1

Begini Motif Nenek Dianiaya Bank Keliling di Rajeg

Kabar6-Kapolsek Rajeg, AKP Nurjaman mengungkap motif penganiayaan terhadap Among, 75 tahun. Korban warga Kampung Jatiwaringin, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, itu dianiaya oleh petugas bank keliling.

“Wanita paruh baya atas nama Among marah-marah kepada Asrul Hasibuan,” ungkapnya kepada kabar6.com, Rabu (8/3/2023).

Nurjaman menyebutkan, Asrul Hasibuan adalah petugas bank keliling. Ia coba menagih angsuran tidak kunjung dibayarkan oleh Among.

“Karena tidak bisa membayar angsuran pinjaman lebih dari jatuh tempo,” sebutnya.

Wanita paruh baya tersebut seketika mencakar kelopak mata Asrul Hasibuan. Setelah itu penagih hutang Asrul Hasibuan mendorong kepala Among dengan jari telunjuk hingga terjatuh.

**Baca Juga: Petugas Bank Keliling Aniaya Wanita Lansia di Rajeg

Nurjaman bilang, setelah itu terjadi keributan di rumah Among. Saat ini kedua belah pihak sudah mengadakan perjanjian di atas materai.

“Guna pihak bank keliling memberikan ganti rugi kepada Among sebesar 7 juta rupiah dan pihak Among menerima ganti rugi pengobatan,” tegasnya.(Rez)




Kenali, Ini Ciri-ciri Materai Rekondisi yang Beredar di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap dua pelaku sindikat merekondisi materai. E dan DH mendistribusikan materai hasil rekondisi ke toko-toko buku, fotocopy dan warung-warung dijual seharga Rp5 ribu per lembar.

“Materai bekas yang ada tanda tangan dan cap dihapus oleh pelaku pakai cairan kaporit dan cuka,” kata Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adi P, (Rabu, 16/10/2019).

Ia menyatakan, materai hasil rekondisi terlihat 90 persen seperti tampak baru. Makanya diimbau kepada masyarakat yang ingin membeli materai harus teliti.

“Dari nomor seri, lambang garuda, dan hologram kita cermati betul-betul ini sangat berbeda,” ungkap Muharram.

Dipaparkanya, jika dicermati materai rekondisi pada hologram tidak begitu terlihat. Kemudian logo garuda juga tidak halus, dan yang terutama nomor seri.

“Materai rekondisi kalau digoyang-goyang warna hologram dan gambar burung garuda tidak berubah,” papar Muharram.**Baca juga: Awas, Materai Rekondisi Beredar di Tangsel.

Pemilik toko buku, fotocopy atau warung biasa membeli satu eksemplar. Tapi jika diperhatikan nomor seri materai rekondisi yang sudah didaur ulang oleh pelaku tidak berurutan.

“Kalau materai resmi nomor serinya urut,” ujar mantan Kanit Penyidik Polres Jakarta Selatan itu.(yud)




Awas, Materai Rekondisi Beredar di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menggerebek bangunan ruko di Jalan Raya Puspiptek, Setu. Di lokasi toko komputer polisi mengamankan dua orang pelaku yang sedang melakukan prakter merekondisi materai.

“Pelaku mengaku mendapatkan materai dengan cara membeli,” ungkap Wakapolres Tangsel, Komisaris Didik Putro Kuncoro menjawab pertanyaan kabar6.com saat gelar perkara, (Rabu, 16/10/2019).

Dijelaskan, kedua pelaku berinisial E (37), dan DH (39) membeli materai bekas di Jakarta. Pelaku membeli materai bekas seharga Rp3 ribu per lembar dari pelaku lainnya yang diklaim masuk dalam daftar pencarian orang.

Lembaran materai rekondisi yang sudah dihilangkan cap serta tandatangan terlihat 90 persen tampak asli. Pelaku menjual materai rekondisi ke toko buku, foto copy atau warung-warung.

“Materai hasil rekondisi dijual kembali oleh pelaku 1 seharga lima ribu rupiah,” jelas Didik.**Baca juga: Sasar Mahasiswa, Begini Cara Pelaku Buat Daur Ulang Materai di Muncul.

Atas perbuatan jahatnya, ia melanjutkan, E dan DH dijerat melanggar Pasal 260 ayat 1 dan 2 KUH Pidana dengan ancaman empat tahun kurungan penjara.(yud)




6 Materai yang Disebut Termahal di Dunia

Kabar6-Bea materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen yang bersifat perdata dan dokumen untuk digunakan di pengadilan. Nilai bea materai yang berlaku biasanya disesuaikan dengan nilai dokumen dan penggunaan dokumen.

Jika biasanya harga materai berkisar Rp6.000 per satuan, ternyata di beberapa negara terdapat materai yang harga per satuannya mencapai ratusan miliar rupiah, lho. Penasaran? Melansir Moneysmart, ini enam materai yang disebut termahal di dunia:

1. Materai British Guiana 1C Magenta
British Guiana 1C Magenta berhasil menjadi materai yang termahal dengan harga sekira Rp143 miliar per satuannya. Materai ini diproduksi pada 1856, dan dibuat untuk keperluan pengiriman barang dari kota London ke wilayah koloni Inggris Guiana. Saat ini, materai British Guiana 1C Magenta hanya ada satu dan masih dalam kondisi yang sangat baik.

2. The Treskilling Yellow
Materai ini berasal dari negara Swedia, diproduksi pada 1855 silam. The Treskilling Yellow yang berharga Rp33 miliar ini memiliki dua warna berbeda yaitu biru dan merah. Materai ini dipercayai banyak pihak hanya tersisa satu di dunia.

3. The First Two Mauritius
The First Two Mauritius menjadi materai termahal ketiga di dunia. Mulai diperkenalkan oleh koloni Inggris pada 1847 di Mauritius. Harga materai ini mahal karena terdapat gambar Ratu Victoria yang memimpin Inggris kala itu. Materai ini hanya ada 26 buah saja di dunia, dan berharga sekira Rp16 miliar.

4. Baden 9 Kreuzer
Materai ini diproduksi pada 1851 silam. Baden 9 Kruzer dijual mahal oleh para kolektor karena pada masanya produk ini salah menggunakan warna. Seharusnya, materai ini memiliki warna merah muda, tapi justru dibuat dengan warna hijau.

Jumlah materai yang masih ada hingga saat ini sekira empat buah, dan laku dijual Rp16 miliar per satuannya.

5. Jenny
Materai Jenny berasal dari Amerika Serikat, dibuat pada 1918 dengan memiliki gambar utama sebuah pesawat bernama Curtiss JN4-4. Jenny dibanderol dengan harga selangit lantaran gambar pesawatnya terbalik. Hingga saat ini jumlahnya di dunia sekira 100 buah. Harga per satuannya dipatok kurang lebih Rp12 miliar.

6. Materai Dendermonde
Dendermonde merupakan salah satu gedung terkenal di Belgia. Jumlahnya hanya ada 17 buah di seluruh dunia. Gambar gedung terbalik yang ada di kertas materai ini terjadi karena kesalahan pada saat proses pencetakan. Harga materai ini sekira Rp1,2 miliar. ** Baca juga: Demi Dapat Pujian, Seorang Dokter Racuni Puluhan Pasien

Wow…(ilj/bbs)