1

Waktu yang Tepat untuk Ngemil Makanan Favorit Saat Sedang Diet

Kabar6-Usai melakukan diet dan olahraga selama program penurunan berat badan, tidak sedikit orang yang tergoda makan sesuatu yang disukai, dikenal dengan istilah cheat meal.

Cheat meal biasanya berupa makanan padat kalori yang justru jadi pantangan saat diet. Cheat meal dihitung sebagai ‘istirahat’ mental dalam diet yang membantu tubuh mengatur hormon, leptin dan ghrelin, yang mengendalikan nafsu makan serta rasa lapar. Ini dianggap sebagai motivasi yang baik bagi orang yang menjalani diet.

Umumnya, orang lebih suka makan cheat meal di akhir pekan, terutama malam hari. Namun, adakah waktu yang paling tepat untuk menikmati cheat meal agar indera perasa senang dan juga tidak mengganggu diet dan rutinitas fitnes?

Seorang ahhli gizi dari India bernama Pooja Makhija, melansir tempo.co, mengatakan bahwa waktu terbaik untuk melakukan cheat meal adalah pagi hari. ** Baca juga: 4 Tanda Diet Anda Tidak Sehat

“Ini dikenal sebagai kekuatan kronobiologi. Tubuh Anda terbakar dua kali lebih banyak pada pukul delapan pagi versus delapan malam. Jadi, inilah yang membuat debat sarapan menjadi lingkaran penuh. Itu selalu lebih baik untuk makan sarapan Anda daripada melewatkannya terutama jika Anda makan dengan waktu terbatas,” urai Makhija.

Tidak disarankan makan cheat meal di malam hari, karena kadar glukosa akan meningkat dua kali lipat jika mengonsumsi makanan yang mengandung kalori di malam hari dibandingkan dengan pagi hari. Ini tidak hanya akan mengganggu tidur tetapi juga akan menambah berat badan.

Kunci untuk menikmati cheat meal sekaligus menjaga berat badan adalah mengontrol porsi. Kapan pun mau makan cheat meal, lebih baik menentukan ukuran porsi. Selalu makan dalam porsi kecil yang cukup untuk memuaskan keinginan tapi tak menambah lemak.

Selain porsi, dianjurkan juga untuk berolahraga di pagi hari daripada di malam hari karena tubuh akan membakar lebih banyak kalori pada jam-jam awal. Berolahraga di gym, senam di rumah, joging di sekitar blok, latih yoga, atau mainkan olahraga favorit untuk membuat tubuh bergerak.

Rata-rata, 30-40 menit olahraga sudah cukup untuk memulai. Anda dapat memperpanjangnya menjadi 40-50 menit, tergantung pada kapasitas tubuh. Dengan cara ini, Anda akan bisa menikmati makanan favorit atau cheat meal tanpa merasa bersalah.(ilj/bbs)




Begadang Bisa Bikin Gemuk?

Kabar6-Begadang, baik itu yang dilakukan karena tuntutan pekerjaan, menyaksikan acara televisi yang disiarkan larut malam, atau bahkan bermain game, sering dilakukan sebagian orang dalam keseharian.

Namun apabila dilakukan secara terus menerus dalam waktu lama, tentu saja berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya dapat mengakibatkan obesitas atau kegemukan. Lantas, mengapa begadang berkaitan erat dengan kegemukan? Melansir Klikdokter, berikut penjelasannya:

1. Sudah waktunya lambung diisi
Waktu pengosongan lambung adalah 2-6 jam, setelah itu Anda akan kembali merasa lapar karena lambung mulai kosong dan asam lambung yang perlahan meningkat.

Jika Anda makan malam pada pukul 19.00, tentu saja pukul 21.00 Anda sudah merasa lapar, sehingga akan mulai mengonsumsi beberapa camilan ataupun kopi.

Terlebih ketika Anda masih terjaga di atas pukul 00.00, secara otomatis perut Anda akan merasa sangat lapar dan meminta untuk diisi. Untuk itu, Anda akan mengonsumsi sepiring nasi atau semangkuk mie instan untuk menghilangkan rasa lapar.

Hal yang perlu diketahui, metabolisme tubuh pada saat malam hari, di mana seseorang hanya beraktivitas fisik terbatas, akan berlangsung lebih rendah.

Ini berarti jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan, di mana asupan jauh lebih besar dibanding pengeluaran. Tentu saja kalori yang tidak terbakar akan ditimbun dalam bentuk lemak pada tubuh.

2. Pengaruh hormon
Ada dua hormon yang bekerja dalam tubuh pada malam hari, terutama dalam mengatur nafsu makan seseorang, yaitu hormon ghrelin dan leptin.

Ghrelin merupakan hormon ‘laju, yaitu hormon yang merangsang kita untuk selalu merasa ingin makan. Hormon ini meningkat jika Anda mengalami kekurangan waktu tidur.

Leptin merupakan hormon kebalikan dari ghlerin, di mana hormon ini memerintahkan Anda untuk tidak makan. Kadar leptin ini akan berkurang jika Anda sedang begadang, sehingga penyeimbang dari hormon ghrelin saat begadang menjadi lemah. Hal inilah yang menjelaskan mengapa pada saat begadang kita cenderung ingin selalu ngemil atau makan.

Jadi demi menjaga kesehatan dan berat badan ideal Anda, mulailah terapkan pola istirahat yang teratur. Kurangi kebiasaan begadang, kecuali memang diperlukan. ** Baca juga: Cara Konsumsi Buah yang Tepat Saat Jalani Diet Sehat

Usahakan tidur 6-8 jam setiap harinya, agar keesokan harinya Anda merasa segar dan bugar untuk kembali beraktivitas.(ilj/bbs)




Makan Secara Perlahan Bantu Turunkan Berat Badan

Kabar6-Seringkali karena rutinitas yang cukup padat, atau dikejar waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan, Anda menghabiskan makanan dengan terburu-buru. Padahal kebiasaan ini bisa membuat Anda cepat lapar kembali.

Makan secara perlahan, faktanya, bisa membuat kenyang lebih lama dan disarankan untuk Anda yang berniat menurunkan berat badan. Makan secara perlahan, melansir Femalesia, terbukti mampu mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon ‘antilapar’ yang diproduksi saat Anda tidak makan secara terburu-buru.

Dengan makan secara perlahan, otak memiliki waktu untuk menerima serangkaian sinyal dari hormon yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan.

Reseptor salah satu saraf di perut bisa langsung memberi sinyal pada otak melalui saraf vagus yang menghubungkan usus dan batang otak. Sinyal ini biasanya dilepaskan saat makanan dicerna sebagian di usus kecil.

Hormon cholecystokinin akan dikeluarkan oleh usus sebagai respon terhadap makanan yang dikonsumsi selama makan. ** Baca juga: Adakah Hubungan Marah dengan Perut Kembung?

Selain hormon cholecystokinin, hormon leptin yang dikeluarkan oleh sel lemak akan memperkuat sinyal untuk meningkatkan perasaan kenyang. Leptin berinteraksi dengan neurotransmitter dopamin di otak untuk menghasilkan perasaan senang setelah makan.(ilj/bbs)




Tidak Melulu Makan Berlebihan, Kenaikan Berat Badan Juga Bisa Dipicu Oleh Hormon

Kabar6-Kenaikan berat badan selalu dikaitkan dengan kebiasaan makan beflebih. Padahal, hal itu bisa jadi disebabkan karena masalah hormon. Karena itulah, Anda sebaiknya mengenali beberapa gejala hormon yang bisa memicu berat badan naik.

Seiring usia, sedikit saja gangguan pada kadar hormon dapat menyebabkan lemak perut bertambah. Melansir Klikdokter, berikut tanda kenaikan berat badan yang diakibatkan masalah hormon:

1. Makan dengan benar, tapi pinggang Anda semakin besar
Jika Anda memiliki perut yang relatif rata di sebagian besar masa hidup, dan kemudian tiba-tiba membuncit dalam semalam, itu mungkin merupakan tanda Anda mengalami ‘perut hormonal’.

“Seiring bertambahnya usia, tubuh bisa menjadi lebih resisten terhadap insulin, mendorong tubuh Anda untuk menyimpan lemak daripada membakarnya. Hormon estrogen pada wanita juga menjadi lebih dominan saat memasuki perimenopause dan seterusnya. Dominasi estrogen meningkatkan resistensi insulin, yang menyebabkan lemak perut menumpuk,” kata Sara Gottfried, MD, penulis The Hormone Cure dan The Hormone Reset Diet.

2. Tidak kenyang
Menurut Dr. Gottfried, resistensi insulin bisa menyebabkan beberapa efek sekunder pada hormon penting lainnya. Salah satu yang biasanya terganggu adalah leptin, hormon yang mengingatkan tubuh ketika Anda kenyang.

Jika leptin terganggu, reseptor berhenti mengirimkan sinyal ke otak untuk memberitahu Anda berhenti makan. Akibatnya, Anda melakukan kebalikan dari apa yang dirancang leptin untuk dikendalikan dan akan terus makan karena tidak pernah menerima sinyal untuk berhenti.

3. Alami perubahan suasana hati
Ketika wanita memasuki tahun-tahun sebelum dan sesudah menopause, kadar hormon estrogen mereka sering berfluktuasi, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kenaikan berat badan yang membandel di sekitar bagian tengah tubuh. Menurut sebuah penelitian University of Wisconsin, inilah mengapa wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mood dibandingkan pria.

4. Stres terus menerus
Aktor utama lainnya ketika berat badan naik adalah hormon kortisol. Sering disebut sebagai hormon stres, kadar kortisol meningkat ketika tubuh Anda merasa stres atau cemas, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Lelah tapi sulit tidur
Insomnia bisa menjadi pertanda bahwa hormon harus disalahkan atas kenaikan berat badan Anda. Kurang tidur menyebabkan kelelahan yang berujung stres dan menyebabkan insomnia. Semua hal ini akan mengacaukan hormon Anda, khususnya kadar kortisol Anda.

“Kortisol yang tinggi dapat menyebabkan penurunan kadar tiroid, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan sentral. Ini juga menyebabkan penurunan hormon pertumbuhan yang bertanggung jawab untuk pembangunan jaringan, pertumbuhan otot, dan kesehatan secara keseluruhan,” jelas dr. Jacqueline Montoya, MD, seorang dokter ahli perawatan kritis. ** Baca juga: Angkat Kaki ke Atas & Ditempelkan pada Dinding Ternyata Bisa Redakan Stres

Meskipun hormon penting bagi tubuh, dalam kondisi tertentu ternyata hormon juga bisa mengganggu tubuh Anda, dengan menyebabkan berat badan naik.(ilj/bbs)




Makanan yang Mengandung Leptin Minimalisir Kegemukan

Kabar6-Kadar hormon leptin yang berlebihan di tubuh akan menginformasikan otak adanya kekurangan energi di sel. Inilah yang membuat pembakaran energi dilakukan lebih banyak.

Leptin merupakan hormon yang dihasilkan sel-sel lemak yang membantu mengatur metabolisme dan nafsu makan. Hormon leptin diproduksi di dalam WAT (white adipose tissue) atau sel lemak, jadi semakin besar sel lemak maka semakin banyak juga kadar hormon leptin di tubuh manusia.Leptin juga memberitahu otak kapan harus berhenti mengunyah dan berhenti makan, membantu merespon rasa kenyang, mengendalikan napsu makan dan mencegah makan berlebihan.

Ketika kadar leptin di atas normal, melansir melansir healthmeup, maka otak akan merasa tubuh kekurangan energi, sehingga memerintahkan tubuh untuk membakar energi lebih banyak, yang artinya Anda dapat membakar energi pada jumlah yang normal, makan dalam jumlah yang normal, tetap melakukan olahraga dengan kondisi biasa dan tubuh Anda akan menyimpan kalori dalam jumlah yang lebih sedikit karena kalori yang masuk telah dibakar dahulu sebelum disimpan.

Pada orang yang obsitas, ada sinyal terganggu yang dikirimkan oleh otak jika Anda sudah kenyang. Oleh karena tubuh belum menerima sinyal kenyang, maka tubuh akan terus mencari makanan untuk meningkatkan hormon leptin sampai maksimal.

Tubuh masih berpikir bahwa mereka masih lapar dan membutuhkan asupan energi lain. Hal inilah yang menyebabkan otak meningkatkan napsu makan dan mengeluarkan endorfin yang lebih banyak sebagai hadiah setelah makan makanan berlemak dan tinggi gula. ** Baca juga: Begini Cara Ngemil Cerdas

Nah agar kadar leptin dalam tubuh terpenuhi, konsumsilah jenis makanan yang kaya leptin seperti makanan tinggi protein, makanan kaya serat, sayur-sayuran berdaun hijau dan merah, serta buah-buahan kaya antioksidan.(ilj/bbs)