1

Nyabu Dekat Masjid Agung Banten, Tiga Orang Ditangkap Polisi

Kabar6.com

Kabar6 – Polsek Kasemen tangkap tiga orang pemakai sabu di Lingkubgan Gang Eceng, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Penangkapan terhadap tiga pemuda itu dilakukan Kamis malam, 16 Agustus 2021 sekitar pukul 22.30 wib.

“Ketiga orang itu ditangkap di rumah kosong, mereka berinisial R (30), MNI (25), dan AK (26),” kata Kapolsek Kasemen, AKP Ugum Taryana, Jumat (17/09/2021).

AKP Ugum menerangkan saat itu Kanit Samapta Polsek Kasemen serang melakukan patroli rutin, kemudian ada warga yang melapor ke anggotanya ada sejumlah orang mencurigakan di rumah kosong dan diduga menggunakan narkotika.

Personilnya kemudian mendatangi lokasi yang di maksud oleh warga tersebut. Benar saja, saat di cek, ada tiga orang yang sedang menggunakan sabu.

“Hasil pemeriksaan di dapati bong, botol air mineral, sabu, bukti transfer dan uang,” terangnya.

**Baca juga: Pembobolan ATM di Kota Serang, Uang Rp 304 Juta Melayang

Ketiganya kemudian dibawa ke Mapolsek Kasemen untuk menghindari amuk massa dan dimintai informasi awal. Selanjutnya, R (30), MNI (25), dan AK (26) dibawa ke Mapolres Serang Kota.

“Kasus selanjutnya di tangani Satres Narkoba Polres Serang Kota. Sudah kita serahkan kesana,” jelasnya.(dhi)




Penataan Kawasan Banten Lama Terus Diperluas

Kabar6.com

Kabar6-Pemprov Banten terus memperluas penataan atau merevitalisasi kawasan Banten Lama yang berlokasi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Jika sebelumnya Pemprov fokus pada penataan Alun-alun Masjid Agung Banten dan kawasan Benteng Surosowan, tahun ini Pemprov melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman berencana menata kawasan sekitar Banten Lama, yaitu Keraton Kaibon, Benteng Speilwijk, kawasan Masjid Pacinan, dan melanjutkan pembangunan kawasan Masjid Kesultanan Banten.

Keraton Kaibon berlokasi tidak jauh dari Masjid Agung Banten atau sebelum memasuki kawasan Masjid Agung Banten, jika pengunjung mengambil rute dari Kota Serang.

Sedangkan, Benteng Speilwijk sekitar 600 meter ke arah Barat Laut Masjid Agung Banten Banten Lama dan Masjid Pacinan sekitar 500 meter ke arah barat dari Masjid Agung Banten atau 400 meter ke arah selatan dari Benteng Speilwijk.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, M Yanuar mengatakan, rencana penataan kawasan Keraton Kaibon, Benteng Speilwijk, kawasan Masjid Pacinan dan lanjutan penataan sekitar Masjid Agung Banten telah dianggarkan tahun 2019 ini.

“Rencana tahun ini, penataan Keraton Kaibon, Benteng Speilwijk dan Masjid Pacinan, termasuk melanjutkan penataan yang dekat Masjid Agung Banen,” kata Yanuar, Senin (29/7/2019).

Ditanya kesiapan pelaksanaan penataan Keraton Kaibon, Benteng Speilwijk, dan kawasan Masjid Pacinan, Yanuar menuturkan, sudah pada tahap penetapan pemenang lelang.

“Pemenang pekerjaan sudah ada kok. Mereka (pemenang lelang, red) kelihatannya masih tahap persiapan,” ujarnya.

Tak henti hingga 2019, kata Yanuar, Pemprov Banten juga akan melanjutkan penataan kawasan Masjid Agung Banten pada tahun 2020.

Menurut rencana, pada tahun 2020, pemprov akan membangun Baitul Quran dan pusat oleh oleh yang diproduksi pengusaha mikro, kecil dan menengah.

**Baca juga: Bank Banten Tak Dapat Penguatan Modal Dari Kabupaten/Kota, Pemprov Banten Juga Alot.

Menurutnya, Masjid Baitul Quran nantinta akan menjadi pusat kajian Alquran di Provinsi Banten. Sedangkan, pembangunan pusat oleh khas Banten dapat dimanfaatkan para pengusaha UMKM untuk mempromosikan dan menjual produknya.

Sehingga pengunjung kawasan Banten Lama, bukan hanya berziarah dan menikmati keindahan kawasan Kesultanan Banten, tetapi juga bisa membawa oleh oleh ke kampung halamannya.

Selain penataan kawasan Banten Lama, pemprov melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang juga melakukan penataan kanal termasuk pembebasan lahan.(Den)




Keluarga Kesultanan Minta Pemerintah Hentikan Penyebutan ‘Banten Lama’

Kabar6-Kenadziran Kesultanan Banten meminta pemerintah mengubah nama petunjuk arah menuju Masjid Agung Banten.

Dalam petunjuk arah itu, bertuliskan ‘Banten Lama’. Kenadziran meminta diubah menjadi Keraton Kesultanan Banten.

“Kita dari keluarga Kesultanan Banten, meminta jangan ada lagi penyebutan Banten Lama,” kata Tb Abbas Wasse, Ketua Lembaga Pemangku Adat (LPA) Kesultanan Banten, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (21/07/2018).

Lantaran, menurut keluarga, penyebutan ‘Banten Lama’, memiliki konotasi negatif.

“Kalau ‘lama’ itu kan enggak maju-maju. Kalau diganti nama jadi Keraton Kesultanan Banten itu kan lebih agung,” tandasnya.**Baca Juga: Kota Iga di Jepang Kekurangan Ninja.

Abbas Wasse pun bercerita usahanya meminta pemerintah mengganti nama penyebutan ‘Banten Lama’ telah dilakukan bertahun lamanya. Namun tak direspon hingga saat ini.

“Sudah tahunan usul itu mah. Tapi belum ada perubahan,” jelasnya.(dhi)