1

Tak Ingin Ketahuan Keluarganya, Pria Tiongkok Ini Pakai Kostum Badut Saat Ambil Hadiah Lotre Sebesar Rp477 Miliar

Kabar6-Seorang pria di Tiongkok bernama Lee berhasil memenangkan lotre senilai sekira Rp477 miliaran. Hal yang unik, ketika melakukan serah terima dengan ihak penyelenggara, Lee memakai kostum badut dan tidak mau mengungkap identitas.

Usut punya usut, rupanya Lee tidak ingin ketahuan oleh keluarganya dan mengubah perangai mereka. Melansir Foxbusiness, Lee memenangkan uang tersebut setelah membeli 40 tiket lotre seharga Rp174 ribu di wilayah Guangxi Zhuang. Semua tiket tersebut memiliki nomor yang sama. Dan untuk setiap tiketnya, Lee mendapatkan sekira Rp11 miliar.

Setelah mengetahui bahwa dirinya memenangkan lotre, Lee mengaku tidak bisa tidur. Keesokannya ia pergi ke daerah Nanning naik kereta lalu menginap di hotel selama dua hari. Lee bahkan tidak berani keluar kamar karena takut kehilagan uangnya.

Saat prosesi penyerahan cek, Lee datang dengan mengenakan kostum badut, agar pihak keluarga tidak mengenalinya. Ya, Lee mengaku terpaksa melakukannya demi melindungi anak dan istrinya.

“Aku belum memberi tahu istri atau anakku. Aku khawatir mereka menjadi arogan kepada orang lain dan tidak mau bekerja atau belajar dengan keras di masa depan,” kata Lee. ** Baca juga: Bertahun-tahun Suara ‘Bloop’ di Samudra Pasifik Bikin Bingung Ilmuwan

Meski begitu, Lee mengaku tidak ingin menikmati uang itu sendirian. Pria ini akan menyumbangkan sekira Rp10 miliaran. Ia pun tidak menerima semua sisa uang secara utuh karena harus membayar pajak.

Selanjutnya, Lee akan berpikir dan membuat rencana untuk memanfaatkan uang tersebut dengan bijak.(ilj/bbs)




Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Keluarganya Karena Jual Film Korsel

Kabar6-Seorang pria Korea Utara (Korut) dengan marga Lee, harus menghadapi regu tembak rezim Kim Jong-un yang akan mengeksekusi mati di depan 500 orang, termasuk keluarga Lee sendiri.

Rupanya, melansir Dailynk, Lee dieksekusi atas tuduhan menjual CD film Korea Selatan (Korsel) dan USB musik secara ilegal. Pihak berwenang mencap Lee sebagai ‘elemen anti-sosialis” karena memperdagangkan video yang mencakup drama dan film dari Korsel. Keluarga Lee dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, Provinsi Gangwon, 40 hari setelah dia ditangkap.

Lee sendiri adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan. Dia ditangkap oleh putri dari pemimpin ‘unit rakyat’ saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korsel.

Disebutkan, iIni adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner. Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.

“Di masa lalu, (orang-orang seperti Lee) dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita,” demikian laporan pemerintah.

Ditambahkan, “Reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita.” ** Baca juga: Sepanjang Hidup Pria India Ini Bertekad Terus Menggali Tanah untuk Cari Anaknya

Sumber di Korut mengatakan, setelah pihak berwenang membacakan putusan bersalah, suara 12 tembakan terdengar sebelum tubuh tak bernyawa Lee dimasukkan ke karung jerami dan dimasukkan ke kotak, kemudian dibawa ke suatu tempat.

“Istri, putra, dan putri Lee pingsan di tempat mereka berdiri di barisan depan area eksekusi. Sementara semua orang menyaksikan, pejabat kementerian keamanan negara mengambil mereka dan memasukkannya ke dalam truk kargo dengan jendela berjeruji untuk diangkut ke kamp tahanan politik,” lanjut sumber tersebut.

Lee dilaporkan mengaku telah menjual materi tersebut dan pihak berwenang sekarang memburu siapa yang membelinya darinya, di mana CD dan USB yang diyakini telah dijual dengan harga antara US$5 dan US$12.

Kini ada sekira 20 orang lagi yang dituduh juga menjual musik dan film Korsel, dan mereka sedang dalam proses penuntutan. Eksekusi atas perilaku anti-sosialis diatur oleh undang-undang pemikiran anti-reaksioner yang diterbitkan tahun lalu.

“Saat ini, jika Anda ketahuan menonton video Korea Selatan, Anda menerima hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, jadi tidak ada yang tahu siapa yang akan dieksekusi selanjutnya,” kata sumber Korut. “Anda dapat menerima hukuman tujuh tahun hanya karena tidak melaporkan seseorang. Seluruh penduduk gemetar ketakutan.”

Waduh…(ilj/bbs)




Dendam Kesumat, Seorang Wanita Potong Kemaluan Mantan Suaminya Hingga Hanya Tersisa 1 Cm

Kabar6-Sebagian orang masih menyimpan dendam yang tentu saja akan terus membayangi hidupnya. Dan pada saat yang tepat, dendam itu akan dibalas pada orang-orang yang dulu menyakiti mereka.

Tampaknya, dendan kesumat jugalah yang membuat seorang wanita asal Taiwan bernama Lee (58), tega memotong kemaluan mantan suaminya yang bernama Chen. Hal itu dilakukan, setelah mengetahui bahwa Chen pernah selingkuh saat mereka masih terikat tali pernikahan.

Peristiwa yang terjadi di Hukou itu, melansir Asiaone, itu berawal ketika Lee merayu Chen untuk berhubungan seksual. Gayung bersambut, ajakan itu langsung disetujui sang mantan yang tidak mengetahui rencana di balik rayuan itu.

Tragedi pun terjadi, Lee memotong Mr P milik Chen dengan gunting, dan hanya menyisakan satu sentimeter. Lebih parah lagi, wanita itu juga memotong kedua buah zakar milik Chen.

“Ketika korban menurunkan celananya, tersangka menggunakan gunting untuk memotong alat kelamin korban,” kata Kao Kai-Long, wakil kepala kantor polisi Hsinchu.

Lee kemudian membasuh potongan kemaluan mantan suaminya dengan cairan asam, dan membuangnya ke dalam toilet. Sementara itu, Chen melarikan diri dan bersembunyi ke dalam toilet. Sambil bersembunyi dan menahan sakit yang luar biasa, Chen akhirnya dapat menghubungi polisi.

Setelah melakukan aksi yang mengerikan itu, Lee kemudian mengonsumsi obat tidur dengan dosis yang berlebihan hingga pingsan. Baik Lee maupun Chen kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Cabang Zhudong, dan keduanya dikabarkan dalam kondisi stabil.

Ketika ditanya tentang motifnya melakukan aksi yang mengerikan itu, Lee mengatakan, “Jika aku tidak bisa memilikinya, tidak ada orang lain yang bisa.”

Diketahui, Lee dan Chen sudah bercerai sejak sebulan lalu. Mereka masih tinggal bersama karena Chen menganggur selama dua tahun, dan secara finansial bergantung pada mantan istrinya.

Sementara itu, hingga saat ini potongan kemaluan Chen belum bisa ditemukan. Namun menurut Kepala Urologi rumah sakit, Chang Chen Yeh, meski potongan tersebut dapat ditemukan, mereka tidak dapat menyambung lagi potongan kemaluan Chen seperti sediakala.

Hal ini karena potongan kemaluan korban dipastikan sudah terkontaminasi bakteri. Dan jika disambung kembali, kemungkinan fungsi seksualnya pulih sangat rendah.

Polisi sendiri masih menunggu kedua orang itu pulih, sebelum mengambil tindakan untuk menahan Lee. ** Baca juga: Tangan dan Kaki Harus Diamputasi Gara-gara Dijilat Anjing

Gelap mata memang kerap membuat orang bertindak nekat.(ilj/bbs)