1

Mahasiswa di Tangsel Bersaing Buat Karya Artikel

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar lomba menulis karya artikel bagi mahasiswa. Lomba ini merupakan pertama kalinya diadakan selama dua hari.

“Karena yang pertama ini kategorinya untuk mahasiswa, dan yang kedua kategorinya untuk umum dan yang lainnya,” kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nur Asih di Universitas Pamulang Kampus Viktor, Buara, Kecamatan Serpong, (Senin, 30/9/2019).

Nur melanjutkan, kegiatan lomba menulis artikel digelar pada 30 September hingga 1 Oktober 2019. Kemudian hasil karya mahasiswa peserta lomba diseleksi oleh panitia penyelenggara.

“Kita bisa memanfaatkan atau mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan positif bagi adik-adik, supaya tau tentang sejarah apa sih yang namanya sejarah, atau warisan budaya yang berada di Tangerang Selatan,” jelasnya.

Nur menjelaskan, karena dalam hal ini kita itu sudah maju, IT kita sudah banyak maju, berkembang dimana-mana.

“Tetapi jangan lupakan dengan adanya tradisi dan pelestarian warisan budaya,” tuturnya.**Baca juga: Ratusan Mahasiswa di Ciputat Konvoi Demonstrasi ke DPR RI.

Nur berharap, kepada Universitas Pamulang dimohon untuk kerjasamanya, karena ini baru pertama kali kegiatan seperti ini.

“Mudah-mudahan untuk selanjutnya kita selalu bisa bersama untuk melakukan kegiatan selanjutnya,” tutupnya.(eka)




Ratusan Mahasiswa di Ciputat Konvoi Demonstrasi ke DPR RI

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menuju Gedung DPR RI untuk melakukan aksi unjuk rasa. Mahasiswa mengecam terhadap tindakan represif polisi terhadap para demonstran pekan kemarin.

“Salah satu tambahan point yang kita masukkan dalam tuntutan yang lebih aktual kita,” kata Adnan Zaffar Putra, juru bicara Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Jakarta kepada kabar6.com di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, (Senin, 30/9/2019).

Menurutnya, untuk tuntutan yang lainnya, masih sama seperti tuntutan yang kemarin. Yaitu menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang KPK dan KUHP, penyelesaian masalah Karhutla serta Papua, RUU hingga penerbitan Perppu.

“Estimasi 500-750 demonstran teman2 yang kita akomodir hari ini, semua universitas di Ciputat,” jelasnya.

Adnan menjelaskan, dalam aksi kali ini aliansinya menggunakan tagline ‘Ciputat Menggugat’, dirinya menjelaskan karena aksi ini tidak bisa dilepaskan dari elemen-elemen lainnya.

**Baca juga: Begini Suasana Polisi Cegat Gerombolan Pelajar di Serpong.

“Kita tidak bisa mengatakan kita bagian dari rakyat Indonesia itu gak bisa, kita itu memang rakyat Indonesia itu sendiri kok. Jadi kalau ada yang mengatakan gerakan mahasiswa itu gerakan tukang becak lah, gerakan anak sekolah lah, itu jelas tidak,” ungkapnya.

“Karena ini adalah gerakan akumulatif yang lebih masif yang akan kita alamatkan ke DPR yang tidak dapat memenuhi janji2 nya,” pungkasnya.(eka)




Demo di DPR, Polisi Bebaskan 5 Mahasiswa UIN Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah mahasiswa kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan akhirnya menghirup udara bebas. Mereka sempat diciduk polisi dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Selasa kemarin.

“Alhamdulillah sudah dibebadkan” kata Ahmad Zaki Ainurrofiq, kuasa hukim Keluarga Besar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat dikonfirmasi kabar6.com, (Sabtu, 28/9/2019).

Zaki mengaku terus mendampingi rekan-rekannya selama ditahan di Mapolda Metro Jaya. Kelima mahasiswa yang sempat ditahan tidak dikenai sanksi denda.

“Hanya teguran seperti jangan mengikuti aksi lagi dan memprovokasi,” jelasnya.**Baca juga: Polisi Tahan Mahasiswa Aksi Demo di DPR, UIN Ciputat Gelar Aksi Solidaritas.

Kelima nama-nama mahasiswa yang sempat ditahan polisi yaitu, Dody Kurniawan, Firman Ihsan Mawardi, Ahmad Nabil Bintang, Daniel, dan Ikbal Fauzi.

Mereka bersama ribuan mahasiswa lainnya melakukan demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang KPK dan KUHP hingga berujung ricuh.(eka)




Mahasiswa Sulawesi Tenggara Tertembak Mati, Ini Kata Wakapolda Banten

Kabar6.com

Kabar6-Wakapolda Banten, Brigjen Pol Tomex Kurniawan mengatakan, kasus meninggalnya salah seorang mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara saat ini kasusnya tengah diselidiki oleh Mabes Polri langsung.

Kata dia, Polri saat ini telah membentuk satgas gabungan yang ditugaskan khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Rencananya, masih kata Tomex, Kapolri, Jendral Tito Karnavian juga akan berangkat langsung ke Sultra untuk memimpin langsung proses penyelidikan atas tewasnya salah seorang mahasiswa, Imawan Rendi saat menggelar aksi unras di depan gedung DPRD Provinsi Sultra kemarin.

“Saat ini satgas gabungan yang ditugaskan khusus untuk menyelidiki kasus tersebut sudah dibentuk dan berangkat untuk menyelidiki apa dan fakta sebenarnya ke Sultra. Besok pak Kapolri akan meluncur langsung ke Sultra,” kata Tomex, Jumat (27/9/2019).

Pihaknya memastikan, segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh petugas polisi di lapangan, dipastikan akan ditangani sesuai dengan prosedur yang ada.

Sebelumbya, puluhan mahasiswa ikatan Muhammadiyah (IMM) Banten menggelar sholat gaib di jalan, tepatnya di depan gedung Mapolda Banten.

Mereka juga menuntut agar pihak kepolisian bisa segera mengusut tuntas atas meninggalnya Imawan Rendi karena tertembak saat menggelar aksi unras di depan gedung DPRD Provinsi Sultra.

Ketua agraria dan Maritim DPD Muhamadiyah Banten, Muhamad Rifki Saputa, aksi solidaritas terhadap sesama mahasiswa Muhamadiah tersebut mengecam keras atas tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi pada saat mengamankan unras di Kendari, Sulawesi Tenggara kemarin.

**Baca juga: Puluhan Mahasiswa Muhammadiyah Sholat Gaib Depan Mapolda Banten.

“Masih ada tindakan represif yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian dalam penanganan gelombang aksi masa,” katanya.

Atas kejadian tersebut, IMM mengecam keras atas tindakan tersebut. “Apalagi, salah satu anggota kita meninggal dunia akibat tertembak,” katanya.(Den)




Puluhan Mahasiswa Muhammadiyah Sholat Gaib Depan Mapolda Banten

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan mahasiswa ikatan Muhammadiyah (IMM) Banten menggelar sholat gaib di jalan, tepatnya di depan gedung Mapolda Banten, (27/9/2019).

Hal itu sebagai bentuk aksi solidaritas dari mahasiswa Muhammadiyah atas meninggalnya mahasiswa Muhammadiyah Kendari, bernama Imawan Rendi, ketika tengah melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Selain melakukan shalat gaib sebagai bentuk aksi solidaritas terhadap sesama mahasiswa Muhammadiyah. Dalam aksinya tersebut, mereka juga menuntut agar Kapolri, Tito Karnavian menyelidiki penyebab tewasnya Imawan Rendi karena tertembang yang diduga dilakukan oleh okum aparat.

Pantauan Kabar6.com, dipimpin imam Jihadi Santoso, shalat gaib kepada sesama mahasiswa IMM yang menjadi korban tersebut dilakukan di jalan tanpa ada alas tikar dan kain. Hingga berakhir dengan lancar.

Mereka juga mempertanyakan SOP dan Perkab penanganan dilapangan oleh polisi, disusul aksi selanjutnya dengan nyanyian lagu gugur pahlawanku serta pembacaan sumpah solidetitas dari mahasiswa Muhamadiah yang dilakukan serentak di sejumlah daerah di tanah air hari ini.

Disisi lain, mereka juga menuntut Polda banten untuk melakukan pernyataan sikapnya bersama mahasiswa.

Ketua IMM Kabupaten Serang, Jihadi Santoso, mengatakan, aksi solideritas tidak hanya menuntut agar Kapolri, Tito Karnavian bisa segera mengusut pelaku penembakan. Namun turut juga untuk mendoakan kepada almarhum agar diterima disisinya Allah SWT, khusnul khotimah dan diterima segala amal shalehnya.

Senada dikatakan Ketua agraria dan Maritim DPD Muhamadiyah Banten, Muhamad Rifki Saputa, aksi solidaritas terhadap sesama mahasiswa Muhamadiah tersebut mengecam keras atas tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi pada saat mengamankan unras di Kendari, Sulawesi Tenggara kemarin.

**Baca juga: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Geruduk Mapolda Banten.

“Masih ada tindakan represif yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian dalam penanganan gelombang aksi masa,” katanya.

Atas sikap tersebut, IMM mengecam keras tindakan tersebut. “Apalagi, salah satu anggota kita meninggal dunia akibat tertembak,” katanya.(Den)




Ratusan Polisi Kawal Demo Mahasiswa di Kota Serang

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono, secara langsung mengawal jalannya aksi demo yang berlangsung di Alun-alun Kota Serang, 27 September 2019.

Aksi demo yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Banten Bersatu berjumlah sekitar seribu orang itu mengusung isu tentang penolakan RKUHP, UU KPK hingga pengelolaan pertanahan.

Dalam aksi tersebut, Polres Serang Kota menempatkan 500 personil gabungan, yang dibantu oleh Sat Brimob Polda Banten.

“Kami tadi telah melaksanakan kegiatan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Bersatu Banten, Alhamdulillah semua berjalan lancar dan damai,” ujar Kapolres Serang Kota saat ditemui sesaat setelah pengamanan aksi, Jumat (27/09/2019).

Masih menurut AKBP Edhi Cahyono yang saat ditemui bersama Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Amiludin Roemtaat, menyampaikan apresiasi kepada peserta unjuk rasa, karena demonstrasi berjalan lancar dan tertib.

“Semua dapat berjalan dengan damai sesuai harapan, mulai dari Kampus UIN menuju Alun-alun, dan begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

**Baca juga: Hingga Malam, Demo Mahasiswa dan Pelajar di Serang Terus Berlanjut.

Pihak kepolisian memfasilitasi mahasiswa yang akan menyampaikan aspirasinya di muka umum, berupa pengawalan. Selama demonstrasi tidak berjalan anarkis.

“Kami mengawal jalannya aksi demo tersebut dari awal hingga akhir, karena kami menghargai para peserta demo yang hendak menyampaikan aspirasinya,” imbuhnya.(Dhi)




Hingga Malam, Demo Mahasiswa dan Pelajar di Serang Terus Berlanjut

Kabar6.com

Kabar6-Sampai saat ini, Ratusan pendemonstran yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar masih terus berunjuk rasa di depan Kampus UIN SHM Banten, Jumat (27/9/2019).

Mereka menuntut rancangan UU anti rakyat dan Demokrasi, antaranya menolak UU KPK, RUU RKUHP, RUU Pertanahan, RUU SDA dan RUU Minerba.

Seolah tidak ada lelah dan habisnya, kritikan tajam yang ditujukan pemerintah dan DPR RI karena dinilai tidak becus dalam menyusun RUU. Mereka juga mengkritik tindakan represif yang dilakukan oleh knum aparat sehingga telah melukai para pendemonstran disejumlah daerah baru-baru ini terjadi.

Mereka memulai aksinya dengan cara longmarch dari Untirta dilanjut ke UIN kemudian berlanjut ke Alun-alun Kota Serang dan kembali lagi ke Kampus UIN SHM Banten saat ini.

**Baca juga: Usai Demo Tolak RUU, Ruas Jalan Sudirman Kota Serang Masih Ditutup.

Selain menuntut rancangan UU anti rakyat dan Demokrasi, mereka juga melakukan shalat Goib untuk mendoakan salah satu korban meninggal dunia di Sulawesi tenggara saat aksi unjuk rasa kemarin.(Den)




Ribuan Mahasiswa dan Pelajar di Serang Tolak RKUHP dan UU KPK

Kabar6.com

Kabar6-Bertajuk #jum’at Berlawan, ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar Banten turun ke jalan dengan melakukan aksi longmarch menuju alun-alun barat Kota Serang.

Japra, jendral lapangan aksi menjelaskan, mereka memulai longmarch dari Untirta dilanjut ke UIN. Dari lokasi tersebut perjalanan dilanjutkan menuju Alun-alun Kota Serang. Dan dikawal ketat aparat kepolisian masa aksi menerikan yel-yel menolak RUU KUHP dan UU KPK.

Mereka juga menyanyikan lagu yel-yel perjuangan khas demonstasi mahasiswa. Mereka juga menyentil DPR dengan terikan dewan penghianat rakyat.

“Tolak RKUHP dan UU KPK. Selain itu, massa juga mengecam tidakan represif yang dilakukan aparat kepolisian,” jelasnya, Jumat (27/9/2019).

**Baca juga: Cegah Extraordinary Crime, BI Banten Tertibkan 8 KUPVA BB Tak Berizin.

Dalam aksinya para massa aksi melawan rancangan UU anti rakyat dan Demokrasi. Mereka menuntut kepada pemerintah untuk menolak UU KPK, RUU RKUHP, RUU Pertanahan, RUU SDA dan RUU Minerba.(Den)




Demo DPR, Lima Mahasiswa UIN Ciputat Ditahan di Komdak

Kabar6.com

Kabar6-Koordinator Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mufthi Arif mengatakan, saat ini masih ada lima orang temannya yang ditahan di Mapolda Metro Jaya. Atas kondisi itu mahasiswa menggelar aksi solidaritas untuk kemanusiaan korban kekerasan.

“Yaitu atas nama Dody Kurniawan, Firman, Ikbal, Nabil dan Daniel,” ujarnya kepada kabar6.com di depan Gedung Fakultas Tarbiyah, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, (Kamis, 26/9/2019).

Arif melanjutkan, Nabil dan Daniel kabarnya baru ditangkap semalam. Kelompoknya menduga aparat yang terkenal bermarkas di Komdak telah menangkapnya.

“Kita kurang tau karena dapat kabar baru tadi malam,” ungkapnya. Arif menjelaskan, Nabil dijemput polisi semalam.

Pihaknya juga belum mengetahui alasan penjemputan. Namun yang jelas Nabil ini dijemput paksa di sekitar Ciputat.

“Dan untuk Ikbal dari Tarbiyah kini sedang pendampingan hukum oleh pihak kampus. Kemudian solidaritas sore ini adalah sebagai bentuk teman-teman kita yang ditahan untuk minta dibebaskan,” tambahnya.

**Baca juga: Demo Dua Pelajar Ditangkap, SMKN 5 Tangsel: Hoax.

Arif menuntut ke polisi bahwa segera bebaskan teman-teman yang berada di Polda Metro Jaya. Juga jangan sampai mendapatkan tindakan kekerasan terhadap teman-temannya yang ditangkap.

“Karena jelas kami dilapangan kami tertib, tidak rusuh kami hanya mengevakuasi ketika polisi itu menembakan langsung kepada massa aksi kami,” tegasnya.(eka)




Mahasiswa Pandeglang Minta RKUHP dan RUU KPK Dibatalkan, Bukan Ditunda

Kabar6.com

Kabar6-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Pandeglang mengaku kecewa sikap pemerintah tetap kekeuh tidak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk mencabut UU KPK.

Termasuk hanya menunda disahkannya RKUHP. Padahal mahasiswa meminta RKUHP dibatalkan, bukan ditunda.

“Saya sendiri merasa kecewa dengan hasil keputusan kemarin bahwa RKUHP hanya di tunda, sedangkan tuntutanya itu dibatalkan,” kata Ketua BEM Unma Banten Agus Hidayat, Kamis (26/9/2019).

Sejumlah pengurus BEM se-Pandeglang diantaranya BEM Staisman Pandeglang, STISIP Banten Raya, Stia Banten dan STKIP Syaikh Mansyur yang ikut berdemo dengan ribuan mahasiswa di Jakarta mengaku kecewa karena aspirasinya tidak di tanggapi pemerintah.

Jika pemerintah mengesahkan RKUHP, maka mahasiswa mengancam akan menggelar demo kembali di Jakarta.**Baca juga: Bupati Pandeglang Jamin Kenyamanan Para Investor.

“Dan kami dari BEM se Pandeglang menyepakati, kalau kemudian RKHUP di sahkan dan RUU KPK tidak di batalkan Kami akan berangkat lagi ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi penolakan kembali,” tegas ketua BEM STISIP Banten Raya.(Aep)