1

33,162 KK di Kabupaten Tangerang Belum Punya MCK

Kabar6-Sebanyak 33.162 kepala keluarga di kabupaten Tangerang belum memiliki fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Masyarakat itu masih buang air besar di kebun ataupun ke sungai.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sri Indriyani mengatakan, berdasarkan hasil survei dari total KK sebanyak 722.092 KK hanya 688.930 KK yang sudah memiliki MCK.

“Coba bayangkan, sebanyak 33,162 KK yang belum memiliki MCK. Per KK saja ada berapa jiwa. Ini yang membuat pola hidup tidak sehat, dan salah satu penyebab stunting,” katanya, Rabu (29/6/2022).

Menurut Sri, dari total 28 kelurahan dan 246 desa di Kabupaten Tangerang, hanya 21 desa dan kelurahan yang terbebas dari buang air besar dan kecil sembarangan. Sisanya buang hajat di kebun atau sungai.

Bahkan di wilayah Kelurahan/Kecamatan Tigaraksa yang lokasinya dekat pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang saja masih ada warganya yang tidak memiliki MCK.

Oleh karena itu, lanjut Sri, pihaknya terus berupaya dan gencar mensosialisasikan kepada masyarakat agar memiliki MCL sehingga tidak membuang air di sungai ataupun kebun.

**Baca juga: Segel Tiga Outlet, Sekda Kabupaten Tangerang: Holywings Bikin Gaduh

Menurut Sri, selain membuat pemandangan lingkungan tidak sedap, buang air sembarangan juga berpotensi dapat menganggu kesehatan masyarakat.

“Kami terus berupaya mensosialisasikan agar masyarakat mau membuat MCK. Karena akan berbahaya untuk kesehatan apabila dibiarkan,” ujarnya.(Rez)




Ulang Tahun, WOM Finance Renovasi Beberapa MCK dan Tempat Wudhu

Kabar6.com

Kabar6-Menyambut hari ulang tahun ke-40, PT. Wahana Ottomitra Mutiartha Tbk (WOM Finance) lakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan merenovasi beberapa fasilitas mandi cuci kakus (MCK) atau tempat wudhu dibeberapa wilayah di Indonesia.

Perwakilan WOM Finance yang diwakilkan oleh Djoko Purnomo, Branch Head WOM Finance Cabang Mauk dan Vicky Pangaribuan, Area Manager Human Capital WOM Finance Regional Banten pada hari ini menyerahkan bantuan berupa renovasi fasilitas MCK dan tempat wudhu untuk masyarakat di sekitar Mushola Nurul Iman dan Mushola Nur Hidayah, Mauk, Tangerang.

Bantuan tersebut diterima langsung oleh masing-masing perwakilan masyarakat di kedua tempat tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan serta mematuhi protokol kesehatan ketat dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak karena berlangsung di masa pandemi Covid-19.

Djoko mengatakan, kegiatan renovasi fasilitas MCK dan tempat wudhu ini merupakan wujud rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder terutama kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada WOM Finance untuk terus berkontribusi selama 40 tahun ini.

“Renovasi fasilitas MCK dan tempat wudhu ini merupakan kepedulian WOM Finance akan kebutuhan air bersih oleh masyarakat setempat. Semoga fasilitas MCK dan tempat wudhu ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar Mushola Nurul Iman dan Mushola Nur Hidayah dan juga dirawat dengan baik,” ujarnya kepada Kabar6.com melalui rilis yang diterima, Selasa (22/3/2022).

Chief Financial Officer WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan, WOM Finance sudah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen setianya.

“Menandai perjalanan WOM Finance selama 40 tahun, kami tetap konsisten dalam memberikan inovasi dan dimaknai dengan terus memberikan rangkaian produk dan layanan yang bisa menjawab segala tantangan yang ada di setiap masanya,” terangnya.

“Utamanya saat ini, WOM Finance fokus memperkuat layanan digital untuk bisa memberikan akses tanpa batas bagi masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan teknologi,” tambahnya.

**Baca juga: BFI Finance Fasilitasi Karyawan Dapat Hunian Modern

Sementara itu perwakilan masyarakat setempat, mengucapkan terima kasih kepada WOM Finance yang sudah membantu renovasi MCK/Tempat Wudhu di masing-masing mushola.

Diketahui, menyambut hari jadinya yang ke 40 tahun ini, kegiatan renovasi fasilitas MCK/Tempat Wudhu dilaksanakan secara serentak di 13 kota, yaitu Leuwiliang, Karawang, Sumedang Tasikmalaya, Kudus, Klaten, Jombang, Pekanbaru, Karo, Jambi, Banjarbaru, Bulukumba dan Mauk.(eka)




Korban Banjir di Teluknaga Butuh Fasilatas MCK

Kabar6.com

Kabar6-Warga korban banjir di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, masih bertahan di beberapa posko pengungsian yang didirikan pemerintah kabupten (Pemkab) Tangerang dan relawan. Kendati mereka sudah mendapatkan bantuan yang cukup memadai dalam hal makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Namun kini korban banjir itu butuh fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Salah seorang korban banjir asal Kampung Tanjung Burung, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga Tini (51) mengatakan, sudah dua hari ini mengungsi di posko yang didirikan Badan Penangulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Menurutnya, sejak mengungsi akibat rumahnya teredam air setinggi satu meter dari luapan Sungai Cisadane. Ia bingung saat akan melakukan aktivitas mencuci pakai, buang air kecil dan besar karena di posko pengusian tidak ada fasilitas MCK.

“Bantuan makanan dan lainnya banyak kang (Tini meyebut wartawan), tapi saat akan melakukan aktivitas MCK bingung. Enggak enak kalau harus terus-terusan numpang di rumah warga sekitar posko,” kata Tini saat menghubungi wartawan melalui telepon, Sabtu (4/1/2020).

Tini berharap, Pemkab Tangerang dan relawan untuk segera mendirikan fasilitas MCK di Posko-posko pengungsian tersebut. Keberadaab fasilitas MCK, lanjut Tini, saat ini yang sangat dibutuhkan para warga korban banjir.

“Warga korban banjir ingin cepat pulang ke rumah masing-masing karena di posko pengungsian tidak ada fasilitas MCK. Tapi khawatir ada banjir susulan. Apalagi saat ini, hujan terus menguyur. Untuk itu, saya berharap Pemkab atau relawan segera dibangun fasilitas MCK,” harapnya.

Senada disampikan, relawan tanggap darurat dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang Raya, Mahadika mengatakan, ratusan warga korban banjir di Kecamatan Teluknaga belum berani pulang ke rumah masing-masing lantaran khawatir banjir susulan. Saat ini, warga korban banjir itu masih mengungsi di posko-posko pengungsian yang didirikan Pemkab Tangerang dan relawan, termasuk Posko yang didirikan oleh relawan HMI Tangerang Raya.

“Tapi posko-posko yang didirikan Pemkab dan relawan tidak dilengkapi fasilitas MCK, fasilitas itulah yang dikeluhkan warga korban banjir,” ungkapnya.

Selain fasilitas MCK, lanjut Mahadika, beberapa fasilitas di posko pengungsian masih minim. Fasilitas itu diantaranya, tempat tidur dan ruang medis. Padahal, ada diantaranya korban banjir yang sudah terserang peyakit gatal dan diare.

**Baca juga: Test SKD CPNS Digelar 3 Februari.

“Saya minta Dinkes Kabupaten Tangerang segera mendirikan ruang medis di posko-posko pengungsian,” harapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto mengatakan, BPBD dan Dinsos Kabupaten Tangerang sudah mendirikan posko dan dapur makanan. Sementara fasilitas MCK dan ruang medis, lanjut Bambang, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemukiman, Pemakaman, Pertanahan (DPPP), Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang.

“Solusinya, kami akan berkoordinasi dengan DPPP, Dinkes, dan DLHK untuk mendirikan fasilitas MCK dan ruang medis,” singkatnya melalui telepon.(Vee)




Di Karawaci, Kontrakan 24 Pintu Buang Hajat di Saluran Air

Kabar6.com

Kabar6-Miris, di RT 002 RW 01 Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, bekas mandi cuci kakus (MCK) di buang ke saluran air, sehingga saluran air yang minim air itu dipenuhi kotoran manusia.

Ya, kontrakan 24 pintu yang berada di kawasan tersebut tak membuat septic tank untuk para penghuninya, melainkan membuang bekas MCK tersebut kesaluran air yang berada di belakang kontrakan tersebut.

Menurut warga yang berada di kawasan tersebut, pembuangan bekas MCK itu sudah berlangsung lama dan sudah banyak juga warga yang complain.

“Iya mas, bekas mandi cuci dan buang air besar/kecil mereka (penghuni kontrakan) dibuang di saluran air yang berada di belakang kontrakan itu,” jelas Imas, dirinya berkenan disapa kepada Kabar6.com, Senin (9/12/2019).

Malah, perwakilan warga sudah beberapa kali mengadukan hal tersebut ke pihak RT dan RW, namun hingga kini tak ada tanggapan sama sekali.

“Capek mas, kita malahan udah coba ngadu ke RT dan RW beberapa kali, tapi sampe saiki ga ada responnya sama sekali. Padahal sudah banyak warga yang mengeluhkan,” tutur Imas sembari mengatakan bahwa kontrakan 24 pintu itu milik Winata (Nata) yang sudah berdiri lama sekira 10 tahunan.

Menurut Imas, Ketua RT 002 terkesan menutup-nutupi apa yang menjadi keresahan masyarakat setempat. “Ketua RT 002 itu seakan-akan menutup-nutupi keadaan tersebut. Jadi bingung kita mas mau ngadu kemana lagi,” paparnya.

**Baca juga: Novotel Tangerang Klaim Persiapkan Pesta Malam Tahun Baru Spektakuler, Seperti Apa?.

Terpisah, dihubungi lewat telepon selularnya, pemilik kontrakan Winata mengaku dirinya belum memiliki dana untuk membuat septic tank untuk kontrakan 24 pintunya.

“Saya belum punya dana untuk pembuatan septic tanknya mas. Nanti kalau sudah ada dana akan saya buat. Saya juga dah ngomong ke RT kok, mas boleh Tanya pak RT,” ujar Nata.(Jic)




Yonkav 9/SDK Sumbang Alat MCK ke Warga di Pakulonan Barat

Kabar6.com

Kabar6-Batalyon Kavaleri 9 Satria Dharma Kala (SDK) sumbang alat MCK ke warga di Desa Kalipaten dan Pakulonan Barat.

Batisiter Batalyon Kav 9/SDK, Serda Ahmad Yasir Sitorus mengatakan, sesuai arahan Komandan Batalyon Kav 9/SDK Letnan kolonel Kav Ifan Alfa. S. Sos bahwa TNI itu kuat, namun tak akan sempurna tanpa rakyat.

“Oleh sebab itu, TNI akan selalu berakyat dalam hal apapun,” kata Yasir, Selasa (5/11/2019). Dikatakan Yasir, sumbangan alat MCK itu untuk mengganti MCK warga yang sudah tidak layak pakai.

Yasir berharap agar masyarakat dapat menjadi pribadi yang bersih dan menghasilkan generasi kuat untuk bangsa dan Negara.

**Baca juga: 6000 Pengendara di Tangerang Terjaring Operasi Zebra 2019.

Ketua Karang Taruna Ikrar Mandiri Kelurahan Pakulonan Barat, Maman mengaku sangat berterima kasih atas sumbangan alat MCK terhadap warganya.

“Kami dari karang taruna sangat berterima kasih dan siap membantu TNI dalam mensosialisasikan bantuan ke warga, terutama warga Pakulonan Barat,” jelasnya.(Jic)




Lembaga Solidaritas Anti Korupsi Bakal Telusuri Pembangunan MCK di Desa Taban

Kabar6.com

Kabar6-Lembaga Solidaritas Anti Korupsi akan menelelusuri dugaan pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) Desa Taban Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang.

“Kami akan cari tahu kebenaran informasi dugaan mangkraknya pembanguan itu,” kata Ansyah Sandy, Direktur eksekutif Lembaga Solidaritas Anti Korupsi kepada kabar6.com, Kamis (8/8/2019).

Ansyah Sandy menjelaskan, selain pihaknya akan menelusuri, dirinya juga akan melayangkan surat terhadap instansi terkait.

**Baca juga: Pembangunan MCK Desa Taban Diduga Mangkrak.

“Secepatnya kita akan surati terkait pembangunan MCK yang diduga mangkrak ke Desa dan Dinas terkait lainnya,” ucap Ansyah Sandy.

Sementara itu, pembangunan MCK tersebut dibangun tahun 2016, hingga saat ini pelaksanaannya belum selesai.(bam)




Pembangunan MCK Desa Taban Diduga Mangkrak

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Galonggong Desa Taban Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang kecewa terhadap pemerintah desa karena pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) yang dilakukan terkesan asal-asalan.

“Proyek pembangunan MCK Terkesan asal-asalan, karena pembangunan MCK itu diduga mangkrak kurang lebih sekitar 1 tahun,” terang Ahmad Suhud salah seorang Warga, Rabu (7/8/2019).

Ahmad Suhud menjelaskan, proyek pembagunan yang menggunakan dana desa tersebut tidak maksimal dan bahkan hingga saat ini berhenti.

“Kami berharap Pemkab atau pihak Kecamatan cek ke lokasi pembangunan MCK tersebut, agar masyarakat sekitar secepatnya dapat menikmatinya,” tegasnya.

**Baca juga: Membangun Masyarakat Kota 5.0 Bersama Universitas Pembangunan Jaya.

Sementara itu, saat dihubungi lewat pesan whatshaapnya, Asbari, Pjs Kepala Desa Taban mengaku tak mengetahui tentang pembangunan MCK di desa tersebut.

“MCK itu dibangun tahun 2016, itu urusan kepala desa terdahulu, saya baru aja dilantik PJS tahun 2019,” ucap Asbari.(bam)




5 Fakta Menarik Tentang Toilet

Kabar6-Meskipun saat ini sudah banyak rumah yang memiliki fasilitas toilet yang memadai, menurut situs worldtoilet.org ada lebih dari satu miliar orang masih buang air besar (BAB) di tempat terbuka.

Sementara itu sejak 2013, PBB menetapkan 19 November sebagai ‘Hari Toilet Sedunia’ atau World Toilet Day, yang memberi kesempatan kepada semua orang untuk terlibat dalam gerakan global untuk pengadaan toilet dan sanitasi.

World Toilet Day juga hadir untuk meningkatkan kesadaran kesadaran akan perlunya tindakan untuk mengakhiri krisis sanitasi. Melansir Kompas, berikut fakta menarik mengenai toilet yang mungkin belum Anda ketahui:

1. Belum jelas siapa yang menemukan
Tidak jelas siapa yang pertama kali menemukan toilet. Beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa toilet sudah ada di pemukiman kuno di Skotlandia atau sebuah tempat di Yunani.

Namun, untuk model toilet disertai tempat pembilasan tercatat sudah ada sejak 1596. Sir John Harrington menemukan toilet dengan gaya itu atas permintaan Ratu Elizabeth I.

Toilet model Harrington tak jauh berbeda seperti toilet yang ada pada masa-masa sekarang. Setelah saat itu, bentuk dari toilet segera berkembang sampai saat ini dan bahkan sudah ada model yang lebih modern.

2. Ada yang melukai beberapa orang
Lebih dari 40 ribu orang di Amerika Serikat berhasil mengalami luka-luka setelah dari toilet. Hal itu terjadi karena terpeleset atau terjadi peristiwa yang membuat dirinya terluka.

Kamar mandi atau toilet tercatat sebagai sebagai salah satu tempat paling sering melukai beberapa orang, bahkan kematian dalam kasus yang paling ekstrem. Artis kenamaan Elvis Presley dan Raja George II bahkan meninggal karena jatuh saat berada di dalam toilet.

3. Pengganti tisu
Tisu selama ini dianggap menjadi sebagai sesuatu yang paling penting untuk menunjang sanitasi di toilet. Di beberapa negara, tisu memang digunakan untuk pembersih, meski beberapa negara lain juga mengandalkan air sebagai pembersih.

Namun, sebelum penggunaan tisu, bangsa Romawi menggunakan spons yang dililitkan pada batang dan kemudian direndam dalam air sebagai pengganti tisu. Sedangkan beberapa orang juga tercatat pernah mengunakan rumput, dedaunan dan jerami untuk membersihkan sehabis dari toilet.

4. Pemakaian tisu pertama di Tiongkok
Kertas toilet atau tisu digunakan di sebagian besar negara. Namun, penggunaan kertas yang paling awal dicatat sebagai perlengkapan mandi berasal dari Tiongkok pada abad ke-6 Masehi.

Meski begitu, tisu menjadi sangat populer sejak abad ke-14 pada masa Dinasti Ming. Pada masa itu, golongan kerajaan mulai menggunakan kertas tisu untuk kepentingan mandi.

5. Terdapat toilet unik di dunia
Toilet merupakan salah satu unsur penting yang harus ada di setiap rumah dan gedung publik. Meski memiliki fungsi penting, toilet juga bisa hadir dalam berbagai bentuk unik dan memiliki nilai estetika.

Misalnya toilet di Red Light District, Amsterdam, Belanda. Toilet khusus laki-laki ini berada di ruang publik, dalam arti sebenarnya. Hal yang menarik, toilet sangat terbuka ini justru berhasil membuat kondisi Red Light District jauh lebih bersih dari sebelumnya.

Toilet unik lain adalah motor toilet di Jepang. Toilet bernama ‘Toilet Bike Neo’ ini sebenarnya merupakan motor yang dimodifikasi dengan tempat duduk menyerupai toilet. Kotoran yang dihasilkan oleh pengendaranya akan diubah menjadi bahan bakar biogas.

Hal unik lain adalah toilet akuarium, Fish ‘n’ Flush Toilet, yang memiliki dua wadah air, satu wadah untuk mengguyur kloset, wadah lain digunakan sebagai akuarium.

Namun toilet sekaligus akuarium ini kini tidak lagi tersedia. Aqua One selaku pembuat mengatakan bahwa siapa pun yang menginginkan toilet ini harus rela menunggu hingga perusahaan tersebut kembali memproduksinya. ** Baca juga: Aliran Darah ke Kaki Terhenti Gara-gara Sembelit

Ada-ada saja.(ilj/bbs)