1

Sholat Tarawih Diperbolehkan Tapi Protokol Kesehatan yang Ketat

Kabar6.com

Kabar6-Bulan Suci Ramadhan 1442 H sebentar lagi akan tiba. Pemerintah Kota Tangerang sedang mempersiapkan aturan pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan dalam masa pandemi Covid-19 di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, ibadah tarawih pada bulan suci Ramadan mendatang diperbolehkan, dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga masyarakat bisa melakukan Ibadah dengan khusyuk dan aman.

“DKM Masjid dan Mushola harus mempunyai satgas Covid-19 yang mengatur proses seperti jaga jarak, menggunakan masker dan diharapkan untuk membaca ayat – ayat yang pendek,” tegas Arief di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (25/3/21).

Arief meminta jajaran aparatur Pemkot Tangerang di wilayah dapat menjaga kondusifitas masyarakat dalam melaksanakan ibadah selama bulan Ramadhan.

“Kita harus mempersiapkan dengan matang terkait pelaksanaan ibadah di Bulan Suci Ramadhan mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19,” katanya.

Arief juga mengintruksikan kepada Lurah beserta Camat agar berkoordinasi dengan RW dan RT, DKM Masjid serta satgas Covid-19 yang berada di lingkungan agar dapat membuat aturan dalam beribadah pada Bulan Suci Ramadhan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Ghozali Barmawi memastikan tak ada penutupan masjid atau larangan salat tarawih pada ramadan 1442 Hijriah.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan edaran MUI pusat terkait protokol kesehatan jelang puasa ramadan 1442 hijriyah. Selain itu, MUI juga melayangkan edaran terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 saat berpuasa.

**Baca juga: Kota Tangerang Siapkan Menjadi Kota Layak Anak

“Jadi gak ada penutupan masjid dan musolah selama ramadan. Hanya saja dalam pelaksanaannya kita harus mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

“Dan suasana kebatinan masyarakat Kota Tangerang ini memang sudah kangen. Pengen ngambil fadilah-fadilah di bulan ramadan, karena di bulan-bulan lainnya kan agak kurang,” tandasnya.(Oke)




Taman Pintar di Tigaraksa Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kejari Kabupaten Tangerang Bahrudin mengatakan, pembuatan taman pintar menerapkan protokol kesehatan ekstra ketat.

“Di Taman Pintar yang mendukung pembelajaran daring ini kami menerapkan protokol kesehatan yang ekstra ketat,” kata Kajari Bahrudin, Rabu (21/10/2020).

Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, para anak didik dapat dengan tenang dan nyaman menggunakan fasilitas di Taman Pintar tersebut.

“Kami mengimbau bagi adik- adik yang berada disekitar kantor bisa datang untuk memakai fasilitas tersebut, untuk proses belajar mulai pukul 07.00 WIB- 17.00 WIB,” jelasnya.

Lebih jauh tentang Taman Pintar, Kajari Bahrudin menerangkan, keberadaan taman dengan fasilitas lengkap ini berawal dari kepedulian terhadap nasib para anak didik. Dimana selama pandemic covid mereka tak bisa melakukan belajar tatap muka.

Dengan panggilan hati yang begitu kuat, akhirnya Kajari Bahrudin berinisiatif membuat Taman Pintar dengan fasilitas wifi gratis sebagai tempat belajar dengan konsep outdoor yang menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Alhamdulillah pada hari ini kita melaunching Taman Pintar Kejari Kabupaten Tangerang, kita ketahui covid-19 ini berdampak kepada semua sektor salah satunya pendidikan, yang mana anak-anak tidak bisa belajar secara tatap muka, mulai hari ini kita canangkan launching taman pintar dengan menyediakan wifi,” ungkap Kajari Bahrudin.

Selain menyediakan wifi, kata dia, tempat ini juga menyiapkan kursi dan meja untuk mendukung belajar nyaman dan menyenangkan di Taman Pintar.

Kepedulian dan inisiatif itu ternyata mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah.

Kata dia, Taman Pintar ini merupakan bantuan yang cukup besar untuk dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang.

“Saya atas nama pribadi dan insan pendidikan berterima kasih dan mengapresiasi ketulusan dan kepedulian Kejari Kabupaten Tangerang. Semoga bisa menjadi amal soleh untuk Kejari. Inilah salah satu bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

**Baca juga: Kadis Pendidikan Kabupaten Tangerang Apresiasi Kehadiran Taman Pintar Kejari.

Diketahui, peresmian taman pintar dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah, Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Tangerang Wawan Setiawan dan sejumlah Kepala SMP di wilayah Tigaraksa. Launching ini digelar di halaman kantor Kejari Kabupaten Tangerang.(Tim K6)




Di Thailand, Pelajar yang Modifikasi Seragam Sekolah Jadi Lebih Ketat Masuk Kategori Kejahatan

Kabar6-Ada aturan baru yang ditujukan untuk para pelajar di Thailand. Disebutkan, memodifikasi atau mengubah seragam sekolah menjadi lebih ketat atau rok menjadi lebih pendek dianggap sebuah kejahatan.

Hal itu, melansir Asiaone, mengacu pada undang-undang (UU) perlindungan anak Thailand 2003 yang telah diperbaharui. Aturan tadi telah dibuat spesifik bahwa seragam sekolah harus dipakai sesuai aturan. Segala jenis bentuk pakaian seragam yang tidak senonoh telah dilarang.

Bukan tanpa alasan, aturan baru tersebut ditujukan untuk mengendalikan tren seragam sekolah yang dimodifikasi hingga membuatnya terlihat ketat dan rok lebih pendek di kalangan murid-murid perempuan. Namun dalam aturan tidak ada pedoman tentang apa yang dimaksud pakaian tak senonoh.

Para orangtua atau wali murid yang anaknya melanggar aturan ini bisa dikenai hukuman denda hingga sekira Rp13 juta. Bahkan, mereka yang melanggar pun bisa dikenai hukuman penjara.

UU perlindungan anak Thailand 2003 diperbaharui terakhir kali pada 2005 silam. Hal yang membingungkan, Kementerian Pendidikan Thailand mengatakan peraturan baru ini sesuai bagi era dan masyarakat yang lebih modern.

Keputusan Kementerian Pendidikan Thailand untuk memperketat aturan soal seragam sekolah ini dilakukan ketika sejumlah negara di dunia membolehkan murid sekolah lebih bebas dan menentukan sendiri pakaian mereka.

Sementara itu sejumlah peneliti menemukan insiden kekerasan seksual tidak ada hubungannya dengan apa yang dikenakan kaum hawa.

Pandangan yang menyebut wanita lebih cenderung dilecehkan secara seksual atau diserang jika mereka berpakaian minim hanyalah mitos belaka. ** Baca juga: Batalkan Pernikahan Karena Calon Pengantin Pria Bodoh Matematika

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Rebut Piala Kapolsek Pamulang, 32 Tim Futsal Bersaing Ketat di Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Perebutkan Piala Kapolsek Pamulang, 32 tim futsal dari tingkat SMA sederajat dan pesantren se-Tangerang Selatan (Tangsel) bersaing ketat di Arena Futsal Camp, Jalan RE Martadinata No.19, Ciputat.

Inisiator acara, H Marliansyah Abdul Baset menjelaskan, kegiatan olahraga itu dimaksudkan untuk memperingati HUT PGRI.

“Saya selaku ketua Kibar Tangsel telah menyiapkan hadiah uang tunai, piala serta piagam kepada seluruh pemenang. Futsal pelajar ini dalam rangka memperingati hari guru atau hut PGRI 2018,”ungkap Baset, Sabtu (22/12/2018).

Acara futsal yang digelar sejak pukul 09.00 WIB itu, dibuka simbolis oleh Hj. Anita Indah Wati, SE yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Banten Komisi 3 dari fraksi PDI Perjuangan.

**Baca juga: Meriahkan Momen Akhir Tahun Dengan Aneka Furnitur Informa.

Dalam kesempatan itu, turut hadir juga Kanit Shabara Polsek Pamulang, Robert Vicolas, yang mewakili Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya SH.

Selain itu, juga hadir Ketua MCW NU Pamulang, KH Fauzi Ayatullah dan, Sihyanto yang mewakili Gereja Barnabas sekaligus ketua Josmart kota Tangsel. (adt)




Ciptakan Pancake Dari Tepung Lokal, 56 Peserta bersaing Ketat

kabar6.com

Kabar6-Lomba membuat pancake dari tepung lokal yang diinisiasi Dinas ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Tangerang Selatan (Tangsel) diikuti tak kurang 56 orang di Plaza Balaikota Tangsel, Kamis (19/7/2018).

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diani, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam menggali potensi, mengembangkan kretifitas dalam menciptakan menu, serta mengangkat citra dan martabat pangan lokal itu sendiri.

“Pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman merupakan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah berimbang antara kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna dan daya beli masyarakat serta aman untuk dikonsumsi,” kata Airin.

Sementara, Kepala DKP3 Tangsel Nur Slamet menambahkan, lomba seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan yang selanjutnya bisa mengikuti lomba serupa di tingkat Nasional.

Di Tahun 2017 kemarin pihaknya juara tingkat provinsi dari Kecamatan Pondok Aren yang selanjutnya akan mewakili tingkat Nasional di Banjarmasin dengan daya tarik tersendiri.**Baca juga: Lomba Cipta Menu B2SA di Balaikota Tangsel Meriah.

“Saya mohon doa restu agar kegiatan ini dapat menjadi gaung dalam menyajikan makanan yang berimbang dan juara di tingkat Nasional,” ungkap Nur Slamet. (fit/hms)