1

Balita Jingyao Selamatkan 5 Nyawa Lewat Donor Organ Tubuhnya

Kabar6-Seorang balita bernama Liu Jingyao (3) asal Tiongkok harus menerima harus menerima kenyataan kalau dirinya mengidap kanker otak ganas. Kepala Jingyao berubah menjadi besar karena pembengkakan, bahkan ia juga mengalami kesulitan untuk berbicara.

Nah, selama masa kritis itulah sang ayah bercerita pada Jingyao tentang kebaikan. Siapa sangka, melansir newsnationtv, cerita sang ayah itu membuat Jingyao berniat menyumbangkan organ tubuhnya. Keputusan balita ini tentu saja mencuri perhatian tim medis dunia. Bagaimana tidak, balita yang tidak berdosa itu memilih untuk mendonorkan organnya demi menolong orang lain.

Hingga akhirnpa perjuangan Jingyao melawan penyakit yang dideritanya berakhir pada 23 September di People’s Hospital of Jiangxi, Tiongkok Selatan. Setelah menghembuskan napas terakhir, tim medis melakukan pembedahan untuk mengambil organ tubuh Jingyao, yaitu jantung, hati, ginjal dan kornea mata.

Organ tubuh Jingyao ini kemudian diberikan kepada lima orang yang membutuhkan. Transplantasi organ tubuh Jingyao sudah dilakukan pada pasien yang membutuhkan. Dan sejauh ini kondisi penerima donor berjalan stabil, bahkan mereka kembali normal seperti sediakala.

“Kamu telah menyalakan kehidupan lima orang. Dan kamu merupakan putri terbaik paling mengagumkan di dunia ini,” kata ayah Jingyao untuk mendiang putrinya. ** Baca juga: Iseng, Kue Ulang Tahun Dicampur Ganja Bikin Pesta Jadi Kacau

Gadis cilik yang berhati mulia.(ilj/bbs)




Bangun Tidur Langsung Divonis Kanker Otak

Kabar6-Seorang wanita asal Houston, Amerika Serikat, bernama Christina Smith (23) tidak pernah menyangka akan terkena penyakit yang mematikan. Ya, Christina didiagnosa kanker otak karena tidur dalam kondisi mabuk akibat mengonsumsi minuman beralkohol.

Christina, melansir Okezone, mengaku memang tidur dalam kondisi mabuk setelah menghadiri acara ulang tahun keponakannya. “Saya mengalami sakit kepala paling berat dan berlangsung sepanjang hari dan ketika akhirnya saya tertidur, saya mengalami kejang dan saya bahkan tidak tahu itu kenapa,” katanya.

Suami Christina yang bernama Willie, segera melarikan istrinya ke Bayshore Medical Centre, di mana dokter menemukan tumor agresif melilit pembuluh darah utama di otak Christina. “Tidak ada cara untuk menghilangkan tumor itu tanpa menghilangkan bagian dari vena itu,” kata Dr. John Tynes, kepala petugas medis di Bayshore Medical Center.

“Ketika Anda mengambil pembuluh darah di otak, seperti yang Anda bayangkan, ada risiko yang terkait dengan itu. Risiko itu seperti stroke, kerusakan otak permanen, kelumpuhan, jadi itu sangat sulit, keputusan yang sangat berani bahwa waktu perawatan di Bayshore dan Christina dan Willie membuat, untuk melanjutkan dan menjalani operasi,” tambah dr John.

Sebelumnya, Smith menjelaskan bahwa Christina secara mendadak kejang-kejang tepat di sampingnya pada pagi hari. Setelah itu, dia langsung melarikan Christina ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan, Christina langsung menjalani terapi rehabilitasi dan mulai memperlihatkan perubahan ke arah yang lebih baik. ** Baca juga: Uang Rp1,1 Miliar untuk Pria yang Mau Kencani Wanita Ini Selama 1 Tahun

“Saya diharapkan untuk menjalani rehabilitasi rawat inap dan hal berikutnya, saya mulai pulih jauh lebih cepat dari biasanya, jadi saya tidak perlu banyak melakukan rehabilitasi,” jelas Christina.(ilj/bbs)