1

Kerusakan Jalan Talang – Sukadiri Sudah Dilaporkan ke DPUSDA Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Camat Sukadiri, Abdullah mengaku sudah mengetahui ihwal ambrolnya Jalan Talang Sukadiri sepanjang 500 meter.

Bahkan, pihak Kecamatan Sukadiri mengklaim sudah melaporkan terkait kerusakan itu langsung ke Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan informasi dari DPUSDA Kabupaten Tangerang Tangerang, kondisi ambrolnya jalan tersebut akan segera diperbaiki.

Perbaikan tersebut akan sekaligus dilakukan dengan membangun Tembok Penahan Tanah (TPT). Karena, bila TPT tidak dibangun dikhawatirkan jalan akan kembali ambrol karena kondisi tanah dilokasi yang labil.**Baca juga: Hati-hati, Jalan Talang – Sukadiri Ambrol.

“Saya sudah laporkan ke DPUSDA Kabupaten Tangerang, kondisi ambrolnya Jalan Talang Sukadiri informasinya akan segera diperbaiki dan sekaligus membangun TPT disepanjang jalan itu,” ujarnya Senin, (2/7/2018).(Vero)




Hati-hati, Jalan Talang – Sukadiri Ambrol

kabar6.com

Kabar6-Jalan Talang Kali Cirarab atau populer disebut warga sebagai Jalan Talang -Sukadiri, di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang ambrol.

Sedianya, jalan sepanjang 500 meter tersebut merupakan akses utama menuju Kantor Kecamatan Sukadiri.

Pantauan dilokasi, diketahui bila kondisi jalan yang ambles berdiamater sekitar lima atau enam senti meter. Adapun Tembok Penahan Tanah sudah rata dengan tanah. Sebab sudah lebih dahulu ambrol.

“Jalan Talang Sukadiri ini sudah lama ambles, tapi hingga kini tidak mendapat perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang,” ujar Ardi, salah seorang aktivis pemuda setempat.

Ardi juga mengaku cukup heran, mengapa ruas Jalan Talang Sukadiri tersebut dibiarkan rusak, padahal jalan itu merupakan akses utama menuju Kantor Kecamatan Sukadiri.

“Saya aneh Jalan Talang Sukadiri sudah lama ambles tapi belum juga diperbaiki juga. Saya berharap Dinas PU Tangerang segera memperbaikinya,” kata Ardi, Senin, (2/7/2018).

Ardi khawatir, bila Jalan Talang Sukadiri tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan pengendara baik motor dan mobil. Terlebih pada malam hari atau saat hujan. Sebab kondisi jalan ambrol tersebut sudah setengah badan jalan.

Hal senada juga disampaikan Iwan, warga Kecamat Sukadiri lainnya. Dia menyebut, bila Jalan Talang Sukadiri yang ambles sediaya sudah sering membahayakan keselamatan warga.

sebab, tidak jarang mobil pengendara yang melintas masuk ke lobang jalan yang ambles. biasanya, kejadian itu dialami oleh pengemudi atau pengendara yang tidak haal dengan kondisi jalan tersebut.**Baca juga: Polresta Siap Terapkan Tes Psikologi Dalam Pembuatan SIM.

“Sejak Jalan Talang Sukadiri ambrol, sering terjadi kecelakaan, meski tidak sampai merenggut korban jiwa, tapi hanya luka ringan. Kecelakaan itu akibat terperosoknya ban kendaraan ke dalam lobang jalan yang ambrol,” pungkasnya.(Vero)




Galian Kabel, Ruas Jalan di Legok Rusak

Kabar6-Ruas jalan dari arah Legok hingga Citra Raya Kabupaten Tangerang mulai rusak akibat proyek galian kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah berlangsung lama.

Proyek yang menggunakan mesin bor besar untuk menggali tanah tersebut mengakibatkan beberapa ruas jalan rusak dan tidak dapat dilewati oleh pengguna jalan.

Hasil pantauan lapangan tim Kabar6, banyak warga yang mengeluh karena jalan yang setiap hari mereka lewati kini di tutup karena rusak.

“Aduh galian PLN ini malah bikin saya harus muter jauh karena jalan yang biasa saya lewati ditutup karena jalannya hancur,” ujar Eneng pengguna jalan.

Menurut Edi salah seorang pekerja, rusaknya ruas jalan tersebut diakibatkan karena tekanan mesin bor di bawah tanah yang cukup besar dan permukaan tanahnya yang tidak kuat.

“Ini gara-gara tekanan mesin bor, jadi saat mesin bor masuk permukaan tanah sama aspalnya enggak kuat nahan tekanan dari bawah, jadi permukaan tanahnya naik dan aspalnya jadi hancur,” ungkap Edi, Rabu, (17/1/2018).**Baca Juga: Maju Lagi, Ini Pembangunan di Kepemimpinan Iti Oktavia Jayabaya.

Oleh karena itu, pengguna jalan yang melintas di daerah galian kabel diharapkan berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.(vero)




200 KM Jalan di Kabupaten Tangerang Rusak

Kabar6-Sekitar 20 persen dari total 301 titik ruas jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, kini mengalami kerusakan.

Demikian diungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Slamet Budi, Jumat (20/11/2015).

Menurutnya, total kerusakan dimaksud merupakan akumulasi dari kondisi kerusakan, mulai dari kategori kerusakan sedang sampai parah.

“Jalan rusak itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada. Kalau diukur, dari total panjang 992,61 kilo meter (KM) jalan di Kabupaten Tangerang, sekitar 200 kilometer diantaranya rusak,” ungkapnya.

Selain jalan rusak, beberapa ruas jalan diwilayah Utara Kabupaten Tangerang juga masih belum tersentuh pembangunan yang layak.

“Khusus dipantura, jalan-jalan tersebut masih banyak yang bebatuan atau tanah merah,” ujarnya. **Baca juga: Musim Hujan Tiba, Pemkab Tangerang Baru Akan Normalisasi Situ.

Meski demikian, pada tahun 2016 pihak Pemkab Tangerang akan segera mungkin melakukan pembenahan dan pembangunan jalan.

“Tahun 2016, ada 51 pekerjaan pembangunan jalan, termasuk diwilayah Pantura dan sudah masuk dalam RAPBD 2016 yang sekiranya memakan anggaran Rp36 miliar,” pungkasnya.(shy)

 




Simpang Tiga Seruni Rusak Parah, Angkot Enggan Masuk Terminal

Kabar6-Para pengendara yang melintas di kawasan Simpang Tiga Seruni, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah.

 

Meskipun upaya perbaikan telah beberapa kali dilakukan, buruknya infrastruktur jalan serta diperparah dengan banyaknya kendaraan bermuatan lebih (overtonase) yang melintas, membuat jalan menjadi cepat rusak.

 

“Yang lewat sini khan mobil-mobil besar, sampai trailer. Harusnya pemerintah membuat jalan yang kualitasnya bagus. Kalau asal buat ya seperti ini jadinya, baru diperbaiki sebentar langsung rusak lagi,” ujar Sukandar, sopir kendaraan ekspedisi yang melintas, Senin (22/6/2015).


Pada musim hujan, jalan di kawasan tersebut tidak ubahnya seperti kubangan lumpur. Sebaliknya pada musim kemarau, jalanan menjadi sangat berdebu.

 

“Kalau musim hujan itu sudah seperti empang, warnanya juga coklat. Kalau lagi panas begini, debunya sangat parah. Dari dulu seperrti ini, tapi terkesan dibiarkan oleh pemerintah,” ujar lagi.


Akibat kerusakan jalan ini, berimbas pada kacaunya trayek angkotan perkotaan (angkot). Sopir angkot lebih memilih menunggu penumpang di simpang tol Cilegon Timur, ketimbang masuk ke Terminal Seruni.

 

“Sudah jalannya rusak, kena macet juga. Sudah gitu di dalam terminal kan nggak ada penumpang. Jadi mendingan ngetem disini,” kata Agus (37), sopir angkot jurusan Pondok Indah Cilegon (PCI) – Cilegon. ** Baca juga: Ramadan, Aetra Tangerang Pastikan Pelayanan Prima

 

Di tempat lain, Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Darat Dishub Kota Cilegon, Fatur R Sadeli, membenarkan jika salah satu faktor angkot enggan masuk terminal lantaran kerusakan jalan tersebut. (din)