1

Kecamatan Cipondoh Penduduk Terbanyak di Kota Tangerang 

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang mengacu pada Indikator Makro Kota Tangerang Tahun 2022-2023 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), setempat, pada akhir tahun kemarin mencatat pertumbuhan penduduk terdapat total 1,950 juta jiwa pada tahun 2023.

Kepala Disdukcapil Kota Tangerang, Irman Pujahendra menuturkan, Kota Tangerang mengalami pertumbuhan penduduk yang stabil dan tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tercatat, pertumbuhan penduduk hanya sebesar sekitar 0,009 persen dengan rincian 984,14 ribu penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 966,46 ribu penduduk berjenis kelamin perempuan.

“Sejauh pemantauan terkini berdasarkan data-data yang ada, pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang bergerak sangat stabil pada setiap tahunnya. Tercatat, berada di kisaran angka mendekati dua juta jiwa,” ujar Kepala Disdukcapil Kota Tangerang, Irman Pujahendra, Rabu, (10/1/2024).

**Baca Juga: Bawaslu Telusuri Dugaan Guru di Kabupaten Serang Dipaksa Jadi Timses Capres 

Ia mengatakan pertumbuhan penduduk tersebut terdistribusi secara merata di seluruh kecamatan di Kota Tangerang. Berdasarkan data yang sama juga disebutkan, distribusi penduduk terbanyak di Kota Tangerang berada di Kecamatan Cipondoh dengan 252.136 ribu, Kecamatan Karawaci dengan 186.149 ribu, serta disusul Kecamatan Pinang dengan 182.622 ribu penduduk.

“Banyaknya penduduk juga tercatat terdistribusi hampir secara merata di seluruh kecamatan yang ada, sehingga tidak ada ketimpangan antar wilayah di Kota Tangerang,” katanya.

Selain itu, Disdukcapil Kota Tangerang juga mencatat jumlah persentase penduduk di Kota Tangerang terdapat 73,47 persen penduduk yang berusia 15-64 tahun, 5,51 persen penduduk yang berusia 65 tahun ke atas, serta 21,02 persen penduduk yang berusia di bawah 15 tahun. (Oke)




Efek Berita Beras, Kepsek Dikumpulkan?

Kabar6-Pemberitaan terkait pro kontra guru di Kota Tangerang yang diharuskan membeli beras setiap bulan, menuai reaksi dari instansi terkait ?, Kamis (12/1/2023).

Ya, kasak kusuk itu disampaikan seorang sumber, yang menyebutkan adanya pengumpulan para Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat Sekolah Dasar di salah satu wilayah.

Sumber juga menyebutkan bila hal itu dilakukan untuk mencari tahu siapa yang telah berbicara tentang persoalan beras yang muncul dalam pemberitaan media.

Kepala Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan , H. Djuhairi membantah bila ada kegiatan pengumpulan itu.

**Baca Juga: Pro Kontra Kebijakan Wajib Beli Beras di Kalangan Guru Kota Tangerang

Menurutnya, kegiatan itu merupakan agenda rapat biasa atau rutinitas yang lazim dilaksanakan.

“Gak ada. Kalau rapat mah memang biasa kita,” ungkap dia, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bila pembelian beras itu bukanlah hal yang wajib. Melainkan hanya sebatas anjuran bagi yang berminat.

“Gak wajib. Yang mau aja itu mah. Itu kan beras dari TNG (PT. Tangerang Nusantara Global, red), gak ada salahnya kan kita sebagai masyarakat Kota Tangerang, ikut bantu dan bangga sama BUMD milik kita,” terangnya.

Meski begitu, ia tak menampik bila akan ada pihak yang berkeberatan dengan hal tersebut.

“Ya pasti akan ada aja yang gak suka (keberatan). Kalau ada satu dua mah jangan dipusingin, yang penting banyak yang seneng, gitu aja,” saran dia, dengan ramah.

Terkait teknisnya, kata Djuhairi, dilakukan antara pihak PT TNG bersama PGRI Kota Tangerang. Sedangkan, untuk harganya sendiri, yakni sebesar Rp 60 ribu per satu karung ukuran 5 kilogram.

“Jadi bukan dinas. Ini mah PGRI. Ya, mungkin biar memudahkan saja. Kan gak mungkin kalau diantar satu-satu. Jadi di koordinir melalui masing-masing PGRI yang ada disetiap Kecamatan,” katanya.

Disinggung soal jabatan Ketua PGRI yang tak lain juga adalah sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Djuhairi menyakini bila hal tersebut tak terkait sama sekali.

“Gak lah, pak Jamal (Kadisdik Kota Tangerang), bisa membedakan itu,” pungkasnya. (Gus)




Kampung Saungkuriang Sebagai Paru-Paru Cipondoh

Kabar6.com

Kabar6-Membangun kawasan penghijauan, di lingkungan perumahan, Warga RW 01, Perumahan Poris Indah, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh sukses membangun Kampung Saungkuriang, sebagai paru-paru Cipondoh.

Pengurus Kampung Saungkuriang, Feby Lukito, mengungkapkan, Kampung Saungkuriang dibangun sejak 2017, atas inisiasi warga untuk menyukseskan program Pemkot Tangerang yaitu Kampung Tematik. Memiliki lahan tidur yang awalnya kurang terurus, yang akhirnya kini mampu menjadi kawasan hijau dan asri.

“Kami mulai dari mengolah 20 persen, hingga saat ini sudah menghijaukan 80 persen dari luas 5800 meter persegi. Beragam jenis tanaman ada disini, terutanama jenis tanaman produktif. Mulai dari sayur mayur hingga toga. Kini, Kampung Saungkuriang mampu menyumbang oksigen yang bersih dan sehat bagi lingkungan,” ungkap Feby, Senin (5/4/2021).

Kata Feby, dalam pengembangannya Kampung Saungkuriang punya pojok baca, KWT, budidaya maggot hingga peternakan ayam. “Kami ingin, Kampung Saungkuriang dikenal sebagai wilayah bercocok tanam, penghijauan dan peternakan. Selain sebagai kawasan wisata, juga bisa menjadi lahan belajar masyarakat,” katanya.

Kabar6.com
Kampung Saungkuriang Sebagai Paru-Paru Cipondoh.(bbs)

Beragam jenis tanaman dapat ditemui di Kampung Saungkuriang. Namun, ada satu yang menjadi daya tarik yaitu pertanian hidroponik, menggunakan media air setinggi tiga meter. Tak hanya itu, saat ini Kampung Saungkuriang pun tengah mengembangkan budidaya strawberry dan sayur mayur hidroponik yang nantinya, bisa menghasilkan bagi warga sekitar.

**Baca juga: Wakil Walikota Tangerang: FKUB Jadi Wadah Pencegahan Konflik Umat Beragama

“Kami berharap, kampung ini dapat terus menjadi kampung percontohan, kampung yang terus hijau di tengah hiruk pikuk perkotaan,” harap salah seorang pengelola Kampung Saungkuriang, Mikhael.(ADV)




Unik, Ini Tiang BTS Atau Pohon Kelapa?

Kabar6.com

Kabar6-Penampakan unik terlihat pada sebuah tiang besar yang tertanam di beberapa titik diarea bantaran Kali Sipon, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Ya, tiang tersebut sepertinya adalah sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) milik salah satu provider. Namun, tower itu memiliki ukuran jauh lebih kecil dari tower-tower biasanya.

Selain itu, menjadi perhatian bagi orang yang melihatnya, adalah adanya tangkai-tangkai pohon kelapa, lengkap dengan daunnya.

Sehingga, tower BTS berdiameter layaknya tiang listrik tersebut, menjadi nampak unik bagi orang yang sepintas dan tak sengaja melihatnya.

Sumber Kabar6.com menyebutkan, bila keberadaan tiang BTS berdaun kelapa ini, memang sudah ada sejak lama.

**Baca juga: Kuasa Hukum ‘Ngarep’ Terdakwa Pemfitnah TNI Dibebaskan, JPU Tetap Tuntut 6 Bulan.

Namun, belum di ketahui secara pasti apakah itu merupakan tower milik swasta atau pihak pemerintah daerah setempat, mengingat Pemkot Tangerang dahulu sempat merencanakan adanya pemasangan fasilitas wifi gratis untuk warganya.

“Iya sudah lama ini. Gak tau ini tower untuk apa. Ada yang bilang buat jaringan wifi,” kata sumber itu. (ges)




Begini Ramainya Kicau Mania “Cuit..Cuit” di Danau Cipondoh

Kontes Burung Berkicau di Area Danau Cipondoh.(ges)

Kabar6-Keseruan para kicau mania digelaran Kontes Burung Berkicau diarea gantangan Danau Cipondoh, Kota Tangerang, makin terlihat disetiap eventnya.

Ya, ajang lomba cuit, cuit, diarea tersebut, memang rutin digelar dua kali disetiap minggunya. Yakni di hari Selasa dan Sabtu, yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari biasanya.

Hartono, salah seorang penghobi dilokasi itu mengatakan, bahwa minatnya dalam melombakan beberapa burung yang dimilikinya itu telah sejak lama dilakukan.

Meski tujuannya semata-mata hanyalah sekedar menyalurkan kesukaan terhadap berbagai jenis burung, khususnya love bird dan muray, dan sekaligus juga sebagai ajang silaturahmi diantara sesama pecinta hewan bersayap itu.

“Hobi aja kita mah. Susah kan kalau ada hobi, jadi ga cuma disini aja kita ikuti lomba. Diwilayah lain di Tangerang mah kita cobain, cuma disini tempatnya enak adem, jadi ramai terus eventnya,” kata dia.

Pria yang tinggal dikawasan Perumahan Moderland ini, selalu menyempatkan diri dalam setiap event gantangan bersama dengan rekan di komunitasnya.

Pantauan dilokasi, sejak pukul 14.00 WIB siang tadi, lokasi tersebut memang telah dipenuhi oleh puluhan orang, lengkap beserta burung jagoannya.

Mereka datang lebih awal karena terlebih dahulu harus membeli tiket sesuai kategori yang dilombakan pada event ini. Kerelaan menunggu tentu menjadi rezeki tersendiri buat para pedagang dilokasi.**Baca juga: Unik & Aneh, Bokong Rusa Ini Berbentuk Burung Hantu.

“Alhamdulillah ramai terus setiap ada event. Mereka kan sambil nunggu kontes pasti makan, minum, ngopi dan ngeroko jadi pas aja buat kita mah, jadi rame jualannya,” kata si Cece` warung yang lapakanya berada dipinggiran Danau Cipondoh itu.**Baca juga: Wow! Burung Jay Bisa Ketahui Kapan Kematian Akan Datang.

Untuk diketahui, adapun jenis-jenis burung yang dilombakan dalam setiap kali pagelaran eventnya antara lain adalah, muray, love bird, cucak hijau, balibu, kacer dan lain-lain. (ges)