1

Hujan Badai, BPBD Tangsel Catat 50 Pohon Tumbang di Alam Sutera

Kabar6.com

Kabar6-Hujan badai yang melanda kawasan Alam Sutera, mengakibatkan sekitar 50 pohon tumbang.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Faridzal Gumai, kepada wartawan, Sabtu 17 Desember 2022.

Gumai mengatakan, puluhan pohon tumbang itu berada di perbatasan antara Serpong Utara, Kota Tangsel, dan Kunciran, Kota Tangerang, yang terjadi sekira pukul 15.15 WIB.

“Kita memantau kurang lebih 50 pohon dan bisa lebih, dan untuk lokasi laporan yang pertama itu perbatasan Kota Tangerang dan Tangsel, dan lebih menjorok ke Kota Tangerang,” ungkapnya.

Gumai menjelaskan, pohon tumbang itu terpantau dari pintu keluar Tol Alam Sutera sampai pertigaan Living World Alam Sutera, Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangsel.

**Baca juga:Setop Pelecehan Seksual dan Persekusi di Kampus Gunadarma Disebut Keliru

“Penyebab karena dipicu hujan dengan intesitas deras disertai dengan angin kencang sehingga pohon tidak dapat menahan,” jelasnya.

Dijelaskan Gumai, karena banyaknya pohon yang tumbang ke bahu jalan, mengakibatkan akses jalan terhalang oleh pohon.

“Kita melakukan pemotongan dan pembersihan pohon yang tumbang dan kembali membuka akses jalan yang terhalang pohon tumbang,” terangnya.

“Hingga pukul 17.55 WIB pohon yang tumbang belum selesai di tebang dan dipinggirkan,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com yang berada di lokasi saat badai terjadi, angin bertiup sangat kencang, hujan yang lebat, sehingga menyebabkan beberapa barang milik warga ikut terbang terbawa angin.(eka)




Hujan Es Disertai Badai di Tangsel, BMKG: Akibat Dari Awan Cumolonimbus

Kabar6.com

Kabar6-Hujan es disertai badai melanda Kota Tangerang Selatan pada Senin 14 Maret 2022. Hal itu menyebabkan beberapa atap rumah warga berterbangan dan pohon tumbang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hal itu disebabkan karena adanya awan cumolonimbus.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi mengatakan, hujan di musim peralihan banyak akibat dari awan Cumolonimbus (Cb), yang menyebabkan terjadinya hujan es ini.

“Potensi awan Cb apabila ketinggian dasar awannya cukup dekat dengan tanah maka bisa menyebabkan suhu lingkungan mendukung terjadinya hujan es,” ujarnya kepada Kabar6.com di Ciputat.

Menurutnya, awan Cb menyebabkan suhu dibawah awan tersebut mendekati dengan suhu dasar awan, sehingga hujan yang jatuh dari awan berbentuk es.

“Sehingga hujan yang jatuh dari awan yang berbentuk es tersebut jatuh ke permukaan masih dalam bentuk bentuk es kecil-kecil karena proses presipitasinya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Hujan es dan angin kencang melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada sore hari, Senin 14 Maret 2022.

Hal itu membuat masyarakat Kota Tangsel khususnya wilayah Pamulang dan Ciputat terkejut dan panik. Pasalnya hujan yang disertai es dan angin kencang ini juga merobohkan beberapa pohon dan lainnya.

**Baca juga:

Hujan Es dan Angin Kencang Melanda Kota Tangsel

Hujan Ekstrem, Kaca di Puspemkot Tangsel Pecah Berantakan

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Doni warga Ciputat menerangkan, dirinya terkejut saat hujan datang yang disertai angin kencang yang disertai butiran es.

“Tadi hujan anginnya kenceng, ada butiran-butiran es juga lumayan gede,” ujarnya kepada Kabar6.com.(eka)