1

4 Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa di Peringatan HUT ke-27 Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan Mahasiswa Universitas Muhamaddiyah Tangerang (UMT) menggelar aksi unjuk rasa di Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang, Jumat (28/2/2020). Aksi unjuk rasa tersebut bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang ke-27.

Pantauan kabar6.com, para mahasiswa datang ke Puspemkot Tangerang membawa mobil komando dan sejumlah spanduk.

Dalam orasi peserta aksi tersebut dengan lantang menyuarakan aspirasi permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat dan berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

**Baca juga: Evaluasi HUT ke-27, Wali Kota Tangerang : Kemacetan dan Banjir Jadi PR.

Puluhan mahasiswa ini menyatakan empat tuntutan yaitu;

1. Menuntut Walikota Tangerang untuk memberikan pembangunan infrastruktur yang berguna bagi masyarakat Kota Tangerang.

2. Menuntut Walikota Tangerang dalam setiap pembangunan untuk dikaji lebih matang.

3. Menuntut Walikota Tangerang untuk menghapus praktik-praktik outsourcing karena merugikan para pegawai.

4. Menuntut Walikota Tangerang untuk memberikan sanksi direksi-direksi yang telah mempraktikkan PHK sepihak. (Oke)




Demo Tolak Omnibuslaw, Mahasiswa Banten Blokade Jalan Sudirman

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan orang pemuda yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Banten, menggelar aksi demonstrasidi jalan Jendral Soedirman, Kota Serang. Mahasiswa yang berorasi memblokade jalan hingga tak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Dalam aksinya, mereka menolak Omnibus Law terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja (cilaka), karena dianggap tidak pro rakyat.

Arman Maulana, seorang demonstran mengatakan, sebagai sebuah mekanisme hukum, Omnibuslaw dinilai kontradiktif dengan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundangan-undangan yang telah diubah sebagian pasalnya dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2019.

“Dimana, saat ini pemerintah beralibi kepastian hukum sebagai upaya keselarasan omnibuslaw terhadap UU 7Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundangan, yang sebenarnya adalah tipu-tipu demi kepentingan investasi,” teriaknya, Kamis (13/2/2020).

Sejumlah tuntutan yangmereka suarakan di antaranya, menolak omnibuslaw RUU Cilaka yang dianggap hanya akan menguntungkan kepada kaum borjuis komprador dan tuan tanah, penghapusan sistem kerja kontrak, outshorcing, pemagangan dan segala bentuk fleksibilitas kerja, menolak politik upah murah bagi buruh.

**Baca juga: Dugaan Korupsi Aset Negara, LSM BIAK Pertanyakan Status Hukum Walikota Serang.

“Sekali lagi, Omnibuslaw RUU Cipta lapangan kerja adalah sebenar-benarnya celaka bagi rakyat. Bagai kanker di dalam tubuh, ia makin membesar jika tak segera dihajar, mematikan banyak orang jika tak segera terkapar. Maka benar, membangun persatuan gerakan rakyat dalam upaya menolak Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja adalah suatu kebutuhan mendesak,” tegasnya.(Den)




Ini Kata Gubernur WH soal Kondisi Mahasiswa di Cina

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan, kondisi mahasiswa Banten yang sedang menempuh program studi di Tiongkok, yang berada di luar Wuhan dalam kondisi baik dan terhindar dari wabah virus corona.

Pihaknga mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah pusat dan terkait mengenai kondisi hingga proses penanganannya.

Kita tahu, ini sudah hubungan antar negara. Alhamdulillah dapat kita ketahui bersama kondisi mahasiswa asal Indonesia termasuk Banten kondisinya masih baik dan terhindar dari wabah virus corona. Dan kita simak bersama di beberapa media proses evakuasi/penjemputan telah dilakukan oleh pemerintah pusat,” kata WH, Selasa (4/2/2020).

Pihaknya juga mengaku akan memfasilitasi mahasiswa agar bisa pulang ke Banten akibat tidak memiliki ongkos tersebut.

“Kita telepon mahasiswa yang di Tiongkok. Mereka tidak bisa pulang karena tidak ada angkos. Ya, kita ongkosin. Di sana kan sudah terkontaminasi. Kita koordinasi dengan Kemenkes,” katanya.

Dijelaskan pula, antisipasi terhadap penyebaran virus corona, Pemprov Banten sudah melakukan sosialisasi melalui surat edaran terkait langkah pencegahan virus corona. Termasuk menyampaikan bahwa RSUD Banten telah menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan pasien virus corona.

**Baca juga: Ini Nama Mahasiswa Asal Banten yang Masih Bertahan di Cina.

Berdasarkan penelusuran tim Pemprov Banten, ada 10 mahasiswa asal Provinsi Banten yang sedang belajar di Tiongkok. Hampir semuanya belajar di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu. Hanya Royadin mahasiswa Banten yang belajar di Kota Taizhou namun masih di wilayah yang sama, Provinsi Jiangsu. (Den)




Ini Nama Mahasiswa Asal Banten yang Masih Bertahan di Cina

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten tengah berupa untuk memfasilitasi pemulangan mahasiswa Banten yang menempuh pendidikan di Tiongkok terkait wabah virus virus corona yang melanda negeri Tirai Bambu itu.

“Kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah pusat dan terkait mengenai kondisi hingga proses penanganannya,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim, Selasa (4/2/2020).

Lima mahasiswa diantaranya berasal dari Kota Serang yaitu, Fadel Ramadhan, Herawati, Kristi Prihartini Dewi, Rifani. Tiga dari Kabupaten Serang yaitu Muhammad Pajar, Royadin, Syah Abriyatna. Dari Kabupaten Tangerang, Soelthan Andhara Kelvin dan Kenny Eliezer Jaya dari Kota Tangerang Selatan.

Sebanyak tujuh orang mahasiswa bakal difasilitasi kepulangannya oleh Pemprov Banten karena tiga orang mahasiswa sudah kembali ke Indonesia.

Dijadwalkan, pemulangan mahasiswa Banten dari Tiongkok menggunakan Thai Airlines jalur penerbangan Bandara Pudong menuju Bandara Soekarno Hatta.**Baca juga: Gubernur Wahidin Pastikan Mahasiswa Banten di Cina Aman dari Virus Corona.

Kepala Dinas kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, sesampai di tanah air para mahasiswa akan langsung dicek kesehatannya sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan bagi seluruh penumpang yang berasal dari Tiongkok sebelum akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

“Pemeriksaan berupa penyelidikan etibionomologi. JIka suhu di atas 38oC mereka langsung dibawa ke RSPI Jakarta. Kalau suhu badannya di bawah itu diserahkan ke kami, Dinkes Pemprov Banten. Nanti kami lakukan skrining kedua, yakni pemeriksaan lanjuta di RSUD Tangerang,” pungkasnya.(Den)




Pemprov Banten Fasilitasi Pemulangan Mahasiswa di Tiongkok

Kabar6.com

Kabar6 – Pemprov Banten fasilitasi pemulangan tujuh mahasiswa asal Banten dari Tiongkok. Langkah tersebut dilakukan menyusul merebaknya penyebaran virus corona di Negeri Tirai Bambu.

Informasi yang dihimpun, terdapat sekitar 10 mahasiswa asal Banten yang berada tengah mengenyam pendidikan di Ciangzu dan Wuxi, Tiongkok. Bahkan tiga diantaranya sudah terlebih dahulu pulang ke tanah air. Swdangkan sisanya masih menunggu proses pemulangan.

Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, Pemprov Banten memfasilitasi tiket kepulangan tujuh mahasiswa yang masih berada di Tiongkok. Meski begitu, dirinya meminta kepada mahasiswa untuk mengikuti prosedur.

“Kita cuma fasilitasi tiket. Karena mereka ngakunya nggak punya ongkos pulang. Tapi seluruh prosedur pemulangannya kita serahkan ke pemerintah pusat,” kata WH, Senin (3/2/2020).

Dijelaskannya, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan standar prosedur evakuasi warga negera Indonesia (WNI) dari Tiongkok.

“Walapun mereka (tinggal) di luar Wuhan. Tapi tetap harus mengikuti prosedur ketika tiba di Tanah Air. Mereka akan dieriksa dulu kesehatannya di lokasi (bandara),” jelasnya.

**Baca juga: Wabah Corona, Begini Proses Karantina Tenaga Kerja Cina di Cilegon.

Menurutnya, prosedur itu harus dilalui para mahasiswa asal Banten untuk meminimalisir penyebaran virus corona. “Di sana (Tiongkok) kan sudah terkontaminasi. Makanya ada prosedur dari Kemenkes. Harus ikut protokoler evakuasi,” ujarnya.

Saat ditanya kapan rencana pemulangan tujuh mahasiswa, WH mengaku, pihaknya secepatnya memproses keberangkatan. “Kalau kapan nyampenya tergantung pesawatnya,” katanya.(den)




Mahasiswa Tuding Kota Tangerang Gagal Atur Jam Operasional Truk Tanah

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah Mahasiswa organisasi Cipayung Plus Kota Tangerang menggelar aksi unjuk rasa di Depan Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Rabu (29/1/2020).

Unjuk rasa tersebut membahas sejumlah isu terkait Omnibus Law, menyoroti Perwal Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pengaturan Pembatasan Jam Operasional Angkutan Tanah dan Pasir, PT TNG (Tangerang Nusantara Global) serta kasus pergusuran di Batu Jaya dan Bahkan mempertanyakan pelaksanaan pembangunan SDN 15 Kota Tangerang.

Salah satu organ yang tergabung dalam Cipayung Plus tersebut, Ketua Umum HMI Cabang Tangerang Tiba Yuhda Laksana menyoroti gagalnya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang dalam pelaksanaan Perwal tersebut.

“Secara pelaksanaan Dishub gagal untuk menjalankan peraturan itu. Perwal itu seharusnya melindungi masyarakat namun faktanya gagal,” ujar Tiba saat dimintai keterangan seusai diterima oleh DPRD Kota Tangerang.

Menurut Tiba, Ketidak tegasan dalam melaksanakan Perwal tersebut, akibatnya banyak menimbulkan korban jiwa. Hal itu juga yang harus menjadi perhatian serius pemerintah Kota Tangerang.

“Banyak menimbulkan korban kecelakaan, 3 korban tewas di tahun 2018, dan 6 korban di tahun 2019. Kemudian di jalan raya jenderal sudirman cikokol, 1 korban pengendara motor meninggal dan menjadi korban tabrak lari pada 28 Juni 2019,” katanya.

**Baca juga: BNPB Kirimkan 10 Ribu Masker ke Whuan China.

“Terus di jalan Imam Bonjol Panunggangan Barat, Cibodas Karawaci, 3 korban tewas pada 1 Agustus 2019 serta Jalan Daan Mogot Batu Ceper, 2 korban tewas pada 25 September 2019,” tambahnya.

Sebagai informasi, Organ Cipayung Plus Kota Tangerang tersebut diisi oleh Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang Raya dan Cabang Tangerang, GMNI dan PMII. (Oke)




Penjaringan Balon Bupati Serang, Tatu Chasanah Dibanjiri Masukan dari Mahasiswa

Kabar6.com

Kabar6-Bakal calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dibanjiri masukan dari kalangan mahasiswa dan audiens yang hadir dalam tahapan penjaringan dengan agenda wawancara di gedung DPD Partai Gerindra Banten, Rabu 29/1/2020.

Audiens yang hadir menyampaikan kesan dan pesan serta masukan terkait persoalan apa saja yang masih dihadapi oleh Kabupaten Serang, agar kedepan nantinya bisa terus diperbaiki lagi. Masukan itu disampaikan saat Ratu Tatu menyampaikan visi misi.

Karena terlalu banyak pembicaraan antara balon Bupati Serang dengan audien yang hadir tersebut, membuat tahap penjaringan berjalan lama dan tidak fokus.

Sekertaris Desk Pilkada Kabupaten Serang dari Partai Gerindra Sujai yang duduk sebagai panelis kerap mengingatkan audien untuk fokus menanyakan langkah-langkah yang akan diambil Ratu Tatu Chasanah apabila terpilih nanti sebagai Bupati Serang.

Ratu Tatu dengan lancar menjelaskan berbagai persoalan dari pengangguran, sengketa pelimpahan aset dari Kabupaten Serang kepada Pemkot Serang, kebutuhan pelayanan dasar kepada masyarakat mengenai adminduk, upaya peningkatan SDM dan moral masyarakat yang berdaya saing hingga infrastruktur pendikan dan kesehatan di Kabupaten Serang.

**Baca juga: Kalah Bersaing, TKI Asal Cilegon Naik 5 Persen.

Meski direpotkan dengan banyak masukan, Tatu Chasanah mengaku senang bisa mendapatkan respon positif dari audiens yang hadir. “Kami banyak mendapatkan masukan dari masyarakat mengenai OPD mana saja dilingkungan Pemkab Serang yang harus dibenahi, mengingat masa kepemimpinannya yang masih terus berjalan,” katanya.(Den)




Bantu Korban Banjir Jabodetabek, Mahasiswa UIN Ciputat Galang Dana

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat lakukan penggalangan dana untuk korban yang terdampak banjir di Jabodetabek dan Banten.

Ketua Dewan Eksekutid Mahasiswa UIN Ciputat, Sultan Rivandi mengatakan, telah lima hari ini mengumpulkan dan membuka posko. Selanjutnya mendistribusikan hasil donasi di daerah Ciledug Indah bagian terdalam.

“Karena banyak bantuan yang datang hanya sampai bagian depan pemukiman terdampak, namun tak merata sampai mendalam,” ujarnya kepada Kabar6.com. Selasa (7/1/2020).

Sultan menjelaskan, pihaknya sangat merasakan apa yang dirasakan oleh korban terdampak.

**Baca juga: BPBD Tangsel Butuh Logistik Perlengkapan Bayi Korban Banjir.

“Maka dari itu, secara sigap, bantuan pokok seperi makanan, air minum, popok, pakaian sangat efektif untuk didistribusikan secara cepat dan merata. Tetapi tentu ini menjadi evaluasi bagi para pengambil kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan pembangunan,” ungkapnya.

Dia menilai banjir yang terjadi saat ini lebih disebabkan oleh pembangunan yang tak ramah lingkungan. Pembangunan, kata dia, hanya mengedepankan keuntungan semata.(eka)




Pembangunan Puskesmas Bojong Amburadul, Dinkes Pandeglang Didemo Mahasiswa

Kabar6.com

Kabar6-Dianggap gagal melakukan pembangunan Puskesmas Bojong, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang didemo dari sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK-PMII) Unversitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten,

Salah seorang orator, Sela Jelin mengatakan, begitu fantastis besaran anggaran yang digunakan untuk membangun Puskesmas Bojong, hingga mencapai Rp4,4 Miliar. Tapi pada realisasinya tegas dia, jauh dari harapan karena hasil pembangunannya amburadul.

“Pengerjaan Puskesmas Bojong dilaksanakan CV. Bulan Sabit, tidak sebanding lurus dengan anggaran yang dikeluarkan. Karena pada faktanya, selain pelaksanaan lambat, hasil pembangunannya amburadul dan bahkan kanopinya roboh,” teriak Sela dalam orasinya, Senin (23/12/2019).

Ia diduga ada permainan terselubung antara pihak kontraktor pelaksana dengan pihak Dinkes Pandeglang. Sebab, bukannya segera diputus kontrak atas insiden robohnya kanopi dan lambat pengerjaan, malah diberikan tambahan waktu.

Maka dari itulah tambah dia, pihaknya menuntut kepada para penegak hukum agar segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Puskesmas Bojong.

“Kami minta aparat penegak hukum segera turun tangan, jangan pura-pura buta dan tuli. Karena kami yang dirugikan atas kebiadaban mereka,” tandasnya.

Senada, orator lainnya, Fahru mendesak agar pembangunan itu seluruh kontruksinya diaudit, karena diduga bukan hanya kanopi yang spesifikasinya dikurangi, akan tetapi seluruh kontruksi dikurangi.

**Baca juga: Rumah Reot Lansia di Pandeglang Dirobohkan Kepala Desa.

“Kami minta semua pihak terkait turun tangan melakukan audit terhadap pembangunan Puskesmas Bojong, karena dengan robohnya coran kanopi telah membuktikan adanya pengurangan spesifikasi kontruksi,” jelasnya.

Dia juga meminta, agar Komisi IV DPRD Pandeglang kembali melakukan penelurusan atas insiden tersebut. “Komisi IV jangan berhenti sampai disini, akan tetapi harus terus lanjut mengawal kasus Puskesmas Bojong,” pintanya.(Aep)




Pemkab Salurkan Bantuan Studi Sebesar Rp100 Juta bagi Mahasiswa Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Sebagai salah satu upaya mewujudkan program Pandeglang Cerdas, Pemkab Pandeglang memberikan bantuan studi masing-masing sebesar Rp1000.000,- bagi 100 mahasiswa semester akhir asal Kabupaten Pandeglang yang sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi.

Dana bantuan tersebut bersumber dari dana Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pandeglang.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, dengan bantuan ini, Pemkab Pandeglang berharap dapat mendorong peningkatan dunia Pendidikan di Kabupaten Pandeglang.

“Untuk meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) unggul kita akan fokus perhatikan dunia Pendidikan,” ungkap Irna, Jumat (20/12/2019).

Menurut Irna, para mahasiswa yang ada saat ini akan menjadi garda terdepan sebagai generasi penerus dalam melaksanakan estapet kepemimpinan. “Kita terus berikan pelatihan bagi para mahasiswa , pemuda, kita akan memberikan bantuanya secara bertahap,” katanya.

Ketua Baznas Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany mengatakan, bantuan studi ini diberikan kepada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan semester akhir.

Dikatakan Aah, jumlah bentuan yang diberikan tiap tahun terus bertambah. Mulai tahun 2018 lalu 70 mahasiswa dan tahun ini meningkat menjadi 100 mahasiswa.**Baca juga: Jelang Nataru, Pemkab Yakinkan Wisata Pandeglang Aman Dikunjungi.

“S16 orang, UNMA Banten 16 orang, STAIBANA 16 orang, STKIP Syekh Mansyur 12 orang, STISIP Banten Raya 12 orang, STIA Banten 12 orang, Mahasiswa Pandeglang yang kuliah diluar Pandeglang sebanyak 16 orang,” katanya.(Aep)