oleh

Puluhan Mahasiswa Muhammadiyah Sholat Gaib Depan Mapolda Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Puluhan mahasiswa ikatan Muhammadiyah (IMM) Banten menggelar sholat gaib di jalan, tepatnya di depan gedung Mapolda Banten, (27/9/2019).

Hal itu sebagai bentuk aksi solidaritas dari mahasiswa Muhammadiyah atas meninggalnya mahasiswa Muhammadiyah Kendari, bernama Imawan Rendi, ketika tengah melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Selain melakukan shalat gaib sebagai bentuk aksi solidaritas terhadap sesama mahasiswa Muhammadiyah. Dalam aksinya tersebut, mereka juga menuntut agar Kapolri, Tito Karnavian menyelidiki penyebab tewasnya Imawan Rendi karena tertembang yang diduga dilakukan oleh okum aparat.

Pantauan Kabar6.com, dipimpin imam Jihadi Santoso, shalat gaib kepada sesama mahasiswa IMM yang menjadi korban tersebut dilakukan di jalan tanpa ada alas tikar dan kain. Hingga berakhir dengan lancar.

Mereka juga mempertanyakan SOP dan Perkab penanganan dilapangan oleh polisi, disusul aksi selanjutnya dengan nyanyian lagu gugur pahlawanku serta pembacaan sumpah solidetitas dari mahasiswa Muhamadiah yang dilakukan serentak di sejumlah daerah di tanah air hari ini.

Disisi lain, mereka juga menuntut Polda banten untuk melakukan pernyataan sikapnya bersama mahasiswa.

Ketua IMM Kabupaten Serang, Jihadi Santoso, mengatakan, aksi solideritas tidak hanya menuntut agar Kapolri, Tito Karnavian bisa segera mengusut pelaku penembakan. Namun turut juga untuk mendoakan kepada almarhum agar diterima disisinya Allah SWT, khusnul khotimah dan diterima segala amal shalehnya.

Senada dikatakan Ketua agraria dan Maritim DPD Muhamadiyah Banten, Muhamad Rifki Saputa, aksi solidaritas terhadap sesama mahasiswa Muhamadiah tersebut mengecam keras atas tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi pada saat mengamankan unras di Kendari, Sulawesi Tenggara kemarin.

**Baca juga: Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Geruduk Mapolda Banten.

“Masih ada tindakan represif yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian dalam penanganan gelombang aksi masa,” katanya.

Atas sikap tersebut, IMM mengecam keras tindakan tersebut. “Apalagi, salah satu anggota kita meninggal dunia akibat tertembak,” katanya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email