1

Pemuda Bunuh Wanita Paruh Baya di Kelapa Dua Tangerang Disebut Hendak Nikah

Kabar6-Nirwansyah, 23 tahun, tega menusuk dada dan leher korban Anik Fatmawati, 51 tahun, karena sakit hati. Tersangka yang juga berteman dengan anak korban sering main ke rumah wanita paruh baya itu di Jalan Danau Poso 1, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

“Jadi dia udah tau celahnya, kapan jam sepi,” ungkap Arkan, keponakan Anik Fatmawati, Minggu (10/9/2023).

Nirwan pada Kamis, 7 September 2023, sekitar pukul 22.30 WIB menyelinap masuk ke rumah korban. Anik Fatmawati dan anaknya saat itu sedang tidur.

Meski rumah korban dalam keadaan dikunci tapi Nirwan bisa masuk dengan cara merusak pintu. “Pake obeng. Engselnya sampe copot,” jelas Arkan.

Terpisah, Ola, 26 tahun, salah satu warga sekitar mendengar informasi motif pembunuhan lantaran tersangka sakit hati dengan korban. Nirwan mau pinjam uang untuk biaya nikah tapi tidak diberikan.

“Soalnya dia juga udah punya utang sama ibu itu,” ungkapnya. Bukannya diberikan uang pinjaman, lanjut Ola, Anik Fatmawati justru menasehati Nirwan hingga membuat tersangka sakit hati.

**Baca Juga: Motif Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Kelapa Dua Tangerang Dipicu Hutang

“Kalau emang gapunya uang buat nikah ya gausah pesta, sukuran aja, engga usah bergaya kaya orang kaya lah,” ujar Ola menirukan ucapan Anik ke Nirwan.

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Kamis, 7 September 2023, sekitar pukul 22.30. Nirwan masuk ke rumah korban merusak engsel pintu menggunakan obeng.

Anik yang sedang tertidur leher dan dadanya ditusuk menggunakan pisau oleh tersangka. Aksi Nirwan diketahui anak korban meneriaki maling hingga mengundang reaksi dari warga sekitar.

Tersangka dikejar bersembunyi di dalam got berhasil ditangkap warga. Nirwan kini meringkuk di sel penjara Mapolsek Kelapa Dua untuk menjalani penyidikan sebelum kasusnya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tangerang.(yud)




Komunikolog : Larang Nikah Beda Agama oleh MA, Pelanggaran HAM

Komunikolog Politik dan Hukum Tamil Selvan

Kabar6-Mahkamah Agung (MA) menjadi sorotan publik setelah resmi mengeluarkan Surat Edaran MA (SEMA) Nomor 2 Tahun 2023 yang melarang hakim mengabulkan permohonan pencatatan pernikahan bagi pasangan beda agama.

Keputusan ini mendapat kritikan tajam dari Komunikolog Politik dan Hukum Nasional, Tamil Selvan, yang menyatakan bahwa SEMA tersebut merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Surat Edaran MA tersebut bertolak belakang dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan dan hal ini sebagai kemunduran lembaga penegak hukum dalam memaknai asas sosiologis masyarakat,” kata Tamil Selvan, Rabu (19/7/2023).

Menurut Tamil Selvan, Surat Edaran MA tersebut tidak sejalan dengan semangat Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yang memberikan ruang bagi perkawinan beda agama selama agama atau kepercayaan masing-masing pasangan tidak melarang. Poin utama yang dikutip oleh Mahkamah Agung dalam SEMA ini, yaitu Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 8 Huruf F, justru menegaskan bahwa perkawinan sah adalah yang dilakukan sesuai dengan hukum agama dan kepercayaan masing-masing.

“Di dalam UU tersebut, tidak tercantum persyaratan untuk memeluk agama yang sama. Hingga saat ini, banyak agama yang melakukan pemberkatan pernikahan pasangan beda agama, dan hal ini tidak menimbulkan masalah. Jika memang ada satu agama yang melarang, maka hukum tidak boleh menggeneralisir keputusan berdasarkan hal itu,” ungkap Kang Tamil, begitu ia akrab disapa.

Sebagai seorang dosen dari Universitas Dian Nusantara, Kang Tamil menegaskan bahwa selama ini putusan pengadilan terhadap perkawinan beda agama bersifat administratif. Namun, dengan dikeluarkannya SEMA yang melarang pernikahan beda agama, hal tersebut dianggapnya sebagai pelanggaran HAM oleh negara.

**Baca Juga: Dirawat di RS Polri, Begini Kondisi Wanita Hamil Muda Korban KDRT di Tangsel

“Ironisnya,  suatu agama memberikan izin untuk pemberkatan, namun negara yang melarang. Ini menunjukkan bahwa keputusan awalnya adalah administratif, namun dengan adanya SEMA ini, jelas melanggar HAM,” tegasnya.

Selain itu, Kang Tamil juga mengungkapkan kekhawatiran atas dampak dari penerapan SEMA ini. Saat ini, pembuatan akta kelahiran tidak membutuhkan akta pernikahan orang tua sebagai syarat mutlak, sehingga kehadiran SEMA ini bisa meningkatkan fenomena ‘kumpul kebo’ atau perkawinan tanpa pencatatan resmi. Ia menganggap langkah ini sebagai kemunduran besar bagi masyarakat.

Kang Tamil menyatakan niatnya untuk melakukan uji materi terhadap Surat Edaran Mahkamah Agung tersebut. Meskipun hingga saat ini MA belum pernah menguji materi atas SEMA yang dikeluarkannya sendiri, ia berharap MA bisa mempertimbangkan kembali keputusannya dengan melihat asas sosiologis masyarakat.

“Kita akan berupaya kesana (uji materi). Namun saya berharap MA bisa lebih bijak untuk melihat asas sosiologis masyarakat sehingga dapat mencabut SEMA ini. Karena ini jelas lebih banyak tidak bermanfaat nya ketimbang manfaat secara sosiologis,” pungkasnya .(Oke/Red)




Wujudkan Pernikahan Impian Bersama Santika Indonesia Hotel & Resorts

Kabar6.com

Kabar6-Momen pernikahan merupakan momen yang sakral, maka dari itu banyak sekali kaum muda-mudi calon pengantin yang ingin mewujudkan impian pernikahan di sebuah hotel.

Di bulan Maret ini, para calon pengantin tidak usah ribet mencari tempat pernikahan, karena Santika Indonesia Hotels & Resorts memberikan promo terbaik untuk paket wedding dan honeymoon dari seluruh unit Kampi Hotel, Hotel Santika, Hotel Santika Premiere, The ANVAYA Beach Resort – Bali, The Kayana dan The Samaya.

Assistant Marcomm Manager dari Santika Indonesia Hotels & Resorts Prita Gero mengatakan, bagi yang sedang ingin melangsungkan pernikahan, dalam program yang diberi nama “Santika Best Wedding Deal 2022: It’s My Dream!” ini ada berbagai macam voucher tambahan discount, benefit atau potongan harga menarik dari 50 properti di Santika Indonesia.

“Semua voucher dapat diambil secara cuma-cuma di aplikasi member MyValue. Santika Indonesia Hotels & Resort juga berpartisipasi dalam Indonesia International Wedding Exhibition 2022 yang diselenggarakan oleh Weddingku di Jakarta Convention Center pada tanggal 18 hingga 20 Maret 2022,” ujarnya melalui rilis yang diterima Kabar6.com, Jumat (18/3/2022).

Dirinya mengatakan bahwa kali ini Santika Indonesia menggabungkan event online dan offline secara bersamaan agar tamu yang ingin bertanya terkait paket wedding di jaringan milik Santika Indonesia dapat terinformasikan dengan baik. Untuk offline exhibition, Booth Santika Indonesia Hotels & Resorts dapat ditemukan di Assembly Hall no. A73 – A74.

“beberapa paket menarik yang bisa ditemukan adalah potongan harga Rp 3.000.000,- untuk paket wedding di The Samaya Seminyak – Bali, ada juga free porsi Kambing guling untuk 100 porsi di Hotel Santika Premiere Medan, dan masih banyak paket menarik lainnya yang bisa ditemukan di booth Santika Indonesia Hotels & Resorts dan juga aplikasi MyValue,” terangnya.

Hotel Santika Premiere Bintaro kini Hadir dalam Pameran Wedding tersebut, dan juga menawarkan Paket yang menarik yaitu Emerald Wedding Package untuk 300 Pax hanya Rp 105.000.000,- Nett, Ruby Wedding Package untuk 500 Pax Rp 175.000.000,- Net, dan Sapphire Wedding Package untuk 700 pax hanya Rp 245.000.000,- Nett. Semua package yang ditawarkan sudah termasuk Food Testing, Technical meeting, Ruangan selama 4 Jam, dan juga system makan nya yaitu Buffet.

**Baca juga: Makan Sepuasnya di Traditional Barbeque Night Hotel Santika BSD Teraskota

Untuk mendapatkan voucher discount atau benefit tambahan dalam program Santika Best Wedding Deal 2022: “It’s My Dream!” ini, tamu cukup mengunduh aplikasi MyValue dan langsung dapat menemukan voucher-voucher menarik didalamnya.

Voucher-voucher bisa ditemukan di aplikasi MyValue mulai dari tanggal 18 Maret sampai 18 April 2022 dengan masa waktu penggunaan voucher untuk wedding sepanjang tahun 2022 dan 2023.(eka)




7 Tempat yang Punya Syarat Nikah Mudah, Hanya Butuh Paspor dan Uang

Kabar6-Tidak sekadar resepsi atau pesta meriah yang dihadiri sahabat dan sanak saudara. Lebih dari itu, pada beberapa negara mengurus proses pernikahan termasuk administrasinya menjadi proses yang melelahkan, bahkan kadang bisa sangat menyulitkan.

Namun di tujuh tempat ini, Anda bisa menikah tanpa proses yang ‘ribet’. Hal yang dibutuhkan hanya paspor dan uang. Melansir Dailystar, ini tujuh tempat yang memiliki syarat menikah sangat mudah:

1. Las Vegas
Kota ini menawarkan Anda yang ingin melakukan pernikahan dadakan dan selesai keesokan harinya. Banyak artis yang menikah dan bercerai dengan singkat di kota ini, antara lain Britney Spears dan Jason, Angelia Joliedan Billy Bob, serta Elvis Presley dan Priscilla. Bahkan tema pernikahan pesohor dunia tadi bisa kita pesan di berbagai tempat pernikahan di kota tersebut.

2. New Zealand
Pernikahan mudah dan indah seperti akan tepat bila dilakukan di negara ini. Terlebih apabila Anda dan pasangan memang ingin merasakan momen bahagia hanya berdiua saja. Bahkan untuk menggelar pernikahan di sini tidak memerlukan tanda pengenal.

3. Gibraltar
Gibraltar adalah salah satu tempat dengan akses paling mudah di Eropa. Untuk menikah di tempat ini, Anda cukup mendaftar ke kantor nikah yang buka 24 jam sehari. Keesokan harinya, Anda sudah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah.

4. Denmark
Kemudahan melakukan pendaftaran dan juga pengajuan di Denmark membuat semuanya terasa cepat untuk dilakukan. Padahal proses seperti itu sangat jarang terjadi di wilayah Eropa. Menikah di dalam ruangan atau luar ruangan, di kastil atau di pinggir danau, bebas Anda gelar di negara ini.

5. Hawaii
Negara tropis yang satu ini juga tidak memberi kesulitan bagi Anda yang ingin menikah di sana. Anda cukup mempunyai kartu pengenal dan melakukan pendaftaran pernikahan langsung di sana atau online. Anda bisa memilih mulai dari yang mahal atau murah.

6. Florida
D Florida Anda bisa menggabungkan acara pernikahan dengan bulan madu. Tidak ada waktu khusus ataupun kebijakan untuk melakukan pernikahan di sini.

Bahkan, Anda bisa langsung melaksanakan pernikahan Anda tepat setelah mendaftarkannya. Di hari yang sama dengan jam sesuai keinginan.

7. Kepulauan Bahamas
Menikah di salah satu pulau di sana adalah pengalaman yang tentu tak terlupakan. Prosesnya pun cepat dan mudah. ** Baca juga: 5 Operasi Plastik yang Paling Aneh di Dunia

Tertarik?(ilj/bbs)




HIMMA Serang: Kesiapan Calon Pengantin Tak Bisa hanya Diukur Sertifikat Nikah

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Mahasiswa Mathla’ul Anwar (HIMMA) Kota Serang, Ahmad Mustopa mengkritik langkah pemerintah yang ingin menerapkan sertifikat perkawinan untuk pengantin baru.

Menurutnya, Rencana kebijakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Muhadjir Effendy, yang mewajibkan bagi para pasangan yang ingin menikah untuk mengikuti pembinaan atau pembekalan pranikah untuk mendapat sertifikat yang selanjutnya dijadikan rujukan sebagai syarat perkawinan merupakan hal yang tidak masuk akal.

Ia beranggapan bahwa kesiapan seorang manusia dalam menikah tidak bisa diukur oleh selembar kertas bertuliskan sertifikat.

“Apa iya sih orang kawin itu dikasih sertifikat ukurannya apa. Terus orang yang enggak dapat sertifikat yang di kampung-kampung itu gimana,” kata Mustofa, kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).

Seharusnya dalam mengeluarkan kebijakan atas pemberlakukan sertifikasi pernikahan harus melalui proses kajian secara matang baik dari segi prosedur maupun substansi. Agar, dikemudian hari tidak menjadi polemik ditengah masyarakat yang berimbas pada penghalangan orang untuk menikah.

Apalagi, dikatakan Mustopa, hal tersebut dapat mempersulit jalannya proses pernikahan. Padahal, dalam aturan agama, lanjutnya, syarat pernikahan tidak mesti menggunkan sertifikat.

“Sekarang yang mau disertifikatkan oleh pemerintah itu apanya, parameternya apa, kalau menurut saya sekali lagi kalau tidak hati-hati bisa bikin gaduh juga,” ucapnya.

**Baca juga: DPRD Banten Dorong Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Serang Segera Terwujud.

Tak hanya itu, dipaparkan Mustofa, aturan tersebut telah masuk dalam ruang privasi seluruh warga negara Indonesia. Maka, dirinya menyarankan dalam mengeluarkan kebijakan harus dikaji secara matang dan ditanyakan terlebih dahulu ke publik.

“Urusan perasaan, kenyamanan pasangan yang serius kok dibatasi dengan adanya sertifikat. Kalau pasangan ikut bimbingan, ga lulus, terus gagal nikah dong? Aneh-aneh saja pemerintah,” tandasnya (Den)




Puluhan Wanita di Kota Peru Nikah Massal dengan Pohon

Kabar6-Hal unik terjadi di Kota Lima, Peru. Para wanita di sana tengah bergembira karena setelah melakukan pernikahan massal. Bukan dengan pria pujaan, melainkan dengan sebuah pohon.

Lebih dari 10 orang wanita, dilansir Dailymail, memakai gaun pengantin putih tengah melakukan upacara pernikahan dengan menikahi sebuah pohon yang berada di sebuah taman, dalam sebuah upacara yang diberi judul ‘Menikahi sebuah pohon dan menyelamatkannya’. Kesepuluh wanita tersebut berjanji akan merawat pohon hingga kematian memisahkan.

Rupanya, pernikahan dengan pohon tersebut digelar oleh Richard Torres, seniman dan aktivis Peru. Dalam upacara itu, Torres berperan sebagai seorang pendeta, dengan membawa sebuah nampan berisi beberapa benda. Dua benda yang berbentuk seperti roti diletakkan pada dasar pohon. Usai upacara, para pengantin wanita dipersilakan untuk mencium batang pohon ‘pasangannya’ itu. Kemudian para tamu melemparkan tiga lembar daun sebagai konfeti.

Torres dikenal dalam dunia internasional akan pertunjukkannya yang mendukung pohon. Ia juga menjadi pemimpin gerakan Corazones Verdes atau Green Hearts. “Kami memberi sebuah pesan perdamaian, memberi pesan untuk mengajak orang peduli perlunya merawat pohon,” kata Torres.

Para pengantin wanita di acara pernikahan itu adalah para aktris setempat yang diajak untuk tampil dalam kesempatan tersebut.

“Acara ini untuk membuat orang peduli perlunya mencintai pohon. Komitmen ini harus berlangsung seumur hidup, seperti halnya sebuah pernikahan biasa, yaitu membuat sebuah janji,” kata Patricia Serra, salah satu pengantin wanita.

Ditambahkan, pepohonan tidak bisa bersuara, tetapi kita semua yang mendengarkan protes mereka. Itulah alasan mereka menggelar acara pernikahan dengan pohon, dengan tujuan untuk mengingatkan kembali rakyat Peru akan nilai pepohonan dan perlunya merawat pohon.

Banyak pohon hilang, dikatakan Torres, karena pembangunan di Lima. Karena itulah ia ingin mengingatkan penyelamatan pohon, dan juga berencana untuk menggelar event serupa di negara-negara lainnya untuk mencoba menyelamatkan ribuah pohon yang terancam hilang di Amerika Latin. ** Baca juga: Pria Tiongkok Ini Nyaris Lumpuh Akibat Berlebihan Main Game

Niat yang patut diacungi jempol.(ilj/bbs)