1

Bawaslu Kota Tangerang Temukan Petugas Coklit Gunakan Joki

Kabar6-Bawaslu Kota Tangerang temukan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) tidak menjalankan pencocokan dan penelitian (coklit), calon pemilih di wilayahnya. Petugas tersebut diduga menggunakan joki dalam melakukan coklit.

“Jadi kita menemukan ada yang joki yang melakukan coklit. Petugas pantarlih itu melimpahkan tugasnya memakai joki,” ujar Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Komarullah, Kamis (18/7/2024).

**Baca Juga:Ribuan Orang Akan Kepung Istana dan DPR, Desak Pemerintah Sahkan DOB Cilangkahan

Menurut Komarullah, temuan pantarlih menggunakan joki itu telah terjadi sepekan yang lalu dimana satu petugas ditemukan di salah satu kecamatan di Kota Tangerang. Ini artinya akan berakibat ke pemilih yang bisa saja tidak dilakukan coklit.

“Tapi setidaknya mereka sampai 24 Juli nanti, sudah harus selesai melakukan coklit. Artinya nggak boleh pakai joki, itu harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan,” jelasnya.

Untuk temuan itu, Komarullah telah bersurat ke Komisi Kota Tangerang agar bisa segara ditindaklanjuti. “Kita sudah surati minta agar diperbaiki,” tandasnya.(rian)




Tak Boleh Pakai Joki, KPU Lebak Ingatkan Pantarlih Coklit Daftar Pemilih Door to Door

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak menegaskan pencocokan dan penelitian (coklit) Pemilu 2024 harus dilakukan secara langsung oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih).

“Enggak, enggak boleh itu diwakil-wakilkan atau istilahnya pakai joki,” tegas Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Lebak Encep Supriatna, kepada Kabar6.com, Jumat (17/2/2023).

Selain melarang petugas pantarlih menggunakan joki saat coklit, Encep juga mengingatkan supaya pantarlih dilakukan secara door to door. Jangan sampai coklit dilakukan hanya dengan menyambangi ketua RT atau RW.

“Yang jelas itu mereka (Pantarlih-red) harus datang ke masing-masing rumah yang terdaftar di data yang mereka pegang. Harus door to door sesuai dengan petunjuk teknis dan tanggung jawab Pantarlih,” jelas dia.

Sejauh ini belum ada laporan soal kendala berarti dalam pelaksanaan coklit, kecuali aplikasi e-Coklit yang masih dalam status perbaikan oleh KPU RI.

“Tapi itu tidak menjadi kendala proses coklit, karena sistem kerja kita bisa dilakukan manual atau menggunakan aplikasi tersebut, jadi enggak ada masalah karena kita pakai dua-duanya,” pungkas Encep.

Penegasan Encep soal larangan pantarlih memakai joki untuk coklit menjawab kekhawatiran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lebak.

Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Lebak Ade Jurkoni mengaku, pada tahapan ini ada beberapa poin yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu.

**Baca Juga: Pelaku dan Penadah Curanmor Ditangkap, Polisi Amankan 6 Kendaraan

“Kami fokus pada kepatuhan pantarlih, artinya pantarlih benar-benar orang yang di-SK-kan oleh KPU, karena yang kita kami khawatir ada joki. Contoh misalnya, bapaknya pantarlih lalu nyuruh anaknya untuk melakukan coklit,” kata Ade.

Diketahui, KPU Lebak menerjunkan 3.987 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk melakukan pencocokan data penelitian (coklit) Pemilu 2024.

Coklit dilakukan sejak tanggal 13 Februari hingga 14 Maret 2023. Pantarlih akan melakukan coklit terhadap 1.056.384 pemilih dari daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4).(Nda)




Kantongi Sekira Rp3 Juta Sehari, Seorang Pria Inggris Jadi Joki Antrean

Kabar6-Bagi banyak orang, mengantre merupakan kegiatan yang membosankan bahkan disebut membuang-buang waktu. Namun bagi Freddie Beckitt (31), mengantre adalah ladang uang.

Bagaimana bisa? Rupanya, melansir thesun, Beckitt memiliki kerja sampingan sebagai penyedia jasa antre profesional alias joki yang dibayar khusus untuk menunggu antrean. Tidak main-main, pria yang tinggal di Fulham, London, Inggris, ini mampu mengantongi sekira Rp3 juta sehari hanya dengan mengantre.

Sebagian besar klien adalah orang-orang kaya yang malas atau tidak punya waktu untuk antre masuk ke pertunjukan atau pameran. “Saya pernah kerja delapan jam mengantre pameran Christian Dior untuk orang-orang penting di usia pertengahan 60-an,” ungkap Beckitt

Dikatakan Beckitt, lama antrean sebenarnya hanya memakan waktu tiga jam, namun kala itu kliennya meminta dia untuk mengambilkan tiket juga dan menunggu mereka sampai datang. “Jadi saya punya waktu berjam-jam mengelilingi museum dan dibayar 20 Pound sterlingsejam, menyenangkan sekali!” kata Beckitt.

Selain antre masuk dan mengambil tiket, Beckitt juga melayani permintaan untuk mengantre belanja. Biasanya, klien memilih memakai jasanya untuk menghemat waktu karena mereka orang yang sangat sibuk. ** Baca juga: Raup Penghasilan Rp28,7 Juta per Minggu, Pemuda Alabama Ini Berprofesi Sebagai ‘Penggoda Wanita’

Beckitt sendiri mempromosikan pekerjaannya lewat situs Taskrabbit, dan dia tidak hanya menawarkan jasa joki, tapi juga menjaga hewan peliharaan, mengemas barang, membantu pindahan rumah dan sebagainya.

Beckitt yang memiliki profesi utama sebagai seorang penulis profesional, sudah bekerja sebagai joki antrean selama tiga tahun. Pekerjaan langka ini dilakukan untuk menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pekerjaan ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan jadwal menulis saya,” kata Beckitt lagi.(ilj/bbs)