1

Begini Isi Surat Anak Tangsel buat Presiden Jokowi

Kabar6-Semua surat yang ditulis oleh 20 anak-anak Cornelia Residence, Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal dikirim ke Sekretariat Negara. Lewat kegiatan 17 Agustus “Menulis Surat buat Presiden” itu ada beragam aspirasi anak-anak peserta lomba.

“Dengan harapan surat ini bisa langsung di dengar pemerintah, khususnya presiden,” ungkap ketua panitia penyelenggara, Muhammad Afif Fathoni lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Minggu (18/8/2018).

Dari 20 orang anak-anak peserta lomba, berikut contoh goresan pena yang disalurkan anak-anak lewat surat buat presiden.

Hai! Apa kabar?
Nama saya bening.
Saya ingin bercerita sedikit kepada bpk presiden. Saya ingin presiden lebih maju, lebih hebat dan lebih bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia dan juga membantu.

Dan aku harap semua ini terwujud dengan baik. Tolong ini dilakukan ya agar Indonesia semakin maju, maju dan maju dan tidak ada yang namanya bertengkar sesama Indonesia.

Aku harap anda suka dengan cerita ini.**Baca Juga: 20 Anak Tangsel Kirim Surat buat Presiden Jokowi.

Salam Bening.

Ada juga surat yang dituliskan oleh seorang peserta bernama Kayla, murid kelas 3 SD. Berikut aspirasinya:

Selamat siang bapak presiden, saya ingin meminta sesuatu yaitu adalah saya ingin anak Indonesia semuanya bisa sekolah sampai perguruan tinggi dengam gratis.(yud)




20 Anak Tangsel Kirim Surat Buat Presiden Jokowi

Kabar6-Beraneka ragam aspirasi disampaikan lewat secarik kertas oleh puluhan anak-anak di Cornelia Residence, Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Surat tersebut ditujukan untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ketua panitia penyenggara, Muhammad Afif Fathoni mengatakan, kegiatan lomba Menulis Surat buat Presiden diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-73. Panitia tak menyangka bila antusiasme warga cukup bagus bila dilihat dari jumlah peserta yang ikut.

“Ini menjadi bukti kalau budaya literasi di kalangan anak-anak sangat baik. Saya rasa tidak mudah untuk ajak anak kembali menulis,” katanya lewat keterangan pers yang diterima kabar6.com, Minggu (19/8/2018).

Dijelaskan, Karang Taruna Cornelia Residence dalam lomba tersebut menggusung tema “Merajut Sejuta Mimpi”. Panitia memberikan kebebasan kepada 20 anak-anak untuk mencurahkan isi hatinya kepada Presiden RI.

Tujuan lomba ini, Fathoni bilang, bertujuan mengajak anak-anak menuangkan segala mimpi, cita-cita serta harapannya untuk Indonesia di masa mendatang.

“Pesan yang ditulis anak-anak peserta lomba muncul secara spontanitas. Mereka diberi waktu selama 20 menit untuk menulis surat dan tidak ada yang kami rekayasa,” jelas Fathoni.**Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Ayung Tenggelam di Sungai Cisadane.

Hingga berita ini diturunkan, proses penilaian dari panitia penyelenggara masih berlangsung.(yud)




Tak Bisa Berenang, Ayung Tenggelam di Sungai Cisadane

Kabar6-Seorang warga dilaporkan tenggelam di Sungai Cisadane. Nurul Ikhsan alias Ayung (25), warga Kampung Baru RT 02 RW 02, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hilang saat berenang bersama rekan-rekannya.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, insiden hilangnya Ayung terjadi sekitar pukul 16.15 WIB. Ketika itu korban sedang berenang bersama empat orang temannya.

“Saksi mata bilang Ayung ingin ke tengah. Sampai di tengah korban tenggelam,” kata Ketua OKP Ganespa, Dodi Haryanto, Minggu (19/8/2018) malam.

Menurutnya, sebelum tenggelam Ayung sempat berteriak minta tolong. Rekan-rekan korban tak kuasa menolong karena Ayung keburu tenggelam dan menghilang.

Hingga berita ini diturunkan Tim Rescue masih berupaya melakukan pencarian. Tapi medan pencarian sulit karena terkendala cuaca yang gelap.**Baca Juga: Blanko Aman, Disdukcapil Tangsel: Cetak e-KTP Sehari Jadi.

“Mungkin pencarian dilanjutkan besok. Tapi semoga malam ini korban bisa ditemukan,” ujar Dodi.(yud)




Blanko Aman, Disdukcapil Tangsel: Cetak e-KTP Sehari Jadi

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku stok blangko e-KTP relatif masih aman. Bagi warga yang sudah melakukan perekaman bisa segera mendatangi kantor kecamatan wilayah domisili masing-masing.

“Cukup tersedia sampai dengan dua minggu ke depan karena kita sudah (bisa terapkan-red) satu hari jadi,” ungkap Kepala Disdukcapil Tangsel, Dedi Budiawan lewat keterangannya ke kabar6.com, Minggu (19/8/2018).

Ia menjelaskan, perkembangan proses pembuatan bagi warga pemula bisa merekam di kecamatan dengan cara daftar lewat online. Jika ingin mendaftar bisa datang langsung, pun bisa minta bantuan petugas di kantor kelurahan dan kecamatan.

Ditanya tentang berapa persentase warga di Kota Tangsel yang sudah punya e-KTP. “Sudah 104 persen,” jelasnya.

Dedi mengakui persoalan yang terjadi di lapangan karena disebabkan jumlah antrean warga pemohon dengan kesiapan infrastruktur tidak seimbang.**Baca Juga: Polrestro Tangerang Kembali Bedah Rumah Marbot Masjid.

“Kuota maksimal 500 pemohon bisa lebih. Tapi antrean enggak terlalu panjang cuma lima hari kerja,” tambahnya.(yud)




Dishub Tangsel Pantau Dampak Penutupan 2 U-Turn

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan masih melihat perkembangan dampak penutupan titik putaran arah kendaraan bermotor atau U-Turn. Di sepanjang koridor Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciputat Timur, itu sebelumnya direncanakan ada tiga titik lokasi yang ditutup.

“Kita evaluasi aja dulu seminggu ke depan. Lihat saja dulu,” kata Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Sukanta, Sabtu (18/8/2018).

Ia mengklaim, untuk titik U-Turn di depan komplek perumahan dosen Universitas Indonesia, Cirendeu, sejak awal tidak ditutup. Namun pada hari kedua sejak diberlakukan titik tersebut dibuka normal.

Berdasarkan hasil kajian, Sukanta bilang, bila U-Turn di depan komplek dosen UI ditutup maka terjadi penumpukan kendaraan di sekitar lampu merah Situ Gintung.

“Itu memang tidak ada maksud kita menutup, biar balik arah enggak kejauhan,” katanya.

Sukanta juga tak bergeming dengan adanya surat keberatan dari rektor kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.**Baca Juga: U-Turn Ditutup, Warga Sandratex Ancam Demo.

“Tapi kalau liat situasi dan kondisi dari sekarang itu kan sudah lancar di situ. Mau beberapa hari ini lancar enggak ada masalah kok,” ujar Sukanta.(yud)




Pasangan Capres Dianggap Bisa Dongkrak Suara Legislatif di Daerah

Kabar6-Pengamat politik, Gun Gun Heryanto menyebut capres dan cawapres bisa memiliki ‘coat-tail effect’ atau efek ekor jas yang bisa mendongkrak suara partai pada pemilihan legistalif di daerah. Dari dua pasangan capres cawapres, hanya dua partai yang menikmati secara maksimal efek ekor jas itu, yakni PDIP dan Gerindra.

“Memang ada istilah coat-tail effect kan, efek ekor jas, jadi biasanya itu dipengaruhi oleh pesona figur oleh tingkat keterpilihan partai. Meskipun sejarah coat-tail effect itu tidak begitu, okelah kita ikut common sense, pesona figur pada insentif elektoral di legislatif. Saya lihat gini, yang dapat coat-tail effect dari pencapresan 2019 itu PDIP, kemudian Gerindra, itu besar sekali,” ujarnya selepas diskusi bertajuk ‘Rematch Jokowi VS Prabowo’ di kedainkopi Litera, Mega Mall Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (18/8/2018).

Direktur eksekutif The Political Literacy Institute itu juga mengatakan PKB berpeluang mendapatkan efek ekor jas dari Ma’ruf Amin dan PKS bisa mengkapitalisasi Sandiaga Uno dengan alasan kesamaan visi.

Namun menurutnya, coat-tail effect yang muncul tidak akan bennar-benar mendongkrak perolehan suara partai di daerah.

“Mungkin ada nanti jika diperbaiki strateginya ada PKB dengan icon Kyai Ma’rufnya. Termasuk juga di posisi penantang, itu PKS bisa saja mengkapitalisasi soal Sandi yang mungkin irisannya dianggap mewakili aspirasi PKS. Tapi menurut saya tidak bisa seoptimal dan sesignifikan mengkapitalisasi efek ekor jas Jokowi untuk PDIP dan Prabowo untuk Gerindra, termasuk di daerah,” paparnya.

Namun Dosen di Fisip UIN Jakarta itu juga menyebutkan pendongkrak suara partai bukan hanya dari efek ekor jas capres cawapres, melainkan ada tiga hal utama.

Tiga faktor utama tersebut adalah sicalon legislati (caleg), kepala daerah di daerah tersebut dan partai di wilayah itu.**Baca Juga: U-Turn Ditutup, Warga Sandratex Ancam Demo.

“Pertama calegnya, kedua kepala daerah di daerah bersangkutan, itu akan menjadi icon yang mendorong partainya all out. Yang ketiga, partai, misalnya DPD-nya, bisa enggak dia menggenjot perolehan suaranya. Tetapi kalau tidak, ya tidak akan siapapun capresnya,” paparnya.(yud)




U-Turn Ditutup, Warga Sandratex Ancam Demo

Kabar6-Kebijakan penutupan jalur putaran arah atau U-Turn di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai protes masyarakat dari berbagai kalangan. Kini dari rencana awal tiga titik hanya satu yang dibatalkan.

Suryadi Nian, warga Sandratex, Kelurahan Rempoa, mempertanyakan hasil kajian penutupan U-Turn. Ia berharap pemerintah daerah bersama institusi kepolisian dapat mempertimbangkan karena titik U-Turn itu sudah ada sejak koridor masih ruas jalan.

“Lihat saja, kalau enggak dibuka kami sebagai warga akan demo. Kalo mau bikin kebijakan tuh pakai kajian yang matang, jangan asal goblek aja,” katanya ditemui kabar6.com di Pamulang, Sabtu (18/8/2018).

Ia menduga ada kepentingan tertentu dari kebijakan penutupan U-Turn di koridor jalan yang terkenal dengan sebutan Jalan Raya Ciputat itu. Penutupan U-Turn menurutnya tidak memberikan solusi tapi hanya memindahkan titik kemacetan.

“Enggak bener tuh Sukanta (Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel),” ketus Suryadi, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Banten.**Baca Juga: MUI Pusat Dalami Pengaruh Ajaran Kerajaan Ubur-ubur.

Penutupan U-Turn juga dikabarkan mendapat penolakan dari civitas akademi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Rektor kampus telah melayangkan surat protes kepada pemerintah daerah.

Namun, hingga berita ini diturunkan Sukanta beserta Ika, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Tangsel tidak merespon konfirmasi.(yud)




Upacara 17 Agustus, Puluhan ASN di Tangsel Malah Nongkrong

Kabar6-Puluhan orang Aparatur Sipil Negara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ikut upacara 17 Agustus tak disiplin. Peserta yang berada di barisan paling belakang lebih memilih nongkrong sambil bercengkrama.

Pantauan kabar6.com di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, ASN tak mengubris meski upacara pengibaran bendera Merah Putih sudah dimulai. Mereka bercanda dengan rekan sejawatnya. Bahkan ada di antaranya sambil merokok.

“Berdiri saja masak enggak sanggup. Di mana pengabdian kita terhadap negara ini,” kata Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad bernada jengkel, Jumat (17/8/2018).

Menurutnya, para ASN yang mengobrol ataupun meninggalkan barisan saat upacara dianggap tidak menghargai jasa para pahlawan saat berjuang demi kemerdekaan Indonesia.**Baca Juga: Keluarga Pelaku Pengeroyok Siswa SMKN 4 Tangerang Minta Maaf.

“Kita harus menghargai para pejuang pahlawan kita, sekarang kita tinggal mengisi kemerdekaan hanya untuk berbaris enggak lebih dari dua jam kayak begitu, enggak disiplin sebagai pegawai,” ungkap Muhamad setelah upacara pengibaran bendera.(yud)




Ini Formasi Lima Anggota Panwaslu Tangsel Terbaru

Kabar6-Perpaduan wajah lawas dan anyar mewarnai struktur organisasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2018-2023. Mereka lima orang anggota mulai mengemban tugas yang tak mudah setelah kemarin resmi dilantik di Jakarta.

Adapun formasi kepengurusan dipimpin oleh Muhamad Acep yang juga merangkap sebagai Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi. Kedua atas nama Slamet Sentosa yang bertugas menjadi Koordinator Divisi Hubungan Antar Lembaga (PHL).

“Yang jelas tugas kita sebagai bawaslu bagaimana menciptakan pelibatan masyarakat di pengawasan partisipatif. Agar masyarakat tidak menjadi subyek maupun obyek pelanggaran,” kata Acep lewat keterangan yang diterima kabar6.com, Kamis (16/8/2018)

Berikutnya, Karina Permata Hati menjabat sebagai Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, Ahmad Jazuli Koordinator Divisi Penindakan, Aas Satibi Koordinator Divisi Sengketa.**Baca Juga: Ratusan Karyawan PT Bilca Markin Jaya Makmur Gelar Aksi Unjukrasa.

Acep menjelaskan dalam tahapan pendaftaran bakal calon komisioner ada 21 orang yang ikut berkompetisi. Proses seleksi digelar hingga tiga tahap mengerucut kepada lima nama-nama di atas.

“Kedua kami ingin menciptakan Panwaslu Tangsel yang kuat dan solid,” ujarnya.(yud)




Duh, Patahan Median Jalan Ciputat Ditutup Pakai Bambu dan Tali

Kabar6-Pemberlakuan sistem buka tutup di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perlu dibenahi secara serius. Berdasarkan pengamatan kabar6.com, di koridor yang populis disebut Jalan Raya Ciputat itu ada sebanyak 13 titik patahan median jalan penghubung serta putaran arah atau U-Turn.

Hal itu dikhawatirkan dapat menambah angka kasus kecelakaan lalu lintas karena beberapa titik ditutup peralatan seadanya. Antara lain di depan perumahan Cirendeu Permai ditutup pakai road barrier plastik fibber; Sandratex ditutup pakai rantai besi.

“Tuh lihat, bahaya kan karena banyak motor yang nekat nerobos. Padahal mobil dan motor enggak ada yang mau pelan,” kata Eko Purwanto, warga RT 002 RW 06, Kelurahan Rempoa, sambil menunjuk ke arah pengemudi ojek online yang potong jalan dengan cara mengangkat rantai besi, Kamis (16/8/2018).

Berikutnya titik patahan median koridor jalan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta ditutup pakai galah bambu; Jalan Gunung Raya ditutup permanen pakai road barrier beton; komplek perumahan dosen UI dibuka total.

Depan ISCI atau showroom Kawasaki ditutup permanen pakai road barrier beton; jalan menuju Kertamukti ditutup pakai portal besi dan road barrier; kampus UIN Jakarta ditutup permanen pakai road barrier beton; RS UIN ditutup permanen pakai road barrier beton, rantai besi dan portal besi.

Kemudian di drpan Jalan Legoso sistem buka tutup dipasang galah bambu dan tali tambang; Mapolsek Ciputat ditutup permanen pakai road barrier dan tali tambang; Pusdiklat Kementerian Agama RI ditutup pakai rantai besi.**Baca Juga: Polsek Karawaci Ringkus Pengedar Sabu.

Penutupan patahan jalan yang menggunakan alat seadanya memudahkan pengguna jalan tidak disiplin sehingga membahayakan keselamatabln. Seperti yang terjadi di depan Jalan Legoso. Saat seorang pedagang rujak buah membuka tali rapia penutup jalan akhirnya diikuti kerumunan pengendara motor yang memotong jalur lintasan.

“Kemaren udah ngomong ke petugas Dishub, ada empat orang kemari. Saya bilang, kalau mau dibuka ya buka atau mau ditutup ya tutup sekalian,” tegas Eko.(yud)