Gara-gara Tak Pakai Sandal, Cacing Parasit ‘Bersarang’ di Kaki Bocah Asal Namibia Ini

Kabar6-Seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun di Namibia, Afrika bagian barat daya di pesisir Atlantik, mengeluhkan adanya garis-garis gatal di kakinya. Namun siapa sangka, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada cacing parasit yang bersarang di dalam tubuhnya.

Awalnya, melansir Dailymail, bocah yang tak disebutkan namanya itu mengalami gejala gatal parah selama tiga hari setelah bermain tanpa alas kaki di pasir bersama teman-temannya. Ya, bocah itu tertular cacing parasit setelah menginjak kotoran anjing atau kucing yang terinfeksi dan terkontaminasi oleh larva.

Karena gejala gatal yang dialami semakin parah, ia pun dibawa ke dokter untuk diperiksa. Anak tersebut juga melaporkan bahwa garis-garis pada kakinya menjadi terlihat jelas saat ia merasa gatal.

Dokter mengesampingkan kemungkinan penyebab lain, lantaran anak laki-laki itu tidak digigit serangga atau mengalami cedera lain. Ia tumbuh normal dan telah menerima semua vaksinasi.

“Keluarga tersebut tinggal di daerah pinggiran kota yang padat penduduk di Rundu, di wilayah Kavango Timur Namibia. Setelah ditanyai, ditemukan bahwa ada anjing di rumah dan anak laki-laki tersebut berjalan dan bermain dengan teman-temannya di pasir tanpa alas kaki,” demikian tulis jurnal kesehatan.

Pemeriksaan umum juga menunjukkan anak laki-laki tersebut tampak cukup gizi dan tak ada keluhan lain. Ia tidak pucat atau bahkan mengalami limfadenopati. Berat badan dan semua sistem tubuhnya dinilai normal.

Meski begitu, dokter menemukan lesi eritematosa yang menjalar dan dapat diraba dari permukaan atas kaki kiri ke bagian tengah, hingga telapak kakinya.

“Lesi tersebut linier dan tidak nyeri tekan. Terdapat sedikit edema pada kulit yang terkena,” kata jurnal tersebut.

Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan Cutaneous larva migrans, kondisi penyakit zoonosis yang disebabkan oleh larva cacing tambang (nematoda), spesies umum Ancylostoma braziliense dan A caninum.

“Mereka diketahui menghasilkan erupsi kulit yang bertahan lama pada manusia. Kondisi ini umum terjadi di daerah tropis dan subtropic,” penjelasan jurnal.

“Inang utama cacing tambang ini adalah anjing dan kucing. Hewan yang rentan menjadi terinfestasi dengan membersihkan kaki mereka, atau dengan mengendus kotoran atau tanah yang terkontaminasi. Larva berkembang menjadi tahap cacing tambang dewasa di usus halus hewan-hewan ini.”

Dokter kemudian memberikan anak tersebut obat pembasmi cacing dan obat untuk meredakan gatal selama tiga hari.(ilj/bbs)




Kota di Prancis Keluarkan ‘Paspor Genetik’ untuk Anjing Demi Kurangi Kotoran Hewan di Jalanan

Kabar6-Sebagai langkah otoritas lokal untuk mencoba mengurangi kotoran anjing di jalanan, para pemilik anjing di kota Beziers, Prancis selatan, akan segera diminta mendapatkan ‘paspor genetik’ untuk hewan peliharaan mereka.

Kebijakan yang dikeluarkan Wali Kota Beziers Robert Menard itu, melansir Gizmodo, menunjukkan bahwa penduduk Beziers telah menjadi frustrasi dengan pemilik hewan peliharaan yang gagal mengendalikan anjing mereka. Menard mengklaim bahwa layanan kebersihan jalan telah mengambil sebanyak 1.000 kotoran sebulan hanya di pusat kota.

“Itu tidak benar,” kata Menard yang mencatat bahwa menempatkan lebih banyak petugas polisi di jalan hanya berdampak terbatas. “Ketika ada petugas polisi, orang membersihkan. Ketika tidak ada orang di sekitar mereka tidak berjongkok dan melakukan tugas sipil mereka.”

Menard telah berusaha untuk memperkenalkan tes DNA anjing sejak 2016. Tetapi, dia menghadapi penolakan dari pengadilan administrasi setempat, yang berpendapat bahwa taktik semacam itu merupakan serangan terhadap kebebasan pribadi.

Namun kini, Menard telah diberi lampu hijau untuk memperkenalkan ukuran tersebut sebagai bagian dari percobaan dua tahun. “Kita harus menghukum untuk membuat orang berperilaku lebih baik,” ucap Menard. ** Baca juga: Seekor Anjing di Inggris Selamatkan Nyawa Pemiliknya yang Pingsan di Jalan

Disebutkan, percobaan akan berjalan hingga Juli 2025 mendatang. Di bawah aturan baru, pemilik anjing akan diminta untuk pergi ke kantor dokter hewan setempat untuk memberikan sampel air liur hewan peliharaan mereka. Sampel kemudian akan diuji secara genetik dan dimasukkan ke dalam database, setelah itu paspor genetik akan dikeluarkan untuk hewan tersebut.

Memperoleh paspor genetik adalah wajib, dan jika anjing tanpa paspor maka pemiliknya akan dikenakan denda sebesar €38. Setelah database terbentuk, pembersih jalan akan dapat mengumpulkan kotoran anjing yang ditemukan di trotoar.

“Kotoran itu akan dikirimkan untuk pengujian agar cocok dengan pemilik tertentu, yang akan diberikan denda pembersihan jalan hingga €122,” kata Menard yang mencatat bahwa denda pembersihan jalan tidak akan diberlakukan selama tiga bulan lagi.(ilj/bbs)




Hemat Biaya Pembangunan Gedung, Di Filipina Kotoran Anjing Jadi Campuran Batu Bata

Kabar6-Untuk mengurangi biaya pembangunan gedung, sekelompok pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Filipina menemukan cara mengubah kotoran anjing menjadi campuran untuk membuat batu bata.

Penemuan ini juga diharapkan dapat membersihkan jalanan kota yang selama ini penuh dengan kotoran anjing. Sebagai bagian dari proyek riset, melansir nst, para pelajar kelas delapan di distrik Payatas, Manila, mengumpulkan dan mengeringkan kotoran anjing yang kemudian dicampur dengan semen dan dicetak menjadi bata bio berukuran persegi panjang.

“Jalanan kita akan benar-benar bersih,” jelas Mark Acebuche, pembimbing kelas sains para pelajar SMP itu. ** Baca juga: Terobsesi Jadi Vampir, Wanita Asal Finlandia Ini Pasang Taring Permanen

Mark berharap, pemerintah lokal atau perusahaan akan memberikan dukungan pada riset pelajar itu untuk membantu meningkatkan produksi batu bata tersebut.

Diketahui, para pemilik anjing di Filipina tidak diatur secara ketat. Tidak hanya itu, banyak anjing liar yang tinggal di jalanan. Kondisi itu pun membuat anjing-anjing itu membuang kotoran sembarangan.

Bata bio ini disebutkan cocok untuk trotoar jalan atau struktur kecil seperti dinding halaman rumah. Setiap bata mengandung 10 gram kotoran anjing dan 10 gram semen, dan memiliki sedikit bau yang akan segera hilang seiring waktu atau saat bata itu dipasang dan ditutup semen lagi.

Salah satu solusi yang dapat membantu membersihkan jalan.(ilj/bbs)