1

Cara Sehat Simpan Makanan Sisa

Kabar6-Makanan yang tersisa memang bisa membantu Anda berhemat, tapi perhatikan berapa lama Anda telah menyimpannya. Walaupun bahan-bahannya menyehatkan, makanan yang sudah terlalu lama disimpan bisa berbahaya bagi tubuh.

Anda sebaiknya tidak menyimpan makanan matang lebih dari 3-4 hari di dalam kulkas. Daya tahan makanan biasanya lebih singkat lagi pada suhu ruangan. Setelah beberapa hari, mikroba seperti bakteri atau jamur akan mulai tumbuh pada makanan.

Mikroba dapat menyerang sistem pencernaan dan menyebabkan keracunan makanan. Ciri-cirinya yakni mual, muntah, sakit perut, demam, dan diare. Gejala ini dapat muncul dengan segera atau beberapa jam setelah Anda makan makanan terkontaminasi.

Nah, keracunan makanan bisa dicegah dengan mudah melalui penyimpanan dan pengolahan makanan yang tepat. Melansir Hellosehat, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menyimpan sisa makanan yang tidak habis:

1. Pastikan suhu kulkas sudah cukup dingin
Periksa kulkas Anda dan pastikan suhunya sudah cukup dingin sebelum menyimpan makanan. Langkah ini amat penting karena tidak semua kulkas dan freezer memenuhi standar suhu untuk menyimpan makanan yang tersisa.

Suhu lemari pendingin sebaiknya berkisar antara 4-5 derajat Celsius, sedangkan suhu freezer ada pada angka -(minus) 18 derajat Celsius. Jika Anda tidak tahu cara mengukur suhu kulkas di rumah, coba gunakan termometer untuk memastikannya.

2. Gunakan wadah yang sesuai
Gunakan wadah makanan yang bersih, tertutup, dan kedap udara. Anda bisa memakai wadah plastik atau beling, yang penting pastikan bahwa wadah tersebut mempunyai keterangan food grade yang berarti aman untuk menyimpan sisa makanan.

Pastikan bahwa Anda juga meletakkan wadah makanan dengan benar. Jangan sampai ada ruang udara antara satu wadah makanan dengan wadah yang lain. Dengan cara ini, suhu dingin bisa mencapai makanan Anda dengan lebih mudah. ** Baca juga: Tumit Pecah-Pecah, Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin B3

3. Sisihkan makanan sisa dengan cara yang tepat
Jika Anda membeli makanan dengan porsi besar dan tak yakin bisa menghabiskannya, coba sisihkan sebagiannya terlebih dulu. Ambillah makanan sesuai dengan porsi yang biasa Anda makan, lalu simpan sisanya di dalam wadah.

Sisa makanan yang sudah tercampur atau mengenai alat makan biasanya lebih mudah basi dan berbau. Dengan menyisihkan makanan terlebih dulu, Anda bisa menyesuaikan porsi makan dan menjaga kualitas makanan yang tersisa.

4. Menyimpan makanan pada saat yang tepat
Jika Anda yakin akan menyisakan makanan, jangan menunda untuk menyimpannya. Segera simpan makanan di dalam wadah dan masukkan ke dalam kulkas. Membiarkan makanan dalam suhu ruang akan merusak makanan dan memicu pertumbuhan bakteri.

Tempelkan label yang berisikan tanggal penyimpanan bila Anda menyimpan beberapa jenis makanan sekaligus. Hal ini akan memudahkan Anda dalam memilih makanan sisa yang perlu dihangatkan lebih dulu. (ilj/Ilustrasi/bbs)




Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyimpan Masker Kain

Kabar6-Saat ini pemakaian masker kain diwajibkan bagi masyarakat yang bepergian ke luar rumah. Ya, masker kain menjadi salah satu bagian dari panduan new normal yang digalakkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) untuk kembali beraktivitas di tengah pandemi COVID-19.

Meskipun tidak 100 persen melindungi kita tertular COVID-19, penggunaan masker kain jadi sangat penting untuk menekan penyebarannya. Masker kain akan menghalangi kita menularkan virus ke orang lain, jika kita termasuk carrier atau OTG (orang tanpa gejala).

CDC, melansir Allure, merekomendasikan agar Anda mencuci masker kain secara rutin, tergantung dari frekuensi pemakaian. Seorang dDokter spesialis penyakit menular bernama Cassandra M. Pierre mengatakan, masker kain harus dicuci setiap sekali pemakaian. Jadi ada baiknya apabila Anda memiliki persediaan 2-3 masker kain agar bisa dipakai bergantian.

Ada hal yang harus diperhatikan perihal menyimpan masker kain setelah dilepas. Saat melepas, lipat masker jadi dua, dengan bagian dalamnya berada di dalam lipatan. Hal ini untuk mencegah tangan menyentuh bagian dalam masker yang sudah terkena sekresi air liur ketika digunakan.

Jika tidak langsung dicuci karena masih berada di luar rumah, simpan masker kain yang sudah dilipat ke dalam plastik kedap udara. Karena itulah sediakan juga kantong plastik dengan klep penutup yang kedap udara.

Setelah sampai di rumah, langsung keluarkan masker kain dari kantong plastik dan masukkan ke mesin cuci atau keranjang cucian kotor. Dr. Cassandra mengatakan, Anda tidak perlu memisahkan masker kain dengan pakaian lainnya karena deterjen sudah cukup untuk membunuh virus.

Namun menurut Dr. Cassandra, lebih baik lagi apabila masker dicuci dengan air hangat atau panas, karena suhu tinggi bisa membantu membunuh virus dengan cepat. Perhatikan juga kondisi masker kain jika sudah lama digunakan. Masker kain harus dicuci setiap hari dan proses pencucian itu bisa membuat bahannya menipis.

Ketika bahan masker kain sudah tipis, maka tidak efektif lagi untuk melapisi mulut dan mencegah penularan. Jadi Anda perlu mengganti masker kain secara berkala. ** Baca juga: Apa Arti Kode ‘N95’ Pada Masker N95?

“Kalau kamu merasa masker kain sudah mulai menipis, mungkin saatnya beli yang baru untuk perlidungan lebih baik,” kata Dr. Cassandra lagi.(ilj/bbs)