1

Kapal Nelayan Lebak Hilang Kontak Berhari-hari Ditemukan di Pantai Glagah Jogjakarta

Kabar6-Kapal nelayan asal Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak yang selama empat hari hilang kontak akhirnya ditemukan.

Kapal yang mengangkut empat orang nelayan yakni Arba, Acil, Anggi dan Masita ditemukan di perairan Kulonprogo Pantai Glagah, Jogjakarta, Rabu (13/3/2024) sekira pukul 21.00 WIB.

“Info yang kami dapat karena kehabisan bahan bakar di perairan Kulunprogo Selatan Pantai Glagah,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

**Baca Juga: Pedagang dan Warga Sesali Masih Banyak Pedagang Belum Pindah ke Lokasi Relokasi

Empat orang yang berada di atas kapal lalu terjun ke laut kemudian berenang untuk mencapai daratan. Dua orang yakni Acil dan Marsita berhasil mencapai darat, namun 2 orang lainnya hilang belum ditemukan.

“Dua orang yang berhasil ke tepi pantai diselematkan nelayan setempat lalu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Heru.

“Dua orang lagi diduga sementara terpisah, dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya atau belum ditemukan,” sambung dia.

Heru mengaku, pihaknya masih mendalami terkait kapal tersebut bisa sampai ke perairan Jogjakarta.

“Itu yang kita lagi dalami dengan Kansar Yogyakarta,” katanya.(Nda)




Tim SAR Cari Kapal Nelayan Hilang di Perairan Cihara

Kabar6.com

Kabar6-Nakhoda Kapal Motor (KM) Dimas yang hilang kontak sejak Jumat lalu, masih belum ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banten.

Nakhoda KM Dimas diketahui bernama Makmur (56), warga Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Mamur melaut seorang diri, tanpa Anak Buah Kapal (ABK).

Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto, di Lebak, Sabtu (29/01/2023), berharap Nakhoda KM Dimas dapat segera ditemukan.

Tim SAR Banten melakukan penyisiran di perairan Lebak, tepatnya pesisir Cihara sebagai tempat kejadian perkara (TKP) menghilangnya KM Dimas.

Tim SAR melakukan penyisiran dengan rencana operasional (renops) hingga luas area pencarian sejauh 24,42 kilometer.

Selain itu, juga melakukan penelusuran di pantai lima kilometer ke arah barat dari Pantai Cihara.

Peralatan yang digunakan adalah rescue car, palsar air, palsar komunikasi, palsar medis, dan APD hazmat.

Pencarian dan pertolongan juga melibatkan tim Rescue Unit Siaga SAR Lebak, Polairud Binuagen, BPBD Banten, dan masyarakat.

“Kami berharap cuaca normal, sehingga penyisiran dan pencarian korban berjalan lancar,” kata Adil.

Ia mengatakan, peristiwa hilang kontak nakhoda KM Dimas itu, Jumat ( 27/01/2023), pukul 21.00 WIB saat seorang warga Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak datang ke MUP Binuangeun melaporkan bahwa KM Dimas yang dinakhodai Makmur sampai saat ini telah hilang kontak dan tidak ada kabar.

Makmur pada Senin (23/01/2023) pukul 09.00 WIB berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangen tanpa anak buah kapal (ABK).

**Baca Juga: Lomba Sholawat Dibuka Wakil Wali Kota Tangerang

Selanjutnya, Kamis (26/01/2023), pukul 10.00 WIB nakhoda Makmur memberitahukan via telepon kepada anaknya bernama Seli bahwa KM Dimas kehabisan bahan bakar minyak (BBM) pukul 11.00 WIB, posisi KM Dimas berada di perairan Lebak, tepatnya Pantai Cihara (lego jangkar).

Namun, selang beberapa jam sekitar pukul 12.28 WIB nakhoda Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya bahwa KM Dimas putus tali jangkar.

Sampai keesokan harinya pada Jumat (27/01/2023) sekitar pukul 13.50 WIB, korban kembali memberitahukan kepada Seli anaknya, bahwa KM Dimas sudah tidak tahu keberadaannya di perairan mana hingga sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi kembali dengan orangtuanya itu. (Red)




Kehabisan Bahan Bakar di Perairan Bayah, Kapal Nelayan Dilaporkan Hilang Kontak

Kabar6.com

Kabar6-Kapal nelayan KM Dimas yang berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangeun, Kabupaten Lebak dilaporkan hilang kontak , Jumat malam (28/1/2023).

Tanpa anak buah kapal (ABK), KM Dimas hanya ditumpangi Makmur warga Binyangen Wanasalam sebagai nahkoda. Kapal berangkat melaut pada Senin, 23 Januari 2023.

“Saudara Makmur pada hari Kamis, 26 Januari menyampaikan kepada anaknya via handphone bahwa KM Dimas kehabisan bahan bakar dengan kondisi lego jangkar di perairan Cibobos Bayah,” kata Humas Basarnas Banten Estu Riyadi, Sabtu (28/1).

Namun selang beberapa jam setelah itu, Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya bahwa kapal putus tali jangkar. Keesokan pada siang harinya, Makmur menyampaikan kapal yang dinahkodai tidak tahu ada di perairan mana.

**Baca Juga: Dinsos Kabupaten Tangerang Butuh Perda Tangani PMKS

“Sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi,” ucap Estu.

Hari ini sambung Estu, Tim SAR Gabungan akan kembali melakukan pencarian dengan memperluas area. Tim akan melakukan penelusuran di pantai 5 kilometer ke arah Barat dari Pantai Cihara.

“Kami mendapatkan informasinya tadi malam, dan hari ini dilakukan pencarian untuk hari kedua oleh Ti SAR Gabungan, mohon doanya,” kata Estu.(Nda)




Hendak Bantu Rekannya, Kapal Nelayan Terbalik di Pulau Liwungan Pandeglang, Satu Orang Hilang

Kabar6.com

Kabar6- Satu orang nelayan asal Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang bernama Kanta (35) dikabarkan hilang di sekitar Pulau Liwungan usai Kapal yang ditumpanginya diterjang ombak.

Berdasarkan informasi sebelumnya peristiwa itu terjadi, Kapal nelayan yang ditumpangi empat orang berangkat dari Teluk, Labuan ke Pulau Liwungan untuk membantu kapal Nelayan yang mengalami mati mesin.

Namun naas dalam perjalanan, tiba-tiba kapal yang mereka tumpangi mengalami mengalami patah selang Oli. Kemudian mati mesin dan akhirnya terhempas oleh ombak yang sedang tinggi dan akhirnya terbalik.

Sontak keempat nelayan itu melompat ke laut.
Dari empat orang tersebut awalnya dua orang berhasil diselamatkan oleh.

“Dua nelayan atas nama Sakroni (40) dan Surif (35) dapat diselamatkan Kapal Tugboat yang ada di sekitar,” Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten, Adil Triyanto.

**Baca juga: Istri di Pandeglang yang Dibacok Suaminya Kini Butuh Biaya Pengobatan

Sementara dua diantaranya masih dalam pencarian, tetapi belakangan sekitar pukul 09:00 WIB Basarnas Banten kembali mendapatkan informasi jika satu diantara mereka berhasil ditemukan. Hingga saat ini proses pencarian satu nelayan bernama Kanta(35) masih terus dilakukan.

“Ya itu bapak Tarban (60) warga Teluk Labuan dan pencarian terhadap 1 korban segera ditemukan,”tandasnya.(aep)




Dihantam Ombak Enam Meter, Kapal Nelayan Tenggelam di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Ombak setinggi enam meter menenggelamkan kapal nelayan KM Sri Rejeki yang mengalami mati mesin di Pandeglang, Jumat sore (28/6/2019) sekira pukul 16.00 WIB. Namun Basarnas Banten baru melaporkannya sekira pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya, kapal KM Sri Rejeki yang mengalami mati mesin telah ditarik oleh kapal nelayan lainnya. namun, akibat ombak tinggi, kapal KM Rejeki akhirnya tenggelam.

Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin menjelaskan, kapal nelayan KM Sri Rejeki tenggelam bersama satu anak buah kapal (ABK).

“Namun tergulung ombak setinggi enam meter. Mereka sempat berenang ke pantai, Dua selamat, satu diperkirakan tenggelam,” kata Zaenal Arifin kepada Kabar6.com melalui selularnya, Sabtu (29/6/2019).

Dua ABK lainnya selamat dengan berenang menuju pesisir Pantai Barokoy, Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang.

Satu ABK yang diduga tenggelam bernama Amir. Sedangkan Toha dan Rahmat berhasil selamat dengan berenang ke pantai.

“Kedua korban yang selamat tersebut, kemudian dibawa ke rumah warga setempat untuk di obati,” terang Zaenal.

**Baca juga: Bakar Sampah, Satu Rumah di Solear Ludes Terbakar.

Tim Basarnas masih terus melakukan pencarian dengan menyisir Pantai Borokoy.

“Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di perairan pantai radius 5 kilometer kearah barat dan 5 kilometer kearah timur, dengan hasil sementara masih nihil,” jelasnya.(Dhi)