jangan sampai pembangunan yang sekarang sedang berjalan jadi terhambat hanya karena Pj. Bupati yang ditunjuk tak paham dengan kondisi kearifan lokal. Ingat sebentar lagi pemilu dan Pilkada akan digelar, dimana suhu politik semakin panas serta tarik menarik kepentingan juga akan sangat kencang, sehingga membuat pengambil kebijakan bingung menentukan sikap,” ujarnya.

Meski demikian, proses penunjukan Pj. Bupati Tangerang masih memerlukan persetujuan dan pertimbangan dari berbagai pihak terkait.

Namun, dukungan yang kuat terhadap Rudi Maesal menunjukkan bahwa dia memiliki potensi untuk membawa stabilitas dan kemajuan dalam kepemimpinan sementara di daerah tersebut.

“Diharapkan, keputusan mengenai penunjukan Pj. Bupati Tangerang akan diambil dengan mempertimbangkan semua faktor, termasuk pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki, yakni menguasai kondisi daerah,” tandasnya.(Tim K6)




DPRD Kabupaten Tangerang Nilai Tidak Etis Kasatpol PP “Ngopi Bareng”

Kabar6.com

Kabar6-DPRD Kabupaten Tangerang menyesalkan kehadiran Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bambang Mardi Sentosa. Ia terendus ada dalam undangan “ngopi bareng” dengan Kepala Puspiptek Sri Setiawati di kantor Puspiptek, Kota Tangerang Selatan.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang Sapri mengatakan, kehadiran pucuk pimpinan lembaga penegak Peraturan Daerah (Perda) di kota seribu industri ini dinilai sangat tidak etis.

Pasalnya, saat ini Satpol PP tengah melakukan penyidikan perkara proyek Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI) yang dalam proses pembangunannya tanpa mengantongi ijin mendirikan bangunan atau IMB, dimana proyek itu terkait langsung dengan pengundang (terperiksa-red).

“Ini sangat tidak etis, kami sangat menyesalkan kehadirannya di acara ngopi bareng itu. Kalau menurut saya sebaiknya hindari dulu pertemuan seperti itu, karena dia saat ini kapasitasnya sebagai Kasatpol PP. Apalagi masalah yang ditanganinya sampai hari ini belum selesai juga,” ungkap Sapri, kepada Kabar6.com, Kamis (9/7/2020).

Lebih jauh Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, pertemuan yang membahas tentang pendidikan pada waktu jam kerja itu mengundang persepsi negatif dimata publik.

**Baca juga: Kasatpol PP Kabupaten Tangerang dan Kepala Puspiptek “Ngopi Bareng”.

Sementara, pertemuan itu diketahui tak ada relevansinya dengan jabatannya sebagai Kasatpol PP.

“Dia kan aparatur sipil negara atau ASN, serta jabatannya juga bukan bidang pendidikan, jadi enggak nyambung banget. Belum lagi waktu pertemuan itu dilakukan saat jam kerja. Perlu diingat, pangkat dan jabatan itu nggak bisa dibeda- bedakan, jabatan itu melekat dengan dirinya.(Tim K6)




Penggugat Nilai Pemindahan RKUD Banten Penuh Kejanggalan

Kabar6.com

Kabar6-Penggugat permasalahan Bank Banten ke Pengadilan Negeri (PN) Serang, Moch Ojat Sudrajat menilai pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten ada kejanggalan. Kas daerah sebelumnya disimpan di Bank Banten kemudian dipindah ke BJB.

Suntikan modal kepada Bank Banten sampai saat ini masih ada sekitar Rp 300 miliar lebih sesuai yang diamanahkan oleh Peraturan Daerah pembentukannya. Termasuk penyegaran ditubuh direksi Bank Banten dan PT BGD selaku induk perusahaan dari Bank Banten.

“Kan pemprov sebagai pemegang saham pengendali, kan mereka bisa diganti kalau dianggap perlu. Tapi Kenapa itu tidak dilakukan?, suntikan dana masih Rp 300 miliar juga masih belum disalur-salurkan. Jadi, dimana penyehatannya yang dilakukan?,” ketus Ojat kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, terdapat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Ojat bilang disebutkan, jangankan bank yang kesulitan liquiditas. Bank yang sedang mengalami sitemik juga bisa ditolong oleh Bank Indonesia (BI) dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 jika Pemprov Banten membutuhkan anggaran cepat.

Pemprov Banten, lanjutnya, justru tidak melakukan itu. Tetapi melakukan pinjaman kepada BI dan malah mengajukan pinjaman kepada pihak lain. “Justeru itu. Makanya saya mempertanyakannya malah memindahkan RKUD ini, bukan ke BI. Ada yang mudah malah tidak dilakukan. OJK juga mempertanyakan kenapa RKUD dipindahkan,” katanya.

Padahal, kata Ojat, jika penguatan modal dilakukan, Bank Banten diyakini pasti akan menjadi lebih kuat.

Terkait Bank Bank Banten yang dinilai kurang liquid pada kejadian Bulan April kemarin, pihaknya memperkirakan dana pada Bank Banten masih berbentuk keredit KUR atau kredit ASN, sehingga pada saat dibutuhkan dana tersebut masih diputar buat usaha.

**Baca juga: Pasien Positif Corona Kabur Puskesmas di Kabupaten Serang Ditutup.

“Ngapain pinjam ke BJB, mending ke BI, bank nya sehat, liquiditasnya terjadi. Kan jadi aneh,” tandasnya.

Saat ditanya apakah RKUD Pemprov akan dipindahkan kembai ke Bank Banten, kepala Badan Pebgelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengaku akan ikut peraturan saja.

“Terkait RKUD kita akan ikuti sesuai perintah aturan. Ikuti aturan saja,” pungkasnya.(Den)




Ini Nilai Retribusi Sewa Kios Pasar Tradisional di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah bisa bayar retribusi pakai aplikasi Tangsel Pay. Kini untuk tahap pertama di Pasar Bintaro, Kecamatan Pondok Aren.

Kedepannya seperti disampaikan oleh Dinad Kominfo setempat feature aplikasi bisa lebih lengkap sehingga bisa menjadi pilihan. Seperti browser, market play, atau lainnya yang dibutuhkan para pedagang.

“Jadi retribusi pasar dibayarkan langsung oleh pedagang. Biasanya dikumpulin dulu baru ditransfer ke rekening kas daerah,”

Menurutnya, pemungutan retribusi sampah lewat kolektif tidak efektif, kurang efisien dan tak akuntabel. Melalui aplikasi Tangsel Pay para pedagang bisa membayar retribusi pasar secara langsung.

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Retribusi, ada los sewa per hari dan kios per bulan. Di Pasar Bintaro ada sekitar 150 rata-rata berukuran 4 meter persegi sewa per bulan Rp5 juta.

Berapa angka Pendapatan Asli Daerah dari retribusi pedagang pasar?. “Ada sekitar Rp1,3 miliar dari sektor pasar aja. Total,” jelasnya.

Jumlah di atas, menurut Maya, dihasilkan dari retribusi enam Pasar Serpong, Jombang, Ciputat, Cimanggis, Pamulang dan Pasar Jengkol.

**Baca juga: Raperda Penyertaan Modal BJB di Tangsel Dianggap Menyesatkan.

Kedepannya seperti disampaikan oleh Dinad Kominfo setempat feature aplikasi bisa lebih lengkap sehingga bisa menjadi pilihan. Seperti browser, market play, atau lainnya yang dibutuhkan para pedagang.

“Perlu sosialisasi dulu soal Tangsel Pay kepada seluruh pedagang pasar tradisional. Pedagang harus merasakan mudah dalam menggunakan aplikasi tersebut agar mereka tertib retribusi,” ujar Maya.(yud)




517 Tender Terbuka Nilai Rp 2 Triliun Sukses Dilelang

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 517 paket lelang dengan sistem terbuka untuk umum sukses digelar dalam mencari pemenangnya oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Banten.

Jumlah tersebut belum termasuk paket pekerjaan dengan sistem penunjukan langsung (PL) di masing-masing SKPD Banten tahun ini.

“Yang kita tangani jumlahnya ada sekitar 518 paket. Hanya ada satu yang gagal lelang,” terang Kasubag pengadaan barang dan jasa ULP Banten, Saiful Bahri, kepada Kabar6.com, kemarin.

Adapun peket pekerjaaan yang gagal lelang, terjadi pada paket pekerjaan irigasi untuk daerah Cilograng, Kabupaten Pandeglang, dengan pagu anggaran Rp 5 miliar.

Lebih jauh Saiful mengatakan, dari ke- 518 paket kerjaan sistem lelang terbuka untuk umum tadi oleh pihak ULP Banten, jumlahnya mencapai Rp 2 triliun lebih.

Berbeda dengan paket PL di setiap SKPD Banten, dengan jumlah mencapai 8765 paket pekerjaaan dengan total anggaran Rp 3,29 triliun lebih.

“Kalau yang di kita (ULP,red), jumlahnya hanya Rp 2 trilun. Sedangkan untuk yang PL di Dinas-dinas jumlahnya ada 8765 paket pekerjaan dengan total anggaran mencapai Rp 3,29 triliun,” terang Saiful.

Adapun Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) efisiensi yang telah dilakukan ULP Banten, kata Saiful, saat ini telah mencapai Rp 181 miliar lebih.

“Silpa efisiensi ini muncul, dari nilai tawar perusahaan yang ikut tender. Setelah dikumpul-kumpul jumlahnya mencapai Rp 181 miliar,” katanya.

Berbeda dengan paket PL, pihaknya mengaku tidak tahu menahu mengenai data rincinya, karena menurutnya ada dimasing-masing OPD yang mengelolanya.

**Baca juga: Peringati HAN, DP3AKKB Banten: Kasih Sayang dan Perhatian Kado Terindah Bagi Anak.

“Kalau ditanya Silpa PL, saya tidak tahu, karena datanya tidak di saya, ada di Dinas-dinas,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Mahdani dan Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom belum bisa dimintai keterangannya, lantaran dihubungi melalui HP-nya tidak merespon.

Serupa petugas PPID pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten, Awal mengataku belum bisa menjelaskannya.”Datanya ada di Adpem,” pungkasnya.(Den)




Tak Ikut Field Trip, Kepala SDN Cilenggang 02 Bantah Ada Perbedaan Nilai

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Sekolah SDN Cilenggang 02 Ade Sumardi membenarkan adanya biaya Rp250 ribu untuk field trip hasil kesepakatan komite. Biaya tersebut untuk travel dan keperluan lainnya.

“Kalau untuk masalah biaya sebesar Rp250 ribu per murid itu benar adanya. Dan itu hasil rapat orangtua dengan pihak komite. Untuk lebih jelasnya silahkan Tanya komite,” terang Ade Sumardi saat dikonfirmasi Kabar6.com, Selasa (12/3/2019).

Ade melanjutkan, namun untuk murid yang tidak ikut akan dikurangi nilainya itu tidaklah benar. “Untuk masalah nilai ga ada ketentuan di kurang-kurangi walau tidak ikut,” bebernya.

Dikatakan Ade, bagi murid yang tidak ikut akan diberikan tugas dari sekolah. Untuk nilai, itu tergantung murid berdasarkan jawaban yang diberikan. “Yang jelas pengurangan nilai itu tidak ada,” terangnya.

**Baca juga: Di SDN Cilenggang 02, Ikut Field Trip Dapat Nilai 97.

Sementara, dari hasil chating whatsapp group (WAG) wali murid dijelaskan, bagi yang anaknya ikut akan ditambahkan kesetiap mata pelajaran nilai 97.

Sedangkan yang tidak ikut akan diadakan tugas yang sama seperti anak yang berangkat field trip. Namun untuk nilai hanya 70 saja. (jic)




Di SDN Cilenggang 02, Ikut Field Trip Dapat Nilai 97

Kabar6.com

Kabar6-Ikut Field trip di SDN Cilenggang 02, nilai ke setiap mata pelajaran menjadi tinggi. Sementara bagi murid yang tak ikut field trip nilainya standar saja.

Hal itu dijelaskan Agus, begitu dirinya berkenan disebut, membacakan chatingan whatsapp grup (WAG) para wali murid sekolah tersebut.

“Untuk field trip bulan Maret akan dilaksanakan pada 16 Maret 2019,” kata Agus kepada wartawan, Selasa sore (12/3/2019).

Lanjut, bagi yang anaknya ikut akan ditambahkan kesetiap mata pelajaran nilai 97. Sedangkan yang tidak ikut akan diadakan tugas yang sama seperti anak yang berangkat field trip. Namun untuk nilai hanya 70 saja.

**Baca juga: Tak Ikut Field Trip di SDN Cilenggang 02 Nilai Bakal Dikurangi.

Dalam chat group itu juga dijelaskan dana sebesar Rp250 ribu per murid itu merupakan hasil kerjasama dengan pihak travel. Jadi para wali murid bisa mendapatkan rincian melalui travel tersebut. (jic)




Tak Ikut Field Trip di SDN Cilenggang 02 Nilai Bakal Dikurangi

Kabar6.com

Kabar6-Wali murid di SDN Cilenggang 02 keluhkan field trip tujuan TMII dengan bayaran Rp250 ribu per murid dan bagi yang tidak ikut nilainya tidak akan sama dari yang ikut.

Menurut Agus, begitu dirinya berkenan disebut menuturkan, dirinya tak setuju dengan obrolan whatsapp group (WAG) sekolahan itu yang menyatakan biaya field trip senilai Rp250 ribu per murid.

“Iya, biaya field trip itu sebesar Rp250 ribu per murid. Dan bagi murid yang tidak ikutan nilainya akan dikurangi, peraturan dari mana itu,” keluh Agus ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa sore (12/3/2019).

Kata Agus menirukan pembicaraan di WAG, tugas yang akan diberikan ke siswa LKS nya di buat sama tapi pengalaman bagi anak yang ikut dan tidak akan berbeda.

“Cara menjawabnya akan berbeda dan nilaipun akan berbeda. Karena pengalaman secara langsung sangat sesuai dengan kebutuhan anak kelas 2 yang masih memiliki cara berfikir konsektual,” ujar Agus menirukan chatingan WAG.

**Baca juga: BPTJ Lanjutkan Uji Coba Masa Evaluasi Tahap III.

Kejanggalan lainnya, bagi murid yang sudah membayarkan Rp250 ribu tersebut tidak mendapatkan bukti pembayaran. Menurut pembicaraan di WAG tersebut, tidak dikeluarkan bukti pembayaran karena kekhawatrian bakal jadi temuan. (jic)




Berlangsung Seru di TBM Kolong Ciputat, Permainan Semai Ajarkan Anak Sembilan Nilai Moral

Kabar6.com

Kabar6-Sungguh senang dapat bergabung dalam kegiatan rutin yang digelar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kolong Flyover Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Saban weekend, pengelola TBM Kolong kerap membuatan ragam kegiatan positif yang melibatkan masyarakat sekitar. Kali ini, TBM Kolong membuat permainan sembilan nilai (semai) moral yang melibatkan puluhan anak dan dibagi dalam sembilan kelompok.

Uniknya, dalam pembuatan kelompok setiap anak-anak diberikan selembar kertas kecil yang berisi gambar binatang.

“Lalu mereka mempraktekkan karakter binatang tersebut dan bergabung dengan yg karakternya sama, yg kemudian menjadi kelompok mereka,” jelas pengurus TBM Kolong Nia Margaretta, Sabtu (9/3/2019).

Suasana ceria kian meriah disaat permainan semai itu dimulai. Sembilan kelompok anak yang dipandu kakak relawan bersaing erat. Pokoknya seru deh!

“Semai ini mengajarkan sembilan nilai moral kepada anak, yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan prilaku anti korupsi sejak dini dengan mencontoh prilaku sehari-hari dengan cara yang mudah,” paparnya.

Kata Nia, ada Sembilan nilai moral yang didapat dari permainan semai ini, diantaranya kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerjasama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran dan kepedulian.

“Satu nilai lagi yaitu bertanggung jawab. Adalah sikap atau prilaku melaksanakan suatu tugas dari orang lain atau dari diri sendiri yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh hingga selesai. Dan sanggup menanggung risiko dari apa yang telah dikerjakan atau diperbuat,” terang Nia.

Setelah games semai, anak-anak juga mendapatkan kesempatan untuk membaca bersama yg di temani oleh relawan. Bagi yg belum bisa baca, akan di bacakan oleh relawan yg mendampinginya. Ada kegiatan menari juga lhoh di TBM Kolong tersebut.

Masih menurut Nia, anak-anak tersebut juga tengah mempersiapkan diri untuk acara musikalisasi puisi mendatang.

**Baca juga: Nasi Kebuli Bakoel Miring di Curug Citarasanya Maknyus.

“Kami meminta adik-adik untuk membuat puisi karya sendiri. Pembuatan puisi dilaksanakan langsung setelah acara game semai, untuk menghindari mencontek atau jiplak. Setelah mereka mengumpulkan puisi, lalu mereka berlatih dalam membawakannya,” ungkap Nia. (fit)