Sebuah Perusahaan di Inggris Pecat 800 Pekerjanya Lewat Video Zoom Karena Rugi Rp1,8 Triliun per Tahun
Kabar6-Melalui sebuah pesan video yang disiarkan via Zoom, sebuah perusahaan operator feri di Inggris memecat sebanyak 800 karyawannya. Dalam video tersebut, seorang eksekutif P&O Ferries meminta maaf atas ‘gayanya yang kaku’, dan mengatakan bahwa video itu diperlukan untuk memastikan semua karyawan menerima informasi sama pada waktu yang sama.
Keruan saja, cara pemutusan hubungan kerja yang ‘kasar’ itu membuat marah para karyawan. Melansir Indiatimes, eksekutif yang tak diseebutkan namanya itu mengatakan bahwa para pekerja akan digantikan oleh kru pihak ketiga, seraya menerangkan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp1,8 triliun per tahun.
“Perusahaan telah membuat keputusan bahwa kapalnya ke depan akan diawaki terutama oleh penyedia awak pihak ketiga. Oleh karena itu, saya minta maaf untuk memberi tahu Anda bahwa ini berarti pekerjaan Anda dihentikan dengan segera dengan alasan pemecatan. Hari terakhir kerja Anda adalah hari ini,” demikian pernyataan perusahaan yang disampaikan oleh eksekutif P&O Ferries.
Pengumuman tersebut memicu demonstrasi di atas kapal, di antara para pekerja. Beberapa di antaranya dilaporkan mengunci diri di atas kapal sebagai protes. Lainnya melaporkan melihat bus banyak pekerja agen tiba di dermaga untuk mengambil posisi pekerja yang dipecat.
Diketahui, P&O Ferries mengangkut lebih dari 10 juta penumpang dan jutaan ton kargo antara Inggris dan Eropa setiap tahun. P&O Ferries dimiliki oleh grup logistik DP World yang berbasis di Dubai.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke publik, P&O Ferries mengatakan melakukan ini untuk memberikan ‘layanan yang lebih baik kepada pelanggan’ dan memperingatkan penundaan jangka pendek.
“P&O Ferries hari ini mengumumkan program kerja untuk menjadi operator yang lebih kompetitif dan efisien, memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan kami di seluruh industri pariwisata dan pengangkutan,” demikian pernyataan yang dirilis pada laman perusahaan itu.
“Sementara kami memberlakukan perubahan ini, akan ada gangguan signifikan di seluruh layanan P&O Ferries selama beberapa hari ke depan, namun kami berupaya meminimalkan dampaknya pada perjalanan Anda.” (ilj/bbs)
Kabar6-Melalui sebuah pesan video yang disiarkan via Zoom, sebuah perusahaan operator feri di Inggris memecat sebanyak 800 karyawannya. Dalam video tersebut, seorang eksekutif P&O Ferries meminta maaf atas ‘gayanya yang kaku’, dan mengatakan bahwa video itu diperlukan untuk memastikan semua karyawan menerima informasi sama pada waktu yang sama.
Keruan saja, cara pemutusan hubungan kerja yang ‘kasar’ itu membuat marah para karyawan. Melansir Indiatimes, eksekutif yang tak diseebutkan namanya itu mengatakan bahwa para pekerja akan digantikan oleh kru pihak ketiga, seraya menerangkan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp1,8 triliun per tahun.
“Perusahaan telah membuat keputusan bahwa kapalnya ke depan akan diawaki terutama oleh penyedia awak pihak ketiga. Oleh karena itu, saya minta maaf untuk memberi tahu Anda bahwa ini berarti pekerjaan Anda dihentikan dengan segera dengan alasan pemecatan. Hari terakhir kerja Anda adalah hari ini,” demikian pernyataan perusahaan yang disampaikan oleh eksekutif P&O Ferries.
Pengumuman tersebut memicu demonstrasi di atas kapal, di antara para pekerja. Beberapa di antaranya dilaporkan mengunci diri di atas kapal sebagai protes. Lainnya melaporkan melihat bus banyak pekerja agen tiba di dermaga untuk mengambil posisi pekerja yang dipecat.
Diketahui, P&O Ferries mengangkut lebih dari 10 juta penumpang dan jutaan ton kargo antara Inggris dan Eropa setiap tahun. P&O Ferries dimiliki oleh grup logistik DP World yang berbasis di Dubai.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke publik, P&O Ferries mengatakan melakukan ini untuk memberikan ‘layanan yang lebih baik kepada pelanggan’ dan memperingatkan penundaan jangka pendek.
“P&O Ferries hari ini mengumumkan program kerja untuk menjadi operator yang lebih kompetitif dan efisien, memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan kami di seluruh industri pariwisata dan pengangkutan,” demikian pernyataan yang dirilis pada laman perusahaan itu.
“Sementara kami memberlakukan perubahan ini, akan ada gangguan signifikan di seluruh layanan P&O Ferries selama beberapa hari ke depan, namun kami berupaya meminimalkan dampaknya pada perjalanan Anda.” (ilj/bbs)